Mata Yana tidak bisa di pejamkan,entah sudah berapa kali dia membolak balikkan tubuhnya kekanan dan kekiri.Kini mata Yana menatap wajah damai sang suami dari jarak yang lumayan jauh.Benar saat ini Yana memang sedang berbaring namun bukan di ranjang bersama suaminya melainkan tidur di sofa sementara Bayu berada di ranjang.
Tadinya Yana berpikir jika Bayu memanggilnya untuk mengajaknya tidur namun Yana salah besar,Bayu melemparkan bantal dan selimut pada Yana Walau tak pantas tapi jauh lebih baik dari pada Bayu memintanya tidur di lantai.
"Tidur di sofa dan jangan ganggu aku!!"Itu kata yang di ucapkan Bayu tadi.Yana hancur sangat hancur,sebagai seorang istri hatinya benar benar terluka melihat sikap suaminya yang jangan kan menyentuhnya tidur bersebelahan dengan nya saja dia tak mau.
Yana mencoba memejamkan matanya,berharap dengan begiti dia bisa meluoakan sejenak tentang rasa sakit yang sedang dia rasakan saat ini.Kembali membalikkan badan,kini Yana menatap langit langit kamar hingga tak terasa matanya semakin memberat dan pada akhirnya di tertidur.
Entah jam berapa saat Yana merasakan tubuhnya bergoyang,matanya masih sangat mengantuk dan masih terasa panas dengan emnyipitkan mata mwnyesuaikan dengan cahaya lampu yang masuk dalam retina nya Yana mengerjap.
"Ibu..!"Lirih nya saat Yana menyadari jika yang membangunkan nya adalah ibu mertuanya.Jangan tanya bagaimana malu nya Yana,di hari pertamany mertuanya membangunkan nya.Apakah Yana kesiangan.
"Bangun,sudah waktunya kamu beres beres dan membuat sarapan untuk kita semua!!"Hanya itu yang di ucapkan ibu Wiwin sebelum dia berjalan ke arah Bayu dan merapikan selimut putranya itu.Yana menormalkan matanya lalu melihat jam yang ada di atas nakas.
"Masih pukul empat"Gumam nya pelan,agar tak di dengar ibu mertuanya itu.
"Cepat..Jangan lelet kamu!!"Kata Bu Wiwin sebelum menutup pintu kamar.
Yana menyibak selimutnya lalu merapikan bantal dan menyusunnya di sebelah Bayu kemudian ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.Walau bagaimanapun Yana harus menurut pada ibu mertuanya itu walau sebenarnya dia benar benar masih ingin tidur karena entah jam berapa dia baru bisa terlelap malam tadi.
Hoammm.
Yana menguap beberapa kali saat kakinya mulai menapak satu persatu anak tangga,matanya memindai sekitar yang masih terlihat gelap karena lampu masih di matikan.Berjalan meuju dapur juga masih sepi,tak terlihat bi Ajeng disana atau Rima sekalipun.
Bingung,itu yang Yana rasakan sekarang.Dia masih baru dan belum mengerti seluk beluk rumah ini apalagi makanan kesukaan mereka.
"Jangan melamun!"
Lagi,Yana terkejut rasanya keluarga suaminya ini sangat gemar membuat jantung nya berdisko ria.
"Emm Yana gak melamun buk.Yana cuma bingung apa yang harus Yana kerjakan terlebih dahulu??"Jawab Yana jujur sekaligus malu.
Nampak mata Bu Wiwin berputar malas"Ya gini kalau sewaktu tinggal bersama ibunya sendiri di manja jadi pas datang ke rumah mertuanya jadi bego gak tahu kerjaan apa apa!"Omel bu Wiwin.
Sakit,itu yang Yana rasakan sekarang bahkan dia masih baru saja membuka mata tapi ucapan pedas ibu mertuanya ini membuat mata Yana langsung terbuka lebar.Dimana sikap ramah dan menyenangkan ibu mertuanya itu padahal kemarin saat dia datang melamar wanita itu tetlihat baik dan lembut serta tutur kata yang menenagkan.
"Sudah sana,ambil sapu dan kain pelnya.Bersihkan rumah ini nanti kalau sudha selesai baru kamu bantu bantu bi Ajeng.Kalau kamu yang masak takut nya kami keracunan lagi jadi belajar masak sekalian sama bi Ajeng!Jangan tahu cuma makan sama tidur aja!!"
Yana menundukkan wajahnya,menyembunyikan airmatanya yang hampir tumpah namun dia tahan sekuat tenaga.Bu Wiwin sendiri kembali ke kamar nya setelah mengatakan itu pada Yana wanita itu tampak nya ingin melanjutkan tidurnya karena terlihat dia beberapa kali menguap.
Yana kini tinggal seorang diri di ruangan yang besar itu.Mengikuti arah tunjuk bu Wiwin,Yana melangkahkan kaki nya menuju ke sebuah ruangan yang sepertinya tempat menyimpan sapu dan alat pembersih lain nya.Gelap dan menakutkan karena Yana hanya sendirian ruangan ini.
Tak ingin membuang waktu Yana segara mengerjakan apa yang di perintahkan ibu mertuanya hanya satu yang Yana harapkan jika sikap Bayu dan orang tuanya akan melembut dan bisa menerima dirinya tapi jika menolak kenapa harus di lamar.
Azan subuh sudah terdengar dan Yana hampir selesai dengan pekerjaan nya,dia mengusap keringat di dahinya padahal hari masih dingin tapi karena Yana sudah mengerjakan sebagian tugasnya Yana pun berkeringat.
"Hufffttt..Aku mau sholat dulu!!Gumam Yana mengangkat alat pelnya.
"Loh Yana kamu sudah bangun dan apa itu di tangan kamu?"Bi Ajeng tiba tiba menyapa entah datang dari mana karena Yana juga tidak tahu di mana kamar art.
Yana tersenyum "Iya bi,ini Yana baru selesai nyapu dan ngepel.Tapi Yana mau sholat dulu baru bantu bibi masak ya!."Kata Yana setelah mendapat anggukan dari bi Ajeng.
Yana segera naik ke kamarnya,sebenarnya tubuh nya terasa letih tapi dia harus bisa menjadi menantu yang berbakti dan tidak mempermalukan ibu serta kakak nya seperti yang di katakan ibu mertuanya.
"Mas..Mas..Bangun mas sudah subuh,ayo kita sholat dulu!!"Yana menggoyang lengan suaminya dengan pelan.Mengajaknya menuju jannah bersama.
"Mas,ayo bangun sholat dulu!!"
"Aishhh ganggu aja!Sana sholat sendiri gak usah ganggu orang tidur!!"Bentak Bayu menghempaskan tangan Yana bahkan tidak seidkitpun pria berstatus suami itu membuka matanya.
Akhirnya Yana memutuskan untuk sholat sendiri tanpa Bayu.
Selesai dengan kegiatan nya Yana berencana menghubungi ibunya,kali ini Yana merasakan sangat merindukan ibunya itu wanita lembut yang tidak pernah bicara kasar dan pedas padanya walau dia membuat kesalahan.
Merogoh tasnya berniat mengambil ponsel,seketika alis Yana bertaut.Laku Yana mengeluarkan seluruh isi tas nya namun tidak juga menemukan ponselnya rasanya tidak mungkin ketinggalak karena saat di mobil dia masih menggunakan ponsel milik nya.Seketika Yana panik jika tidak ada ponsel bagaimana dia bisa mengubungi ibunya?Ibunya pasti sangat cemas dan menununggu kabar darinya.
Yana mencoba mengingat ingat kembali tapi memang dia memasukkan ponselnya ke dalam tas nya ini.Di tatapnya kembali Bayu yang masih terlelap ada keraguan di hati Yana ingin menanyakan nya pada Bayu mengingat dia yang tidak suka tidurnya terganggu.
Yana melihat ada ponsel Bayu di atas nakas"Aku misscall saja dari pada bertanya pada mas Bayu yang tidur nanti dia marah!!"Yana memberanikan diri meriah ponsel suaminya.
"Mau ngapain kamu??"Bentak Bayu mengagetkan Yana.
"Emm mas,Yana cari ponsel Yana.Mas lihat gak??"Tanya Yana pada akhirnya.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments