Bab 18

***

Sampai lah mereka berdua di Bonefood, Bone kemudian duduk sambil melihat nama nama obat nya. Dewi masuk ke dalam untuk mengambil Air minum.

Selanjutnya Bone dan Dewi makan siang bersama, setelah meminum obat nya. Mereka pun terlihat berbincang santai. Mereka berdua sedang di mabuk cinta. Sedangkan di lain tempat, Arya juga sedang mabuk alkohol.

Saat sedang asyik bercengkrama, Bone seketika terdiam dan termenung, Dewi melihat hal itu pun bertanya.

"Ada apa", tanya Dewi.

"Wi..aku benar benar mencintai mu" sahut Bone dengan suara datar.

Dewi tersipu mendengar nya, sambil tersenyum, Dewi meraih kedua tangan Bone dan berkata, "Aku juga mencintai mu Bone!" .

"Begini Wi, ada hal mendasar yang belum kau tahu" Kata Bone. "Kamu belum mengenal siapa aku", kata nya lagi.

"Bukan kah berpacaran adalah masa untuk saling mengenal antara dua insan?" sahut Dewi.

"Iya, kau benar, hanya saja ada hal mendasar yang belum kau ketahui tentang aku", sahut Bone

"Kalau begitu, cerita kan lah padaku, aku ingin mengetahui nya" ucap Dewi dengan lembut sambil mengusap usap tangan Bone.

Heehhh...Bone menghembuskan nafasnya, Ia pun menunduk. "Wi..aku tidak seperti dirimu, aku hanya orang biasa, sedangkan kamu.., kamu adalah orang kaya" , kata nya sambil melihat ke arah Dewi.

"Yang kaya adalah orang tua ku, bukan aku, aku disini juga bekerja, dan aku juga tidak menilai orang dari sudut pandang kekayaan , tapi ketulusan nya" sahut Dewi.

"Aku tahu kau baik, aku tahu dari sikap dan cara bicara mu, tapi bagaimana dengan orang tua dan keluarga mu?" tanya Bone.

"Kau tidak perlu mengkhawatirkan nya Bone, lebih baik, mari kita memperjuangkan cinta kita dan mewujudkan nya" kata Dewi bersemangat.

Mendengar hal itu, membuat keraguan di dalam hati Bone sirna seketika. Dia menggenggam kedua tangan Dewi dan mencium nya.

Setelah mereka berbincang santai, Dewi pun merasa ngantuk dan ingin tidur siang. Bone pun mempersilahkan Dewi untuk menggunakan kamar nya.

Dewi melihat ke sekeliling kamar Bone, kamar nya tidak besar, kamar dengan cat warna krem itu terlihat rapi dan bersih. Aroma nya pun wangi parfum Bone yang maskulin.

Ada beberapa buku manajemen bisnis yang tersusun rapi di atas sebuah meja kecil. Dewi pun merebahkan tubuhnya di atas kasur dengan masih memakai dress yang sama.

Dia tidak khawatir Bone akan berniat jahat pada dirinya, karena ia tahu bahwa Bone adalah tipe pria yang bertanggung jawab. Bone pun tadi hanya mengantar Dewi sampai di pintu dan tidak ikut masuk ke dalam kamar.

Bone kemudian masuk ke dalam ruang kerja nya , dan menyusun agenda kerja yang akan di mulai hari senin besok.

Setelah 2 jam di ruang kerjanya, ia pun keluar dan duduk di bawah pohon. Kebetulan hari sudah sore, dan matahari tidak terlalu terik sinar nya.

Saat Bone sedang asyik melihat motor sijuki , Dewi muncul di belakang nya.

"Melamun apa?" kata Dewi

Bone menoleh dan tersenyum pada nya. Dewi sangat cantik, walaupun terlihat jelas jika ia baru bangun tidur.

"Aku hanya memeriksa motor ku, kemari lah, duduk di sini" kata Bone sambil menunjuk sebuah bangku.

Dewi pun duduk bersebelahan dengan Bone.

"Kenalkan ini adalah Eleanor" kata Bone sambil menunjuk ke arah motor kesayangan nya.

"Hah..,jadi ini Eleanor yang sempat kau katakan padaku waktu itu" ucap Dewi dengan heran.

"Iya, kuberi nama Eleanor, karena ia lah pasangan ku selama ini, kemana mana aku pasti sama Eleanor" kata Bone

Dewi ingat dengan Eleanor, bahkan ia sempat ingin bertanya kepada Bone mengenai Eleanor. Dewi tersenyum dalam batin nya, karena ia selama ini cemburu pada sebuah motor.

"Heh Eleanor, dengar ya!, Bone sekarang adalah milik ku!" kata Dewi tiba tiba sambil berdiri.

"Jangan kau rebut Bone ku, jika tidak, kau akan menyesal!" sahut Dewi sambil memukul jok motor itu. Bone tertawa di buatnya.

Angin sepoi sepoi bertiup semilir, membuat suasana di bawah pohon sangatlah nyaman. Bau badan Dewi pun terbawa angin dan masuk ke hidung Bone.

"Hmm, aroma nya enak, walau bangun tidur, aroma tubuh nya masih menggairahkan, mungkin malah sangat menggairahkan" kata Bone dalam benaknya.

Bone yang masih duduk, memberanikan diri memeluk pinggang Dewi yang sedang berdiri. Dewi pun kaget, ia merasa aliran darah nya mengalir dengan cepat, jantung pun berdegup kencang, tapi ia menikmati nya.

"hmm, bau asem" ucap Bone

"masa sih?" sahut Dewi sambil mencium tubuh nya.

"tapi enak" sahut Bone

Mereka pun tertawa sambil Bone tetap memeluk Dewi. Tak lama berselang kedua nya pun masuk. Dewi ke kamar mandi untuk mencuci muka nya, sambil merapikan dress yang dia pakai.

Setelah keluar dari kamar mandi, Dewi pun berpamitan kepada Bone.

"Ne.., aku pulang dulu ya, sudah sore, besok aku sudah masuk ke kantor" kata Dewi

"Baiklah sayangku, aku antar ya?" tawar Bone

"Nggak usah, kamu istirahat aja, tangan mu juga masih sakit." ucap Dewi sambil tersipu malu mendengar kalimat sayang yang terlontar dari bibir seksi Bone.

"Besok jika aku tidak sibuk di kantor, aku akan ke mari lagi" kata Dewi

"Baik lah sayang ku" ucap Bone sambil memberanikan diri mencium kening Dewi.

Dewi kaget dibuat nya, tapi ia merasa senang diperhatikan seperti itu.

Dewi mengambil tas nya, dan tak lama kemudian, taxol pun datang dan membawa nya pulang ke mansion.

Sepanjang perjalanan, Dewi tersenyum sambil mengingat kejadian hari ini yang tidak ia rencanakan. Ia mengingat wajah Bone yang tampan sedang mencium kening nya.

Dewi benar benar merasa melayang, hari yang sangat menggembirakan, batin nya.

Taxol pun sampai di Mansion, Dewi pun turun dan melangkah masuk ke dalam. Dewi berjalan riang sambil memainkan tas nya.

"Wi, kamu dari mana?" tanya Arya, yang saat ini sedang duduk di taman. Arya baru bangun tidur, kepalanya juga masih pusing akibat minuman beralkohol. Walau begitu, Arya masih terlihat tampan.

"Arya, kamu kenapa?" sahut Dewi sambil berjalan ke arah nya.

"Aku dari rumah teman ku!" lanjut Dewi. "Kamu habis minum?" tanya nya lagi.

"Teman siapa? Bone ya?" ucap Arya dengan ketus.

"Bukan urusanmu!" celetuk Dewi

"Ingat Wi, selama kau tinggal di sini, maka kau adalah tanggung jawab ku!" ketus Arya

"Jadi, kemana pun kau pergi, aku harus tahu!" ucap nya lagi dengan nada tinggi.

Bagaimana pun juga hati Arya masih sakit mengingat kejadian tadi pagi, apalagi ia juga sedang terpengaruh alkohol saat ini.

Arya pun mendekati Dewi dan menatap tajam ke arah nya.

"Camkan itu!" kata Arya sambil berjalan pergi meninggalkan Dewi.

Dewi kaget mendengar Arya bicara seperti itu. Selama ini, Arya tidak pernah berbicara kasar kepada nya, apalagi membentak.

Dewi masih berdiri di taman, sambil ia berpikir sambil melihat Arya yang berjalan meninggalkan nya.

"Mungkin sudah saatnya aku pergi dari rumah ini!" gumam Dewi. "Ya benar, aku akan keluar dari rumah ini dan belajar mandiri!" Dewi memantapkan keputusan nya.

Dewi pun bergegas masuk ke dalam kamar nya, Ia mandi dan berganti pakaian. Setelah itu ia pun merapikan baju nya dan memasukkan ke dalam koper.

Selepas maghrib, kedua orang tua Arya sedang duduk santai di ruang keluarga. Mereka terkejut ketika melihat Dewi turun dari lantai 2 dengan membawa koper besar.

"Om..tante.. Dewi mau pergi, Dewi mau belajar mandiri, Dewi tidak mau menjadi beban disini", kata Dewi

"Apa yang kamu katakan sayang?" sahut mami Arya. "Ini pasti ada sesuatu!" sahut nya lagi.

"Apa kau ada masalah dengan Arya?" tanya papi Arya.

"Tidak ada om, Dewi hanya merasa sudah saatnya bagi Dewi untuk mandiri" sahut Dewi dengan tersenyum.

"ARYA...ARYAAA !" teriak mami Arya

"Mungkin Arya sedang tidur tante, tadi Dewi lihat seperti nya dia habis minum" sahut Dewi

"Terus kamu akan tinggal di mana?" tanya mami Arya.

"Dewi bisa sewa apartemen atau kontrak rumah tante, tante jangan khawatir" kata Dewi meyakinkan.

Kedua orang tua Arya tidak bisa menahan Dewi pergi, setelah melihat keyakinan Dewi.

Dewi pun memesan taxol, dan setelah berpamitan, Dewi pergi menggunakan taxol menuju ke Bonefood.

Selang 15 menit, keluar lah Arya dari kamar nya dan turun ke bawah. Ia masih merasakan sakit kepala dan juga badan nya.

"Arya, apa yang kau lakukan pada Dewi?" tebak mami nya

"Emang ada apa mi? Aku tidak melakukan apa apa" sahut Arya sambil minum air putih

"Oh ya?" selidik mami nya. "Dewi sudah berpamitan dan pergi dari rumah ini!" lanjut mami nya lagi.

"Apa ??" Arya terkejut sampai tersedak

Arya bergegas ke kamar nya, tak lama kemudian, Ia pun turun dan mengarah ke parkiran.

"Kau mau kemana?" tanya mami nya

"Aku akan mencari nya" sahut Arya singkat.

bersambung

Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!