...Chapter 5...
...Kedatangan Sekelompok orang berbaju hitam...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Di puncak Gunung Kronos, Gabriel duduk dengan tenang di atas batu besar, mata yang tertutup, dan bersemedi untuk menyerap kekuatan spiritual di gunung kronos.
Roland, beberapa meter di sebelahnya, berlatih dengan jurus pedang yang telah diajarkan oleh Gabriel. Suara angin di gunung melengking di sekitar mereka.
Tiba-tiba, Gabriel merasakan perubahan dalam bauran energi di sekitarnya. Sekelompok aura manusia mendekat, tetapi Gabriel tetap tenang dan tidak mengganggu meditasinya.
Di dalam hati Gabriel berkata
"hm.... Sepertinya ada orang asing yang mendekat"
Di sisi lain, Roland yang tidak menyadari kehadiran orang itu, dia tetap melanjutkan latihan pedangnya dengan,
'Sing.. hiyaa.. sing sing... hiya..' Suara pedang berdesing.
Tak lama kemudian sekelompok itu muncul, Roland memberhentikan latihannya dan bertanya,
"Siapa kalian?" Ujar Roland.
Namun, wajah mereka yang berseragam hitam membuat Roland sedikit tercengang!!!.
Sekelompok itu tampaknya tidak menghiraukan kehadiran Gabriel yang tengah bermeditasi. Mereka menilai pedang kayu di samping tempat Gabriel duduk dan mereka menanggapinya dengan senyuman sinis.
Seorang dari mereka, Angkat bicara dengan nada sombong, "Hei, apa yang kalian lakukan di sini? Bermain pedang kayu seperti anak-anak?"
orang itu berbicara, Dan yang lain tertawa dengan nada menghina.
Gabriel tetap duduk, tanpa terpengaruh oleh ejekan mereka, Tetapi Roland merasa tertantang karena ejekan itu.
"apa yang kalian lakukan?" Tanya Roland dengan sedikit marah,
"jika tidak ada hal penting lebih baik Kalian pergi"ujar Roland dengan tegas.
"hey teman! Kita disuruh pergi oleh bocah tengik ini, Hahahahaha....."
sekelompok itu hanya menanggapinya dengan tawa yang menghina.
Gabriel duduk di atas batu dengan matanya yang tertutup, tenggelam dalam serapan kekuatan Spirit Gunung Kronos.
Sementara itu, Roland yang terprovokasi oleh sikap sekelompok itu, menantang mereka untuk satu lawan satu.
"Baiklah sekalian mencoba latihanku baru-baru ini" ujar Roland dalam hati
Roland siap menggunakan jurus tarian samurai yang diajarkan sebelumnya oleh Gabriel, Walaupun dia belum begitu terampil.
Lawan yang dipilih oleh pemimpin sekelompok itu adalah rekanya yang paling lemah.
Roland mulai menunjukkan gerakan-gerakan samurainya yang baru dia dipelajari,
walaupun belum terampil. Dan energi spiritual di tubuhnya yang masih terbatas, membuat gerakan Roland belum begitu baik.
"Baiklah, mohon bimbingannya kakak" Ujar Roland dengan percaya diri
Gabriel, dengan mata tertutup, Dia merasakan gerakan Roland. Sambil mengoreksi di mana Roland melakukan kesalahan.
Gabriel "Ini adalah kesempatan Roland untuk melatih gerakanya" ujar Gabriel di dalam hati.
'Ting Ting... sing..hiya ting ting hm ayu ting ying.. Bhooommm......'
"Hahah apakah hanya ini kekuatanmu?" Ujar Roland sambil terengah engah, Intinya Roland menang melawan rekan sekelompok itu dari yang paling lemah.
Tetapi, rekan-rekan sekelompok yang menyaksikan pertarungan itu,
tidak menerima dengan kekalahan tersebut.
Mereka merasa terhina dan mencoba untuk melawan Roland dengan kroyok.
"Bhoommm... ahkk.."
Tetapi satu langkah saja Roland tidak mampu mengatasi merekah, Dan Roland terpental ke arah Gabriel yang sedang bersemedi.
"hah..hah.. bang.. bangsat. Chuihhh...." Roland yang terpental karena serangan beruntun dari sekelompok katak itu.
___
Di waktu yang sama
Gabriel merasakan bahwa Roland telah kalah, Dia membuka matanya, Dan bangkit dari tempat duduknya.
Sekelompok orang yang sebelumnya mengejeknya, dan melihat Gabriel dengan nada menghina.
"Anaknya kalah, papanya marah, wah takut. Hahahaha...." Sambutan menghina dari kelompok itu diiringi dengan tawa "Hahahaah"
Namun, Gabriel hanya tersenyum tipis dan menatap mereka dengan tatapan tajam.
Sementara itu, Roland yang tidak mampu menahan mereka,
"Maaf Gabriel, aku menganggu meditasimu" Ujar Roland sambil terengah-engah.
"Tidak apa-apa, ini bukan salahmu, Kamu tunggu aku untuk membereskan orang-orang ini" Ujar Gabriel dengan Tatapan tajamnya kearah Sekelompok tak di kenal ini.
Gabriel menyuruh Roland untuk memperhatikan gerakan pedangnya dengan baik. Dengan senyum mengingatkan kepada kelompok itu, "Hanya butuh satu jurus untuk mengalahkan kalian semua."
Kelompok itu malah mempertanyakan Gabriel. "Apa Kamu masih bermimpi, atau kekurangan obat. hahaha..." ejek salah satu dari mereka.
"hmmm... katak dalam tempurung" Ujar Gabriel dengan nada halus
Dan menggambul pedang kayunya!
"Hahaha.. Apakah kamu akan menggunakan pedang itu?... Hahahaha.. Aku yakin dia sedang bermimpi hahaha...." Ujar salah satu rekan katak dalam tempurung itu.
Gabriel dengan senyum yang aneh dan mulai menghelus bilah pedang kayunya yang tumpul.
Pemimpin kelompok itu memerintahkan anggotanya untuk maju mengeroyok Gabriel.
Gabriel sambil memusatkan energi spiritnya, bersiap untuk melesat.
"hah... kalian harus ingat, bahwa, Seorang ahli pedang, Tidak harus menggunakan pedangnya untuk bertarung"
Diiringi dengan energi spirit yang mengelilingi Gabriel,
Dengan sengaja, pemimpin itu ingin menguji keterampilan Gabriel. Jika anggotanya kalah, pemimpin itu punya rencana untuk kabur.
Ujar pemimpin sekelompok katak itu
"tampaknya, pria ini agak berbeda, Aku harus hati-hati"
Pertarungan dimulai.
Gabriel, dengan kecepatan dan kelincahannya, melompat dari satu pohon ke pohon lainnya. Gerakan samurainya terlihat indah dan mempesona, seakan dia menari di antara bayangan pohon.
Kini kelompok itu merasa kewalahan, Dan dengan degupan jantung yang tak terkendali.
Gabriel dengan gesitnya mengatasi setiap serangan anggota kelompok itu. Jurus tariannya yang anggun dipadu dengan ketangkasan dalam melompat membuat mereka kesulitan untuk mengikuti gerakannya.
Pemimpin kelompok itu, yang awalnya yakin, mulai merasa terancam. Dan mempersiapkan diri untuk kabur.
__
Gabriel hanya menyederakan anggota tubuh mereka, Seperti kaki dan tangan.
Ketika sekelompok itu akhirnya mengakui keunggulan Gabriel, pemimpin mereka yang merasa terancam, dia memutuskan untuk kabur. Namun, Gabriel dengan cepat merespons. Dengan pergerakan tangan yang di iringi cahaya energi spirit dan melemparkan serangan energi putih ke arah kaki pemimpin tersebut.
Cahaya putih itu melumpuhkan kaki pemimpin itu, menciptakan efek yang kejam.
membuatnya kesakitan dan terjatuh. Pemimpin itu berteriak kesakitan sambil berusaha bangkit.
"Hahaaha.... sebelumnya kau begitu mempesona dengan ejekanmu Terhadap pedangku!!! Apakah kau ingin merasakan goresan pisau tumpul ini!! Hmmm Dimana? kaki, tangan atau di ekhmmm" ujar Gabriel dengan penuh emosi sambil tersenyum untuk membalaskan hinaan Sebelumnya.
"Appa? apa yang ingin kau lakukan" Pemimpin katak
Gabriel "Aku hanya masih ingin bermain, Dan.... aku akam memberikan bukti, kalau..... pedang kayu ku ini bukan sekedar mainan" Gabriel berbicara seakan akan dia begitu polos sambil mengusap darah dibilah pedangnya
...5 detik kemudian...
"Ahaaaaaaaaaaa....." Suara jeritan pemimpin katak yang bermain dengan Gabriel.
Penutup:
Di waktu bersamaan, Tiba² Roland merasa lemas dan akhirnya pingsan.
Gabriel membawa Roland pulang ke desanya. Dan~......
So...
..."Jangan Lupa Untuk Like GIff and Vote, ...
...Follow me ...
...untuk mendapatkan notif Novel terbaru...
..."So...Next Chapter 6"...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments
Saya@×͜×🐜🎸@TampAan
Sepinya🤧/Sob/
2023-11-11
5