" Sekertaris..? " , kata Dewi sedikit terkejut.
" Iya Wi, kelihatannya aku membutuhkan sekertaris mulai saat ini ", jawab Bone
" Siapa perempuan ini ? Apa dia pacar Bone ? " tanya Flo dalam hati nya, sambil melihat ke arah Dewi, sambil sesekali Flo melihat HP untuk menyalurkan kecanggungan nya.
***
Di kejauhan, Arya terus memperhatikan mereka. " Tangan Bone di perban ?, apa dia kecelakaan ? , Dewi terlihat khawatir sekali melihat keadaan Bone , Huff " Arya bergumam. Arya kemudian menjalankan mobil nya dan pergi dari tempat itu.
***
" Bang... boleh kah aku melihat lihat ke dalam " kata Flo kepada Bone.
Flo memberanikan diri memanggil Bone dengan sebutan Abang, karena semalam, Flo mendengar Bondan, yang merupakan karyawan Bone , memanggil dengan sebutan Abang juga.
" Silahkan Flo, bila perlu ajak Bondan untuk melihat ruangan kerja ", sahut Bone. Flo pun masuk ke dalam.
Dewi masih memegang tangan Bone , dia membuka perban itu. " Aduh Wi, pelan pelan " kata Bone dengan volume agak tinggi.
" Badan kamu demam " kata Dewi sambil terus membuka perban,
" Nih lihat, Pantas badan kamu demam, luka nya infeksi " kata Dewi.
Dewi mengambil HP nya, diam diam Ia memesan taxol.
" udah tenang aja, ntar juga sembuh " celetuk Bone dengan santai nya. Dewi kemudian menutup perban itu.
Tak berapa lama ,taxol pun datang. " Ayo ikut ! , kita ke rumah sakit sekarang ! " kata Dewi sambil menggandeng tangan Bone.
Kejadian ini benar benar di luar pemikiran Dewi. Bagi Dewi, luka Bone infeksi, dan harus segera ke Rumah Sakit.
" Nggak usah Wi " kata Bone sambil sedikit merengek.
" Udah diem !!! " sentak Dewi. Bone jadi takut melihat Dewi yang marah. Ia pun menurut ketika Dewi menarik tangan nya. Mereka berdua ini baru beberapa hari berkenalan, tetapi chemistry nya seperti sudah lama kenal.
" Serem bener kalau marah " pikir Bone sambil mengikuti Dewi dan masuk ke dalam Taxol. Mereka pergi ke RS internasional Slalompas, sebuah RS dengan tarif internasional, hanya daftar saja bisa merusak dompet seketika 🤭.
Selama perjalanan, tangan Bone di rangkul oleh Dewi. Sehingga tangan Bone agak sedikit menyentuh benda kenyal milik Dewi. Tanpa di perintah oleh Bone, Kapten jhon di bawah pun terbangun.
Bone hanya meringis menahan kekuatan Kapten jhon, Bone pun berupaya memperbaiki posisi duduk nya , Agar kapten jhon bisa leluasa bangun nya.
" Sakit ya ? " tanya Dewi.
" I..iya.. " kata Bone dengan berkeringat sebesar biji jagung.
" Sabar, bentar lagi sampai ", jawab Dewi.
Sesampainya di RS Slalompas, mereka langsung menuju ke pendaftaran, tak lama kemudian mereka masuk ke ruang perawatan.
Setelah disuntik anti infeksi dan perban nya diganti. Mereka berdua menuju ke bagian penerimaan obat. Mereka duduk berdampingan di ruang tunggu seperti sepasang kekasih.
" Ne... " , kata Dewi tiba tiba, " Maafin aku ya.. "lanjut Dewi dengan suara memelas.
" Udah lupakan aja Wi, aku juga udah lupa kok " sahut Bone dengan suara maskulin.
Dewi tidak melanjutkan penjelasan nya, Dewi berkesimpulan bahwa semua sudah clear. " Kamu hati hati kalau bawa motor nya " ucap Dewi.
" Iya , tenang aja " sahut Bone dengan santai.
" Tenang.. tenang.., kalau tenang masa sampai di perban begini..! , untung nggak ada yang patah.." jawab Dewi dengan ketus.
" lha , jangan di sumpahin " celetuk Bone sambil tersenyum ke arah Dewi.
" Aku takut kamu kenapa napa " sahut Dewi sambil melihat ke arah Bone. Hati Bone senang mendengar nya, benar benar tidak bisa terlukiskan dengan kata kata. Author pun bingung juga menuliskan nya 🤭.
Bone tersentuh hatinya melihat kekhawatiran Dewi, Ia melihat ketulusan di matanya, Ia pun memeluk Dewi sambil mengusap usap punggung nya. " Tidak akan terulang Wi " sahut Bone. Dewi pun ikut memeluk Bone.
Dewi merasakan sebuah ketenangan ketika berada dalam pelukan Bone. " Ne ..Aku sayang sama kamu..." kata Dewi lirih, sambil melepas pelukannya dan menatap wajah Bone.
" Aku mencintai mu..." lanjut Dewi dengan mata berkaca kaca.
Bone pun memeluk Dewi, " Aku duluan yang jatuh cinta pada mu Wi " sahut Bone dengan lembut.
Dewi pun dengan cepat melepaskan pelukannya, " Apa kau bilang ? " tanya Dewi tiba tiba dengan sedikit cemberut.
Bone bingung di buatnya, lalu ia pun berkata " Semenjak pertama kali melihat mu, Aku jatuh cinta pada mu Wi, falling in love at the first sight. " sahut Bone dengan mengeluarkan senyuman nya yang paling manis.
Dengan gerakan cepat, Dewi kemudian mencubit tangan Bone, Dewi sangat refleks, padahal yang di cubit adalah tangan Bone yang sakit.
" Tuhan Allah... sakit Wi " teriak Bone. " Biarin, biar patah sekalian.. " jawab Dewi ketus.
" Kamu kenapa nggak ngomong di awal, kenapa harus aku yang duluan " lanjut Dewi dengan melotot. Dewi pun melepaskan cubitannya. Bone tidak bisa bicara, ia sedang menahan rasa sakit.
Dewi pun merasa kasihan melihat nya , " Mana yang sakit ? " tanya nya, Bone masih terdiam sambil meringis. Dia terus memegang tangan nya. Dewi pun tiba tiba mencium tangan Bone yang sakit itu.
"Ah lumayan hilang sakit nya " kata Bone. Dewi kemudian mencium tangan Bone lagi.
" Masih sakit " tanya Dewi.
" Sudah nggak sakit " sahut Bone. Bone sengaja berkata seperti itu, karena khawatir Dewi nanti mencubit nya lagi.
Dewi pun tersenyum malu, kemudian memeluk Bone. Kelihatannya Dewi sudah lengket seperti perangko saudara saudara 🤭.
Benar benar mantap pesona seorang Bone 😜.
Mereka melepaskan pelukan, ketika nama Bone dipanggil untuk mengambil obat. Kemudian mereka berdua pun turun ke lobby sambil menunggu Taxol.
***
" Lho mereka kemana Ndan ? " tanya Flo ke Bondan.
" Nggak tahu kak, mungkin lagi keluar " sahut Bondan. Setelah melihat lihat ruangan kerjanya, Flo kembali ke depan dan ternyata Bone dan Dewi tidak terlihat.
" Kalau gitu aku balik ya " kata Flo ,
" Besok pagi aku akan mulai bekerja di sini " lanjut nya.
" Iya kak, hati hati di jalan " sahut Bondan. Flo pun pulang ke rumah nya dengan memakai jasa Taxol.
***
" Kamu sudah pulang ? " tanya mami Arya, sambil mendekati anaknya.
" Iya mi " , sahut Arya singkat.
" Arya mau istirahat dulu mi, besok sudah kerja lagi " kata Arya sambil berjalan menuju kamar nya.
" Kenapa anak itu, wajah nya terlihat muram ? " gumam Mami Arya.
" Biarkan lah Mi.. mungkin dia hanya lelah dan butuh istirahat " sahut Papi Arya.
Di dalam kamar, Arya merenung, hati nya terasa sakit ketika mengingat perhatian Dewi terhadap Bone. Semakin ia memejamkan mata, semakin jelas bayangan mereka.
Ia pun melangkah menuju mini bar yang ada di kamar nya , dan mulai minum minuman beralkohol. Dia terus saja minum, entah berapa sloki yang sudah Arya minum.
Karena kepala nya mulai terasa pusing, Arya berjalan perlahan menuju tempat tidur nya. Dia berjalan sempoyongan, kemudian dia merebahkan diri nya di kasur. " Dewi....."
Bersambung
* Kepada para pembaca yang budiman, jangan lupa tekan tombol like, dan berkomentar, mohon koreksi dari para pembaca budiman.
Juga tekan tombol ikuti agar para pembaca bisa mengetahui ketika ada update terbaru.
Klik juga tombol hadiah jika para pembaca ingin memberikan hadiah kepada Author hehehe
Akhir kata kepada para pembaca yang budiman dan baik hati nya, Author sampai kan ucapan terima kasih. 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments