Sebagai manusia tidak seharusnya kita menyalahkan takdir namun terkadang rasa sakit yang kita dapatkan membuat kita merasa jika hidup yang kita jalani tidaklah adil.Bukankah semua sudah merupakan ketentuan yang tidak bisa di ubah?Sekeras apapun kita tidak akan bisa mengubahnya,walau mengikhlaskan juga tidak semudah yang di ucapkan namun setidaknya hati kita sedikit tenang.Bukan dengan tetap memupuk dendam,menghukum yang bersalah memang boleh tapi jangan menghukum secara membabi buta bahkan sampai seseorang yang tidak bersalah.
Entah sudah berapa jam tertidur di lantai dingin dan kotor dengan perut yang terus berteriak minta diisi.Bahkan Bi Ajeng dan Rima yang tadinya ingin memberi makan Yana secara sembunyi sembunyi juga mengurungkan niat nya ,mereka tentu tidak berani dengan kemarahan Bu Wiwin apalagi jika Pak Trimo mengetahui hal ini juga tentu bukan hal yang bagus untuk mereka berdua.
Beberapa kali mengerjapkan matanya Yana masih belum ingat dimana sekarang dia berada karena kesadaran nya yang belum sepenuhnya terkumpul,menggeliat sedikit meregangkan badan nya yang terasa sakit dan linu Yana mulai membuka matanya secara sempurna,sesempurna ingatannya yang pulih jika sekarang tempatnya berbaring adalah kantai gudang.
Sudah enggan berteriak Yana hanya menangis dalam diam,desakan perutnya yang lapar tak lagi bisa memberontak karena semua akan sia sia.
Ceklek..
Pintu gudang itu terbuka,berdirilah sosok gagah yang selama ini di puja Yana."Mau keluar atau tetap melamun disitu?Kalau gak mau keluar,biar aku kunci lagi!!"Nyaris saja pintu itu kembali tertutup jika saja Yana tidak segera berdiri dan menahan pintu.
Dengan tubuh yang gemetar Yana mengikuti langkah Bayu yang membawanya menuju ke meja makan"Duduj dan makan jangan banyak protes,abis itu langsung naik ke atas dan mandi!!"Tegas Bayu tanpa menunngu Yana bereaksi sama sekali.Namun ada yang berbeda dari Bayu malam ini,pria itu tampak sedikit sempoyongan dengan mata yang memerah.
"Ini,maaf kamu hanya di ijinkan makan pakai ini saja!!"Bi Ajeng menyerahkan sepiring nasi dengan setoples garam serta air putih.Bi Ajeng dan Rima tidak tega namun mereka juga tidak pinya kuasa apa apa.Tanpa di minta airmata Yana kembali menetes,seumur hidupnya dia tidak pernah makan dengan hanya berlaukkan garam bahkan saat ayah nya baru meninggal dunia.Ibu nya selalu berusaha memenuhi gini mereka meski bukan makanan mewah.Rada rindu itu semakin menyeruak di dalam hatinya membayangkan wanita yang telah melahirkan nya itu gelisah menunggu kabar yang tak kunjung datang darinya.
Yana menabur garam itu sedikit,lalu menyuapkan nya ke dalam mulut nya tak ada rasa lain selain rasa asin namun masih lebih baik dari pada harus menahan lapar lagi.Mata Yana memindai sekitar barulah Yana sadar jika sekarang hari sudah gelap.
"Bik,jam berapa sekarang?"Tanya Yana lirih.
"Jam tujuh malam!"Jawab Bi Ajeng.
Yana kembali diam artinya dia di kurung seoanjang hari dan selama dua hari di rumah Bayu dia baru makan dua kali.Sakit itu yang di rasakan Yana saat ini.
Tak terasa nasi dalam piring Yana sudah habis,rasa lapar mengalahkan rasa tidak suka Yana makan dengan garam.Jika dengan ibunya pasti dia akan merajuk namun disini Yana harua bersyukur karena masih di beri makan.
Selesai makan seperti apa yang di perintahkan Bayu jika dia harus segera menyusul pria berstatus suaminya itu ke kamar dan disini Yana sudah berdiri di hadapan suaminya yang tengah berbaring dengan menutup matanya.
"Udah sana mandi!!Ngapain ngliatin terus??"Omel Bayu,menyentak Yana.
Dengan gerakan yang lumayan cepat Yana segera melangkahkan kaki nya menuju kamar mandi,sementara Bayu langsung mengunci pintu dan menyembunyikan kunci itu.Dia tidak ingin buruan nya kabur begitu saja,malam ini dia harus merenggut mahkota Yana dan membuat wanita itu mengingat nya seumur hidup.
Tak lama Yana membuka pintu dengan tubuh yang sudah bersih dan wangi,air yang menetes dari rambut Yana membuat Bayu semakin berhasrat namun Bayu mendengus saat melihat jika Yana sudah memakai baju di kamar mandi.
"Kesini dan buka baju mu!!"Perintah Bayu.
Yana gemetar,dia belum siap jika Bayu meminta hak nya sekarang apalagi terlihat jelas sekali jika Bayu sedang mabuk dan cara Bayu meminta nya juga sangat tidak Yana sukai.
"Heh..Budek ya?Sini dan buka semua baju mu,jangan sampai aku paksa ya!!"Bentak Bayu marah yang melihat Yana bukan nya mendekatinya justru memegang bajunya erat.
Yana menggeleng"Mas..Maaf tapi tolong jangan malam ini!Yana belum siap mas,badan Yana masih sakit semua!!"Yana tidak bohong di kurung di dalam gudang seharian tanpa makan membuat tubuh nya lemah dan terasa pegal.Tapi Bayu sama sekali tidak peduli.
Dengan tatapan buas,Bayu mendatangi Yana menarik lengan gadis itu paksa lalu mehempaskan nya ke ranjang.
Yana semakin ketakutan,tubuhnya gemetar,airmatanya benar benar dikuras dua hari ini"Mass ..tolong jangan lakukan ini dulu mas."Iba Yana.Bukan karena tidak ingin menjalankan kewajiban nya tapi cara Bayu dan keadaan Bayu yang setengah sadar membuat Yana merasa takut.
"Kamu istriku sudah kewajiban kamu melayani aku.Apa kamu mau aku membawa pulang perempuan lain dan bercinta dengan dia di depan mu hah..??"Bentak Bayu seraya ikut naik ke ranjang di mana Yana terus beringsut mundur.
"Tapi seenggak nya jangan kamu dalam ke adaan mabuk mas."Yana masih dalam posisi bertahan nya saat ini dan Bayu masih di posisi siap menyerang.
"Ahh banyak alasan!"
Plakkk
Bayu yang sudah kehilangan kesabaran nya pun menampar Yana dengan sekuat tenaga hingga pipi wanita itu bercap telapak tangan Bayu saat lengah seperti iti di manfaatkan Bayu untuk menarik Yana mendekat padanya lalu merobek semua kain yang melekat di tubuh Yana.
Tubuh Yana gemetar takut,dia terus memukuk dada Bayu yang masih memakai pakaian lengkap.Hati Yana hancur sakut bercampur dengan malu menjadi satu seakan menghancurkan harga diri yang mungkin sebentar lagi juga akan hancur.
"Jangan banyak tingkah kamu!Disini gak akan ada yang bisa nolongin kamu dan gak akan ada yang mau,jadi diam dan menurut itu lebih baik dari pada kamu banyak tingkah!'Desis Bayi di telinga Yana.
Yana masih berusaha menutup area sensitifnya sambil menangis.
Bayu berdiri kemudian melucuti pakaian nya sendiri sambil melihat tubuh Yana yang polos,walai sebenarnya Bayu tidak berniat melakukan ini tapi demi dendamnya Bayu pun nekad Bahkan dengan sengaja Bayu meminum obat perangsang dengan dosis rendah agar masih bisa mejaga ke warasan nya.
Bersambung..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments