...Chapter 19...
...SPESIAL BAB 20...
^^^"Roland, Baiklah, Sekarang kita akan ke timur.^^^
...Tunggu Gabriel (Roland berbicara halus dan mendekati kuda Gabriel) Gabriel, apa kamu memiliki giok atau barang milik Gabriela?"...
...Roland Bertanya kepada Gabriel dengan nada Serius,...
...Begitu juga Dengan Elena dan Lilitha yang penasaran, apa yang mereka diskusikan di depanya....
...Dan' "Desa apa Ini?...
...Elena Dan Lilitha yang 😕...
...Chapter 20...
"Iy, aku pahm maksudmu Roland" Gabriel juga menjawab dengan serius
"Aku hanya memiliki Sebuah pecahan giok nya, Dan tidak Seutuhnya, Terus apa yg akan kau lakukan"
Gabriel juga ikut penasaran, Ternyata di belum tau,
"Tidak apa-apa, itu cukup bagiku untuk melacak dari barangnya yang sudah pernah dia sentuh Sebelumnya, Walaupun aku tak bisa melacaknya secara jelas posisinya, Tetapi itu cukup, daripada kita tidak tahu arah sama sekali"
Ujar Roland kepada Gabriel bersuara pelan.
Gabriel mengiya kan Itu dengan emosi semangat yang tinggi
"Kamu benar sekali Roland, aku memiliki giok jiwa Gabriela, aku melihat giok ini mengusam, itu menandakan dia dalam kesedihan"
Gabriel dengan semangatnya.
"Baiklah kita bicarakan ini nanti, dan jangan beri tahu Elena dan Lilitha, aku tidak kuasa dengan mereka yanh banyak tanya" ujar Roland sambil di bersuara pelan
Di waktu bersamaan, Elena yang bingung melihat dari belakang, Apa yang mereka bicarakan!
Kini matahari sudah sangat tinggi, Dan mereka memutuskan untuk beristirahat di sebuah perdesaan, kebetulan mereka melawati sebuah desa, Masalahnya adalah, mereka tidak mengetahui itu desa apa!
kini mereka melewati pasar desa itu,
dan mereka melambat sesambil berjalan dengan kuda nya,
Gabriel pun memutuskan "Roland, Bagaimana kalau kita istirahat sejenak disini, Kita Cari tempat untuk makan, Dan memberi minum kuda kuda kita"
"Baiklah, Aku stuju, Kalian lanjutkan perjalanan aku akan bertanya kepada seseorang"
ujar Roland sambil melambat dan berhenti
Di waktu yang sama, dengan tolehan orang orang, Kini Lilitha yang belum pernah bertualang, Kini dia merasa agak ketakutan,
"Lilitha, kamu jangan khawatir, Kita akan aman, Percayalah" Ujar Elena sambil berjalan lambat di atas kuda.
'Gedak geduk gedak geduk....' Suara kaki kuda menyusul di belakang mereka,
"Hah ternyata itu kamu Roland" Ujar Elena yang kaget,
"hahaha, Oke Gabriel, di depan sekita 50 meter lagi kita belok kiri Dan 100 meter dari situ ada restoran terbagus di desa ini, Ok kit makn disitu saja" Ujar Roland dengan semangatnya,
Roland pun mendekati kuda Gabriel,
dan berbisik
"Hmm Gabriel tempatnya kita harus berjalan kaki"
Dan Roland berbicara seperti sedang memberikan Isyarat!
Gabriel merasakan ada yang aneh dengan nada bicara Roland pun "Hm oke" dan mereka berhenti
Elena dan Lilitha sempat menabrak bokong kudanya Gabriel (╯°□°)╯
"Aaaaa..... Apa yang kalian lakukan, Aku hampir saja jatuh" Ujar Elena memarahi Gabriel, Dan Roland.
Lilitha Juga hampir terjatuh di kala itu,
Dan tak luput dari pandangan orang² sekita yang melihat akan horornya
(Elena'Lilitha (๑•﹏•)
"Roland, Desa apa ini?" Elena berbicara dengan nada halus"
"Aku juga tidak tahu (;ಠ益ಠ)" Ujar Roland
"Aku sedikit merinding berada disini" Ujar Elena sambil berjalan
Roland pun sedikit tertawa "hahaha, Apakah ini Elena yang ku kenal! Elena yg ku kenal adalah Wanita kuat yang arogan Seperti di chapter 1"
Roland sedikit mengejek Elena, Dan itu hanya gurauannya
Gabriel dan Lilitha tersenyum
tingkah mereka.
"Baiklah, Kalian ikut Intruksi dariku, Dan Kalian harus patuh dengan Gabriel jika aku tidak ada disini untuk sementara, Oke!" Roland sudah menyusun rencana jika ada sesuatu di sini Dan berbicara dengan nada bisu.
Dua wanita itu menjawab "SYIAP...."
Mereka telah memasuki toko, untuk beristirahat sejenak.
Pelayan menyambut,
"Halo tuan, apa yang bisa saya bantu?"
Tetapi menyambut dengan wajah tidak ber-ekspresi
"kalian Elena, lilita Kalian mau pesan apa?"
Tanya Gabriel,
"Bawakan aku makanan terenak di restoran ini ya paman" Ujar Roland duluan untuk memesan,
"Haaa kami juga, aku dan Lilitha akan mengikuti apa yang kalian pesan" Elena juga mengangkat suara agar Masalah tidak berpanjang.
"Oke baiklah, 4 porsi yang sama"
Ujar Gabriel kepada Pelayan itu.
...Pelayan itu "iya baik tuan, Silahkan duduk tuan"...
kini dia telah pergi, dan Mereka berempat hanya melihat 1 meja kosong, Dan posisinya di tengah,
...Suasana sangat ramai...
Mereka duduk dan merasa canggung dengan Mata mata yang selalu memperhatikan mereka,
"Hmm aku merasa Menjadi artis hahah selalu menjadi perhatian orang" Kata Roland dengan pede dan diiringi tawa kecil <(  ̄ ︶ ̄)>
...(Hmmmm Sepertinya ada sedikit Ketegangan)...
'Ting..ting..ting...' "Ini tuan Makanan anda sudah siap, Apakah kalian mau anggur? Restoran kami menyediakan Anggur Berkualitas"
Pelayan itu Datang Dan menawarkan Sebuah minuman Dengan Wajah Tak ber-ekspresi,
Alias Kaku
"baiklah bawakan kami 1 teko anggur dan 4 gelas kosong" Roland mengangkat suara menjawab tawaran pelayan tadi.
"Siap Tuan, Silahkan dinikmati"
Ujar pelayan itu.
...Kini mereka menyantap makanannya...
"Roland, Apa rencanamu selanjutnya?" ujar Gabriel.
"Oh ya Gabriel Bolehkah ikut aku keluar sebentar, Kalian Elena Dan lilitha tunggu kami disini, Jika ada masalah, Berbicaralah dengan keras" Ujar Roland Berbicara dengan serius.
"hmm tenang aja, Aku sudah berpengalaman dalam pertualangan" Elena dengan pede membalas Ejekan Roland Sebelumnya (◠‿◕).
Kini mereka beranjak keluar, Untuk membicarakan sesuatu.
...Di waktu bersamaan...
"Ini Anggurnya nona, Dimana dua tuan tadi" Ujar pelayan yang membawakan anggur.
"Dia lagi ada urusan dan keluar sebentar, Mereka akan segera kembali" Ujar Elena
"Baiklah, Saya akan pergi, Jika ada sesuatu, panggil saja saya" Ujar pelayan Tampa Ekspresi
Alias Kaku
...Author...
...(Apakah kalian tidak bertanya? Kenapa Dialog) (Lilitha jarang muncul? Pahami isi cerita)...
...(Dan ini akan sangat seru)...
...Di luar Restoran...
"Gabriel, sebelum itu aku minta giok jiwa adikmu" Ujar Roland,
Gabriel pun memberikan Giok itu, dan benar saja, Giok itu Mengusam
Roland Menggunakan tehnik Shénzhì (Tehnik mata dewanya)
Roland "Aku juga lihat jejaknya di arah timur, kita akan segera berangkat ke sana" Dengan Ekspresi Serius,
"Baiklah Roland, Aku percaya padamu, Semoga kita cepat menemukannya"
Gabriel dengan nada Serius mengiyakan hal itu
"Tetapi Gabriel, Aku tidak bisa melihat jelas seperti apa sosoknya, karena aku belum mampu untuk menembusnya, Sepertinya ini sangat jauh, Maaf akan hal itu" Roland merasa dirinya tidak dapat membantu dengan tuntas
"tidak masalah, ini sudah cukup untuk, Apa rencanamu Apakah kita habis ini akan pergi ke arah timur" Ujar Gabriel? Menyemangati Roland
Roland Yang kini juga ingin cepat menemukan Adik Gabriel,
"Ya, kita harus segera menemukan Gabriela, karena aku merasakan jiwanya dalam keadaan yang hmm.. Sudah lah, kita bicarakan nanti dan kamu jangan khawatir, Aku akan usahakan" Ujar Roland sambil menenangkan Gabriel.
Gabriel Sedikit tersentak akan hal itu, Dan
"hm.. oke Roland, aku percaya padamu, Kita akan segera menemukan Gabriela"
Gabriel menunjukkan rasa percayanya kepada Roland
...Di Restoran...
"Hah Kenapa begitu lama?" Elena
"hahaha kenapa? kamu rindu?" Gurau Roland (≧▽≦)
"Hah Rindu??" Elena?
"Sudah sudah, Ayo lanjutkan makan" Gabriel memotong omongan mereka.
Kini mereka mulai menyusun rencana, untuk menuju ke arah timur,
dengan suara pelan, Roland
"Hmm Aku sudah menunggu begitu lama, Tetapi acaranya belum dimulai?"
Ujar Roland
Gabriel, Elena, Lilitha "Haaa..?? Acara apa?" Dengan suara pelan mereka menjawab
Dengan bingung apa yang di maksud Roland!!
"Oke Acara dimulai" Ujar Roland dengan nada misterius dan sedikit wajah tersenyum kecil
karena Roland Bisa merasakan energi emosi seseorang di sekitarnya dan dia juga bisa mengetahui apa yang mereka pikirkan, Karena dia menggunakan tehnik Shénzhì.
...Di saat bersamaan...
Roland langsung menuang Anggur kegelasnya dan menaikan kaki di atas meja!
"Apa yang kau lakukan Roland?" Ujar Elena!
Dengan pede Roland berkata
"Kan sudah ku bilang, Acara dimulai!"
dengan nada Yang lantang!
"Apa maksud mu Roland...." Elena.
"shuuuutss.. tenang lah" Gabriel menengahi mereka.
"Hahahaja.. ku lihat, Kalian begitu senang?"
Suara Dari arah belakang Roland.
...Roland dan yang lainnya menoleh...
"Hahaha... hanya sedikit bincang untuk meregangkan suasana, Tidak lebih"
Roland Berbicara sekaan tak tau apa yg terjadi
Dan teman²nya juga Ikut heran? dan bertanya "Apakah ini acara yang dimaksud Roland"
"Oh ya, Apa yang membuat Kakak tertawa untuk mampir ke mari?'"
Ujar Roland dengan Tenang dan Ramah
Suasana Menjadi sunyi, Gabriel mengamati sekitar, begitu juga Elena dan Lilitha yang melihat suasana agak berbeda,
...Dan...
"hahaha... kamu begitu menarik, Siapa memberimu keberanian untuk berbicara dengan ku seperti itu"
Ujar orang gagah itu bersama rekan-rekannya
Sesambil membawa pedang kembar di pundaknya
Roland juga ikut menghangatkan suasana
"hahaha... Buat apa kita harus takut kak, Hayolah mari bergabung, Kita bisa sharing-sharing sebentar disini" ujar Roland
Orang itu sepertinya sedikit Gak normal
"hmmm.. Sepertinya kamu Sedikit Meremehkan ku?" dengan Nada dan tatapan serius?
Gabriel mulai menurunkan tangannya dari atas meja dan siap untuk menarik Pedang Teratai salju nya, Yang di Dapatkan dari Reruntuhan Divine Citadel,
Tetapi Roland selalu mengubah ubah suhu di sekitar
"haduh kakak, aku begitu sedih, Kita baru aja tertawa dan tiba tiba berubah dan menjadi tegang, Hiksss.. (,╯︵╰) hiksss.."
Sambil menggosok hidungnya, seakan-akan menangis.
Rekan Roland (ノ`⌒´)ノ┫:・┻┻
...----------------...
...NEXT CHAPTER 21...
...----------------...
...Thank-you note:...
...*t**erimakasih buat kalian yang setia dukung Novel ini, Aku harap hingga kedepanya....
...Terimakasih telah memberikan dukungan Seperti like Gif and Vote, dan aku harap juga kedepanya begitu*,...
...Doakan semoga novel ini Tembus 100k populeritas, Tetapi percuma kalau berdoa kalau kalian tidak gif like dan vote, (╯°□°)╯︵ ┻━┻...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments
Hmmm🗿
huh.. tamat kah?
2023-12-01
8
🪷🍾⃝ʙᴀʙͩʏᷞ ɢᷰᴇᷠᴍᷧᴏʏ𝓐𝓷𝓷𝓪࿐
mampir kak
2023-11-30
2