***
Sampai lah mereka berdua di Bonefood, Bone kemudian duduk sambil melihat nama nama obat nya. Dewi masuk ke dalam untuk mengambil Air minum.
Selanjutnya Bone dan Dewi makan siang bersama, setelah meminum obat nya. Mereka pun terlihat berbincang santai. Mereka berdua sedang di mabuk cinta. Sedangkan di lain tempat, Arya juga sedang mabuk alkohol.
Saat sedang asyik bercengkrama, Bone seketika terdiam dan termenung, Dewi melihat hal itu pun bertanya.
"Ada apa", tanya Dewi.
"Wi..aku benar benar mencintai mu" sahut Bone dengan suara datar.
Dewi tersipu mendengar nya, sambil tersenyum, Dewi meraih kedua tangan Bone dan berkata, "Aku juga mencintai mu Bone!" .
"Begini Wi, ada hal mendasar yang belum kau tahu" Kata Bone. "Kamu belum mengenal siapa aku", kata nya lagi.
"Bukan kah berpacaran adalah masa untuk saling mengenal antara dua insan?" sahut Dewi.
"Iya, kau benar, hanya saja ada hal mendasar yang belum kau ketahui tentang aku", sahut Bone
"Kalau begitu, cerita kan lah padaku, aku ingin mengetahui nya" ucap Dewi dengan lembut sambil mengusap usap tangan Bone.
Heehhh...Bone menghembuskan nafasnya, Ia pun menunduk. "Wi..aku tidak seperti dirimu, aku hanya orang biasa, sedangkan kamu.., kamu adalah orang kaya" , kata nya sambil melihat ke arah Dewi.
"Yang kaya adalah orang tua ku, bukan aku, aku disini juga bekerja, dan aku juga tidak menilai orang dari sudut pandang kekayaan , tapi ketulusan nya" sahut Dewi.
"Aku tahu kau baik, aku tahu dari sikap dan cara bicara mu, tapi bagaimana dengan orang tua dan keluarga mu?" tanya Bone.
"Kau tidak perlu mengkhawatirkan nya Bone, lebih baik, mari kita memperjuangkan cinta kita dan mewujudkan nya" kata Dewi bersemangat.
Mendengar hal itu, membuat keraguan di dalam hati Bone sirna seketika. Dia menggenggam kedua tangan Dewi dan mencium nya.
Setelah mereka berbincang santai, Dewi pun merasa ngantuk dan ingin tidur siang. Bone pun mempersilahkan Dewi untuk menggunakan kamar nya.
Dewi melihat ke sekeliling kamar Bone, kamar nya tidak besar, kamar dengan cat warna krem itu terlihat rapi dan bersih. Aroma nya pun wangi parfum Bone yang maskulin.
Ada beberapa buku manajemen bisnis yang tersusun rapi di atas sebuah meja kecil. Dewi pun merebahkan tubuhnya di atas kasur dengan masih memakai dress yang sama.
Dia tidak khawatir Bone akan berniat jahat pada dirinya, karena ia tahu bahwa Bone adalah tipe pria yang bertanggung jawab. Bone pun tadi hanya mengantar Dewi sampai di pintu dan tidak ikut masuk ke dalam kamar.
Bone kemudian masuk ke dalam ruang kerja nya , dan menyusun agenda kerja yang akan di mulai hari senin besok.
Setelah 2 jam di ruang kerjanya, ia pun keluar dan duduk di bawah pohon. Kebetulan hari sudah sore, dan matahari tidak terlalu terik sinar nya.
Saat Bone sedang asyik melihat motor sijuki , Dewi muncul di belakang nya.
"Melamun apa?" kata Dewi
Bone menoleh dan tersenyum pada nya. Dewi sangat cantik, walaupun terlihat jelas jika ia baru bangun tidur.
"Aku hanya memeriksa motor ku, kemari lah, duduk di sini" kata Bone sambil menunjuk sebuah bangku.
Dewi pun duduk bersebelahan dengan Bone.
"Kenalkan ini adalah Eleanor" kata Bone sambil menunjuk ke arah motor kesayangan nya.
"Hah..,jadi ini Eleanor yang sempat kau katakan padaku waktu itu" ucap Dewi dengan heran.
"Iya, kuberi nama Eleanor, karena ia lah pasangan ku selama ini, kemana mana aku pasti sama Eleanor" kata Bone
Dewi ingat dengan Eleanor, bahkan ia sempat ingin bertanya kepada Bone mengenai Eleanor. Dewi tersenyum dalam batin nya, karena ia selama ini cemburu pada sebuah motor.
"Heh Eleanor, dengar ya!, Bone sekarang adalah milik ku!" kata Dewi tiba tiba sambil berdiri.
"Jangan kau rebut Bone ku, jika tidak, kau akan menyesal!" sahut Dewi sambil memukul jok motor itu. Bone tertawa di buatnya.
Angin sepoi sepoi bertiup semilir, membuat suasana di bawah pohon sangatlah nyaman. Bau badan Dewi pun terbawa angin dan masuk ke hidung Bone.
"Hmm, aroma nya enak, walau bangun tidur, aroma tubuh nya masih menggairahkan, mungkin malah sangat menggairahkan" kata Bone dalam benaknya.
Bone yang masih duduk, memberanikan diri memeluk pinggang Dewi yang sedang berdiri. Dewi pun kaget, ia merasa aliran darah nya mengalir dengan cepat, jantung pun berdegup kencang, tapi ia menikmati nya.
"hmm, bau asem" ucap Bone
"masa sih?" sahut Dewi sambil mencium tubuh nya.
"tapi enak" sahut Bone
Mereka pun tertawa sambil Bone tetap memeluk Dewi. Tak lama berselang kedua nya pun masuk. Dewi ke kamar mandi untuk mencuci muka nya, sambil merapikan dress yang dia pakai.
Setelah keluar dari kamar mandi, Dewi pun berpamitan kepada Bone.
"Ne.., aku pulang dulu ya, sudah sore, besok aku sudah masuk ke kantor" kata Dewi
"Baiklah sayangku, aku antar ya?" tawar Bone
"Nggak usah, kamu istirahat aja, tangan mu juga masih sakit." ucap Dewi sambil tersipu malu mendengar kalimat sayang yang terlontar dari bibir seksi Bone.
"Besok jika aku tidak sibuk di kantor, aku akan ke mari lagi" kata Dewi
"Baik lah sayang ku" ucap Bone sambil memberanikan diri mencium kening Dewi.
Dewi kaget dibuat nya, tapi ia merasa senang diperhatikan seperti itu.
Dewi mengambil tas nya, dan tak lama kemudian, taxol pun datang dan membawa nya pulang ke mansion.
Sepanjang perjalanan, Dewi tersenyum sambil mengingat kejadian hari ini yang tidak ia rencanakan. Ia mengingat wajah Bone yang tampan sedang mencium kening nya.
Dewi benar benar merasa melayang, hari yang sangat menggembirakan, batin nya.
Taxol pun sampai di Mansion, Dewi pun turun dan melangkah masuk ke dalam. Dewi berjalan riang sambil memainkan tas nya.
"Wi, kamu dari mana?" tanya Arya, yang saat ini sedang duduk di taman. Arya baru bangun tidur, kepalanya juga masih pusing akibat minuman beralkohol. Walau begitu, Arya masih terlihat tampan.
"Arya, kamu kenapa?" sahut Dewi sambil berjalan ke arah nya.
"Aku dari rumah teman ku!" lanjut Dewi. "Kamu habis minum?" tanya nya lagi.
"Teman siapa? Bone ya?" ucap Arya dengan ketus.
"Bukan urusanmu!" celetuk Dewi
"Ingat Wi, selama kau tinggal di sini, maka kau adalah tanggung jawab ku!" ketus Arya
"Jadi, kemana pun kau pergi, aku harus tahu!" ucap nya lagi dengan nada tinggi.
Bagaimana pun juga hati Arya masih sakit mengingat kejadian tadi pagi, apalagi ia juga sedang terpengaruh alkohol saat ini.
Arya pun mendekati Dewi dan menatap tajam ke arah nya.
"Camkan itu!" kata Arya sambil berjalan pergi meninggalkan Dewi.
Dewi kaget mendengar Arya bicara seperti itu. Selama ini, Arya tidak pernah berbicara kasar kepada nya, apalagi membentak.
Dewi masih berdiri di taman, sambil ia berpikir sambil melihat Arya yang berjalan meninggalkan nya.
"Mungkin sudah saatnya aku pergi dari rumah ini!" gumam Dewi. "Ya benar, aku akan keluar dari rumah ini dan belajar mandiri!" Dewi memantapkan keputusan nya.
Dewi pun bergegas masuk ke dalam kamar nya, Ia mandi dan berganti pakaian. Setelah itu ia pun merapikan baju nya dan memasukkan ke dalam koper.
Selepas maghrib, kedua orang tua Arya sedang duduk santai di ruang keluarga. Mereka terkejut ketika melihat Dewi turun dari lantai 2 dengan membawa koper besar.
"Om..tante.. Dewi mau pergi, Dewi mau belajar mandiri, Dewi tidak mau menjadi beban disini", kata Dewi
"Apa yang kamu katakan sayang?" sahut mami Arya. "Ini pasti ada sesuatu!" sahut nya lagi.
"Apa kau ada masalah dengan Arya?" tanya papi Arya.
"Tidak ada om, Dewi hanya merasa sudah saatnya bagi Dewi untuk mandiri" sahut Dewi dengan tersenyum.
"ARYA...ARYAAA !" teriak mami Arya
"Mungkin Arya sedang tidur tante, tadi Dewi lihat seperti nya dia habis minum" sahut Dewi
"Terus kamu akan tinggal di mana?" tanya mami Arya.
"Dewi bisa sewa apartemen atau kontrak rumah tante, tante jangan khawatir" kata Dewi meyakinkan.
Kedua orang tua Arya tidak bisa menahan Dewi pergi, setelah melihat keyakinan Dewi.
Dewi pun memesan taxol, dan setelah berpamitan, Dewi pergi menggunakan taxol menuju ke Bonefood.
Selang 15 menit, keluar lah Arya dari kamar nya dan turun ke bawah. Ia masih merasakan sakit kepala dan juga badan nya.
"Arya, apa yang kau lakukan pada Dewi?" tebak mami nya
"Emang ada apa mi? Aku tidak melakukan apa apa" sahut Arya sambil minum air putih
"Oh ya?" selidik mami nya. "Dewi sudah berpamitan dan pergi dari rumah ini!" lanjut mami nya lagi.
"Apa ??" Arya terkejut sampai tersedak
Arya bergegas ke kamar nya, tak lama kemudian, Ia pun turun dan mengarah ke parkiran.
"Kau mau kemana?" tanya mami nya
"Aku akan mencari nya" sahut Arya singkat.
bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments