Semakin lama Bu Sarah semakin dekat dengan Zain ,bahkan Wira juga sangat menyayangi Zain .Saat Kara bekerja tak jarang Bu Sarah dan Wira menjemput Zain untuk di ajak jalan jalan .Hari ini di kantor sangat sibuk ,beberapa kali Kara bolak balik ke ruangan Kenzo untuk mengantarkan berkas yang harus di tanda tangani oleh Kenzo karena akan ada Klien dari luar negri yang akan datang besok sehingga beberapa pekerja harus lembur untuk persiapan besok termasuk Kara.
Saat di dalam lift Kara meregangkan otot nya dengan mengangkat kedua tangan nya keatas untuk menghilangkan rasa lelah di tubuh nya .Baru beberapa saat lift akan tertutup tiba tiba ada yang menahan nya menerobos masuk ,siapa sangka seorang pemilik perusahaan memasuki lift karyawan
" Maaf Pak ,ini bukan lift khusus direksi " Ucap Kaina segan dengan posisi berdiri di belakang Kenzo sambil menunduk hormat semua itu terlihat dari pantulan kaca dinding lift
" Lalu ,apa saya tidak boleh naik lift ini ?"Suara Kenzo selalu terlihat menyeramkan di telinga Kara
" Tidak tidak,Maaf saya hanya berpikir bapak salah Masuk "
Hening ..Tiba tiba Kara melirik Kenzo yang bergeser kebelakang mensejajarkan posisi nya dengan Kara ,dari pantulan kaca ternyata mereka sedang saling memperhatikan membuat Kara menunduk malu
" Sedang ada perbaikan jadi hanya lift ini yang bisa di pakai ,Maaf membuat mu kaget " Ucap Kenzo suara nya sedikit lembut
" Tidak apa Pak ,saya hanya berpikir bapak salah masuk saja tadi .Saya tidak bermaksud apa apa"
" Bagaimana hubungan mu dengan Agam ?"Kenzo mencoba mencairkan suasana
" Maksud Anda ?".
Pertanyaan Kenzo membuat Kara bingung mengartikan nya
" Agam menyukai mu ,"
"Hah ! Maaf pak saya tidak mengerti maksud anda "Kara tersentak dengan pernyataan Kenzo
" Sudahlah tidak usah di bahas ,seperti nya kau belum menyadari nya "
Hening kembali .....Dan tiba tiba ....
" Aaaaa....." Teriak Kara langsung memeluk Kenzo begitu saja
Kenzo menyadari jika Kara Takut gelap,karena tangan yang memeluknya kini terlihat meremas jas yang dia kenakan dan Kenzo membiarkan itu sampai Kara terlihat tenang
"Maaf Pak maaf ,saya hanya kaget " Kara melepaskan pelukan nya namun di tahan oleh Kenzo
" Sebentar ,Saya hubungi Agam dulu " Ucap Kenzo dengan satu tangan nya menghubungi Agam sedangkan tangan yang lain mengusap usap lembut tangan Kara yang masih bertengger di pinggang nya
Beberapa saat setelah menelpon,tiba tiba lift terbuka dan menampakan Agam ,Desi beserta para mekanik yang sedang membenarkan lift perusahaan .Agam menatap menggoda setelah menyadari di dalam ada Kara juga .
Menyadari sedang diperhatikan ,Kara menunduk hormat untuk berpamitan lalu pergi begitu saja tanpa mengucapkan sepatah kata pun juga .sedangkan Kenzo memasang wajah datar seolah tak terjadi apa apa ,padahal jantung nya sedang berpacu kencang
" Kok bapak Naik lift karyawan sih Pak ?"Lagi lagi Desi selalu Kepo dengan urusan atasan nya itu
" Lift nya rusak ,jadi terpaksa saya harus pakai ini" Jawab Kenzo datar sedangkan Agam sedang mengamati Mimik wajah Kenzo meski terlihat datar namun Agam menyadari ada rasa gugup didalam nya
" Tidak kok Pak ,barusan saya sama Pak Agam naik juga pakai itu .Iya kan Pak " Desi melirik Agam
" Bisa diam tidak Des,saya pusing mendengar ocehan mu setiap saat .Hari ini saya sudah mendengar ocehan mu selama 5jam Des dan hanya saat Makan dan ke toilet saja kamu berhenti bicara " Ucap Agam menatap kesal kearah Desi
" Bapak salah,saat meeting dengan Klien juga saya diam dan hanya mencatat saja " Desi memberikan pembelaan
" Terserah " Ucap Agam sambil berlalu mengikuti langkah Kenzo yang mulai menjauh
Disepanjang jalan menuju pulang Kara merutuki kebodohan nya karena telah berani berani nya memeluk pemilik perusahaan nya
Baru saja sampai rumah nya ,Kara dibuat terkejut dengan barang barang yang ada dirumah nya .Disana ada banyak Mainan bahkan ada sepeda yang kenyataan nya hanya baru bisa di pakai saat Zain berusia 4tahunan nanti
" Sudah pulang Nak " Bu Sri baru saja keluar dari kamar Zain lalu duduk di samping Kara yang sedang melepas sepatu nya
" Iya Bu ,maaf ya Kara selalu merepotkan akhir akhir ini pekerjaan Kara sangat banyak jadi sering pulang larut "
" Tidak apa Nak,oh iya ini semua dari Bu Sarah dan Pak Wira .mereka sejak siang ada disini dan baru pulang menjelang Magrib tadi ,mereka terlihat bahagia sekali saat bersama Zain "Ucap Bu Sri antusias lain hal nya dengan Kara yang wajah nya berubah sendu
" Iya Bu ,Kenapa ya yang orang lain saja bisa sangat sayang pada Zain tapi Nenek kandung nya sendiri bahkan ayah nya sama sekali tidak peduli dengan Zain " Kara memegang salah satu mainan yang bisa dilihat dengan kualitas bagus itu
"Rida bilang waktu di taman kamu bertemu dengan Rio nak,apa benar itu "
" Betul Bu ,tapi aku sudah tidak mau lagi bertemu dengan dia apalagi itu menyangkut Zain karena Sella selalu saja menghujat ku Bu"
" Sudahlah Nak ,lakukan apapun yang baik menurutmu lagi pula banyak orang yang sangat menyayangi Zain .kamu jangan sedih terus lebih baik kamu Carikan Zain ayah biar keluarga kalian makin bahagia" Canda ibu Sri
" Nggak lah Bu ,seperti ini saja aku sudah bahagia " Kara menggeleng lemah
" Nak bukanya ibu mau ikut campur ,tapi kamu juga butuh seseorang yang menemani kamu nak bukan hanya Zain saja .buka hati kamu nak ibu rasa setahun lebih sudah cukup untuk kamu menutup diri dari Pria dan temukan lah yang benar benar sayang padamu dan Zain "
" Aku tidak mau gegabah Bu, biar waktu yang akan menjawab takdir apa yang harus aku jalani "
Bukan Kara tidak ingin menjalin hubungan lagi dengan lelaki manapun tapi dia hanya takut dia ditinggal kan lagi saat perubahan tubuh nya setelah melahirkan dan saat dirinya tidak bisa merias diri saat dia disibukan dengan mengurus anak dan segudang pekerjaan rumah tangga
Setelah Bu Sri pulang ,Kara merogoh Ponsel di tas kerja nya lalu mengirimkan pesan pada Bu Sarah untuk mengucapkan terimakasih atas segala kebaikan keluarga mereka
/ Selamat malam Bu ,maaf mengganggu waktu nya terimakasih sudah menemani Zain dan memberikan banyak hadiah untuk Zain.semoga Ibu sekeluarga sehat selalu /
lama sekali Kara menatap ponselnya yang belum juga terbaca ,hingga akhirnya dia pergi untuk membersihkan diri dan merebahkan tubuh nya disamping Zain yang sudah tertidur lelap
" Zain apa ibu harus mencarikanmu sosok ayah Nak ,tapi apakah ada yang bisa menerima kita dengan baik ?Apakah ada keluarga laki laki menerima perempuan yang sudah punya anak ?Dengan mu saja hidup ibu sudah bahagia sayang "
Kara terus saja bergumam sambil membelai kepala Zain dan beberapa saat mata Kara Pun mulai terlelap menuju ke alam mimpi .
Rasa lelah Kara seketika lenyap setiap bersama Zain ,beberapa kali dirinya juga berpikir untuk membangun rumah tangga kembali karena dirinya merasa bersalah harus meninggal Zain bekerja disaat masa masa pertumbuhan nya namun dirinya ragu ada laki laki yang mau menerima anak nya dengan baik
...☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
Ani Ani
tunggu bahagia itu akan datang
2023-12-26
0
Mina Rasi
galau nya single parent ya pasti ini.. semangat mom🤗
2023-12-07
0
Uthie
Tunggu pelangi indah untukmu Kara 🤗
2023-12-01
1