Jangan menangis lagi

Setelah makan malam selesai, Sisil masuk ke dalam kamar Alan. Kamar yang selalu mengingatkan dirinya akan kebaikan Alan. Pengorbanan Alan untuknya begitu besar, ia bisa di sini saat ini juga karena Alan.

Sisil mengambil foto Alan yang berada di atas meja kemudian ia memeluknya. Sisil kembali lagi menangis, cinta yang tak terbalas itulah yang Sisil rasakan.

"Alan...apakah memang sudah saatnya aku membuka hatiku untuk orang lain? Apakah kamu mengijinkan aku menjalin hubungan bersama pria lain?"

Sisil merasa, sampai sekarang Alan masih suaminya. Ia merasa harus meminta ijin untuk melangkah selanjutnya. Tak bisa ia pungkiri ia mulai merasa nyaman dengan Arman. Namun untuk membuka hatinya kembali Sisil masih belum berani.

Ia masih merasa terikat dengan Alan. Janji yang mereka ucapkan memang, sampai maut memsisahkan, namun rasanya Sisil masih merasa jika ia membuka hatinya untuk orang lain berarti ia telah menghianati Alan.

Penyesalan Sisil yang terdalam adalah kenapa mereka harus dipertemukan kalau hanya sebentar. Kenapa mereka tak dipertemukan lebih awal jadi mereka bisa saling mengenal.

Karena terlalu lelah menangis, Sisilpun tertidur. Ia tidur di ranjang sama yang biasa Alan tiduri. Meski Alan sudah tiada hampir satu tahun, tapi aroma tubuh dan parfum Alan masih tercium di kamar itu seolah-olah aroma tubuhnya melekat di semua barang yang ada di kamar itu.

"Sisil...sil....kenapa kamu menangis? Hemm...? Jangan menangis lagi, aku sedih melihatmu menangis....Sil...aku selalu mencintaimu...aku ingin kamu bahagia....jangan menangis lagi sayang...."

"Alaaann...." sisil berteriak...dan membuka matanya.

"Sisil kamu kenapa?" mamanya Alan berlari menghampiri Sisil yang terduduk di atas tempat tidur milik Alan

"ma...Alan...ma....Alan..." Sisil menangis sejadi-jadinya

Mamanya Alan pun memeluk Sisil dan membelainya "Alan sudah bahagia di surga Nak....kamu pasti bermimpi..." ucap mamanya Alam lembut

Sisil terisak di pelukan mamanya Alan "tapi seperti nyata ma...Alan datang menemui Sisil..."

"iya sayang....sudah jangan menangis lagi...Alan pasti tidak ingin melihatmu menangis"

Sisil mengurai pelukan mamanya Alan, kemudian menghapus air matanya. Ia ingat dalam mimpinya Alan, memintanya untuk tidak menangis lagi.

Hari-hari Sisil lalui dengan merengungi mimpinya "apakah itu ajwaban dari semua pertanyaanku Lan? Apa kamu menginginkan aku memulai hubungan yang baru?" batin Sisil.

Selama hampir satu minggu Sisil lebih banyak melamun, bahkan di kantornya ia lebih sering menghabiskan waktu di balik meja kerjanya dengan melamun. Bahkan Arman yang mendatanginya pun ia abaikan.

Teman-teman Sisil merasa heran, biasanya Sisil dekat dengan Arman namun beberapa hari terakhir Sisil sering mengabaikan Arman. Mereka mengira Sisil sedang ada masalah dengan Arman.

Sebulan berlalu, Sisil sudah mulai kembali ceria. Ia sudah memantapkan hatinya untuk membuka hatinya untuk orang lain. Ia tak mungkin berlarut-larut dalam kesedihannya, ia harus bangkit dari keterpurukannya seperti yang Alan inginkan.

"Sil..." Arman masuk ke dalam ruangan Sisil. Sisil melirik kanan kirinya, mereka hanya menatap sekilas kemudian kembali bekerja.

"iya pak ada yang bisa saya bantu" ucap Sisil sopan. Ia sengaja menjaga jarak dengan Arman dan memanggil pak jika berada di kantor, ia tak mau semakin membuat suasana di kantornya semakin panas karena kedekatannya dengan Arman.

"laporan minggu lalu sudah selesai?"

"sedang saya kerjakan pak, nanti saya antar ke ruangan bapak" jawab Sisil formal

Arman menghela nafasnya, Sisil selalu saja bersikap formal padanya padahal padahal ia telah meminta Sisil untuk bersikap biasa saja karena mereka sudah berteman sejak lama. Arman merasa risih dengan sikap Sisil yang seperti itu, ia jadi berkali-kali mengurungkan niatnya untuk mengutarakan perasaannya pada Sisil.

"baiklah...aku tunggu..." Arman keluar dari ruangan Sisil.

Sisil bernafas lega karena Arman telah meninggalkannya pergi. Ia hanya tak ingin kedekatannya dengan Arman di salah artikan oleh karyawan yang lain.

Banyak yang tidak menyukainya karena ia dianggap mendekati Arman karena ia ingin menggoda pemilik hotel. Bahkan tak sedikit karyawan pria yang menyukai Sisil, karena Sisil memang cantik. Tubuh tinggi, ideal dengan kedua asetnya berisi, kulit putih bersih, wajah cantik, membuat semua mata terpikat padanya.

Tok...tok...tok...

Sisil mengetuk pintu, menunggu si empunya ruangan menyahut. Setelah mendengar sahutan dari dalam ruangan, Sisil membuka pintu ruangan Arman.

"ini pak laporan yang bapak minta" Sisil meletakkan map berisi laporan yang telah ia susun.

Arman hanya melihat sekilas map yang diletakkan Sisil. Ia beranjak dari duduknya kemudian berjalan mendekati Sisil. "Sebulan terakhir kenapa menghindariku?" tanya Arman lembut

Sisil hanya menunduk, ia tak tahu harus menjawab apa, karena jika ia menjawab banyak rekan kerjanya yang tidak menyukai dirinya jika dekat dengan Arman pasti Arman akan menegur siapa-siapa yang telah mengganggu dirinya.

"aku juga memperhatikan sebulan terakhir kamu terlihat murung, apa ada masalah?"

"tidak ada kak..." kilah Sisil

"Sisil...aku sudah pernah mengatakan, jika ada masalah kamu bisa menceritakannya padaku" ucap Arman lembut berdiri di hadapan Sisil bersandar di meja kerjanya.

"sungguh kak...aku tidak ada masalah..." ucap Sisil tak berani menatap Arman

Arman melihat jam di pergelangan tangannya "ini sudah jam makan siang, ayo kita makan siang di luar..." ucap Arman mengulurkan tangannya

"tapi kak..." Sisil takut digunjingkan oleh karyawan lain

"ayo....."

Akhirnya Sisil mengikuti Arman, memang ia sudah lapar. Karena dari pagi ia sudah sibuk mengerjakan banyak laporan, yang harus ia perbaiki karena ia tak fokus beberapa minggu terakhir.

Arman membawa Sisil ke restoran milik keluarganya. Saat memasuki restoran miliknya, Arman berhenti di meja penerima tamu "bawakan menu kesukaan Sisil dan juga jus nanas untukku" ucap Arman pada pelayan yang ada di depan

Arman meraih tangan Sisil dan menggandengnya. Arman berpikir mungkin ini saatnya ia menunjukkan perasaannya yang sebenarnya pada Sisil.

Sisil melihat tangannya yang digandeng Arman, entah kenapa hatinya menghangat, namun ia menepis perasaan itu. Tak seharusnya ia menaruh hati pada Arman.

"tunggulah sebentar...ada yang tertinggal di mobil, aku mau mengambilnya dulu" ucap Arman meninggalkan Sisil di saung favorit mereka.

Arman berjalan setengah berlari ke tempat parkir, ia mengambil sesuatu yang telah ia persiapkan sebelumny untuk Sisil. Ia kemudian kembali ka tempat Sisil berada.

"ini untukmu..." Arman menyerahkan paper bag yang ia bawa

"apa ini kak?" Sisil mengerutkan dahinya

"minggu lalu aku ke Lombok, itu oleh-oleh buat kamu, saat aku melihatnya aku teringat kamu" ucap Arman tersenyum

Sisil membukanya, di dalamnya ada sebuah kotak berwarna merah. Kemudian membukanya, mata Sisil membulat "ini buat aku kak?"

"iya...aku harap kamu menyukainya..."

"tapi ini terlalu berlebihan kak" ucap Sisil

"tidak ada yang berlebihan untuk kamu Sil...pakailah...atau aku yang memakaikan?"

Sisil menatap gelang mutiara yang begitu indah, ia tak menyangka jika akan mendapatkan oleh-oleh dari Arman. Sisil memakainya di tangannya.

"cantik...secantik orangnya..." ucap Arman sambil meantap Sisil

"terima kasih kak" Sisil tersenyum dan senyum itu membuat Arman terpana.

.

.

B e r s a m b u n g

Jangan lupa tinggalkan jejak setelah membaca ya bestie...

Terpopuler

Comments

Kalsum

Kalsum

mudah2an dgn arman jodoh sisi

2024-04-25

1

lihat semua
Episodes
1 Perjodohan
2 Lulus
3 Wisuda
4 Pulang
5 Pernikahan pertama
6 Sekali tidak tetap tidak
7 Dijodohkan lagi
8 Pernikahan kedua
9 ICU
10 Aku ingin mengenal Alan
11 Aku mencintainya
12 Jackson Duran
13 Interview
14 Siapa dia Sil?
15 Ulang tahun mantan mertua
16 Jangan menangis lagi
17 Bukalah hatimu untukku
18 Mantan mertua dan pacar
19 Mendadak Lamaran
20 Pernikahan ke tiga
21 Sisil ingin menyusul Alan ma....
22 Pergi
23 Pertolongan Nadia
24 Tabrakan
25 Aku tak ingin menikah lagi
26 Arman
27 Cafe Starbass
28 Ladies Night
29 Pria Espresso
30 Jalannya seperti bebek
31 Bobol gawang
32 Bertemu Arman
33 Lari dari Arman
34 Kamu bekerja di sini?
35 Servis memuaskan
36 Kena kau!
37 Me time
38 Sekretaris baru
39 Sekretaris rasa Asisten pribadi
40 Meeting
41 Pingsan
42 Kejar dia...
43 Kembali sekarang!
44 Apartemen baru
45 Kejutan bertubi-tubi
46 Adik kecil
47 Senam lima jari
48 Menikmati surga dunia
49 Panas
50 Racun Febi
51 Jadilah Wanitaku
52 Pelan-pelan saja
53 Club Revo
54 Kebenaran terungkap
55 Febi tersiksa
56 Menjinakkan anaconda
57 Waktunya belanja
58 Unboxing dan Test drive
59 Kamu ingin menggodaku?
60 Fix you
61 Sisil diserang
62 Kemarahan Jackson
63 Basoka karatan
64 Kejujuran Nadia
65 Segelas cokelat hangat
66 Aku jatuh cinta padanya
67 The Jewel
68 Beach party
69 Iya Jack...Aku mau
70 Are you okay?
71 Kepergian Jack
72 Teka-teki
73 Joelle
74 Pesan misterius
75 Papa apa kabar?
76 Pengakuan Johan
77 Penculikan
78 Terpenjara
79 Gegar otak
80 Maafkan aku
81 Jadi??
82 Telepon dari Jordan
83 Jack... aku belum siap melakukannya
84 Rencana Sisil
85 I love you Jackson Duran
86 Do it honey...i'm yours...
87 Anacondaku sampai mabuk berkali-kali
88 Janda Bolong
89 Yess...Baby
90 Pengumuman
91 Aku tahu yang kau mau
92 Berita Viral
93 Adegan panas
94 Bos, kami diserang!
95 Kamu Hamil?
96 Budak Tuan Leo
97 Petunjuk
98 Bertemu Reina
99 Sebuah Cincin
100 Aku ingin memiliki anak darimu
101 Honey aku lelah..
102 Kemarahan Sisil
103 Cemburu
104 Karena cemburu
105 Fakta baru
106 Siapa Mereka?
107 Aku ingin berpisah
108 Ajari aku menembak
109 Bertemu Dea
110 Paksaan Jack
111 New York
112 Peran pengganti
113 Aku ingin bekerja
114 Pengawal pribadi
115 Penolakan Johny
116 Panggil aku daddy
117 Dia tunangan Jack
118 Pesta pertunangan
119 Jebakan betmen
120 Potongan teka-teki
121 Surat cerai
122 Jack Frustasi
123 Tentang pil penunda kehamilan
124 Perceraian
125 Aku tidak hamil kan?
126 Merajuk
127 Hamil simpatik
128 Aku ingin kita menikah
129 Kapan dia lahir?
130 Memohonlah Rei...!
131 Pewaris
132 Jack panik
133 Jacob Alexander Duran
134 Promo Novel Baru SALAHKAH AKU SELINGKUH?
135 Demi keamanan
136 Suruh Derry kembali!
137 Apa??!!
138 Sungai Hudson
139 Rencana
140 Diculik
141 Kedatangan Mario
142 Aku tidak bisa
143 Ada masalah apa?
144 Jangan sentuh dia
145 Siapa kau?!
146 Undangan
147 Pesta
148 Mawar berduri
149 Menyusun rencana
150 Merencanakan
151 Menjalankan rencana
152 Suara meresahkan
153 Tak sadar
154 Menyerang
155 Aku mau menikah denganmu
156 Akhir dari penyerangan
157 Tetap kawatir
158 Rumah sakit
159 Aku akan pergi
160 Tak bisa membantah
161 Penghianat
162 Kalajengking
163 Potongan Kepala
164 Tunduk
165 Perjalanan
166 Wanita Tua
167 At The Jewel
168 At the beach
169 At the beach (2)
170 Makam Alan
171 Bingkai foto
172 Berobat
173 Mengambil
174 New York lagi
175 Para Kakek
176 The Day
Episodes

Updated 176 Episodes

1
Perjodohan
2
Lulus
3
Wisuda
4
Pulang
5
Pernikahan pertama
6
Sekali tidak tetap tidak
7
Dijodohkan lagi
8
Pernikahan kedua
9
ICU
10
Aku ingin mengenal Alan
11
Aku mencintainya
12
Jackson Duran
13
Interview
14
Siapa dia Sil?
15
Ulang tahun mantan mertua
16
Jangan menangis lagi
17
Bukalah hatimu untukku
18
Mantan mertua dan pacar
19
Mendadak Lamaran
20
Pernikahan ke tiga
21
Sisil ingin menyusul Alan ma....
22
Pergi
23
Pertolongan Nadia
24
Tabrakan
25
Aku tak ingin menikah lagi
26
Arman
27
Cafe Starbass
28
Ladies Night
29
Pria Espresso
30
Jalannya seperti bebek
31
Bobol gawang
32
Bertemu Arman
33
Lari dari Arman
34
Kamu bekerja di sini?
35
Servis memuaskan
36
Kena kau!
37
Me time
38
Sekretaris baru
39
Sekretaris rasa Asisten pribadi
40
Meeting
41
Pingsan
42
Kejar dia...
43
Kembali sekarang!
44
Apartemen baru
45
Kejutan bertubi-tubi
46
Adik kecil
47
Senam lima jari
48
Menikmati surga dunia
49
Panas
50
Racun Febi
51
Jadilah Wanitaku
52
Pelan-pelan saja
53
Club Revo
54
Kebenaran terungkap
55
Febi tersiksa
56
Menjinakkan anaconda
57
Waktunya belanja
58
Unboxing dan Test drive
59
Kamu ingin menggodaku?
60
Fix you
61
Sisil diserang
62
Kemarahan Jackson
63
Basoka karatan
64
Kejujuran Nadia
65
Segelas cokelat hangat
66
Aku jatuh cinta padanya
67
The Jewel
68
Beach party
69
Iya Jack...Aku mau
70
Are you okay?
71
Kepergian Jack
72
Teka-teki
73
Joelle
74
Pesan misterius
75
Papa apa kabar?
76
Pengakuan Johan
77
Penculikan
78
Terpenjara
79
Gegar otak
80
Maafkan aku
81
Jadi??
82
Telepon dari Jordan
83
Jack... aku belum siap melakukannya
84
Rencana Sisil
85
I love you Jackson Duran
86
Do it honey...i'm yours...
87
Anacondaku sampai mabuk berkali-kali
88
Janda Bolong
89
Yess...Baby
90
Pengumuman
91
Aku tahu yang kau mau
92
Berita Viral
93
Adegan panas
94
Bos, kami diserang!
95
Kamu Hamil?
96
Budak Tuan Leo
97
Petunjuk
98
Bertemu Reina
99
Sebuah Cincin
100
Aku ingin memiliki anak darimu
101
Honey aku lelah..
102
Kemarahan Sisil
103
Cemburu
104
Karena cemburu
105
Fakta baru
106
Siapa Mereka?
107
Aku ingin berpisah
108
Ajari aku menembak
109
Bertemu Dea
110
Paksaan Jack
111
New York
112
Peran pengganti
113
Aku ingin bekerja
114
Pengawal pribadi
115
Penolakan Johny
116
Panggil aku daddy
117
Dia tunangan Jack
118
Pesta pertunangan
119
Jebakan betmen
120
Potongan teka-teki
121
Surat cerai
122
Jack Frustasi
123
Tentang pil penunda kehamilan
124
Perceraian
125
Aku tidak hamil kan?
126
Merajuk
127
Hamil simpatik
128
Aku ingin kita menikah
129
Kapan dia lahir?
130
Memohonlah Rei...!
131
Pewaris
132
Jack panik
133
Jacob Alexander Duran
134
Promo Novel Baru SALAHKAH AKU SELINGKUH?
135
Demi keamanan
136
Suruh Derry kembali!
137
Apa??!!
138
Sungai Hudson
139
Rencana
140
Diculik
141
Kedatangan Mario
142
Aku tidak bisa
143
Ada masalah apa?
144
Jangan sentuh dia
145
Siapa kau?!
146
Undangan
147
Pesta
148
Mawar berduri
149
Menyusun rencana
150
Merencanakan
151
Menjalankan rencana
152
Suara meresahkan
153
Tak sadar
154
Menyerang
155
Aku mau menikah denganmu
156
Akhir dari penyerangan
157
Tetap kawatir
158
Rumah sakit
159
Aku akan pergi
160
Tak bisa membantah
161
Penghianat
162
Kalajengking
163
Potongan Kepala
164
Tunduk
165
Perjalanan
166
Wanita Tua
167
At The Jewel
168
At the beach
169
At the beach (2)
170
Makam Alan
171
Bingkai foto
172
Berobat
173
Mengambil
174
New York lagi
175
Para Kakek
176
The Day

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!