Yana menyelesaikan ritual mandinya dengan cepat selain karena lapar dia juga tidak mau nantinya akan masuk angin terlalu lama berada di air dengan perut kosong.
Yana membuka peralatan makeup nya.Mencari semua perlengkapan untuk menyisir serta memoles bibirnya dengan lipbalm.Tak dandan karena bagi Yana tidak perlu apalagi dia hanya dirumah dan baru juga sampai.
Di lihat nya Bayu yang masih tertidur dengan posisi yang berbeda,Yana merasa kasihan tapi rasa lapar di perut nya sudah tidak bisa ditahan.
"Mas,, mas Bayu!!Bangun Mas,Yana lapar sekali!!"Yana menggoyang goyangkan lengan Bayu dengan pelan,berharap suaminya itu akan bangun dan menemaninya makan atau setidak nya menyuruh art rumah ini menyiapkan makanan.
"Mas,Bangun!!"Kembali Yana membangunkan Bayu.
Bayu tampak menggeliat karena merasa terganggu"Apa sih?Masih ngantuk tahu."Bentak Bayu seraya menyentakkan tangan Yana lalu kembali melanjutkan tidur nya.
"Mas tapi Yana lapar!"Rengek Yana.
Bayu bangun"Ishhh lapar tinggal makan saja kok repot sih?Gangguin orang tidur aja."Bayu meraup wajah nya kasar.Kesal dengan tingkah Yana yang mengganggu tidurnya.
Hati Yana terasa sakit,baru pagi tadi dirinya sah menjadi istri Bayu tapi sekarang sikap Bayu padanya berubah drastis.Entah apa yang salah dengan itu semua.
"Tuh pigi kedapur,cari makanan disana tapi yang ada di meja makan saja yang boleh di makan jangan ambil makanan di kulkas.Ibu bisa marah!!"Bayu menunjuk keluar kamar tanpa melihat Yana sedikit pun.
Dengan perasaan sedih Yana kembali bertanya pada Bayu"Mas Bayu gak mau makan sekalian?"Tanya Yana kali ini dia berbicara dengan hati hatia karena tidak mau membuat Bayu marah lagi padanya.
"Udah tadi.Sana ah jangan ganggu aku tidur!!"
Jawaban Bayu membuat Yana yang sedari tadi menahan airmatanya pun tidak kuat lagi.Airmata itu tumpah di hari pertama pernikahan nya,sikap Bayu padanya benar benar membuat Yana bingung.
Akhirnya karena desakan rasa lapar Yan memberanikan keluar dari kamar dan turun mencari keberadaan dapur,semoga ada art yang bisa di tanyai atau membuatkan makanan untuk dia makan.
Sampai di tangga terbawah mata Yana celingukan kesana kemari mencari dimana keberadaan dapur,berjalan perlahan sambil menerka nerka.
"Eh Yana,kamu ngapain celingukan begitu sudah seperti maling saja?"Dari belakang suara ibu Wiwin membuat Yana terlonjak kaget,sekakigus merasa terhina.Entah sengaja atau hanya bercanda tapi ucapan ibu mertuanya yang mengatakan dia seperti maling kayak nya kurang pas.
Yana tersenyum canggung"Maaf bu,Yana lapar.Tapi mas Bayu masih tidur jadi Yana cari sendiri di mana dapur nya."
Bu Wiwin tersenyum miring"Oh laper.Tuh disana dapur nya!!Makan apa yang ada di meja makan,jangan buka buka kulkas!!"Lagi peringatan yang sama.
Yana hanya bisa mengangguk"Iya bu."Setelah melihat kepergian bu Wiwin yang kembali menaiki tangga,Yana kembali menuju ke dapur tempat yang di tunjuk oleh ibu mertuanya itu.
Benar saja,Yana tiba di dapur.Namun bukan dapur yang seperti pada umum nya dimiliki orang kaya,bahkan dapur ini tidak lebih baik dari dapur di rumah ibu nya.Yana mengeryitkan alisnya bingung apakah Ibu mertuanya tidak salah tunjuk tapi ini memang dapur.
"Ada apa mbak?"
"Astaga..!"Yana yang masih berpikir pun kembali terlonjak kaget karena ada seseorang yang menegurnya dari belakang.Padahal sebelum nya dia tidak melihat ada orang disana.
"Emm saya lapar mbak,mau cari makanan.Tapi ini benar dapur rumah besar ini mbak?"Yana yang penasaran pun akhirnya bertanya pada wanita yang terlihat jika usia nya berada di atas Yana beberapa tahun itu.
Wanita itu tersenyum ramah"Oh dapur keluarga disana mbak.Disini cuma dapur pembantu saja kalau kalau pingin masak apa gitu.Ya kami masak nya disini."Jawab wanita itu seraya menarik kursi meja makan.
Yana semakin bingung"Kenalkan nama saya Yana.Saya istri mas Bayu."Sapa Yana mengukurkan tangan nya.
"Emm saya Rima,art disini!Tapi kenapa mbak nya cari makanan disini?"Tanya Rima bingunv jika Yana istri Bayu maka harus nya dia makan di meja makan kan bukan di dapur pelayan?.
Yana tersenyum canggung"Eh itu mungkin ibu salah menunjukkan dapur sama saya."Entahlah Yana tidak yakin dengan ucapan nya sendiri.
Rima mengangguk.
"Yana kamu sudah makan atau belum?"Bu Wiwin ternyata sudah ada di pintu dapur dan mengamati pembicaraan kedua nya itu.
Rima langsung sedikit membungkuk pada bu wiwin.
"Belum bu,tadi mbak Rima bilang jika dapur ini adalah dapur bagi art.Jadi Yana belum jadi makan."Jawab Yana.Entah kenapa sikap Bayu dan ibu mertuanya membuat Yana menjadi canggung sekaligus takut menyinggung mereka.
Bu Wiwin mencebikkan bibirnya"Ya emang kamu kalau mau makan disini sama mereka.Udah cepat makan,terus bantu bik Ajeng menyiapkan makan malam!!"Sontak mata Yana membelalak setelah mendengar ucapan mertuanya barusan.Rima sendiri juga merasa aneh,bukan kah seharus nya menantu itu disambut dengan baik.Bahkan tidak hanya Rima beberapa art lain juga heran saat Majikan mereka meminta mereka tidak menyiapkan sambutan apapun bahkan makanan saja hanya di masak seperti biasa padahal ada anggota baru.
Lagi jantung Yana terasa di tusuk jarum,sakit namun tidak berdarah"Tapi bu..."
"Jangan banyak tanya,kalau mau makan sudah cepat makan dan pergi ke dapur viar di antar Rima!"Setelah menegaskan perintahnya Bu Wiwin segera meninggalkan Yana yang matanya sudah memerah menahan tangis.
Rima membuka tudung saji di meja makan itu."Sudah mbak,silahkan kalau mau makan!!Bu Wiwin tidak suka ucapan nya di bantah atau dia bakal marah besar bisa bisa mbak nya gak boleh makan sampe besok!!"Rima yang sudah bekerja cukup lama dengan bu Wiwin sangat mengerti tabiat dan perangai majikan nya itu.
Tak ada pilihan bagi Yana yang sudah snagat lapar dari pada sakit.Di lihat nya ke arah meja,disana ada nasi yang seperti nya sudah dingin juga ada tempe dan tahu goreng lalu ada sambel merah juga ada rebusan daun singkong.
"Maaf mbak,disini cuma ada ini aja.Itu pun karena pak Paijo yang minta di masak kan seperti ini.Rindu kampung katanya!"Rima menjelaskan tanpa di minta wanita itu terlihat tersenyum.
Yana menghembuskan nafasnya pelan.Tidak buruk juga sebenarnya hanya saja dia bukanlah art tapi menantu rumah ini seharusnya dia diperlakukan dengan baik bukan malah sebaik nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments