Wisuda

Dua bulan berlalu, hari ini hari wisuda Sisil. Dina menguatkan hati karena ia wisuda sendiri tanpa didampingi oleh kedua orang tuanya. Dina berjalan memasuki auditorium kampusnya.

Ada rasa iri ketika melihat teman-temannya didampingi oleh orang tua atau kekasihnya. Tapi Sisil harus menerimanya, papanya memang tidak pernah mau memahami keinginan anak-anaknya.

Nama Sisil disebut sebagai lulusan terbaik tahun ini, dengan nilai nyaris sempurna dan juga lulus tercepat. Riuh tepuk tangan menggema di ruang auditorium, namun Sisil hanya tersenyum kecut. Buat apa menjadi lulusan terbaik jika dua minggu lagi ia akan menikah.

Semua tak ada artinya lagi bagi dirinya, semua usaha jerih payah selama ini lenyap begitu saja ketika papanya menyuruhnya pulang untuk menikah dengan lelaki pilihan papanya.

Meski Sisil pernah begitu mencintai pria pilihan papanya namun itu tak membuat dirinya bahagia. Karena menurutnya waktu bisa merubah seseorang. Ia tak lagi tahu bagaimana mantan pacarnya itu.

Setelah selesai acara wisuda, ia keluar dari ruang auditorium sendirian tanpa teman tanpa pacar juga tanpa orang tua.

"selamat Sil...kamu memang mahasiswa ibu yang paling pintar" ucap dosen pembimbing Sisil

"terima kasih bu" ucap Sisil mencoba terlihat bahagia

"oh...ya...ibu lupa...kemarin ibu sempat mendapat tawaran dari beberapa perusahaan untuk lulusan terbaik, apa kamu tertarik?" tanya dosen itu

"nanti saya pikir-pikir dulu bu"

"sayang lho Sil jika dilewatkan begitu saja, bahkan ada satu perusahaan asing yang sedang membangun anak perusahaan di negara ini juga lho..." ucap dosen pembimbing itu "nanti ibu kirim via email saja ya....perusahaan apa saja yang menawari kamu pekerjaan"

"baik bu terima kasih"

Sisil kembali berjalan menyusuri lorong kampusnya, tak ada yang mempedulikannya, semua sibuk berfoto merayakan kelulusannya. Hampa itu yang Sisil rasakan, bahkan air matanya sudah menggenang di pelupuk matanya.

"Sisil" teriak seseorang memanggil namanya sambil melambaikan tangannya

"eh...hai..." Sisil mempercepat langkahnya dan menghampiri kedua teman baiknya itu

"selamat ya Sil..." Nadia mencium pipi kiri dan kanan Sisil

"congrats...Sil...doain agar aku cepet nyusul.." Febi memeluk Sisil

"nyusul kemana? Lulus atau menikah?" Sisil tersenyum kecut ketika menyebut kata menikah

"lulus lah..." ucap Febi yang tahu Sisil sedang tidak baik-baik saja.

"ayo kita rayakan wisudamu...aku sudah memesan tempat dan studio foto...kita rayakan bertiga hari ini" ucap Nadia

Mereka bertiga pun mengikuti Nadia, menaiki mobil ke studio foto yang langganan Nadia. Setelah puas berfoto mereka pun makan di sebuah cafe yang tak jauh dari kampus mereka.

"kapan kamu pulang Sil?" tanya Nadia

"mungkin lusa Nad..." ucap Sisil dengan nada sendu

"yang sabar....ya Sil..." ucap Febi

"obat yang aku janjikan sudah aku siapkan...nanti tolong ingatkan aku ya..." ucap Nadia

"kalau habis gimana Nad?" tanya Sisil yang memikirkan jauh ke depan

"kamu kabari aku, nanti aku kirim ke rumah kamu" ucap Nadia sambil meminum jus jeruknya

"pokoknya selalu hubungi kami jika ada apa-apa Sil, kami siap membantu" ucap Febi

Bukan tanpa alasan Nadia dan Febi menawarkan bantuan, mereka berdua anak orang kaya, mereka bisa dengan mudah membantu teman yang membutuhkan apa saja.

"aku akan selalu mengingat kalian" Sisil memaksakan senyumnya.

.

Hari ini Sisil sudah mengemasi barang-barangnya, ia sudah berpamitan pada ibu kosnya dan juga teman-teman satu kosnya. Rasanya berat meninggalkan tempat yang selama tiga tahun ini menjadi tempatnya menumpahkan segala rasa di hatinya.

"ini obat yang aku janjikan Sil" Nadia menyerahkan satu kotak berisi obat racikannya "jika kamu lupa meminumnya kamu tidak akan hamil tapi jangan melebihi satu minggu karena efek obat ini bisa bertahan hingga satu minggu" imbuhnya

"terima kasih Nad..." Sisil memeluk Nadia

"aku berangkat dulu ya Nad..." Sisil mengusap air mata yang jatuh ke pipinya

"hati-hati di jalan, keep contact ya Sil..." Sisil hanya mengangguk kemudian ia menyeret kopernya keluar dari kosnya.

Sisil berniat untuk mampir dulu ke rumah kakaknya yang letaknya berada di pinggiran ibu kota sebelum pulang ke rumahnya.

Satu jam perjalanan, Sisil pun sampai di rumah kakaknya. Sisil menyeret kopernya masuk ke dalam halaman rumah sederhana milik kakaknya itu.

Tok...tok...tok..

Sisil mengetuk pintu rumah kakaknya itu. Tak lama terdengar suara anak kunci diputar, kemudian pintu terbuka.

"Sisil...!" ucap orang yang membuka pintu rumah kakaknya itu

"kak Devi..." Sisil memeluk kakaknya itu.

"kamu sama siapa ke sini...ayo masuk...masuk..." ucap Devi

"kok sepi kak" Sisil mengamati rumah itu

"oh...suami kakak jam segini masih di kantor, sedangkan anak-anak di rumah mertua kakak Sil..." Devi tampak bahagia

"kak...boleh aku tanya sesuatu?"

"apa itu?"

"apa kakak bahagia?"

"sudah pasti kakak bahagia Sil...kenapa bertanya seperti itu?"

"papa menjodohkan aku kak dengan anak temannya" ucap Sisil sendu

"masih saja papa begitu" ucap Devi kesal

"aku tidak bisa menolaknya kak, kakak tahu sendiri bagaimana papa, apalagi dengan kondisi mama yang begitu, aku jadi serba salah" air mata Sisil lolos begitu saja

"kamu yang sabar ya Sil...kakak doakan yang terbaik untukmu" Devi membelai lembut punggung adiknya yang tampak bergetar itu.

"kak...boleh aku minta tolong?"

"apa Sil?"

"aku titip surat-surat penting dan sebagian barang milikku di rumah ini? entah kenapa aku punya firasat buruk" ucap Sisil

"kakak akan bantu kamu, tapi kamu jangan punya pikiran buruk, kamu harus tetap semangat menjalani hidup kamu, kakak percaya Tuhan punya rencana indah untuk kamu" Devi mencoba menghibur adiknya itu. Devi sadar ia tak bisa berbuat banyak untuk membantu adiknya

"terima kasih kak..." Sisip memeluk kakaknya itu.

"tapi maaf ya Sil...kakak tidak bisa datang ke pernikahan kamu, kakak takut papa akan mengusik kehidupan kakak dan keluarga kecil kakak" Devi membelai lembut punggung Sisil yang terisak dalam pelukannya

"iya kak...Sisil mengerti" Sisil mengurai pelukannya dan menghapus air mata di pipinya.

Ia sadar kini ia benar-benar sendirian menghadapi masalahnya. Sisil akan berusaha untuk tak memiliki pikiran buruk. Ia ingin berjuang dengan hidupnya, entah bisa atau tidak, Sisil tetap akan berusa berjuang untuk hidup yang lebih baik lagi.

.

.

.

B e r s a m b u n g

Episodes
1 Perjodohan
2 Lulus
3 Wisuda
4 Pulang
5 Pernikahan pertama
6 Sekali tidak tetap tidak
7 Dijodohkan lagi
8 Pernikahan kedua
9 ICU
10 Aku ingin mengenal Alan
11 Aku mencintainya
12 Jackson Duran
13 Interview
14 Siapa dia Sil?
15 Ulang tahun mantan mertua
16 Jangan menangis lagi
17 Bukalah hatimu untukku
18 Mantan mertua dan pacar
19 Mendadak Lamaran
20 Pernikahan ke tiga
21 Sisil ingin menyusul Alan ma....
22 Pergi
23 Pertolongan Nadia
24 Tabrakan
25 Aku tak ingin menikah lagi
26 Arman
27 Cafe Starbass
28 Ladies Night
29 Pria Espresso
30 Jalannya seperti bebek
31 Bobol gawang
32 Bertemu Arman
33 Lari dari Arman
34 Kamu bekerja di sini?
35 Servis memuaskan
36 Kena kau!
37 Me time
38 Sekretaris baru
39 Sekretaris rasa Asisten pribadi
40 Meeting
41 Pingsan
42 Kejar dia...
43 Kembali sekarang!
44 Apartemen baru
45 Kejutan bertubi-tubi
46 Adik kecil
47 Senam lima jari
48 Menikmati surga dunia
49 Panas
50 Racun Febi
51 Jadilah Wanitaku
52 Pelan-pelan saja
53 Club Revo
54 Kebenaran terungkap
55 Febi tersiksa
56 Menjinakkan anaconda
57 Waktunya belanja
58 Unboxing dan Test drive
59 Kamu ingin menggodaku?
60 Fix you
61 Sisil diserang
62 Kemarahan Jackson
63 Basoka karatan
64 Kejujuran Nadia
65 Segelas cokelat hangat
66 Aku jatuh cinta padanya
67 The Jewel
68 Beach party
69 Iya Jack...Aku mau
70 Are you okay?
71 Kepergian Jack
72 Teka-teki
73 Joelle
74 Pesan misterius
75 Papa apa kabar?
76 Pengakuan Johan
77 Penculikan
78 Terpenjara
79 Gegar otak
80 Maafkan aku
81 Jadi??
82 Telepon dari Jordan
83 Jack... aku belum siap melakukannya
84 Rencana Sisil
85 I love you Jackson Duran
86 Do it honey...i'm yours...
87 Anacondaku sampai mabuk berkali-kali
88 Janda Bolong
89 Yess...Baby
90 Pengumuman
91 Aku tahu yang kau mau
92 Berita Viral
93 Adegan panas
94 Bos, kami diserang!
95 Kamu Hamil?
96 Budak Tuan Leo
97 Petunjuk
98 Bertemu Reina
99 Sebuah Cincin
100 Aku ingin memiliki anak darimu
101 Honey aku lelah..
102 Kemarahan Sisil
103 Cemburu
104 Karena cemburu
105 Fakta baru
106 Siapa Mereka?
107 Aku ingin berpisah
108 Ajari aku menembak
109 Bertemu Dea
110 Paksaan Jack
111 New York
112 Peran pengganti
113 Aku ingin bekerja
114 Pengawal pribadi
115 Penolakan Johny
116 Panggil aku daddy
117 Dia tunangan Jack
118 Pesta pertunangan
119 Jebakan betmen
120 Potongan teka-teki
121 Surat cerai
122 Jack Frustasi
123 Tentang pil penunda kehamilan
124 Perceraian
125 Aku tidak hamil kan?
126 Merajuk
127 Hamil simpatik
128 Aku ingin kita menikah
129 Kapan dia lahir?
130 Memohonlah Rei...!
131 Pewaris
132 Jack panik
133 Jacob Alexander Duran
134 Promo Novel Baru SALAHKAH AKU SELINGKUH?
135 Demi keamanan
136 Suruh Derry kembali!
137 Apa??!!
138 Sungai Hudson
139 Rencana
140 Diculik
141 Kedatangan Mario
142 Aku tidak bisa
143 Ada masalah apa?
144 Jangan sentuh dia
145 Siapa kau?!
146 Undangan
147 Pesta
148 Mawar berduri
149 Menyusun rencana
150 Merencanakan
151 Menjalankan rencana
152 Suara meresahkan
153 Tak sadar
154 Menyerang
155 Aku mau menikah denganmu
156 Akhir dari penyerangan
157 Tetap kawatir
158 Rumah sakit
159 Aku akan pergi
160 Tak bisa membantah
161 Penghianat
162 Kalajengking
163 Potongan Kepala
164 Tunduk
165 Perjalanan
166 Wanita Tua
167 At The Jewel
168 At the beach
169 At the beach (2)
170 Makam Alan
171 Bingkai foto
172 Berobat
173 Mengambil
174 New York lagi
175 Para Kakek
176 The Day
Episodes

Updated 176 Episodes

1
Perjodohan
2
Lulus
3
Wisuda
4
Pulang
5
Pernikahan pertama
6
Sekali tidak tetap tidak
7
Dijodohkan lagi
8
Pernikahan kedua
9
ICU
10
Aku ingin mengenal Alan
11
Aku mencintainya
12
Jackson Duran
13
Interview
14
Siapa dia Sil?
15
Ulang tahun mantan mertua
16
Jangan menangis lagi
17
Bukalah hatimu untukku
18
Mantan mertua dan pacar
19
Mendadak Lamaran
20
Pernikahan ke tiga
21
Sisil ingin menyusul Alan ma....
22
Pergi
23
Pertolongan Nadia
24
Tabrakan
25
Aku tak ingin menikah lagi
26
Arman
27
Cafe Starbass
28
Ladies Night
29
Pria Espresso
30
Jalannya seperti bebek
31
Bobol gawang
32
Bertemu Arman
33
Lari dari Arman
34
Kamu bekerja di sini?
35
Servis memuaskan
36
Kena kau!
37
Me time
38
Sekretaris baru
39
Sekretaris rasa Asisten pribadi
40
Meeting
41
Pingsan
42
Kejar dia...
43
Kembali sekarang!
44
Apartemen baru
45
Kejutan bertubi-tubi
46
Adik kecil
47
Senam lima jari
48
Menikmati surga dunia
49
Panas
50
Racun Febi
51
Jadilah Wanitaku
52
Pelan-pelan saja
53
Club Revo
54
Kebenaran terungkap
55
Febi tersiksa
56
Menjinakkan anaconda
57
Waktunya belanja
58
Unboxing dan Test drive
59
Kamu ingin menggodaku?
60
Fix you
61
Sisil diserang
62
Kemarahan Jackson
63
Basoka karatan
64
Kejujuran Nadia
65
Segelas cokelat hangat
66
Aku jatuh cinta padanya
67
The Jewel
68
Beach party
69
Iya Jack...Aku mau
70
Are you okay?
71
Kepergian Jack
72
Teka-teki
73
Joelle
74
Pesan misterius
75
Papa apa kabar?
76
Pengakuan Johan
77
Penculikan
78
Terpenjara
79
Gegar otak
80
Maafkan aku
81
Jadi??
82
Telepon dari Jordan
83
Jack... aku belum siap melakukannya
84
Rencana Sisil
85
I love you Jackson Duran
86
Do it honey...i'm yours...
87
Anacondaku sampai mabuk berkali-kali
88
Janda Bolong
89
Yess...Baby
90
Pengumuman
91
Aku tahu yang kau mau
92
Berita Viral
93
Adegan panas
94
Bos, kami diserang!
95
Kamu Hamil?
96
Budak Tuan Leo
97
Petunjuk
98
Bertemu Reina
99
Sebuah Cincin
100
Aku ingin memiliki anak darimu
101
Honey aku lelah..
102
Kemarahan Sisil
103
Cemburu
104
Karena cemburu
105
Fakta baru
106
Siapa Mereka?
107
Aku ingin berpisah
108
Ajari aku menembak
109
Bertemu Dea
110
Paksaan Jack
111
New York
112
Peran pengganti
113
Aku ingin bekerja
114
Pengawal pribadi
115
Penolakan Johny
116
Panggil aku daddy
117
Dia tunangan Jack
118
Pesta pertunangan
119
Jebakan betmen
120
Potongan teka-teki
121
Surat cerai
122
Jack Frustasi
123
Tentang pil penunda kehamilan
124
Perceraian
125
Aku tidak hamil kan?
126
Merajuk
127
Hamil simpatik
128
Aku ingin kita menikah
129
Kapan dia lahir?
130
Memohonlah Rei...!
131
Pewaris
132
Jack panik
133
Jacob Alexander Duran
134
Promo Novel Baru SALAHKAH AKU SELINGKUH?
135
Demi keamanan
136
Suruh Derry kembali!
137
Apa??!!
138
Sungai Hudson
139
Rencana
140
Diculik
141
Kedatangan Mario
142
Aku tidak bisa
143
Ada masalah apa?
144
Jangan sentuh dia
145
Siapa kau?!
146
Undangan
147
Pesta
148
Mawar berduri
149
Menyusun rencana
150
Merencanakan
151
Menjalankan rencana
152
Suara meresahkan
153
Tak sadar
154
Menyerang
155
Aku mau menikah denganmu
156
Akhir dari penyerangan
157
Tetap kawatir
158
Rumah sakit
159
Aku akan pergi
160
Tak bisa membantah
161
Penghianat
162
Kalajengking
163
Potongan Kepala
164
Tunduk
165
Perjalanan
166
Wanita Tua
167
At The Jewel
168
At the beach
169
At the beach (2)
170
Makam Alan
171
Bingkai foto
172
Berobat
173
Mengambil
174
New York lagi
175
Para Kakek
176
The Day

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!