Transaksi Di Tengah Hutan

Suasana hutan saat malam hari sangatlah sepi. Hanya suara-suara serangga yang terdengar, dengan sesekali diiringi oleh suara binatang buas yang aktif di malam hari.

Daffa yang memimpin jalan di depan bersama dengan ketujuh serigala yang sudah menjadi peliharaannya, dengan tenang dia melangkahkan sepasang kakinya secara bergantian, dan saat Jayden serta Brandon membutuhkan senter sebagai alat penerang untuk melihat jalan, Daffa tidak membutuhkannya karena dia bisa melihat jelas walau kondisi pencahayaan sangat minim.

“Bos, apa tidak apa-apa ini kita masuk lebih dalam lagi? Rasa-rasanya tempat ini terasa semakin menyeramkan dari sebelumnya,” ucap Jayden sambil bertanya pada Daffa.

Mendengarnya, Daffa tidak langsung menjawab karena dia merasakan keberadaan manusia lain di dalam hutan selain dirinya juga dua orang yang bersamanya.

“Ada keberadaan orang lain di hutan ini selain kita,” ucap tenang Daffa, dan bukannya menjauhi keberadaan orang lain yang dia rasakan, yang ada dia justru mendekati keberadaan mereka.

Disebut mereka karena keberadaan orang lain di hutan bukan hanya satu orang, melainkan lebih dari satu, atau bahkan lebih dari sepuluh orang.

Jayden dan Brandon yang sebenarnya merasa penasaran siapa sebenarnya orang lain yang berada di hutan sama dengan mereka, untuk saat ini keduanya tidak bertanya, dan lebih memilih mengikuti apapun yang dilakukan oleh Daffa.

Sementara itu, Daffa yang terus berjalan, dia berbicara pelan pada dua orang yang mengikutinya, “Matikan alat penerang, dan sebisa mungkin manfaatkan cahaya rembulan untuk melihat keadaan sekitar! Manfaatkan juga keberadaan serigala yang berada di tangan kalian untuk mempermudah langkah kaki kalian!”

“Baik, aku mengerti.” Bersamaan Jayden dan Brandon mematikan senter di tangan mereka, dan kini mereka mulai memanfaatkan cahaya rembulan sebagai satu-satunya penerang jalan.

Walau awalnya mengalami kesulitan, dengan bantuan dua serigala di tangan mereka, keduanya bisa melanjutkan perjalanan mengikuti Daffa tanpa adanya hambatan berarti. Keduanya juga semakin terlatih melakukan kerjasama dengan para serigala, dan sampailah mereka di tempat yang membuat Daffa seketika menghentikan langkah kedua kalinya.

Samar-samar dan tidak begitu jelas, Jayden dan Brandon mendengar adanya suara beberapa orang berjarak beberapa meter dari tempat mereka saat ini. Suara itu begitu samar, membuat mereka tidak bisa jelas mendengarnya.

“Ternyata mereka komplotan kartel narkoba yang ingin melakukan transaksi,” ucap pelan Daffa, tapi masih didengar jelas oleh Jayden dan Brandon.

Saat kedua pengikutnya tidak begitu jelas mendengar pembicaraan orang-orang yang tepatnya berjarak 13 meter dari tempatnya saat ini, dengan pendengar tajamnya, mudah bagi Daffa mendengar apa yang sedang dibicarakan oleh orang-orang itu.

[DING...]

[Sebuah misi terpicu, dan Tuan Rumah diwajibkan menyelesaikan misi!]

[Misi Tuan Rumah adalah menggagalkan transaksi dan membunuh seluruh komplotan kartel narkoba!]

[Hadiah menyelesaikan misi]

[Uang tunai $500 milliar. Dua gedung apartemen dengan masing-masing gedung terdiri dari 40 unit apartemen, dan dua buah Penthouse]

[Hukuman kegagalan misi]

[Kematian Tuan Rumah]

Gluk...

Susah payah Daffa menelan air liurnya sendiri setelah mendengar hukuman yang akan dia dapat jika gagal menyelesaikan misi.

“Hah... Sepertinya hukuman itu bukannya diberikan oleh sistem, tapi hukuman itu akan diberikan oleh mereka yang harus aku bunuh untuk menyelesaikan misi,” ucap Daffa dalam pikirannya, dan dia segera bersikap menyelesaikan misi dari sistem.

[DING...]

[Sekedar informasi untuk Tuan Rumah]

[Saat ini bukan hanya Tuan Rumah yang ingin menggagalkan transaksi dan membunuh kedua komplotan kartel narkoba. Ada sebuah kelompok yang memiliki tujuan sama dengan Tuan Rumah, dan saat ini mereka berada di sisi lain hutan ini]

“Sistem, apa menurutmu aku perlu menjalin kerjasama dengan mereka?” tanya Daffa.

[DING...]

[Tuan Rumah dapat menyelesaikan misi lebih cepat jika bekerjasama dengan mereka, apalagi Tuan Rumah mengenali siapa-siapa saja mereka!]

“Mengenali mereka?” tanya Daffa dengan perasaan bingung.

[DING...]

[Mereka adalah Nona Lisa dan kedua sahabatnya, dan aku yakin Tuan Rumah sudah mengenal mereka bertiga]

[Sebenarnya mereka ada enam orang, tapi tiga dari mereka menjaga sisi belakang, untuk mencegah ada kemungkinan musuh melakukan serangan dari sisi belakang]

Daffa mengangguk mengerti, dan dia tentu saja tau siapa Lisa dan kedua sahabatnya.

“Kalian berdua tetap disini, dan jangan melakukan pergerakan mencurigakan selama aku tidak berada di tempat ini! Para serigala akan melindungi kalian, dan jika ada keadaan darurat, bunuh saja siapapun yang kalian anggap sebagai ancaman!” Tegas Daffa mengucapkan semua itu pada Jayden dan Brandon, walau suaranya terdengar pelan.

Jayden dan Brandon menganggukkan kepalanya mengerti, dan mereka akan melakukan sesuai dengan apa yang diucapkan oleh Daffa.

Daffa sendiri sudah bergerak cepat meninggalkan lokasi kedua anak buahnya dan para serigala, dan tidak jauh di depannya dia bisa melihat keberadaan Lisa, Wendy dan Yoona.

Namun keadaan ketiganya tidak terlalu baik, dikarenakan tempat persembunyian mereka berada tepat di tengah-tengah dua komplotan kartel narkoba yang sedang melakukan transaksi jual beli narkoba.

Saat ini ketiga wanita berada di atas pohon, dan mereka tidak bisa sembarangan bergerak kalau lokasinya tidak ingin diketahui.

...----------------...

Di bawah pohon berukuran besar, puluhan pria sedang melakukan transaksi, yang mana satu sisi berperan sebagai pembeli, sementara sisi lain berperan sebagai penjual.

Transaksi sedang berlangsung saat secara tiba-tiba satu demi satu orang di tempat itu bertumbangan, dan hanya dalam waktu singkat belasan dari mereka yang sebelumnya masih hidup, saat ini mereka telah menjadi mayat.

Sadar bahaya itu datang mengincar keselamatan mereka, segera saja dua komplotan kartel narkoba melakukan kerjasama guna menemukan sosok yang telah mengacaukan transaksi yang sedang berjalan.

Awalnya beberapa orang ingin melihat ke atas pohon yang keberadaannya tepat di tengah-tengah tempat transaksi. Akan tetapi, apa yang ingin mereka lakukan harus dihentikan untuk sementara waktu, dikarenakan seseorang yang diduga sebagai pelaku penyerangan ditemukan tidak jauh dari tempat mereka saat ini.

Lisa, Wendy dan juga Yoona yang sejak awal berada di atas pohon, walau tidak begitu jelas, mereka bisa melihat seseorang yang bergerak cepat di tengah kegelapan malam, dan ada banyak orang yang mencoba menangkapnya, bahkan tidak sedikit yang menembakkan peluru-peluru tajam ke arah orang itu.

Yoona yang gatal ingin melakukan tembakan, dia akhirnya memutuskan bertanya pada Lisa, “Apa kita akan turun tangan membantu orang itu, atau kita hanya akan terus diam?” tanyanya.

“Kalau kalian jeli melihatnya yang sesekali melihat ke arah kita, kalian akan tau kalau orang itu sebenarnya sedang mencoba menyelamatkan kita, dan sebisa mungkin kalian berdua jangan dulu melakukan sesuatu yang membuat lokasi kita ditemukan oleh musuh!” ucap Lisa tenang.

Keadaan saat ini memang cukup gelap dengan penerangan minim yang berasal dari cahaya rembulan. Namun semua itu tidak membuat Lisa buta pada keadaan di sekitarnya, dan dia yang awalnya merasa akan sulit keluar dari puluhan musuh yang mengelilingi tempat persembunyiannya, dengan keberadaan seseorang yang saat memancing perhatian musuh dan sesekali membunuh musuhnya dengan cara ditembak, walaupun belum jelas, dia bisa melihat adanya jalan yang bisa membuatnya keluar dengan selamat dari tempat persembunyian.

Terus saja melihat seseorang yang kadang wajahnya terlihat cukup jelas karena terkena cahaya rembulan, Lisa yang jarang tersenyum, tiba-tiba saja dia tersenyum, tapi tidak ada yang sadar saat dia tersenyum.

‘Jika kali ini dia kembali menyelamatkanku, itu artinya aku semakin banyak memiliki hutang padanya, terutama hutang nyawa,’ ucap Lisa dalam hati dengan pandangan terus saja fokus melihat sekeliling.

Didekatnya, Yoona dan Wendy diam di tempat, tidak sedikitpun mengeluarkan suara.

Semua itu mereka lakukan bukan semata karena menuruti keinginan Lisa, melainkan mereka melakukan itu dikarenakan saat ini baik Yoona maupun Wendy, keduanya terlalu fokus melihat keberadaan seseorang yang terus saja dikejar-kejar oleh musuh, tapi bukannya tertangkap, yang ada dia justru membuat musuh bertumbangan dan hanya menyisakan belasan dari mereka.

“Siapa sebenarnya orang itu?” tanya Wendy dan Yoona penasaran, tapi tidak dengan Lisa yang sudah mengetahui identitas dari sosok yang sedang dikejar-kejar oleh musuhnya.

Terpopuler

Comments

miyamura kun~

miyamura kun~

behh seru abis up lagi thor

2023-12-12

2

Sri Dewi Sri

Sri Dewi Sri

dobel up tor

2023-12-11

2

X'tine

X'tine

👍

2023-12-11

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!