Bab 5

Dan akhirnya kini telah tiba di hari yang mereka tunggu.

Setelah turun dari pesawat, dua puluh orang alumni SMA Buana harus naik mobil selama dua jam ke dermaga, lalu naik kapal selama tiga jam menunju sebuah pulau terpencil. Vila Indah Regency memang sangat terkenal dengan keindahannya, dan cocok dijadikan tempat untuk menenangkan diri karena jauh sekali dari keramaian.

Di kapal tersebut semua yang ada disana sangat menikmati pemandangan birunya lautan, apalagi angin sepoi-sepoi memberikan rasa kesejukan.

Terlihat Pingkan yang sedang merangkul Adam dengan mesra, sementara Adam sedang sibuk mendengarkan musik kesukaannya.

Terlihat juga Arkan yang sedang mencoba melakukan pendekatan dengan Hilda, tapi Hilda nampak cuek, mengacuhkannya begitu saja. Hilda lebih memilih untuk menemui para alumni yang lain, bahkan dia menyapa salah satu para alumni yang ada disana dengan sebuah panggilan, "Hai jelek!" Hilda memang terkadang suka bercanda orangnya.

Bukan hanya itu, terlihat David yang ingin memperlihatkan kemesraannya di depan semua orang, dia merangkul Helena, calon istrinya itu, akan tetapi Helena malah menjauhkan jaraknya dari David, dia merasa risih dengan perlakuan pria itu.

Hanya Nicholas dan Roni yang terlihat sendirian, Nicholas sibuk dengan ponselnya, sementara Roni memilih untuk melihat pemandangan di lautan itu. Sementara Heru terlihat sedang bertegur sapa dengan para alumni lainnya.

Sisil dan Chika beberapa kali mencuri-curi pandang kepada sosok pria tampan yang terasa asing buat mereka, mereka sama-sama saling berbisik dengan suara yang cukup pelan.

"Apa mungkin dia yang bernama Nicholas itu?" bisik Chika kepada Sisil, sambil melirik ke arah Nicholas.

Sisil menganggukkan kepalanya, "Iya, kayaknya dia deh. Soalnya yang lainnya aku kenal. Tapi kok ganteng banget ya? Bukannya di grup WhatsApp pada bilang kalau dia itu sangat cupu dan memakai kacamata tebal?"

Bukan hanya Sisil dan Chika saja, tapi terlihat Santi dan Lina pun sedang mencuri-curi pandang terhadap Nicholas. Mereka merasa pangling dengan penampilan pria itu. Nicholas yang awalnya culun, kini berubah begitu tampan dan mempesona.

Helena yang sedang menghindari David, mungkin karena dia sebenarnya sangat tidak menyukai kepribadian calon suaminya itu, dia tidak sengaja melihat Nicholas yang sedang duduk menyendiri dengan posisi membelakanginya.

"Nich..." Helena ingin menyapa Nicholas, tapi dia mengurungkan niatnya, mungkin saja pria itu sudah lupa padanya, padahal dulu Nicholas sering meminjamkan buku pelajaran kepadanya, karena Nicholas termasuk salah satu murid yang pintar di sekolah.

Akhirnya setelah menempuh perjalanan selama tiga jam, kapal telah sampai di pulau K, pulau tersebut memang sangat sepi, tapi memang Inilah yang mereka cari, mereka yang setiap harinya sibuk dengan dunia kerja dan jenuh dengan hingar-bingarnya suasana ibu kota, mereka membutuhkan tempat untuk menenangkan diri seperti ini, apalagi didukung dengan pemandangannya yang sangat indah dan menciptakan kesejukan.

Mereka semua pun turun dari kapal, mereka berjalan memasuki pulau tersebut sebentar, mereka nampak terperangah melihat Villa Indah Regency, villa tersebut begitu besar, dan di halaman depannya cocok sekali untuk dijadikan tempat camping.

"Kita yakin mau reunian disini? Horor banget." tanya Sisil kepada teman-temannya, dia memperhatikan suasana vila tersebut, mungkin karena dia sering nonton film horor jadi merasa vila dihadapannya itu cukup angker, apalagi suasananya sangat sepi dan sunyi sekali. Membuat bulu kuduknya merinding.

"Makanya jangan keseringan nonton film horor, vila sebagus ini kok dikatain horor. Terlalu banyak menghalu." celoteh Hilda kepada Sisil.

Semua orang pun mentertawakan Sisil yang penakut itu.

Tapi hanya ada satu orang yang sama sekali tidak tertawa, orang tersebut menyeringai memperhatikan suasana di sekitar vila itu, sepertinya orang tersebut sedang merencanakan sesuatu. Mereka sama sekali tidak tahu barang apa saja yang telah dia bawa di dalam kopernya dan apa saja yang sudah dia persiapkan, yang pasti dia akan memberikan kejutan untuk semuanya.