"Berkorban ?, berkorban bagaimana maksudnya pi ?, tanya Arya.
" Maksudnya adalah kamu tidak boleh memaksakan ego mu ! Biar kan Dewi sendiri nanti yang menjawab, jangan pernah memaksa nya ! , kau boleh merayu dan berusaha mengambil hati nya, Ingatlah jodoh itu di tangan Tuhan. " Kata Papi nya sambil berjalan menuju kamar nya.
Arya terdiam dan merenungi kata kata Papi nya, dia menarik nafas sambil memijit kepala nya. " Fyuuhhh... masalah ini lebih memusingkan dari masalah kantor " Arya pun masuk ke kamar nya dan beristirahat.
***
Hari pun berlalu, semenjak kejadian malam itu di taman, Dewi dan Arya kebanyakan diam jika bertemu, dan bahasa tubuh mereka agak kikuk. Mereka berbicara seperlunya saja jika ada kedua orang tua Arya. Dan ketika hanya mereka berdua, mereka lebih memilih diam.
***
" Bang, ini ada lokasi bagus, untuk cabang kita, strategis letak nya bang " kata Bondan pada Bone.
" oke, nanti aku survey lokasi nya " sahut Bone.
Bone mendatangi ke tiga lokasi yang di informasikan oleh Bondan. Karena letak nya benar benar strategis, hanya perlu merenovasi sedikit.
Setelah tercapai kata sepakat dengan pemilik tempat, Bone pun menghubungi Bondan, dan menyuruh nya menghubungi tukang, agar besok kegiatan renovasi bisa di laksanakan.
" Ah, selesai sudah kegiatan hari ini, oh iya, sekarang kan hari sabtu, nanti malam berarti aku keluar sama Dewi "batin Bone. "
Asekk...Asekk nor, ntar gw ketemu Dewi " kata Bone pada Eleanor, sambil menepuk nepuk jok motor nya.
" Kalau ada acara beginian, paling enak tuh elu nor, kan ntar Dewi ngedudukin elu, nah gw, cuman megang setir doang, " Sambil menepuk jok motor nya lebih keras.
*Yah namanya juga orang jatuh cinta, wajar kali kalau jadi gila dikit, hehe...
Bone kemudian masuk ke ruangan nya dan menghubungi Dewi. Berkali kali dia " menghubungi Dewi, ternyata tidak diangkat, lalu dia mengetik kan pesan.
B: { Wi, nanti jadi kan aku jemput ? }
Setelah mengirim pesan, Bone mengecek ulang beberapa berkas yang ada di meja nya, sambil sesekali dia melihat HP untuk memeriksa siapa tahu ada pesan masuk
dari Dewi.
Dua jam berlalu, tapi masih saja tidak ada kabar dari Dewi.
" Dewi kemana ya ?, apa chat dia kemarin itu maksudnya aku langsung jemput saja ke tempat nya ? " gumam Bone cemas.
" ah...cuek ajah beibeh..." kata Bone sambil mengambil handuk dan pergi ke kamar mandi.
***
" Hei anak anak kenapa kalian di rumah saja ?, apa nggak ada rencana keluar ? Ini kan malam minggu " Kata Mami Arya menirukan gaya guru SD yang sedang mengajar.
Arya kemudian melirik ke arah Dewi , yang kebetulan mereka semua sedang berada di ruang keluarga. Dewi pun ternyata juga melirik ke Arya.
" Iya mi, habis maghrib kami memang ada rencana keluar, " kata Arya. Dewi pun melotot ke Arya.
Dewi masih banyak beban pikiran, termasuk kejadian di taman malam itu, sehingga Dewi malas untuk pergi pergi, HP nya pun di silent semenjak kantor libur, dia hanya ingin beristirahat santai di rumah.
Arya kemudian memberanikan diri melangkah mendekati Dewi, sambil membungkuk dan berbisik, " Kita keluar aja yuk "
" Males ah " sahut Dewi sambil berbisik juga.
" Nggak usah jauh jauh, kita ke cafe yang dekat rumah saja " lanjut Arya.
Dewi berpikir sesaat, " Baik lah kita ke cafe yang dekat dengan rumah! ".
" Dewi ke kamar dulu ya Tante, mau siap siap soalnya " ,
" Iya sayang " Sahut mami nya Arya.
" Arya juga mi " kata Arya sambil bergegas ke kamar nya.
***
" 🎶 Habis mandi ku pakai parfum... tidak lupa memakai bedak... Habis itu pakai celana...Tidak lupa juga bajunya...🎶 " Bone merapikan diri nya sambil bernyanyi riang. Dandanan nya sederhana, Celana jeans, Baju kaos putih, di tutup kemeja warna biru muda. Jam tangan G-Shock, Sepatu Kets.
Tampilan sederhana, tapi jaminan di lirik sama cewek. Bone pun keluar dari kamar nya sambil bersiul.
Bondan melihat bos nya keluar dari kamar dan nyeletuk, " Tadi kelihatannya ada yang nyanyi bang " ,
" Emang kenape ? " sahut Bone.
" anu bang, di dengerin Ama pengunjung sampe senyum senyum orang nye " kata Bondan.
" Hah, waduh, ntar kalau ada yang tanya , bilang aja iklan lewat " sahut Bone.
" Lu jaga warung ya, gw mungkin pulang agak maleman, kalo emang udah waktunya tutup, lu tinggal aja, jangan lupa di konci " sahut Bone lagi sambil melangkah ke parkiran untuk mengambil motor nya.
Setelah dia menaiki motor, kembali Bone menghubungi Dewi dan tetap tidak diangkat, Pesan nya pun belum juga di baca. Ada keraguan dalam diri Bone, namun dia pun akhirnya tetap berangkat untuk menjemput Dewi.
***
Dewi turun ke ruang keluarga, disana sudah ada Arya yang menunggu nya. Dewi menggunakan dress di bawah lutut dengan warna putih motif bunga mawar. Dewi sangat cantik sekali.
Ketika Arya melihat Dewi turun dari tangga, Arya pun terpesona dan berbicara dalam benaknya, " Kau betul betul sangat cantik dan mempesona Wi..."
"Om..Tante..kami berangkat dulu ya " Pamit Dewi kepada orang tua Arya.
" Berangkat dulu Pi..Mi.." sahut Arya sambil mengarah ke parkiran mobil.
" Hati hati di jalan ya " kata Mami Arya.
Mereka berdua pun masuk ke dalam mobil dan tidak lama kemudian, mobil pun meluncur ke arah cafe di daerah Kemang.
***
" Jalan bangka...jalan bangka " dalam benak Bone sambil terus mencari alamat yang Dewi berikan.
" Nah ini dia " celetuk Bone, " tinggal nyari no. Xxx " sahut Bone lagi. " ini rumah apa benteng yak ? " pikir Bone dalam hati nya.
" No xxx, ini dia nih alamatnya , buset gede banget rumah nya, mana tembok nya tinggi lagi " celetuk Bone. Bone pun turun dari motor nya dan mendekati pintu gerbang.
" Waduh, anak gedongan nih, ini mencet bel gimana caranya ? nah tempat bel nya juga nggak ada " sahut Bone lagi sambil lihat kanan dan kiri.
Bone pun kembali ke motor nya dan duduk. Dia mengambil HP nya dan menghubungi nomor Dewi lagi, tapi sayang nya berkali kali di telp, berkali kali juga tidak diangkat.
Bone pun berbicara dengan motornya " ini enak nya gimana nor ? , ah kita tunggu saja sampai jam 7 ". Sambil menunggu, sesekali dia menghubungi nomor nya Dewi.
Jam sudah menunjukkan pukul 19.15, " Wah kelihatannya Dewi mainin gw nih , biasa orang kaya mah gitu " celetuk Bone.
" belum tentu juga ,siapa tahu dia ada kegiatan mendadak " sahut batin Bone pada dirinya sendiri.
" Ya udahlah, kita balik aja Nor " kata Bone pada Eleanor, motor kesayangan nya. Bone pun menyalakan motor nya dan pergi dari tempat itu.
" Kalau langsung balik, tengsin gw Ama Bondan dan yang laen, lebih baik gw nyari tempat nongkrong aja , makan malem sambil istirahat, baru deh ke warung " pikir Bone dalam hati nya.
Bone terus menjalankan motornya, hingga sampai lah dia di sebuah cafe yang tidak terjauh dari rumah Dewi. Setelah memarkirkan motor nya, Bone melangkah masuk dan langsung menuju meja bar untuk memesan makanan.
" Malam mbak, saya pesan nasi goreng telur mata sapi, minum nya es juice jeruk ya , saya duduk di bangku no 7 " kata Bone kepada pelayan cafe.
" Baik kak, mohon di tunggu " balas pelayan tersebut.
Bone pun melangkah kan kaki nya di meja no 7, pada saat dia mau duduk, ada suara yang memanggil namanya. " Bone......
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments