15. Demi keluarga.

Tak lama Opa Alden masuk ke dalam rumah Papa Anom di temani Oma Nadilla.

"Opaaaa..!!!" Dinara dan Syafa sampai berlari memeluk Opanya.

"Ono opo maneh to yooo..!!!" Ucap Opa Alden kemudian menjatuhkan masing-masing satu kecupan pada kening cucunya. "Pongge, Rega.. ini tolong bawa gadis-gadis kalian. Opa bisa ambruk gara-gara mereka."

Tak buang banyak waktu, Bang Pongge dan Bang Braga segera memapah Dinara dan Syafa.

"Keterlaluan kalian semua..!! Makin tua bukannya bijak.. malah semakin mengedepankan emosi.. Sembronooooo..!!!!!" Tegur keras Opa Alden.

Papa Anom dan Papa Rhaken terduduk lemas.

~

"Semua sudah terjadi, Arra hamil mau bagaimana lagi. Pongge sudah bertanggung jawab atas kecerobohannya. Dia mabuk sampai bisa melakukannya." Kata Opa Alden. "Braga datang untuk mengambil alih Syafa yang sebenarnya adalah tunangan Pongge. Malu memang malu.. tapi lebih malu kalau perkara ini tidak selesai."

"Semua ini karena Arra keturunan Syandrina..!!!!!" Suara Papa Rhaken masih meninggi.

"Cukup Rhaken..!!" Oma Nadilla. "Masa lalu ini sudah kami telan seluruh rasa pahitnya. Jika garisnya harus begini, apa yang bisa kita lakukan. Kita sebagai manusia tidak bisa membenci apapun. Kita hanya bisa berjaga diri, sadar bahwa kita ini manusia biasa yang bisa berbuat salah dan khilaf. Hanya kita yang bisa mengendalikan perbuatan kita sendiri. Surga dan neraka ada di tanganmu."

"Ketahuilah.. takdir kalian memang sebagai saudara. Asal kau tau Rhaken, meskipun Pak Prana meninggal, tidak terbersit sedikit pun niat Papa untuk kembali pada Syandrina. Fokus Papa hanya untuk Mama Nadilla setelah kepergian Mama Lea mu. Semua yang terjadi pada kalian.. itu murni kesalahan Papa. Jangan kau memukul semua perkara karena sakit hatimu. Kalau kamu masih tidak terima dengan semuanya. Limpahkan pada Papa, jangan pada Arra ataupun Syafa..!!" Nasihat Opa Alden. "Kau pun begitu Anom. Bara di dalam dadamu sudah terlalu kuat. Yang di dalam perut Arra adalah cucumu, anaknya Pongge. Kenapa hatimu sekeras itu, Anom..!!"

"Arra nggak mau anak ini.. Bukan Bang Pongge ayahnyaaa..!!!" Pekik Dinara mulai kalut dengan keadaan. "Semua ini salah Arra, Arra nggak mau anak ini..!!!" Dinara histeris dan berusaha menyakiti dirinya sendiri. Ia berontak dan memukuli perutnya yang sudah terlihat membesar.

"Dek.. Arra.. lihat Abang, sayang..!! Ada Abang disini..!!" Bang Pongge memeluk Dinara dengan erat. Semakin lama hatinya tidak kuat juga memendam segala rasa. "Istighfar dek.. itu anak Abang, anak pria yang ada di depan matamu. Kita besarkan dia sama-sama..!!" Bujuk Bang Pongge dengan suara parau nya. "Tolong jangan seperti ini.. Abang nggak kuat dek..!!"

Dinara benar-benar lemas hingga tak bisa bersuara lagi.

"Bawa Arra masuk ke kamarnya..!!" Kata Papa Anom.

~

Bang Braja menghadap pada para tetua. Ini memang kali pertamanya pria itu bertatapan muka secara pribadi tapi tak ada sedikitpun niatnya untuk mundur.

Papa Rhaken merasa ragu jika Bang Braja harus menikahi putrinya, pasalnya Bang Braja adalah seorang laki-laki dengan keadaan keluarga yang broken home. Beliau takut jika Bang Braja akan memperlakukan putrinya dengan cara yang salah.

"Saya tau pribadimu sangat baik, tapi saya tidak tau seaslinya sifat manusia. Bagaimana jika kau malah menyakiti fisik dan mental Syafa?" Kata Papa Rhaken yang memang keras.

"Memang tidak ada yang bisa menjamin apa yang akan terjadi nanti begitu pula isi hati manusia yang tidak bisa di tebak seperti dalamnya lautan. Tapi sebagai seorang laki-laki, tentu saya akan menahan diri agar tangan saya tidak menyakiti raganya dan sebisa mungkin menahan ucapan saya agar tidak menyakiti hati Syafa." Janji Bang Braga.

"Kamu tidak mencintainya Ga."

Bang Braga menunduk dalam senyumnya. "Sejak Syafa di bangku sekolah, saya sudah jatuh hati Pak. Hanya saja baru kali ini Allah memberi saya kesempatan untuk mengutarakan niat saya." Jawab Bang Braga.

"Tapiii............."

"Kau jangan banyak bicara Rhaken.. yang akan menikah itu anakmu, bukan kamu. Kalau Opa jelas menerima tapi sebaiknya tanyakan langsung pada Syafa..!!" Saran Opa Alden langsung memutuskan.

Syafa menunduk sejak tadi tidak berani menatap wajah Bang Braga.

"Silakan di minum dulu Om kopinya..!!" Kata Syafa dengan lembut dan penuh makna.

"Tolong berikan cangkirnya." Pinta Bang Braga.

Syafa mengangkat cangkir tersebut lalu seperti sengaja sedikit menumpahkan isinya yang masih panas dan Bang Braga hanya memercing menahannya saja.

"Syafa tidak sebaik yang Om kira, masih suka tidak berhati-hati dan membuat Om kesal. Boleh saya membersihkan tangan Om?"

Bang Braga tersipu malu. "Saya yang tidak hati-hati memegang cangkirnya. Biar saya yang bersihkan. Kopi ini panas, kamu mau memberikan untuk saya saja, saya sudah bahagia." Jawab Bang Braga.

"Terima kasih Om. Syafa akan buatkan setiap hari."

"Alhamdulillah.." Bang Braja mengusap wajahnya penuh kelegaan.

Opa Alden ikut bahagia mendengarnya. "Kalau begitu tunggu apalagi?"

...

Bang Pongge tau apa yang baru saja terjadi di luar sana. Dirinya mengucap syukur karena satu persatu masalahnya sedikit terurai. Ia tidak munafik masih ada sedikit rasa untuk Syafa tapi kini ada bagian hatinya yang tidak dapat di ungkapkan bagaimana perasaannya untuk Dinara.

"Aaaaahh.." Dinara terbangun dari tidurnya.

"Kenapa dek? Tidurnya nggak enak??" Tanya Bang Pongge.

"Perut bawah Arra nyeri sekali Bang." Kata Arra mengadu. "Seperti ada yg mengalir."

Bang Pongge menggaruk kepalanya dengan bingung. Bagaimana caranya memeriksa keadaan Dinara.

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Eka elisa

Eka elisa

waduh jgn"....ara kgugurn bang...

2024-01-30

2

Lili Suryani Yahya

Lili Suryani Yahya

Dalam hidup pasti ada namanya Ujian,jodoh,materi n semuanya tandanya Allah yg sama Umatnya

2023-12-07

2

Ratu Tety Haryati

Ratu Tety Haryati

Satu kemelut terselesaikan, Bang Braga sdh mendapat restu
Semoga kehamilan Arra baik2 saja

2023-12-01

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!