BOOOMM...
BOOOMM...
Ledakan besar yang terjadi bertubi-tubi membuat gempar pusat kota yang setiap waktunya senantiasa ramai.
Banyak orang ketakutan yang berlarian mencoba menyelamatkan diri, dan jauh lebih banyak orang yang histeris karena rasa takut yang berlebihan.
Seketika kekacauan melanda pusat kota, dan ini adalah kekacauan pertama yang terjadi sejak sepuluh tahun terakhir. Sekalinya terjadi kekacauan, itu bukanlah kekacauan biasa, tapi kekacauan yang terjadi adalah akibat dari peristiwa besar, dan bisa dipastikan banyak korban jiwa dalam peristiwa yang baru saja terjadi.
Ledakan yang terjadi di sebuah bangunan gedung dua puluh lantai segera menjadi headline news.
Stasiun televisi dan media elektronik segera merilis informasi terbaru yang didapat dari peristiwa ledakan yang telah menghancurkan gedung dua puluh lantai, dan kecil kemungkinan ada yang selamat jika di dalam gedung itu ada penghuninya.
Bukan hanya meledak, tapi gedung itu telah runtuh, dan kabar buruknya gedung itu adalah gedung aktif dengan banyak orang beraktivitas di dalamnya.
Pertolongan pertama segera dilakukan oleh petugas penyelamat setelah sebelumnya pihak kepolisian telah menyatakan keadaan gedung aman, tidak lagi ditemukan peledak aktif.
Belasan alat berat dikerahkan untuk membantu proses penyelamatan, tapi melihat keadaan gedung yang hancur tak berbentuk, petugas penyelamat pesimis ada orang yang selamat.
Sementara itu, di tempat yang jauh dari lokasi ledakan, seorang pria dengan terburu-buru menapaki anak tangga, dan terus saja dia berlari menuju ruang kerja pria yang merupakan Tuannya.
“Ada apa?” tanya Jacob yang melihat salah satu orang kepercayaannya datang terburu-buru ke ruang kerjanya.
“Tu... Tuan, ledakan besar terjadi di perusahaan induk, dan saat ini tempat itu telah hancur! Kemungkinan besar semua orang di tempat itu telah mati,” ucap Nico, satu dari dua orang kepercayaannya Jacob.
Jacob terkejut, dia merasa seperti baru saja mendengar kabar yang sangat buruk, dan tentu saja dia tidak percaya dengan apa yang baru didengar. Bukannya percaya, yang ada dia justru menatap tajam Nico.
“Jangan mengatakan omong kosong padaku! Daripada kau mengatakan omong kosong, lebih baik kau pergi selesaikan apa yang menjadi pekerjaanmu!” teriak Jacob membentak Nico.
Tau jika Tuannya tidak akan percaya dengan ucapan yang berdasarkan pada berita di televisi yang dilihatnya secara langsung dengan kedua matanya, Nico cepat menyalakan televisi yang ada di ruang kerja Jacob, membiarkan Tuannya melihat secara langsung berita yang membuatnya yakin kalau tidak lama lagi dia akan dibuat repot oleh perintah Tuannya.
Jacob yang sebelumnya ingin marah karena Nico mengabaikannya dan memilih menyalakan televisi, seketika tubuhnya menegang dengan kedua mata terbuka lebar saat dia melihat berita yang tayang secara langsung.
Dia tidak asing dengan lokasi gedung yang kini telah menjadi reruntuhan, dan di sangat yakin jika gedung itu adalah bangunan miliknya, juga merupakan aset paling berharga yang setiap harinya menghasilkan banyak untuknya.
Selain itu, di bangunan gedung itu terdapat banyak orang terbaik yang dimilikinya, dan dari banyaknya kantong jenazah yang dijajar di depan reruntuhan gedung, Jacob tidak yakin jika ada orang yang selamat dari gedung yang sudah menjadi reruntuhan.
“KURANG AJAR! SIAPA YANG BERANI MELAKUKAN SEMUA INI PADAKU?” teriak Jacob dengan ajaran yang meluap-luap.
Jacob menatap Nico yang hanya berani menundukkan kepala di hadapannya. “Cari tau siapa yang telah berani melakukan semua ini padaku, dan secepatnya aku ingin mendengar kabar baik darimu!” perintahnya pada Nico.
“Ba... Baik Tuan, saya akan segera mencari tau siapa yang telah berani melakukan semua itu!” ucap Nico dan segera saja dia pergi meninggalkan ruang kerja Jacob.
Jacob yang ditinggal seorang diri di ruangannya, dia terus melihat berita yang ditayangkan secara langsung di layar televisi. “Siapapun yang melakukan semua ini padaku, aku pastikan orang itu akan hancur lebur begitu juga dengan orang-orang yang memiliki hubungan dengannya!” ucapnya.
...----------------...
Di dalam rumah dua lantai yang lokasinya berada di pinggir kota dan dulunya merupakan markas Mafia Dangerous Rose, Lisa dan ketiga sahabatnya fokus melihat berita yang tayang secara langsung.
“Sungguh luar biasa, sebuah gedung dengan penjagaan ketat tiba-tiba saja meledak, dan musnah bersama dengan seluruh orang didalamnya! Menurut kalian, siapa yang berani dan bisa menghancurkan gedung milik pemimpin Mafia Black Jack?” tanya Wendy pada ketiga sahabatnya.
“Black Jack memiliki banyak musuh. Mungkin itu dilakukan oleh salah satu musuhnya,” jawab Yena yang asal memberi jawaban tanpa berpikir panjang.
“Kalaupun musuh biasa, setidaknya pasti akan ada informasi yang sebelumnya telah diterima oleh anggota Black Jack, dan setidaknya jumlah korban jiwa tidak akan sebanyak itu. Bagaimanapun juga, pasti Black Jack telah menyusupkan anggotanya ke kelompok Mafia musuh!” ungkap Yoona.
“Kalau seperti itu, apa mungkin ledakan yang terjadi dilakukan secara sepontan oleh seseorang yang menjadi musuh baru Black Jack?” kembali sebuah pertanyaan keluar dari mulut Wendy.
Lisa yang semula diam, dia tiba-tiba angkat suara, “Jika kalian membicarakan musuh baru, kita juga termasuk musuh baru Black Jack setelah kita mendapatkan informasi yang begitu berharga dari Jayden. Satu lagi, Dark Wolf juga menjadi musuh baru Black Jack karena pemimpin mereka sudah berjanji padaku untuk membantu membalaskan dendamku pada semua orang yang terlibat dalam kematian anggota keluarga kita. Tentu ledakan itu tidak berhubungan dengan kita yang belum melakukan pergerakan apapun, tapi aku merasa ledakan itu berhubungan dengan kekasihku!”
“Jangan katakan kalau yang melakukan ledakan itu adalah anggota Dark Wolf, dan itu atas perintah kekasihmu?” tanya Yoona pada Lisa.
Mendengarnya, pelan Lisa menggelengkan kepalanya, dan setelahnya dia berkata, “Bukan anggota Dark Wolf, tapi dia sendiri yang turun tangan menyiapkan ledakan dan dia juga yang meledakkan gedung itu.”
Menunjukkan layar ponsel miliknya yang sedang menayangkan sebuah video pendek, ketiga sahabatnya melihat sebuah video, yang mana si video itu terlihat Daffa sedang meletakkan bom di salah satu ruangan, dan video itu berakhir sesaat setelah Daffa berhasil keluar dari gedung yang mereka ketahui sudah menjadi reruntuhan.
“Sungguh luar biasa!” ucap Yena setelah melihat apa yang dilakukan oleh Daffa, dan jelas rekaman video dilakukan sendiri oleh pria itu.
Begitu video berakhir, Lisa menunjukkan sebuah pesan yang dikirim oleh Daffa beberapa waktu lalu.
“Itu hanya sedikit pembalasan kecil untuk mereka yang terlibat dalam kematian calon ayah dan ibu mertuaku.”
Sebuah pesan yang membuat Lisa bisa tersenyum lebar untuk pertama kalinya setelah kematian kedua orangtuanya, dan peaan itu juga sebagai bukti pada ketiga sahabat Lisa, jika Daffa serius menjalin hubungan dengan sahabat mereka.
“Sepertinya kamu telah menemukan pria yang tepat sebagai pendamping hidupmu,” ucap Yoona pada Lisa.
“Awalnya aku berpikir jika dia hanya ingin membuat kelompok Mafia kita tunduk padanya, tapi semakin kesini, aku semakin yakin jika dia serius menjalin hubungan denganku,” ucap Lisa.
Jika sebelumnya Lisa hanya sekedar tertarik dengan Daffa, tapi sekarang sepertinya dia benar-benar telah takluk oleh pesona yang dimiliki Daffa, dan timbul rasa rindu karena hampir setengah hari dia tidak bertemu Daffa.
‘Rasanya aku ingin cepat bertemu dengannya!’ ucap Lisa dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
miyamura kun~
kerennn
2023-12-26
1
Sri Dewi Sri
mntap....👍👍👍👍👍baca lngsung 2eps
2023-12-16
1
Ferry Zhou
lanjut ngab
2023-12-15
1