ICU

Di sebuah rumah besar, seorang laki-laki paruh baya tampak marah pada anak buahnya.

"kalian ini tidak becus!!! Kenapa kalian mencelakai Sisil hah...!"

Anak buahnya hanya menunduk mendengar kemarahan bos besar mereka.

"aku hanya meminta untuk mencelakai anak itu kenapa Sisil ikut jadi korbannya!!!"

"Fajar...hukum anak buahmu itu" pria paruh baya itu pergi meninggalkan anak buahnya

.

Perlahan Sisil mulai sadar, kepalanya terasa sakit badannya terasa remuk. Ia melihat sekelilingnya, sepi tak ada yang menemani dirinya.

"Alan..." seketika ia teringat, seseorang yang memeluknya sesaat sebelum kecelakaan itu terjadi. Ia berusaha bangun namun badannya terasa sakit semua.

Pintu ruangannya terbuka, Sisil menatap pada siapa yang datang "Andre"

"kamu sudah siuman...?" Andre berjalan mendekati brankar Sisil

"apa yang terjadi?"

"kalian berdua kecelakaan..." ucap Andre sambil menarik kursi dan duduk di sebelah brankar Sisil

"Alan...?"

"dia masih kritis, dokter mengatakan kemungkinan kecil dia akan sadar" ucap Andre

Sisil pun menangis, ia tak menyangka orang yang belum lama dikenalnya dan kini telah menjadi suaminya itu begitu baik mengorbankan dirinya demi Sisil. Sisil merasa bersalah karena dirinya baik-baik saja tanpa luka yang serius namun Alan kini kritis bahkan tak ada harapan untuk hidup.

Bagaimanapun juga, Alan kini telah menjadi suaminya, ia tak mungkin lepas dari kewajibannya sebagai istri, meski belum ada cinta di hatinya namun ia merasa sedih dengan musibah ini.

"aku ingin menemuinya Ndre..." Sisil masih terisak

"tapi kondisi kamu masih belum memungkinkan Sil..."

"bagaimanapun juga Alan itu suami aku, orang yang telah menyelamatkan aku...aku harus menemui dia..." Sisil semakin histeris

ceklek...

Pintu dibuka, dan datanglah seorang dokter perawat bersama papanya Sisil. Mereka mendekati brankar Sisil, kemudian memeriksa Sisil.

"apa ada keluhan?" tanya dokter itu

"tidak ada dok, hanya badan saya rasanya nyeri dimana-mana" jawab Sisil

"masih dalam tahap wajar...sebaiknya Nona istirahat dulu..." dokter itu tersenyum

"tapi saya ingin menemui Alan dok...apa boleh?" Sisil menatap dokter itu penuh permohonan

Dokter menatap sekelilingnya "boleh...tapi Nona harus tetap tenang, karena kondisi suami Nona masih kritis" ucap dokter itu kemudian keluar meninggalkan ruangan Sisil.

Sedangkan papanya Sisil menatap Sisil dengan tatapan yang sulit diartikan. Yang Sisil lihat ada kesedihan di mata papanya itu.

"aku ambilkan kursi roda dulu" Andre berjalan keluar dari ruangan Sisil.

Di ruangan itu sunyi, baik Sisil ataupun papanya tak ada satupun yang membuka suaranya. Andre pun masuk mendorong kursi roda untuk Sisil.

Andre membantu Sisil duduk di kursi roda kemudian mendorongnya keluar dari ruang rawatnya menyusuri lorong-lorong menuju ruang ICU.

Di depan ruang ICU Sisil bisa melihat mamanya Alan tampak masih menangis. Sedangkan papanya Alan tampak menenangkan mamanya Alan.

"ma..." Sisil menggapai tangan ibu mertuanya itu

Mamanya Alan pun mengangkat kepalanya, dan menatap Sisil yang sedang duduk di kursi roda "kamu tidak apa-apa nak?"

"Sisil baik-baik saja ma..." Sisil tersenyum

"Alan...." ucapan mamanya Alan tercekat

"Sisil boleh menemuinya ma?" air mata Sisil tampak menggenang di matanya

"tentu boleh sayang...kamu istrinya..." ucap mamanya Alan sambil terisak.

"Sisil ke dalam dulu ya ma..." pamit Sisil. Andre pun mendorong kursi roda itu sampai di depan pintu ruang ICU, kemudian seorang perawat membantu Sisil mendorong masuk ke ruang ICU dimana Alan berada.

Air mata yang tadi menggenang akhirnya luruh juga ketika melihat sosok penyelamatnya sedang terbaring di atas tempat tidur dengan berbagai macam alat yang menempel di tubuhnya.

Sisil menggapai tangan Alan, kemudian memegangnya. "Kenapa kamu menyelamatkan aku Lan...?" air mata Sisil mengalir deras

"kita baru kenal, kenapa kamu begitu baik padaku?"

"seharusnya kamu tidak perlu melakukannya...lihatlah...kamu akhirnya terbaring seperti ini..."

Sisil mencoba meluapkan apa yang ia rasakan. Ia merasa bersalah melihat Alan yang terbaring tak berdaya di ruang itu. Lama Sisil berada di sana, meski tak lagi mengatakan apa-apa dan hanya menggenggam tangan Alan, Sisil tak ingin meninggalkan sosok yang telah menyelamatkan dirinya.

Keesokan harinya, kondisi Sisil sudah lebih baik namun kondisi Alan masih tetap sama. Lagi-lagi Sisil ke ruang ICU melihat suaminya yang masih saja belum membuka matanya.

"Alan ayo buka matamu...jangan membuatku berhutang nyawa padamu..." Sisil terisak ia benar-benar merasa bersalah karena dirinyalah Alan terbaring tak berdaya.

"ayolah Alan....buka matamu...." ucap Sisil lagi.

Mamanya Alan yang melihatnya dari balik kaca hanya bisa menangis. Ia tidak menyangka Sisil akan melakukannya, menemani anaknya seharian padahal kondisinya sendiri belum pulih benar.

Ia melihat Sisil memang anak yang baik. Ia tak salah menjodohkan Alan dengan Sisil. Ia bisa melihat ketulusan Sisil meskipun dari sorot mata Sisil tak ada cinta untuk Alan.

Sisil menemani Alan hampir seharian, ia hanya akan kembali ke kamarnya saat dokter memerintahkannya untuk keluar dari ICU.

Hari berikutnya, Sisil sudah diperbolehkan untuk pulang. Namun ia tidak merasa bahagia, bagaimana ia bisa pulang jika orang yang menyelamatkannya masih terbaring tak berdaya di ICU.

Seperti biasa Sisil kembali lagi ke ruangan Alan. Ia akan menemani Alan, ia ingin Alan sembuh dan ia bisa membalas budinya.

"kamu masih betah tidur ya..." Sisil kembali mengajak Alan berbicara

"aku ingin menagih janjimu....katanya kita akan pacaran setelah menikah?"

"tapi kamu malah tidur nggak bangun-bangun..."

"ayolah bangun...aku bersedia memberikan semua yang aku miliki asal kamu bangun..." ucap Sisil sudah putus asa

Ia berusaha mengajak Alan berbicara agar Alan mau bangun dari tidurnya. "kenapa kita harus menikah...kalau kamu tidak mau bangun...." Sisil mulai meracau ia sudah kehabisan kata-kata agar Alan bangun.

Tak lama, tangan Alan pun bergerak, matanya perlahan terbuka. Sisil menyadari pergerakan itu, ia senang karena usahanya tidak sia-sia. Ia pum menekan tombol untuk memanggil perawat.

Perawat dan dokter pum masuk ke ruangan ICU itu. "sebaiknya Nona tunggu di luar dulu, kami akan memeriksa pasien"

Sisil pun keluar dari ruang ICU, mamanya Alan langsung menghampiri Sisil. "Alan kenapa Sil?" ucap papanya Alan

"Alan membuka matanya ma..." Sisil memeluk tubuh ringkih ibu mertuanya itu.

"syukurlah..." mamanya Alan tak bisa berkata-kata lagi.

Mereka semua menunggu dokter dan perawat yang sedang memeriksa Alan. Mereka semua tersenyum, Alan akhirnya mau membuka matanya.

.

.

.

B e r s a m b u n g

Jangan lupa tinggalkan jejak setelah membaca ya gaess...

Please...like, komen dan vote ya, terima kasih yang sudah membaca 😚😚

Episodes
1 Perjodohan
2 Lulus
3 Wisuda
4 Pulang
5 Pernikahan pertama
6 Sekali tidak tetap tidak
7 Dijodohkan lagi
8 Pernikahan kedua
9 ICU
10 Aku ingin mengenal Alan
11 Aku mencintainya
12 Jackson Duran
13 Interview
14 Siapa dia Sil?
15 Ulang tahun mantan mertua
16 Jangan menangis lagi
17 Bukalah hatimu untukku
18 Mantan mertua dan pacar
19 Mendadak Lamaran
20 Pernikahan ke tiga
21 Sisil ingin menyusul Alan ma....
22 Pergi
23 Pertolongan Nadia
24 Tabrakan
25 Aku tak ingin menikah lagi
26 Arman
27 Cafe Starbass
28 Ladies Night
29 Pria Espresso
30 Jalannya seperti bebek
31 Bobol gawang
32 Bertemu Arman
33 Lari dari Arman
34 Kamu bekerja di sini?
35 Servis memuaskan
36 Kena kau!
37 Me time
38 Sekretaris baru
39 Sekretaris rasa Asisten pribadi
40 Meeting
41 Pingsan
42 Kejar dia...
43 Kembali sekarang!
44 Apartemen baru
45 Kejutan bertubi-tubi
46 Adik kecil
47 Senam lima jari
48 Menikmati surga dunia
49 Panas
50 Racun Febi
51 Jadilah Wanitaku
52 Pelan-pelan saja
53 Club Revo
54 Kebenaran terungkap
55 Febi tersiksa
56 Menjinakkan anaconda
57 Waktunya belanja
58 Unboxing dan Test drive
59 Kamu ingin menggodaku?
60 Fix you
61 Sisil diserang
62 Kemarahan Jackson
63 Basoka karatan
64 Kejujuran Nadia
65 Segelas cokelat hangat
66 Aku jatuh cinta padanya
67 The Jewel
68 Beach party
69 Iya Jack...Aku mau
70 Are you okay?
71 Kepergian Jack
72 Teka-teki
73 Joelle
74 Pesan misterius
75 Papa apa kabar?
76 Pengakuan Johan
77 Penculikan
78 Terpenjara
79 Gegar otak
80 Maafkan aku
81 Jadi??
82 Telepon dari Jordan
83 Jack... aku belum siap melakukannya
84 Rencana Sisil
85 I love you Jackson Duran
86 Do it honey...i'm yours...
87 Anacondaku sampai mabuk berkali-kali
88 Janda Bolong
89 Yess...Baby
90 Pengumuman
91 Aku tahu yang kau mau
92 Berita Viral
93 Adegan panas
94 Bos, kami diserang!
95 Kamu Hamil?
96 Budak Tuan Leo
97 Petunjuk
98 Bertemu Reina
99 Sebuah Cincin
100 Aku ingin memiliki anak darimu
101 Honey aku lelah..
102 Kemarahan Sisil
103 Cemburu
104 Karena cemburu
105 Fakta baru
106 Siapa Mereka?
107 Aku ingin berpisah
108 Ajari aku menembak
109 Bertemu Dea
110 Paksaan Jack
111 New York
112 Peran pengganti
113 Aku ingin bekerja
114 Pengawal pribadi
115 Penolakan Johny
116 Panggil aku daddy
117 Dia tunangan Jack
118 Pesta pertunangan
119 Jebakan betmen
120 Potongan teka-teki
121 Surat cerai
122 Jack Frustasi
123 Tentang pil penunda kehamilan
124 Perceraian
125 Aku tidak hamil kan?
126 Merajuk
127 Hamil simpatik
128 Aku ingin kita menikah
129 Kapan dia lahir?
130 Memohonlah Rei...!
131 Pewaris
132 Jack panik
133 Jacob Alexander Duran
134 Promo Novel Baru SALAHKAH AKU SELINGKUH?
135 Demi keamanan
136 Suruh Derry kembali!
137 Apa??!!
138 Sungai Hudson
139 Rencana
140 Diculik
141 Kedatangan Mario
142 Aku tidak bisa
143 Ada masalah apa?
144 Jangan sentuh dia
145 Siapa kau?!
146 Undangan
147 Pesta
148 Mawar berduri
149 Menyusun rencana
150 Merencanakan
151 Menjalankan rencana
152 Suara meresahkan
153 Tak sadar
154 Menyerang
155 Aku mau menikah denganmu
156 Akhir dari penyerangan
157 Tetap kawatir
158 Rumah sakit
159 Aku akan pergi
160 Tak bisa membantah
161 Penghianat
162 Kalajengking
163 Potongan Kepala
164 Tunduk
165 Perjalanan
166 Wanita Tua
167 At The Jewel
168 At the beach
169 At the beach (2)
170 Makam Alan
171 Bingkai foto
172 Berobat
173 Mengambil
174 New York lagi
175 Para Kakek
176 The Day
Episodes

Updated 176 Episodes

1
Perjodohan
2
Lulus
3
Wisuda
4
Pulang
5
Pernikahan pertama
6
Sekali tidak tetap tidak
7
Dijodohkan lagi
8
Pernikahan kedua
9
ICU
10
Aku ingin mengenal Alan
11
Aku mencintainya
12
Jackson Duran
13
Interview
14
Siapa dia Sil?
15
Ulang tahun mantan mertua
16
Jangan menangis lagi
17
Bukalah hatimu untukku
18
Mantan mertua dan pacar
19
Mendadak Lamaran
20
Pernikahan ke tiga
21
Sisil ingin menyusul Alan ma....
22
Pergi
23
Pertolongan Nadia
24
Tabrakan
25
Aku tak ingin menikah lagi
26
Arman
27
Cafe Starbass
28
Ladies Night
29
Pria Espresso
30
Jalannya seperti bebek
31
Bobol gawang
32
Bertemu Arman
33
Lari dari Arman
34
Kamu bekerja di sini?
35
Servis memuaskan
36
Kena kau!
37
Me time
38
Sekretaris baru
39
Sekretaris rasa Asisten pribadi
40
Meeting
41
Pingsan
42
Kejar dia...
43
Kembali sekarang!
44
Apartemen baru
45
Kejutan bertubi-tubi
46
Adik kecil
47
Senam lima jari
48
Menikmati surga dunia
49
Panas
50
Racun Febi
51
Jadilah Wanitaku
52
Pelan-pelan saja
53
Club Revo
54
Kebenaran terungkap
55
Febi tersiksa
56
Menjinakkan anaconda
57
Waktunya belanja
58
Unboxing dan Test drive
59
Kamu ingin menggodaku?
60
Fix you
61
Sisil diserang
62
Kemarahan Jackson
63
Basoka karatan
64
Kejujuran Nadia
65
Segelas cokelat hangat
66
Aku jatuh cinta padanya
67
The Jewel
68
Beach party
69
Iya Jack...Aku mau
70
Are you okay?
71
Kepergian Jack
72
Teka-teki
73
Joelle
74
Pesan misterius
75
Papa apa kabar?
76
Pengakuan Johan
77
Penculikan
78
Terpenjara
79
Gegar otak
80
Maafkan aku
81
Jadi??
82
Telepon dari Jordan
83
Jack... aku belum siap melakukannya
84
Rencana Sisil
85
I love you Jackson Duran
86
Do it honey...i'm yours...
87
Anacondaku sampai mabuk berkali-kali
88
Janda Bolong
89
Yess...Baby
90
Pengumuman
91
Aku tahu yang kau mau
92
Berita Viral
93
Adegan panas
94
Bos, kami diserang!
95
Kamu Hamil?
96
Budak Tuan Leo
97
Petunjuk
98
Bertemu Reina
99
Sebuah Cincin
100
Aku ingin memiliki anak darimu
101
Honey aku lelah..
102
Kemarahan Sisil
103
Cemburu
104
Karena cemburu
105
Fakta baru
106
Siapa Mereka?
107
Aku ingin berpisah
108
Ajari aku menembak
109
Bertemu Dea
110
Paksaan Jack
111
New York
112
Peran pengganti
113
Aku ingin bekerja
114
Pengawal pribadi
115
Penolakan Johny
116
Panggil aku daddy
117
Dia tunangan Jack
118
Pesta pertunangan
119
Jebakan betmen
120
Potongan teka-teki
121
Surat cerai
122
Jack Frustasi
123
Tentang pil penunda kehamilan
124
Perceraian
125
Aku tidak hamil kan?
126
Merajuk
127
Hamil simpatik
128
Aku ingin kita menikah
129
Kapan dia lahir?
130
Memohonlah Rei...!
131
Pewaris
132
Jack panik
133
Jacob Alexander Duran
134
Promo Novel Baru SALAHKAH AKU SELINGKUH?
135
Demi keamanan
136
Suruh Derry kembali!
137
Apa??!!
138
Sungai Hudson
139
Rencana
140
Diculik
141
Kedatangan Mario
142
Aku tidak bisa
143
Ada masalah apa?
144
Jangan sentuh dia
145
Siapa kau?!
146
Undangan
147
Pesta
148
Mawar berduri
149
Menyusun rencana
150
Merencanakan
151
Menjalankan rencana
152
Suara meresahkan
153
Tak sadar
154
Menyerang
155
Aku mau menikah denganmu
156
Akhir dari penyerangan
157
Tetap kawatir
158
Rumah sakit
159
Aku akan pergi
160
Tak bisa membantah
161
Penghianat
162
Kalajengking
163
Potongan Kepala
164
Tunduk
165
Perjalanan
166
Wanita Tua
167
At The Jewel
168
At the beach
169
At the beach (2)
170
Makam Alan
171
Bingkai foto
172
Berobat
173
Mengambil
174
New York lagi
175
Para Kakek
176
The Day

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!