Bu Ratmi tampak tidak tenang wanita itu terlihat gelisah,di tangan nya juga ada sebuah ponsel jadul yang hanya di gunakan untuk menelpon dan sms saja,namun bagi bu Ratmi itu sudah lebih dari cukup yang penting bisa berkomunikasi dengan anak anak dan juga kerabat nya walau tidak pernah.
"Bu,ada apa kenapa sejak tadi Adam perhatikan ibu mondar mandir seperti itu?"Tanya Adam,yang sedang menyiapkan pakaian nya untuk mulai bekerja esok hari.
Bu Ratmi berhenti dan memperhatikan Adam yang sedang menyiapkan pakaian"Kenapa Yana belum menghubungi ibu juga ya Dam?"Tamya bu Ratmi gelisah,padahal tadi dia sudha berpesan agar Yana segera menghubungi jika sudah sampai tapi sampai pukul sembilan malam Yana belum juga menghubungi nya.
Adam menghampiri ibunya"Bu mungkin Yana kecapean jadi belum bisa menghubungi kita lagi pula ini hari pertama Yana menjadi seorang istri pasti dia masih gugup.Maklum ya bu,mungkin beson Yana akan menghubungi ibu!!"Adam tersenyum dirinya berusaha menenang kan ibunya agar tidak terus gelisah dan membuat tekanan darah tinggi nya kambuh.
Bu Ratmi mengangguk"Kamu udah dapat pekerjaan Dam?"
Adam pun tersenyum"Alhamdulillah buk.Mulai besok Adam sudah bisa kerja walau masih jadi pegawai rendahan gak masalah yang penting Adam punya penghasilan dan bisa bantu bantu ibu."Jawab Adam.Dari sekian banyak dia mencari pekerjaan hanya di perusahaan ini Adam di terima,walau hanya menjadi OB tapi semangat Adam tetap tinggi.Pemuda ini cukup pintar hanya saja keadaan yang membuatnya tidak bisa melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi dan mendapat gelar.
Bukan tidak ingin mmeperjuangkan masa depan nya,dulu Adam sempat ingin bekerja paruh waktu sambil kuliah tapi saat itu dia bertemu dengan Bayu dan ikut terjerumus .Baru sekarang penyesalan itu dirasakan Adam.
"Syukurlah nak.Ibu ikut senang mendengar nya.Jangan sampai jika kamu menikah nanti istri kamu di suruh masak daun sama batu!!"
"Hahaha..Ya enggaklah bu.Adam aja gak doyan!"Kekeh Adam ternyata ibunya bisa juga bercanda padahal tadi masih terlihat gelisah tapi sekarang wanita itu terlihat senang.
"Ya sudah Adam lanjut siap siap dulu ya bu.Biar besok pagi gak repot lagi,ibu tidur aja sudah malam.Jangan sampe anak nya mau pergi kerja ibunya masih tidur.."Kekeh Adam menjahili ibunya.
"Wah wah wah..Sudah bernai kamu ya Dam??Ya sudah ibu mau tidur lama lama sepet juga lihat muka kamu!!"Bu Ratmi nyelonong pergi setelah mengejek putra nya.Adam hanya terkekeh seraya menggelengkan kepalanya.Mereka hanya tinggal berdua harus bisa menjaga dan menguatkan satu sama lain agar tidak kesepian dan rapuh.
...****************...
Di tempat lain,pasangan pengangin baru itu terlihat sedang berada di dalam kamarnya.Setelah makan malam yang penuh drama dan air mata akhirnya Yana sampai juga di kamar Bayu.Wanita yang bergelar istri baru satu setengah hari itu kini sedang berdiri dengan mata sembab.
Tadi nya di acara makan malam Yana ingin duduk di sebelah Bayu untuk ikut menikmati makan malam yang lezat itu karena perut Yana belum kenyang,tadi dia hanya makan sedikit karena harus membantu Bi Ajeng menyiapkan makan malam.Akan tetapi belum sempat Yana duduk di kursi yang di tarik nya Bu Wiwin sudha menghentikan nya.
"Yana mau ngapain kamu??"Tanya bu Wiwin dengan tangan yang masih memegang sendok makan nya.
Yana tersenyum kikuk,dia melirik suaminya yang tidak peduli dan masih fokus dengan makan nya bahkan sedikit pun tidak melihat ke arahnya"Emm Yana mau ikut makan malam buk."Jawab Yana pelan dengan senyum yang aneh karena sudah mulai ingin menangis.
Bi Wiwin meletakkan sendoknya lalu menatap Yana"Kamu tadi kan udah makan,masa sekarang mau makan lagi?Lagi pula saya kan sudah bilang sama kamu kalau kamu mau makan disana bukan disini!!"Kata Bu Wiwin.
"Tapi buk,sayakan istri mas Bayu."Yana mencoba mengingatkan mertuanya mungkin karena perjalanan panjang wanita itu jadi lupa tapi itu mustahil kan.
"Terus kalau kamu istrinya Bayu kenapa?Disini peraturan saya harus di ikuti kalau gak mau saya bisa usir kamu dari rumah ini!!"Bu Wiwin kembali meraih sendok nya lalu mengaduk makanan dan menyuapkan nya ke mulutnya tanpa peduli dengan Yana yang sudah meneteskan air mata.
Dilirik nya sekali lagi suaminya,namun hasilnya tetap sama Bayu tidak peduli dengan nya jangankan pembelaan menatap Yana saja dia tidak mau.Akhirnya Yana mendorong lagi kursi yang sempat di tariknya itu lalu meninggalkan meja makan dengan seribu luka di hatinya,terlintas lagi bagaimana kakak nya menentang hubungan nya dengan Bayu dan pertanyaan ibu nya tentang apakah dia yakin akan menikah dengan Bayu.Semua itu berputar di hati Yana dan membuatnya semakin sakit.
Nasi sudah menjadi bubur,Yana duduk di lantai dingin dengan air mata yang mengalir deras.Yana menangis dalam diam karena tidak ingin ada ornag yang mendengar suaranya .
"Ibu mas Adam maafkan Yana!"Lirih Yana dengan wajah yang tersembunyi di antara lutut dan tangan nya.
"Mbak..!"
Yana buru buru mengusap airmatanya setelah mendengar suara Rima yang memanggil namanya.
"Ya mbak Rima ada apa?"Tanya Yana dengan senyum yang di paksakan.
"Kamu gak apa apa?"Tanya Rima,gadis itu duduk di sebelah Yana yang masih sesenggukan.
Yana mencoba kembali tersenyum namun tetap tidak bisa menghentikan airmatanya."Ya..Aku gak apa apa mbak.Makasih sudah peduli sama aku!"Kata Yana berusaha tegar.
Rima mengangguk"Yang sabar ya!Kadang hidup memang seperti ini suka bercanda sama kita tapi kita gak boleh lemah apalagi menyerah gitu aja.Masih banyak orang yang hidup nya jauh lebih menyakitkan dari kita kok."Mata Rima menerawang jauh,dia seperti menyimpan rasa sakitnya sendiri.
"Mbak Rima sudah menikah?"Tanya Yana yang mulai bisa mengendalikan airmatanya,ternyata punya teman bicara jauh lebih baik.
Rima menatap Yana laku tersenyum dan mengalihkan pandangan nya lagi"Tidak,saya belum menikah lagi pula mana ada laki laki yang mau sama pembantu kayak saya!Lagi pula saat ini saya sedang fokus cari uang untuk ibu saya yang sedang sakit."
"Yana.....!!"
Suara itu menghentikan pembicaraan mereka.
Dan disinilah akhirnya Yana berada di kamar setelah Bayi memanggil namanya dengan keras.
"Mas Bayu.."Ucap Yana masih berdiri di ambang pintu.Bukan hal romantis yang terjadi di hari pernikahan tapi langsung dengan pecutan luka yang Yana dapatkan dari Bayu.
Bersambung..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments