Bab 2 MPLS Hari Ke 1

Dengan langkah terpaksa Via maju kedepan dan mendapatkan hukuman yaitu dia harus memperkenalkan diri kepada semua orang

"Baik perkenalkan nama saya Savia Adindawati biasa dipanggil Via asal sekolah saya dari SMP Harapan Bangsa"

"Oke Via, nah temen-temen semua gimana ini kira-kira Via mau dihukum apa nih" tanya senior perempuan kepada semua orang

"Suruh nyanyi aja kak lagu Balonku Ada 5 vokal "a" nya diganti sama vokal "i"" saran seorang laki-laki yang tentunya disetujui oleh semua orang

Heh siapa si dia awas aja ya aku tandai kamu

Walaupun kesal tapi Via menjalankan hukumannya dengan baik walau malu menjalar ke seluruh tulang rusuknya, dan setelah selesai Via kembali duduk ke tempatnya.

"Sialan emang siapa si dia pake ngasih saran gitu" 

"Gak tau Vi tapi kamu tadi lucu banget tau bilinki idi limi....." Putri mengulang kembali lagu yang dinyanyikan oleh Via dengan nada mengejek.

"Awas ya kamu" Via kesal bukan main karena merasa malu

"Hahahahahahaha"

Setelah bermain game yang tentunya membuat semua orang ceria dan semangat apalagi membuat gadis bernama Via malu. Saatnya ke acara inti yaitu pembahasan tentang SMA Bunga Bangsa, didepan sudah ada seorang guru yang merupakan kepala sekolah SMA Bunga Bangsa dan seorang senior perempuan yang mendampingi kepala sekolah.

Layar dengan ukuran papan tulis sekolah pada umumnya ada di depan mata para peserta MPLS (Siswa Baru), senior perempuan didepan membacakan terlebih dahulu CV bapak kepala sekolah dengan lengkap. Setelahnya layar menampilkan profil sekolah mulai dari awal berdiri, foto-foto kegiatan, prestasi yang diraih sekolah, keadaan pembelajaran di kelas, dan masih banyak hal tentang sekolah lainnya yang diperjelas oleh penjelasan kepala sekolah.

"Via" bisik-bisik tetangga mulai terjadi antara Via dan Putri

"Apa"

"Aku lapar Vi" memegang perut dan memasang wajah orang kelaparan 

"Kan tadi ada makanan dari senior"

"Ihh udah habis Vi"

"Astagfirullah Put cepet banget habisnya"

"Ya kan namanya juga lapar Vi"

"Nih makan punyaku" Via memberikan sisa makanan yang masih ada dalam kotak makanannya 

"Hehe makas... eh kok tinggal kuenya doang si Vi" menangis dalam hati karena merasa kecewa espektasinya tidak sesuai dengan realita yang ada

"Heh Maesaroh kamu harus bersyukur udah untung kuenya aku kasih ke kamu" mendelik tidak suka dengan reaksi temannya

"Carti ingat ya nama aku Putri Lestari sembarangan kamu rubah nama orang"

"Maaf bu nama saya Savia Adindawati" 

"Yayayaya" memakan kue yang diberikan Via dengan ekspresi 

"Put aku ngantuk banget" Via menutup mulutnya karena menguap sepertinya gadis itu memang sangat mengantuk terlihat dari matanya yang mulai menyipit

"Kenapa tadi gak bawa kasur aja si Vi" dengan entengnya kata-kata itu keluar dari mulut Putri

"Ya Kali aku bawa kasur Put" 

"Iya kan katanya ngantuk Vi" 

"Bodoamat ah"

Ya Allah ngantuk banget masih lama gak sih ini bapak ayo dong udah ya udah tau kok udah dijelasin dari tadi juga

Penjelasan yang membuat Via ngantuk akhirnya selesai juga tapi sepertinya bukan hanya gadis itu sebagian temannya yang lain juga dilanda penyakit yang sama dengannya mungkin karena memang usia bapak kepala sekolah yang sudah tidak muda lagi membuatnya tidak bisa menjelaskan sesuai dengan karakter anak zaman sekarang. 

Tapi walaupun begitu terima kasih bapak sudah berdedikasi tinggi terhadap dunia pendidikan, mencerdaskan anak bangsa memberikan ilmunya tanpa mengenal lelah, bahkan ucapan terima kasih ini diberikan kepada seluruh guru di dunia yang sudah berjasa untuk kelangsungan umat manusia di bumi.

Penjelasan tentang sekolah sudah selesai ditutup dengan kalimat salam senior perempuan, sekaligus memberitahukan bahwa waktunya istirahat para peserta bisa istirahat selama 30 menit.

"Via akhirnya yeyy makan makan makan" teriak senang bukan main karena akhirnya perut yang dari tadi meronta meminta diisi energi akan segera penuh juga, sambil berfikir apa yang akan dia makan Putri melihat Via sudah jalan terlebih dahulu keluar

Ya Allah untung hamba sabar menghadapi teman gak ada akhlak kayak Via

Menyusul dengan sekuat tenaga sampai akhirnya mereka berjalan berdampingan menuju ke kantin sekolah tempat favorit untuk orang-orang yang merasa akan mati kelaparan selama disekolah.

Ternyata kantin di sekolah ini cukup lengkap juga nya setelah memasuki pintu kantin kalian akan disuguhi berbagai macam stand penjual makanan ringan sampai makanan berat sekalipun yang ada di samping kiri dan kanan. Penjual siomay, cimol, cilok, pempek, bakso, mie ayam, nasi uduk, gorengan semua ada tak lupa jika ada makanan pasti minuman juga ada tapi sepertinya untuk minuman hanya ada satu stand saja tapi banyak aneka jenis minuman yang dijual es kelapa muda, jus buah, minuman kekinian (boba), air mineral, minuman instan, dan masih banyak lagi. Tidak lupa terdapat meja dan kursi juga di bagian tengah kantin tempat makan tentunya.

"Wow Vi disini banyak banget ya makanan sama minuman ini bakalan jadi tempat favorit aku nih selama sekolah disini" mata berbinar senang melihat banyak sekali makanan dan minuman yang bisa dia beli

"Ya ampun Put baru juga hari pertama udah punya tempat favorit aja kamu dasar emang ya kalo dari lahir otaknya makanan mulu begini nih jadinya"

"Udah ahh diem Vi yuk kita beli sepuasnya apa yang mau kita makan, emm yang mana ya bingung itu mau itu juga wah kayaknya itu juga enak deh nah ini juga nih mas beli ya 1 porsi" berjalan menghampiri penjual makanan bertuliskan siomay Bandung dan mata mulai melirik apa yang akan dia beli lagi

"Dasar Maesaroh" Via lebih memilih menghampiri stand penjual makanan bertuliskan cilok, antri memang tapi gak papa lah ini adalah makanan paling populer seantero dunia.

Setelah memesan 1 porsi bakso dan jus alpukat Via duduk di kursi kosong bagian tengah sambil menunggu Putri yang sepertinya belum selesai memilih menu makan siangnya.

Tidak lama Putri datang dengan tangan penuh keresek makanan hah tunggu dulu apa saja yang dia beli kenapa banyak banget Ya Allah.

"Astagfirullah Putri Lestari kamu sehat kan" memegang kening Putri setelah Putri berhasil mendaratkan makanannya ke atas meja

"Apaan si Vi aku sehat alhamdulillah sehat walafiat"

"Kamu gila ya beli makanan sebanyak itu emang bakalan habis?" Heran menjalar saraf Via yang merasa aneh dengan kelakuan temannya ini

"Hei Via temanku yang baik hati aku cuman beli siomay, cilok, cimol, gorengan, pempek, sama ketoprak udah kok itu aja, tenang langsung habis"

"Hah ketoprak?" Via tidak melihat ketoprak sama sekali dari sekian banyaknya makanan yang dibawa Putri

"Nah itu dia makasih ya pak" penjual ketoprak itu tersenyum ramah setelah itu pergi meninggalkan Via dan Putri

"Oh iya satu lagi aku juga beli Jus Sirsak udah lama tau gak minum" langsung melahap makanan yang sudah ada didepan mata

"Baca do'a dulu kali" sindir Via

"Udah tadi dalam hati"

"Dihh dasar"

Ya Allah makin ngembang Putri badan kamu nama aja Putri badan kayak paus

Mie bakso dan Jus Alpukat Via pun sudah ada, mereka berdua menikmati makan siang mereka dengan saling bercerita satu sama lain.

Karena jam istirahat sudah selesai semua peserta kembali ke ruangan untuk melanjutkan kegiatan terakhir.

"Nah kan udah dibilangin dari tadi emang bakalan habis mana buktinya dibawa juga kan dasar serakah si makannya jangan lapar mata lapar perut aja juga cukup" Via merasa gemas sendiri dengan kelakuan Putri yang menurutnya terlalu berlebihan dalam hal makanan

"Habisin awas aja kalo gak mubazir itu awas ya" lanjutnya dibumbui dengan ancaman 

"Iya iya Carti bawel banget"

Duduk seperti kegiatan pertama tadi mendengarkan materi yang disampaikan kali ini tentang ekstrakulikuler yang ada di SMA Bunga Bangsa, sepertinya untuk pembahasan ini cukup menarik karena banyak dari peserta yang mengajukan pertanyaan dan dijawab dengan sangat jelas oleh guru laki-laki yang selalu bercanda tersebut. 

Kegiatan demi kegiatan sudah selesai dilaksanakan semuanya dipersilahkan untuk pulang dan dilanjutkan besok hari. Sepertinya untuk hari pertama ini Via dan Putri belum berkenalan sama sekali dengan teman yang lain mungkin mereka butuh waktu untuk beradaptasi dengan lingkungan baru.

"Via kamu pulang naik apa?"

"Dijemput Put, kamu sendiri?"

"Aku naik burok Vi"

"Heh Maesaroh yang bener aja"

"Tuh udah dateng buroknya aku duluan ya Vi dadah sampai ketemu lagi" melambaikan tangan ke arah Via sambil tertawa karena melihat ekspresi wajah kesal Via

"Kirain burok apaan ternyata nama motornya burok dasar aneh-aneh aja motor ditempel stiker nama burok" rasanya Via ingin menangis dengan kelakukan temannya yah tidak habis pikir itu

"Via" panggil laki-laki berwajah ramah dan langsung dihampiri oleh Via

"Eh ayah ayo yah kita pulang Via udah selesai" menaiki motor matic dan memakai helm di kepalanya kemudian motor melaju dengan kecepatan sedang menuju rumah Via.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!