Suara kulit yang bertabrakan seketika membuat suasana hening,Yana masih terpaku di tempat nya dengan tangan yang menempel pada pipi yang baru saja mendapat tanda sayang dari kakak nya yang selama ini hanya membelainya tapi kali ini kakak nya tidak terkontrol hingga melabuhkan tangan kekar nya di pipi mulus Yana.
Tidak hanya Yana,tapi Adam juga terpaku di tempat nya.Dia masih tidak percaya jika tangan nya mampu melukai adik kesayangan nya itu.Tubuh Adam bahkan gemetar melihat wajaj merah adik nya yang sedang menahan tangis.
Bruggkkk
Yana menutup keras pintu kamarnya,merasa sakit tidak hanya di pipi nya tapi juga dalam hati nya bahkan sangat sakit.Setelah pintu kamar nya tertutup barulah air mata yang sejak tadi di tahan nya melesak keluar tanpa bisa di cegah lagi.Ini kali pertama Adam main kekerasan padanya sejak kepergian ayah mereka untuk selama lama nya.
Doghhh Dogghhh
"Yana,buka pintu nya!Maafin kakak Yana,kakak tidak sengaja.Cepat tolong buka pintunya Yana!!"Adam yang merasa bersalah pun berusaha membujuk adik nya agar mau membuka pintu kamar untuk nya.Adam ingin melihat bagaimana luka adik nya itu.
"Yana.Ayo buka pintunya,biarkan kakak masuk!!"Adam masih mengiba,hingga terdengar suara pintu yang di buka.Adam menoleh karena suara pintu itu bukan lah berasal dari kamar Yana melainkan dari pintu utama.
Bu Ratmi,Ibu Adam dan Yana baru saja tiba dari acara pengajian rutin di daerahnya.Tampilan anggun dan cantik itu sangat menenangkan.
"Ibu..!"Lirih Adam menghampiri ibunya lalu mencium punggung tangan wanita itu dengan takjim.
Bu Ratmi memandangi anak laki laki nya dengan seksama"Ada apa Dam?Kenapa wajah mu seperti ini.Apa ada masalah?"Begitulah Bu Ratmi tetap bersikap lembut meski dia tahu jika Adam putra nya termasuk anak yang nakal di luaran.
Dengan masih menggenggam tangan ibu nya Adam oun mengangguk"Adam bertwngkar dengan Yana bu.Tadi Yana pulang bersama Bayu dan tanpa Adam sadari Adam menampar Yana yang bicara kelewatan pada Bayu."Adam mengadu pada ibu nya,wajah nya tertunduk menyiratkan penyesalan yang dalam karena telah menampar adik nya itu.
Bu Ratmi menghela nafasnya,dia tahu bagaimana Bayu karena merupakan teman Adam dan karena Bayulah Adam menjadi seperti sekarang tapi Yana sangat keras kepala dan sulit sekali mengerti maksud Ibu dan kakak nya.
"Sekarang dia dimana?"Tanya bu Ratmi.
Adam menengok ke arah kamar Yana dan bu Ratmi pun paham jika Adam menjawab lewat tatapan matanya.
"Ibu akan temui dia!"Tak banyak bicara Bu Ratmi segera mengetuk pintu kamar Yana.
"Yan,Yana buka pintu nya ini ibu!"Bujuk bu Ratmi.
"Yan,Ayo buka pintunya,ibu mau bicara sama kamu!!"
Ceklek..
Yana membuka pintu kamar nya karena merasa kasihan dengan Ibu nya"Ada apa bu?"Tanya Yana yang masih terlihat enggan bicara dengan siapapun.Adam melihat adiknya yang berantakan pipinya merah dan air mata yang yang masih sedikit menetes ,membuat Adam merasa bersalah.
"Ayo keluar,kita bicara di sana!"Ajak bu Ratmi.Mendahului Yana dan Adam duduk di sofa sederhana yang masih terlihat bagus walau sudah berumur tua.
"Sekarang jelaskan apa yang terjadi pada kalian,kenapa ribut ribut.Kalian tahu kalau kalian sudha dewasa?"Tanya Bu Ratmi perlahan menatap satu persatu anak nya yang menundukkan kepala.
Menunggu beberapa menit akhirnya Yana membuka suaranya"Yana gak suka mas Adam ikut campur sama urusan Yana.Yana sudah dewasa seperti yang ibu bilang tadi jadi Yana tahu mana yang baik buat Yana tapi Mas Adam terus saja merecoki Yana."Ptotes Yana,mengadu pada bu Ratmi.
"Tapi Yana,Bayu iti gak baik buat kamu.Mas melarang kamu karena mas sayang sama kamu.Andai Bayu itu orang baik pasti mas merestui kok dan gak akan menentang atau merecoki hubungan kalian."
"Tapi mas.."
"Sudah sudah..."Sela bu Ratmi memotong ucapan Yana yang ingin protes pada kakak nya.
"Yana,sebaiknya pertimbangkan ucapan mas mu dulu.Apa yang mas mu pikirkan itu demi kebaikan mu juga.Bayu hingga sekarang juga belum punya pekerjaan dan bukan itu saja kelakuan Bayu itu sangat buruk Yana.Berjudi,minum minuman keras apa kamu mau punya suami yang seperti itu?"Tanya Bu Ratmi tanpa menaik kan intonasi suaranya.
"Mas Bayu pasti bakal berubah demi Yana Bu.Lagi pula mas Adam juga sama dengan Mas Bayu tukang mabuk dan main judi."Yana kesal,ibu nya juga turut menentang hubungan nya bersama Bayu.
Adam menghembuskan nafasnya kasar,lagi lagi adik nya menyamakan dirinya dengan Bayu.Walau dia mabuk tapi tidak separah Bayu dan tidak berjudi sampai membuat bangkrut keluarga nya.Adam masih bisa mengontrol dirinya sendiri.
"Pikirkan lagi nak.Kalian sudah tidak punya Ayah,kita hanya hidup bertiga jangan sampai penyesalan itu datang."Nasehat Bu Ratmi.
"Pokok nya Yana mau nya sama mas Bayu,dan sebentar lagi mas Bayu akan melamar Yana.Mas Adam jangan atau ibu jangan berani berani menolak mas Bayu,jika ibu atau mas Adam menolak maka Yana akan pergi dari rumah ini bersama mas Bayu."Selesai bicara Yana meninggalakan ibu dan kakak nya begitu saja,Yana rasa sudah cukup Yana mengutarakan apa yang ada di hatinya terserah Ibu dan Kakak nya mau menerima atau begaimana keoutusan yang Yana buat sudah bulat.
Yana kembali ke kamar nya,tak lupa mengunci pintu agar tidak ada yang bisa masuk dan mengganggu nya.Diraihnya ponsel dari dalam tasnya ada dua panggilan tidak terjawab yang tentu saja itu dari Bayu.Seketika kekesalan Yana langsung sirna berganti dengan bunga bunga yang bermekaran di dalam hatinya.
Mendial nomer Bayu,Yana berdebar menunggu jawaban.
"Hallo...Sayang kamu baik baik saja kan?Adam tidak marahin kamu kan sayang?"Berindong pertanyaan bernada khawatir membuat Yana tersenyum bahagia,seperti itulah pria yang kata ibu dan kakak nya tidak baik.
"Hallo sayang,kamu masih disana kan?"Kemvali terdengar suara lembut Bayu menanti jawaban Yana yang tak kunjung datang.
"Ah iya mas.Maaf,Mas Adam tadi sempat nampar Yana.Tapi sekarang udah gak papa walau masih sedikit sakit."Adu Yana.
"Astaga sayang,kok sampe di tampar Adam sih?Kamu melawan ya?"Tanya Bayu yang terdengar khawatir padahal sesungguh nya di seberang sana dia menahan tawa lebar.
"Aku sudah memutuskan mas,kalau aku akan berjuang bersama kamu mas.Kita perjuangkan cinta kita sama sama!"Keteguhan hati Yana memang perlu di acungi jempol,dirinya tidak mudah goyah.Hehehe...
"Baiklah,Besok kita jadi bertemu kan?"Tanya Bayu memastikan.
"Iya mas.Besom kita ketemu kok.Udah dulu ya mas,Yana mau mandi dulu!"
"Ikuttt...."
"Hahahahaha..."
Tut..
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments