Pria Baik

Daffa dengan santainya berjalan menghampiri empat pria yang baru keluar dari dalam mobil. Sedangkan Yena, dia tetap berada di dalam mobil menuruti keinginan Daffa.

Sementara itu, empat pria yang merupakan pembunuh bayaran profesional, mereka menatap remeh keberadaan Daffa dan menganggapnya sebagai pahlawan kesiangan. Ingin terlihat keren di hadapan wanita cantik sampai tidak sadar jika sedang menantang malaikat pencabut nyawa, pikir keempat pembunuh bayaran.

“Bunuh dia!” tanpa basa-basi salah satu pria yang merupakan pemimpin kelompok, dia memberikan perintah pada yang lainnya.

Tiga pria maju bersamaan dan langsung menerjang Daffa dengan berbagai macam serangan. Mereka adalah pembunuh bayaran profesional, tentu saja mereka sudah membekali diri untuk melakukan pertarungan, baik pertarungan jarak jauh maupun pertarungan jarak dekat.

Bag...

Bug...

Bug...

Dengan kemampuan beladirinya, sangat mudah bagi Daffa membuat ketiga lawannya babak belur, sekalipun mereka telah menggunakan pisau lipat sebagai senjata.

Apa yang dilakukan Daffa membuat terkejut pemimpin kelompok pembunuh bayaran, apalagi saat dia tidak melihat adanya luka di tubuh Daffa.

“Berani menghalangi urusanku, kau harus mati!” Pemimpin kelompok pembunuh bayaran sangat marah, dan dia langsung menerjang ke arah Daffa.

Tap...

Dengan mudah Daffa menangkap pukulan yang tertuju padanya, dan itu membuat tercengang orang yang mengarahkan pukulan padanya.

Mencoba melepaskan cengkraman tangan Daffa, sayangnya orang itu tidak memiliki kesempatan untuk memelakukannya. Cengkraman tangan dan kekuatan Daffa sangatlah kuat, sehingga orang itu tidak bisa terbebas dari cengkraman tangan Daffa.

“Hanya dengan kemampuan seperti ini kau ingin membunuhku? Bukannya aku yang akan terbunuh, tapi kaulah yang akan terbunuh olehku!” ucap Daffa dengan suara begitu dingin.

Krak...

Kretak...

Aaaarhgg...

Tulang-tulang tangan pria yang dicengkram Daffa hancur setelah cengkraman diperkuat, dan apa yang terjadi membuat pria itu berteriak kesakitan, lalu Daffa begitu saja menghempaskan pria itu.

“Sebenarnya aku ingin melepaskan kalian semua, tapi karena dengan membunuh kalian aku bisa mendapatkan hadiah, terpaksa aku akan membunuh kalian!” Daffa mengambil pistol milik salah satu pembunuh bayaran.

Door...

Door...

Door...

Door...

Peluru tajam menembus kepala keempat pria, yang merupakan kelompok pembunuh bayaran. Hanya beberapa detik setelah peluru di tembakkan, mereka berempat mati dengan darah mengalir deras dari luka di kepala mereka.

Yena yang melihat kejadian itu, sempat dia berpikir kalau Daffa akan melepaskan mereka berempat, tapi melihat bagaimana Daffa membunuh mereka, sulit bagi Yena untuk tidak menunjukkan senyuman kepuasan di wajahnya.

“Pria yang tegas dan kejam,” gunam Yena dan dia langsung saja keluar dari mobil setelah situasi aman.

Daffa menoleh melihat ke arah Yena. “Sebaiknya kita segera pergi dari tempat ini sebelum ada yang melintasi tempat ini! Untuk mereka, biarkan saja mereka seperti ini karena pihak kepolisian jauh lebih senang berurusan dengan mereka yang sudah menjadi mayat, daripada berurusan dengan mereka yang masih hidup!” ucapnya pada Yena.

Yena menganggukkan kepalanya pelan, dan setelahnya dia berkata, “Apa Tuan masih ingin aku antar ke tempat tujuan?” tanyanya yang masih saja ingin mengerjakan pekerjaannya sampai tuntas.

Daffa hanya mengangguk, dan setelah itu dia kembali ke dalam mobil, tapi kali ini dia tidak duduk di belakang seperti sebelumnya, melainkan memilih duduk di depan, tepat di samping pengemudi mobil.

“Antarkan aku ke tempat tujuan, dan kamu memiliki waktu 15 menit untuk sampai di tempat itu!” ucap Daffa sambil memasang sabuk pengaman.

Yena cepat mengangguk dan begitu dia selesai memasang sabuk pengaman, segera saja dia tancap gas dalam-dalam, dan dengan konsentrasi penuh dia mengemudikan mobilnya.

Sebenarnya Daffa tidak sedang buru-buru, tapi dia ingin saja melihat kemampuan mengemudikan mobil yang dimiliki oleh Yena.

10 menit berlalu akhirnya mereka sampai di tempat tujuan, dan itu lima menit lebih awal dari waktu yang sebelumnya telah ditentukan oleh Daffa.

Dikarenakan bisa sampai lebih cepat dari waktu yang dia tetapkan, Daffa memberikan bayaran lebih pada Yena, dan tentu saja wanita itu senang dengan bayaran lebih uang diberikan Daffa.

“Senang rasanya berbisnis dengan anda Tuan, dan terimakasih atas pertolongannya!” ucap tulus Yena, dan setelahnya dia begitu saja pergi meninggalkan area parkir showroom.

Melihat kepergian Yena, Daffa hanya tersenyum, “Rasanya semakin mudah saja jalan untukku bisa menaklukkan Mafia Dangerous Rose,” gumamnya.

...----------------...

Di dalam mobil, Yena menghubungi Kakaknya, dan dia menceritakan apa yang baru saja dia alami.

Dia menceritakan semua pada Kakaknya tanpa ada yang di tutup-tutupi. Semua dia ceritakan mulai dari pertemuannya dengan Daffa, sampai dia mengantarkan Daffa ke tempat yang menjadi tujuannya.

Selama dia bercerita, Kakaknya hanya diam mendengar ceritanya, dan setelah mendengar ke seluruhan cerita, Yoona yang merupakan Kakak Yena, wanita itu merasa lega karena ada sosok pria baik yang menyelamatkan adiknya dari situasi buruk.

Tidak lama Yena mengakhiri panggilannya, dan sebelum dia kembali ke apartemen tempat tinggalnya, Yena sempat mengirimkan foto pria yang telah menyelamatkannya. Tentu saja dia mengirim foto pria itu pada Kakaknya.

Ting...

Di sisi lain, Yoona baru saja mendengar suara notifikasi dari ponselnya, dan suara itu menandakan ada seseorang yang mengirimkan sebuah pesan padanya.

Membuka pesan yang dikirim adiknya membuat Yoona seketika mengerutkan keningnya.

“Ada apa?” tanya Wendy yang melihat adanya kerutan di kening Yoona.

Lisa yang berada di tempat yang sama dengan mereka, dia hanya diam, tapi dia merasa penasaran dengan jawaban yang akan diberikan Yoona atas pertanyaan Wendy.

Yoona sendiri, dia tidak langsung memberi jawaban, tetapi dia lebih dulu menunjukkan foto pria di layar ponselnya. “Kemarin pria itu telah menyelamatkan hidupmu, dan baru saja menyelematkan Yena dari sekelompok pembunuh bayaran yang selama beberapa hari ini terus mencari celan untuk dapat membunuhnya,” ucapnya sambil menatap bergantian ke arah Lisa dan Wendy.

“Aku sudah menyelidiki pria itu, dan identitasnya sangat bersih, bahkan dia tidak pernah terlibat dalam tindakan yang melanggar hukum. Dia pria uang terlalu baik, bahkan dia menjadi korban dari kesalahan rekan kerjanya, dan karena kesalahan itu dia baru saja kehilangan pekerjaannya,” ucap Wendy yang sudah mencari tahu informasi tentang Daffa.

Tentu saja dia hanya mendapatkan informasi lama, sebelum Daffa mendapatkan kekuatan sistem.

Setelah kejadian di restoran, Lisa menyuruh Wendy untuk mencari tahu semua informasi tentang Daffa, dan itu bukanlah sesuatu yang sulit dilakukan oleh Wendy.

Akan tetapi, baik Wendy ataupun Lisa, mereka merasa informasi yang mereka dapatkan tentang Daffa jauh dari kata lengkap, yang artinya masih ada beberapa informasi yang belum terkuak.

Namun mereka sepakat jika Daffa adalah orang baik, dan tidak memiliki hubungan dengan orang-orang yang melakukan serangan di restoran.

Orang-orang yang melakukan serangan waktu itu adalah musuh lama mereka, dan berkat bantuan Daffa, mereka kini terbebas dari musuh lama yang selama ini sangat sulit mereka atasi karena orang-orang itu terlalu pintar dalam hal bersembunyi.

“Pertemuan Yena dengan pria itu, itu juga karena dia menggantikan temannya, jadi bisa dipastikan kalau pertemuan itu tidaklah disengaja, dan untuk teman Yena, dia sudah sakit sejak tiga hari yang lalu dan itu dan itu menunjukkan kalau pertemuan di antara mereka benar-benar pertemuan yang tidak disengaja!” ungkap Yoona.

“Apa kita bisa menyimpulkan pria itu adalah orang baik, yang tidak sengaja telah memberi banyak bantuan pada kita?” tanya Wendy.

“Untuk saat ini kita bisa menganggapnya seperti itu, tapi jangan pernah lengah terhadap siapapun, sekalipun orang itu pernah menjadi penyelamat hidup kita!” ucap tegas Lisa.

Yoona dan Wendy yang mendengarnya, keduanya hanya menganggukkan kepalanya pelan, dan setelahnya mereka kembali sibuk dengan pekerjaan masing-masing.

Di tempat lainnya di waktu yang bersamaan, Daffa sedang tersenyum lebar begitu tau hadiah apa yang diberi sistem padanya, setelah dia berhasil menyelesaikan misi yang diberikan sistem padanya.

“Dengan hadiah yang diberikan sistem padaku, rasanya tidak akan sulit untukku bisa menjadi pemimpin Mafia Nomor Satu!”

Terpopuler

Comments

miyamura kun~

miyamura kun~

ayo ayo ayo semangat up nya Thor

2023-12-12

2

X'tine

X'tine

👍👍👍

2023-12-07

1

Jimmy Avolution

Jimmy Avolution

up...up...up...

2023-12-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!