Bab 9 Kakak Pembimbing

Suara adzan berkumandang begitu indahnya di setiap penjuru dunia, panggilan Sang Pencipta memang sungguh menenangkan hati, jiwa yang tadinya gelisah menjadi lebih tenang jika kita datang kepada Sang Pencipta.

Cuaca malam ini sangatlah bagus tidak hujan sama sekali, jadi untuk kegiatan shalat berjamaah dan ngaji bersama dilaksanakan di tengah-tengah lapangan, alas yang sudah disiapkan sebelumnya sudah digelar arah kiblat juga sudah ditentukan sesuai dengan arah kiblat di masjid sekitar tempat ini.

Para peserta sudah dipanggil untuk segera menuju ke tengah lapangan membawa alat shalat dan juga kitab suci, melaksanakan shalat magrib berjamaah imam dipimpin oleh senior yang memang sudah biasa menjadi iman shalat dilingkungan tempatnya tinggal.

Karena memang kegiatan ini dilakukan di tempat terbuka maka tentu kita harus selalu hati-hati dalam berbicara dan berperilaku, saat ini semua orang diperintahkan untuk membuka kitab sucinya masing-masing mengaji bersama sambil menunggu adzan isya berkumandang.

Pemandangan yang sangat indah jika dilihat, di lapangan yang biasanya gelap gulita, sekarang di terangi oleh cahaya lampu yang sudah dipasang di setiap penjuru lapangan, disamping lapangan berdiri kokoh tenda-tenda, ditengah lapangan berkumpul semua orang membacakan ayat suci secara bersama-sama. Suara mereka bisa terdengar oleh warga sekitar merasa bersyukur karena yang melaksanakan kegiatan di tempat mereka adalah anak-anak yang mengerti harus melakukan apa.

Tetap menunaikan kewajiban agamanya, berperilaku sopan terhadap warga sekitar tidak membuat keributan, posisi tenda laki-laki dan perempuan yang dipisah juga membuat warga sekitar merasa lega setidaknya dengan hal ini tidak akan terjadi hal yang tidak diinginkan.

Adanya petugas keamanan juga menjamin situasi yang tidak diinginkan tidak terjadi. Mereka tetap mematuhi dan melaksanakan hal baik walaupun banyak di luaran sana yang memanfaatkan kegiatan seperti ini untuk melakukan hal yang tidak baik.

Tidak terasa adzan isya sudah berkumandang di setiap penjuru dunia, salah satu senior juga mengumandangkan adzan dan Iqamah di tempat itu. Mereka mulai menunaikan kewajiban mereka, melaksanakan shalat isya di awal waktu.

Para peserta diminta untuk kembali ke tendanya masing-masing menyimpan kembali alat shalat dan kitab suci dengan aman untuk digunakan esok hari. 

Agenda kali ini adalah makan malam bersama dan pengumpulan bendera yang sudah dikumpulkan tadi saat perjalanan.

"Mohon perhatian semuanya untuk segera ke tengah lapangan terima kasih" intruksi senior yang langsung dituruti oleh para peserta

Duduk di alas yang sudah diganti, ini bukan alas yang digunakan tadi saat shalat tapi alas yang berbeda sepertinya sengaja karena memang saat ini alas yang sekarang digunakan untuk makan bersama dan untuk agenda selanjutnya.

"Via sini duduk dekat aku" menepuk bagian kosong yang ada disebelahnya

"Makasih Put, eh kamu sama kelompok kamu yang lain?" 

"Iya nih mereka" menunjuk beberapa gadis yang duduk disebelahnya

"Oh iya, eh teman-teman disini yuk udah disediain nih sama si Putri" mengajak teman satu kelompoknya untuk duduk bersama

Semua sudah berkumpul di tengah lapangan

"Baik adik-adik semua sebelum kita melanjutkan agenda kegiatan sekarang kita makan terlebih dahulu ya" semua sorak merasa bahagia tentu saja anak-anak manusia yang sudah melakukan perjalanan cukup menguras energi kehidupan membuat perut yang merasa bawa terus menendang membuat perut keram saja ingin diisi energi

"Ingat ya semua pasti akan kebagian jadi jangan ribut dan tertib oke"

"Oke kak" menjawab kompak karena tidak ingin membuat kekacauan

"Makanan akan di estafetkan ya jadi semua pasti kebagian" senior mulai lagi berbicara mengingatkan bahwa semua akan kebagian karena melihat sepertinya ada beberapa peserta yang ribut karena belum mendapat bagian , adik-adik yang sabar ya kan kata senior juga pasti kebagian semuanya

Makanan terus di estafetkan sampai semua mendapat bagiannya

"Semua sudah dapat kan?" Senior bertanya karena melihat semua peserta sudah diam tidak ribut seperti tadi

"Sudah kak"

"Baik kalo begitu kita membaca doa dulu ya bersama-sama sebelum makan" mulai memimpin doa yang langsung diikuti oleh semua orang

Semua mulai makan dengan tenang, posisi duduk kali ini melingkar jadi bagian tengah kosong, begitu juga dengan panitia mereka berbaur dengan peserta duduk bersama.

Momen ini tentu saja harua diabadikan, orang-orang yang sebelumnya belum saling kenal hari ini mereka ada di situasi yang sama, kameramen selalu ada di setiap momen bahkan saat perjalanan pun dia ada mengikuti dan mengabadikan setiap momen yang ada.

Seperti saat ini ketika orang-orang duduk rapi dan menyantap makanannya, tapi ada 4 orang  laki-laki yang dari tadi terus saya memotret mengambil gambar kegiatan saat ini. Tidak tahu apa dia sudah makan atau belum.

"Kak ayo makan bersama" Via dari tadi melihat senior yang memotret kegiatan mereka

"Iya dek nanti, lanjutin makannya ya" tersenyum merasa diperhatikan karena memang dari tadi tidak ada yang mengajaknya untuk makan bersama

Tanpa sadar senior tersebut malah mengambil gambar Via tanpa sepengetahuannya, dia tersenyum lagi mengingat penawaran Via padanya tadi.

Baru kali ini ada yang nawarin makan pas lagi tugas biasanya kan yang lain malah pada teriak minta di foto

"Adik-adik untuk sampah bekas kalian makan tolong dikumpulkan di tempat sampah yang sudah disediakan ya" 

"Iya kak" mulai membuang sampah dan langsung kembali duduk setelah selesai

"Nah sekarang kakak mau kalian semua berkumpul sesuai kelompoknya masing-masing jadi buat lingkaran khusus kelompok ya"

"Baik kak" mulai membuat lingkaran dengan kelompok masing-masing

"Nah sekarang kalian bisa membawa bendera yang sudah diperintahkan untuk dikumpulkan saat perjalanan tadi kepada kakak senior yang menjadi pembimbing kalian, untuk datanya akan saya bacakan ya" mulai membacakan nama pembimbing masing-masing kelompok

"Nah sekarang tugas kalian coba cari yang menjadi pembimbing kalian bisa 3 orang perwakilan ya dan yang lainnya bisa membawa bendera yang sudah dikumpulkan tadi mengerti semua"

"Siap mengerti kak" mulai berdiskusi siapa saya yang akan mencari pembimbing untuk kelompok mereka

"Jadi siapa yang bertugas mencari pembimbing kita?" Via mulai bertanya kepada Rania ketua kelompok

"Gimana kalo aku, Via, sama Rini?"

"Nah boleh tuh setuju"

"Tadi katanya siapa yang jadi pembimbing kita?"

"Kalo gak salah kak Rifki deh"

Semua peserta mulai sibuk dengan tugasnya masing-masing, kesana kemari mencari pembimbing kelompok masing-masing bertanya kepada setiap senior nama mereka siapa tahu orang itu yang dicari dan sialnya ada senior yang jahil tidak mengaku namanya siapa dan malah mengaku nama orang lain membuat peserta bingung saja.

"Kakak kak Rifki bukan?" Via mencoba memberanikan diri bertanya setelah dari tadi dia tarik ulur merasa ragu untuk bertanya

"Bukan" singkat sekali menjawabnya

"Tapi name tag di baju kakak namanya Rifki apa kakak meminjam baju kak Rifki?" Bertanya dengan wajah polos tidak dibuat-buat

"Emang aku gak punya baju sampe pinjam punya orang apa?" Tidak terima dikatai meminjam baju orang lain temannya yang lain malah tertawa dengan pertanyaan Via dan ekspresinya

"Maaf kak makannya kasih tau ka Rifki yang mana"

"Kalo dikasih tau hadiahnya apa?" Senior yang mulai menjahili junior/adik kelasnya

"Nih aku punya permen kak" memberikan 5 biji permen yang diambil dari saku celananya Via benar-benar memberikan permen itu kepada seniornya

"Hah?" bingung tidak bisa berkata-kata tidak berfikir gadis dihadapannya benar-benar memberikannya permen

Yang lain juga merasa terkejut dan ingin tertawa dengan keras bagaimana bisa gadis ini memberikan permen hanya untuk mengetahui yang mana pembimbing kelompoknya

"Sudah sudah jangan dijahili terus kasihan dia" laki-laki yang tiba-tiba datang menghentikan kegiatan mereka

"Kamu mau tau kan yang mana kak Rifki?" Bertanya kepada Via yang dibalas anggukan oleh Via

"Yang tadi kamu tanya itu Rifki" memberitahu Via dan langsung pergi begitu saja

"Makasih kak" berteriak mengucapkan terima kasih karena sudah memberitahu hal penting kepadanya

"Yaudah ayo dimana kelompok kamu?"

"Ke sebelah sana kak, permennya gak jadi kak?"

"Gak buat kamu aja"

Bisa-bisanya dia mau ngasih permen

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!