Bab 19.Menuntut Hak.

     Sebagai manusia tidak seharusnya kita menyalahkan takdir namun terkadang rasa sakit yang kita dapatkan membuat kita merasa jika hidup yang kita jalani tidaklah adil.Bukankah semua sudah merupakan ketentuan yang tidak bisa di ubah?Sekeras apapun kita tidak akan bisa mengubahnya,walau mengikhlaskan juga tidak semudah yang di ucapkan namun setidaknya hati kita sedikit tenang.Bukan dengan tetap memupuk dendam,menghukum yang bersalah memang boleh tapi jangan menghukum secara membabi buta bahkan sampai seseorang yang tidak bersalah.

  Entah sudah berapa jam tertidur di lantai dingin dan kotor dengan perut yang terus berteriak minta diisi.Bahkan Bi Ajeng dan Rima yang tadinya ingin memberi makan Yana secara sembunyi sembunyi juga mengurungkan niat nya ,mereka tentu tidak berani dengan kemarahan Bu Wiwin apalagi jika Pak Trimo mengetahui hal ini juga tentu bukan hal yang bagus untuk mereka berdua.

Beberapa kali mengerjapkan matanya Yana masih belum ingat dimana sekarang dia berada karena kesadaran nya yang belum sepenuhnya terkumpul,menggeliat sedikit meregangkan badan nya yang terasa sakit dan linu Yana mulai membuka matanya secara sempurna,sesempurna ingatannya yang pulih jika sekarang tempatnya berbaring adalah kantai gudang.

Sudah enggan berteriak Yana hanya menangis dalam diam,desakan perutnya yang lapar tak lagi bisa memberontak karena semua akan sia sia.

Ceklek..

Pintu gudang itu terbuka,berdirilah sosok gagah yang selama ini di puja Yana."Mau keluar atau tetap melamun disitu?Kalau gak mau keluar,biar aku kunci lagi!!"Nyaris saja pintu itu kembali tertutup jika saja Yana tidak segera berdiri dan menahan pintu.

Dengan tubuh yang gemetar Yana mengikuti langkah Bayu yang membawanya menuju ke meja makan"Duduj dan makan jangan banyak protes,abis itu langsung naik ke atas dan mandi!!"Tegas Bayu tanpa menunngu Yana bereaksi sama sekali.Namun ada yang berbeda dari Bayu malam ini,pria itu tampak sedikit sempoyongan dengan mata yang memerah.

"Ini,maaf kamu hanya di ijinkan makan pakai ini saja!!"Bi Ajeng menyerahkan sepiring nasi dengan setoples garam serta air putih.Bi Ajeng dan Rima tidak tega namun mereka juga tidak pinya kuasa apa apa.Tanpa di minta airmata Yana kembali menetes,seumur hidupnya dia tidak pernah makan dengan hanya berlaukkan garam bahkan saat ayah nya baru meninggal dunia.Ibu nya selalu berusaha memenuhi gini mereka meski bukan makanan mewah.Rada rindu itu semakin menyeruak di dalam hatinya membayangkan wanita yang telah melahirkan nya itu gelisah menunggu kabar yang tak kunjung datang darinya.

Yana menabur garam itu sedikit,lalu menyuapkan nya ke dalam mulut nya tak ada rasa lain selain rasa asin namun masih lebih baik dari pada harus menahan lapar lagi.Mata Yana memindai sekitar barulah Yana sadar jika sekarang hari sudah gelap.

"Bik,jam berapa sekarang?"Tanya Yana lirih.

"Jam tujuh malam!"Jawab Bi Ajeng.

Yana kembali diam artinya dia di kurung seoanjang hari dan selama dua hari di rumah Bayu dia baru makan dua kali.Sakit itu yang di rasakan Yana saat ini.

Tak terasa nasi dalam piring Yana sudah habis,rasa lapar mengalahkan rasa tidak suka Yana makan dengan garam.Jika dengan ibunya pasti dia akan merajuk namun disini Yana harua bersyukur karena masih di beri makan.

Selesai makan seperti apa yang di perintahkan Bayu jika dia harus segera menyusul pria berstatus suaminya itu ke kamar dan disini Yana sudah berdiri di hadapan suaminya yang tengah berbaring dengan menutup matanya.

"Udah sana mandi!!Ngapain ngliatin terus??"Omel Bayu,menyentak Yana.

Dengan gerakan yang lumayan cepat Yana segera melangkahkan kaki nya menuju kamar mandi,sementara Bayu langsung mengunci pintu dan menyembunyikan kunci itu.Dia tidak ingin buruan nya kabur begitu saja,malam ini dia harus merenggut mahkota Yana dan membuat wanita itu mengingat nya seumur hidup.

Tak lama Yana membuka pintu dengan tubuh yang sudah bersih dan wangi,air yang menetes dari rambut Yana membuat Bayu semakin berhasrat namun Bayu mendengus saat melihat jika Yana sudah memakai baju di kamar mandi.

"Kesini dan buka baju mu!!"Perintah Bayu.

Yana gemetar,dia belum siap jika Bayu meminta hak nya sekarang apalagi terlihat jelas sekali jika Bayu sedang mabuk dan cara Bayu meminta nya juga sangat tidak Yana sukai.

"Heh..Budek ya?Sini dan buka semua baju mu,jangan sampai aku paksa ya!!"Bentak Bayu marah yang melihat Yana bukan nya mendekatinya justru memegang bajunya erat.

Yana menggeleng"Mas..Maaf tapi tolong jangan malam ini!Yana belum siap mas,badan Yana masih sakit semua!!"Yana tidak bohong di kurung di dalam gudang seharian tanpa makan membuat tubuh nya lemah dan terasa pegal.Tapi Bayu sama sekali tidak peduli.

Dengan tatapan buas,Bayu mendatangi Yana menarik lengan gadis itu paksa lalu mehempaskan nya ke ranjang.

Yana semakin ketakutan,tubuhnya gemetar,airmatanya benar benar dikuras dua hari ini"Mass ..tolong jangan lakukan ini dulu mas."Iba Yana.Bukan karena tidak ingin menjalankan kewajiban nya tapi cara Bayu dan keadaan Bayu yang setengah sadar membuat Yana merasa takut.

"Kamu istriku sudah kewajiban kamu melayani aku.Apa kamu mau aku membawa pulang perempuan lain dan bercinta dengan dia di depan mu hah..??"Bentak Bayu seraya ikut naik ke ranjang di mana Yana terus beringsut mundur.

"Tapi seenggak nya jangan kamu dalam ke adaan mabuk mas."Yana masih dalam posisi bertahan nya saat ini dan Bayu masih di posisi siap menyerang.

"Ahh banyak alasan!"

Plakkk

Bayu yang sudah kehilangan kesabaran nya pun menampar Yana dengan sekuat tenaga hingga pipi wanita itu bercap telapak tangan Bayu saat lengah seperti iti di manfaatkan Bayu untuk menarik Yana mendekat padanya lalu merobek semua kain yang melekat di tubuh Yana.

Tubuh Yana gemetar takut,dia terus memukuk dada Bayu yang masih memakai pakaian lengkap.Hati Yana hancur sakut bercampur dengan malu menjadi satu seakan menghancurkan harga diri yang mungkin sebentar lagi juga akan hancur.

"Jangan banyak tingkah kamu!Disini gak akan ada yang bisa nolongin kamu dan gak akan ada yang mau,jadi diam dan menurut itu lebih baik dari pada kamu banyak tingkah!'Desis Bayi di telinga Yana.

Yana masih berusaha menutup area sensitifnya sambil menangis.

Bayu berdiri kemudian melucuti pakaian nya sendiri sambil melihat tubuh Yana yang polos,walai sebenarnya Bayu tidak berniat melakukan ini tapi demi dendamnya Bayu pun nekad Bahkan dengan sengaja Bayu meminum obat perangsang dengan dosis rendah agar masih bisa mejaga ke warasan nya.

Bersambung..

Episodes
1 Bab 1.Panggilan sayang.
2 Bab 2.Mengalah untuk semakin menyiksa.
3 Bab 3.Pembangkang.
4 Bab 4.Tangis Bayu
5 Bab 5.Terlihat cupu
6 Bab 6.Yana berbohong
7 Bab 7.Malam yang di tunggu
8 Bab 8.Menahan emosi
9 Bab 9.Tenang saja.
10 Bab 10.Diva
11 Bab 11.Ikut suami
12 Bab 12.Awal baru Yana.
13 Bab 13.Menahan lapar di hari pertama.
14 Bab 14.Tanda cinta
15 Bab 15.Gelisah
16 Bab 16.Seharusnya tidak begini.
17 Bab 17.Di kurung
18 Bab 18.Firasat seorang ibu.
19 Bab 19.Menuntut Hak.
20 Bab 20.Malam panas dan penuh siksa.
21 Bab 21.Mas Adam bukan pembunuh
22 Bab 22.Rencana pindah rumah
23 Bab 23.Pindah rumah.
24 Bab 24.Neraka yang sesungguh nya.
25 Bab 25.Mencari pekerjaan.
26 Bab 26.Ke rumah lama
27 Bab 27.Melihat Bayu
28 Bab 28.Ketidak pedulian Bayu.
29 Bab 29.Hari pertama kerja.
30 Bab 30.Pura pura salah paham
31 Bab 31.Tidur sendiri
32 Bab 32.Masih masalah wajah
33 Bab 33.Rudi misterius
34 34.Layani aku
35 Bab 35.Keputus asaan Yana.
36 Bab 36.Siapa yang menyuruh pulang
37 Bab 37.Yana meragukan Rena
38 Bab 38.Yana pingsan.
39 Bab 39.Doanya tidak terkabul
40 Bab 40.Madu atau empedu
41 Bab 41.Tekad Yana
42 Bab 42.Tontonan yang menyakitkan.
43 Bab 43.Seperti panggilan dari neraka
44 Bab 44.Kenyataan yang menghantam
45 Bab 45.Titik lelah seorang Yana.
46 Bab 46.Dimana Bayu.
47 Bab 47.Aku pembunuh
48 Bab 48.Pikiran yang terganggu
49 Bab 49.Berubah pikiran.
50 Bab 50.Mantan pacar
51 Bab 51.Memastikan kematian Bayu.
52 Bab 52.Posesif Rudi
53 Bab 53.Kembali bekerja
54 Bab 54.Menentang keputusan Rudi
55 Bab 55.Kegelisahan Adam.
56 Bab 56.Rencana Yana.
57 Bab 57.Bertemu teman lama
58 Bab 58.Menyusn rencana
59 Bab 59.Pindah
60 Bab 60.Kemarahan Rudi
61 Bab 61.Trauma Yana
62 Bab 62.Siksa dan obati.
63 Bab 63.Menemukan Yana.
64 Bab 64.Tak ada pilihan
65 Bab 65.Aku bukan pecundang
66 Bab 66.Adu jotos
67 Bab 67.Terpaksa
68 Bab 68.Rencana Irma
69 Bab 69.Penuh siasat
70 Bab 70.Kemarahan Rudi.
71 Bab 71.Rencana kabur
72 Bab 72.Kau milik ku
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Bab 1.Panggilan sayang.
2
Bab 2.Mengalah untuk semakin menyiksa.
3
Bab 3.Pembangkang.
4
Bab 4.Tangis Bayu
5
Bab 5.Terlihat cupu
6
Bab 6.Yana berbohong
7
Bab 7.Malam yang di tunggu
8
Bab 8.Menahan emosi
9
Bab 9.Tenang saja.
10
Bab 10.Diva
11
Bab 11.Ikut suami
12
Bab 12.Awal baru Yana.
13
Bab 13.Menahan lapar di hari pertama.
14
Bab 14.Tanda cinta
15
Bab 15.Gelisah
16
Bab 16.Seharusnya tidak begini.
17
Bab 17.Di kurung
18
Bab 18.Firasat seorang ibu.
19
Bab 19.Menuntut Hak.
20
Bab 20.Malam panas dan penuh siksa.
21
Bab 21.Mas Adam bukan pembunuh
22
Bab 22.Rencana pindah rumah
23
Bab 23.Pindah rumah.
24
Bab 24.Neraka yang sesungguh nya.
25
Bab 25.Mencari pekerjaan.
26
Bab 26.Ke rumah lama
27
Bab 27.Melihat Bayu
28
Bab 28.Ketidak pedulian Bayu.
29
Bab 29.Hari pertama kerja.
30
Bab 30.Pura pura salah paham
31
Bab 31.Tidur sendiri
32
Bab 32.Masih masalah wajah
33
Bab 33.Rudi misterius
34
34.Layani aku
35
Bab 35.Keputus asaan Yana.
36
Bab 36.Siapa yang menyuruh pulang
37
Bab 37.Yana meragukan Rena
38
Bab 38.Yana pingsan.
39
Bab 39.Doanya tidak terkabul
40
Bab 40.Madu atau empedu
41
Bab 41.Tekad Yana
42
Bab 42.Tontonan yang menyakitkan.
43
Bab 43.Seperti panggilan dari neraka
44
Bab 44.Kenyataan yang menghantam
45
Bab 45.Titik lelah seorang Yana.
46
Bab 46.Dimana Bayu.
47
Bab 47.Aku pembunuh
48
Bab 48.Pikiran yang terganggu
49
Bab 49.Berubah pikiran.
50
Bab 50.Mantan pacar
51
Bab 51.Memastikan kematian Bayu.
52
Bab 52.Posesif Rudi
53
Bab 53.Kembali bekerja
54
Bab 54.Menentang keputusan Rudi
55
Bab 55.Kegelisahan Adam.
56
Bab 56.Rencana Yana.
57
Bab 57.Bertemu teman lama
58
Bab 58.Menyusn rencana
59
Bab 59.Pindah
60
Bab 60.Kemarahan Rudi
61
Bab 61.Trauma Yana
62
Bab 62.Siksa dan obati.
63
Bab 63.Menemukan Yana.
64
Bab 64.Tak ada pilihan
65
Bab 65.Aku bukan pecundang
66
Bab 66.Adu jotos
67
Bab 67.Terpaksa
68
Bab 68.Rencana Irma
69
Bab 69.Penuh siasat
70
Bab 70.Kemarahan Rudi.
71
Bab 71.Rencana kabur
72
Bab 72.Kau milik ku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!