Di rumah, pak Sastro sedang cemas menunggu Riyanti yang sampai jam 11 malam tetapi belum pulang juga.Pak Sastro sudah mencoba untuk menghubungi Riyanti lewat ponselnya berkali- kali tapi tidak mendapatkan jawaban.
Kakak laki-laki Riyanti, mas Bayu yang rumahnya di samping rumah pak Sastro heran melihat bapanya yang sejak tadi mondar -mandir di teras rumah.Mas Bayu lalu menghampiri pak Sastro.
"Pa, ada apa sih ? kok Bayu perhatikan bapa kaya lagi cemas gitu... ?" tanya Bayu.
"Itu lho Yu, adekmu sampai jam segini masih belum pulang juga, di telpon juga gak diangkat, bapa khawatir terjadi apa-apa sama dia..." jawab pak Sastro cemas.
"Emangnya Riyanti nggak ngabarin bapa dia mau ke mana tadi..? " tanya Bayu.
"Tadi siang sih ngabarin katanya dia mau main ke rumah temennya, tapi ini udah larut malem Bayu.. " jawab pak sastro.
"Paling-paling dia lagi kencan sama pacarnya.. " tiba-tiba suara mba Marni istri Bayu terdengar dari teras rumahnya.
Ternyata mba Marni dari tadi nguping pembicaraan mertua dan suaminya.Pak Sastro dan mas Bayu pun menengok ke arah mba Marni.
"Kamu kata siapa kalau Riyanti lagi kencan Mar.. ? tanya mas Bayu.
"Kan tadi pagi aku liat Riyanti dijemput sama pacarnya diujung gang sana, mereka berdua boncengan naik motor.." jawab mba Marni.
"Mana si Riyanti ganjen banget lagi pake peluk-peluk si pacarnya segala, nggak malu apa dilihatin orang.. " sambung mba Marni.
"Aku mah heran sama si cowok itu, masa jemput pacarnya gak langsung ke rumah malah nunggu di jalanan, pasti itu cowok gak bener itu. Mana udah jam segini belum dianterin pulang lagi, ih kemana aja tuh mereka? jangan -jangan mereka... " belum selesai mba Marni ngomong sudah dipotong sama mas Bayu.
"Sudahlah Marni kamu jangan nyerocos mulu, berisik, ini udah malem gak enak kalau didengar tetangga.. " sahut Bayu kesal.
"Mending kamu tidur sana, kasihan tuh Sari tidur sendiri" lanjut Bayu.
Mba Marni yang kesal karena merasa diusir sama mas Bayu pun masuk ke dalam rumah lalu menutup pintu dengan keras.
"Brrrakkk... " suara pintu dibanting.
Pak Sastro dan Bayu pun hanya bisa geleng- geleng kepala melihat kelakuan Marni yang ngambek seperti anak kecil saja.Bayu menemani pak Sastro menunggu Riyanti pulang di teras rumah, tapi sampai jam 12 malam Riyanti belum juga pulang.
Pak Sastro akhirnya menyuruh Bayu untuk pulang karena besok pagi Bayu harus kerja takut kesiangan.Lalu Bayu pun pulang ke rumahnya.Pak Sastro juga masuk ke rumah dan memilih menunggu Riyanti di ruang tengah saja.Tepat pukul 00:15 malam akhirnya Riyanti pulang dianter oleh Rudi sampai depan rumah.Riyanti turun dari motor.
"Mas, makasih ya untuk hari ini, aku seneng banget,,, " kata Riyanti.
"Sama-sama sayang, aku juga bahagia banget hari ini .. " jawab Rudi.
"Ya udah aku masuk dulu ya, kamu hati-hati pulangnya, nanti kalau sudah sampai kabarin aku ya mas... " ucap Riyanti.
"Iya sayang,,,eh, tunggu dulu sayang.. " Rudi memegang tangan Riyanti.
"Ada apa mas..? ".. tanya Riyanti.
Dengan cepat Rudi mengecup bibir Riyanti dengan lembut.
"Cup.. cup.. " Rudi mencium bibir Riyanti.
Riyanti tersenyum senang lalu membalas dengan mencium pipi Rudi.
"Kok cuma pipi sih sayang, aku mau ini juga.." ucap Rudi sambil menujuk bibirnya.
"Ih, tadi kan udah, kamu nggak liat apa bibir aku sampai kaya gini..." jawab Riyanti sambil memanyunkan bibirnya.
Rudi pun tertawa melihat tingkah lucu kekasihnya itu.
"Sekali lagi deh, sebentar aja .." pinta Rudi.
Akhirnya Riyanti menuruti apa kata Rudi mengecup bibir Rudi sekilas.Tetapi Rudi menahan tengkuk Riyanti sehingga mereka pun berciuman beberapa saat.Riyanti lalu melepaskan ciumannya.
"Udah ah mas aku takut ada yang melihat.." ucap Riyanti.
"Iya udah, kamu masuk gih, met istirahat ya sayang, jangan lupa mimpiin aku.." sahut Rudi.
Riyanti pun mengangguk sambil tersenyum.
Kemudian Riyanti berjalan menuju rumahnya dan Rudi langsung pergi menggunakan motornya untuk pulang ke rumah.Di ruang tamu lampu sudah mati, Riyanti berfikir mungkin bapanya sudah sudah tidur .Riyanti membuka pintu dengan kunci lalu membukanya pelan- pelan karena takut pak Sastro akan mendengarnya.
Kemudian dia masuk dan langsung menuju kamarnya.Tapi lampu ruang tengah yang tadinya gelap tiba-tiba menyala.Ternyata pak Sastro belum tidur. Riyanti pun kaget.
"Dari mana saja kamu jam segini baru pulang Ri?.. " tanya pak Sastro marah.
"Ta.. tadi Riyanti abis main ke rumah temen pa,. " jawab Riyanti .
"Apa kamu gak mikir, sudah jam berapa ini? ini sudah tengah malam, gak pantes anak gadis pulang tengah malam kaya gini di anter sama laki-laki pula. Kalau sampai dilihat sama tetangga nanti bisa jadi omongan. Malu Ri, malu...!! " kata pak Sastro dengan nada yang tinggi.
Riyanti hanya bisa diam menunduk karena merasa bersalah.
"Laki-laki tadi itu pacar kamu ? ".. tanya pak Sastro lagi.
" Bu.. bukan kok pa, dia temen kerja aku.. " jawab Riyanti berbohong.
"Temen kerja apa? kamu pikir bapa gak liat apa yang kamu lakukan sama laki-laki itu di depan rumah ? .. " pak Sastro makin kesal.
"Ri, bapa tidak melarang kamu untuk dekat dengan laki-laki, bapa tau kamu sudah dewasa, tapi kamu harus tahu aturan. Bilangin juga tuh sama temen kamu itu, kalau mau ngajak kamu pergi mbok ya datang ke sini pamit sama bapa, jemput ke rumah jangan di jalanan, kaya nggak punya sopan santun saja, jemput orang kok di jalanan , bapa nggak suka kaya gitu,,!! " sambung pak Sastro.
"Iya pak, Riyanti minta maaf,,, " jawab Riyanti.
"Ya sudah, sekarang kamu istirahat sana, besok pagi kan kamu harus kerja ... " kata pak Sastro.
"Iya pa.." jawab Riyanti.
Lalu Riyanti masuk ke kamar untuk istirahat karena besok pagi dia harus kerja.Dia merasa lega karena pak Sastro sudah tidak marah lagi.Pak Sastro memang orangnya tegas, kalau anak- anaknya salah dia pasti akan marah, tapi marah yang wajar tidak pernah berlebihan apa lagi sampai memukul, itu tidak pernah dia lakukan.Karena kalau anak- anak diperlakukan dengan kasar maka nanti di saat mereka dewasa mereka juga akan menjadi pribadi yang kasar juga.
Pak Sastro bersikap tegas sama anaknya juga untuk kebaikan mereka juga.Pak Sastro sebagai orang tua, hanya ingin melihat anak- anaknya menjadi anak yang punya aturan.Pak Sastro tidak suka jika anak- anaknya tumbuh menjadi anak yang tidak punya aturan dan semaunya sendiri.Karena akan membuat si anak menyesal di kemudian hari dan pastinya akan membuat malu orang tua.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 249 Episodes
Comments
Dama9_
Cerita ini mengajak saya merenungkan makna yang lebih dalam.
2023-12-05
2