Diperistri Dalam 10 Menit
Dengan cepat Arina melompat pelan ke balkon hotel disebelah-nya, ia tak peduli pakaian yang ia kenakan begitu erotis, wanita cantik itu cepat-cepat meninggalkan kamar hotel-nya untuk berlindung dari pembunuh bayaran yang mencoba membunuh-nya. Ia tau pasti masih ada komplotan para pembunuh itu.
Mata Arina langsung tertuju ketika melihat penghuni kamar hendak membuka pintu balkon dengan buku yang berada ditangannya. Dengan gerakan cepat Arina langsung masuk menyelinap kedalam kamar dan menutup mulut pria yang membuka pintu balkon.
"Diam" Bisiknya ke telinga pria itu dengan aksen Jepang milik-nya
Pria itu terkejut bukan main ketika melihat ada yang menyelinap masuk dan langsung memperlakukan dirinya seperti ini, wanita yang tak ia kenal itu memegang lengannya erat dan menutup mulutnya, ia tak pernah diperlakukan seperti ini terlebih oleh seorang wanita.
Mata Arina langsung menyusuri isi ruangan dengan seksama, ternyata kamar yang berada tepat disebelah-nya bukan kamar hotel dengan satu tempat tidur, ada tiga kasur yang berbaris rapi didalam kamar itu.
"Siapa kamu? " Ucap mereka dengan bahasa Indonesia kaget ketika melihat ada wanita masuk ke kamar mereka dan salah satu temannya yang diperlakukan seperti itu.
Spontan Arina langsung menyadari bahwa penghuni kamar ini adalah orang Indonesia, Arina yang tak mau terkena masalah akhirnya hanya berpura-pura menjadi orang asing menggunakan bahasa Inggris, agar identitasnya tidak diketahui.
"Cukup diam dan dengarkan apa yang ku katakan" Ucap Arina pada mereka, ada 6 pria bertubuh gagah dan berkulit sawo matang didalam kamar itu.
Telinga Arina menangkap ada suara orang melompat kedalam balkon juga. Tak butuh waktu lama kini orang itu langsung menerobos masuk ingin membunuh Arina, dengan gerakan cepat Arina langsung mendorong pria yang kini disekap nya kearah lain.
Pergelutan yang sengit pun berlangsung tak terhindarkan, Arina tau hal ini akan terjadi tepat saat dirinya ditugaskan ke Osaka. Dengan langkah yang cepat Arina langsung meloncat keatas ranjang dan memecahkan AC yang berada diatas sana. Tempat dia menyimpan senjata api dan sebilah pedang samurai.
Kini pertandingan pun bisa dikatakan adil dengan sebuah pistol dan pedang samurai ditangan mereka masing-masing. Meski 3 lawan satu belum bisa dikatakan pertandingan yang adil.
Arina dan ketiga para samurai berpedang tajam itu langsung bergelut saling menghindar dan menyayat tubuh lawan masing-masing tanpa ampun.
Arina menuju balkon, ketika salah satu dari mereka mendekati Arina, dengan cepat Arina menghindar hingga membuat salah satu dari mereka jatuh, tak ingin membuang kesempatan, Arina langsung menembak tepat di kepala samurai itu. Satu musuh sudah tewas.
Seakan tak mau juga membuang kesempatan, samurai itu menebas punggung Arina dengan ujung pedang yang sangat tajam
Akhhhh rintih Arina ketika mendapat sayatan pedang tepat ke punggung-nya dan berhasil menjatuhkan dirinya ke lantai. Tangan pria itu menarik rambut Arina dan menyeretnya kedalam kamar, pria itu membanting tubuh Arina keras keatas kasur tanpa rasa kasihan.
"Harusnya kau tidak banyak berontak nona, kau lebih memilih menderita seperti ini" Bisiknya ke telinga Arina
Arina yang masih menahan kesakitan berusaha menolak tubuh pria itu dengan meletakkan kakinya yang cantik tepat kedada pria itu agar manjauh darinya.
"Baiklah ayo kita mulai" Ucapnya tanpa menepis telapak kaki Arina dari dada bidangnya.
"Siapa yang memerintahkan-mu?" Tanya Arina dengan suara yang menahan sakit
"Tak ada" Ucapnya enteng dan menjetikkan jarum suntik yang kini sudah berada ditangannya.
Melihat pria itu lengah, kaki Arina dengan cepat menarik leher-nya ke dekatnya dan dia pun berhasil menggorok leher pria itu hanya dengan sekali sayatan.
Darah merah segar kini telah memenuhi wajah cantik Arina, wajahnya yang putih cantik kini berubah total menjadi darah berwarna merah.
Melihat situasi itu pria samurai yang tersisa langsung siap siaga akan menyerang Arina.
"Kelas Z?" Tanya Arina menggunakan bahasa Jepangnya yang faseh ketika melihat samurai itu tidak langsung bertindak.
Tapi, pria samurai berpakaian serba hitam itu hanya terdiam tanpa kata, matanya menjelaskan kenapa gadis yang ada didepannya ini tau dirinya kelas Z.
Arina melihat kebingungan dari sudut mata pria itu, dia tau pria itu pasti sedang bertanya-tanya kenapa dirinya tau meski Arina hanya dapat melihat matanya saja.
Satu sayatan diluncurkan Arina ketika pria itu lengah tepat mengenai kaki-nya, Arina yang hendak mendekat malah terkena sayatan tepat berada di perut-nya juga. Arina yang tidak peduli langsung mengerahkan kekuatannya yang tersisa dan mencekik pria itu diantara paha-nya.
Pria itu memberontak dengan sangat keras. Tapi, Arina tetap mencekiknya kuat hingga pria itu berhenti bergerak. Melihat tak ada perlawanan lagi, Arina langsung melepas pria itu dari-nya. Menjauh dan berusaha menahan sakit sembari mengatur nafas.
"Maaf nona... Aku kelas A" Ucap pria itu yang ternyata hanya berpura-pura mati, dengan cepat dia langsung menusukkan jarum suntik itu dipaha mulus Arina dan pergi dari ruangan itu secepat kilat.
Arina yang terkejut langsung bergegas menusuk pahanya dengan belati tanpa pikir panjang sebelum obat itu masuk kedalam pembuluh darahnya dan memberikan reaksi.
Saat darah dan cairan itu keluar dari paha Arina secara bersamaan, sakit yang dia rasakan tiba-tiba berubah menjadi dua kali lipat dari pada sayatan-sayatan yang dia dapat. Mendadak Arina juga memuntahkan darah berwarna merah hitam yang sangat kental. 5 menit lamanya Arina menahan kesakitan tanpa ada yang berani menolongnya.
Arina yang sudah merasa baikan langsung mengumpulkan segenap sisa tenaga yang ia miliki. Tangannya meraih gorden putih dikamar itu dan menariknya hingga lepas. Dengan telaten tangan Arina merobek kain itu dan berusaha menutup permukaan tubuhnya yang masih mengeluarkan darah.
Melihat Arina yang kesulitan, salah satu dari mereka bergegas mengambil kain itu dari tangan Arina dan membantu mengikatkan-nya kebagian tubuh Arina yang terluka.
Arina yang terkejut melihat kedatangan pria itu langsung menghindar dan menepis tangan pria yang memegang tangannya.
"I want help you" Ucap pria itu menatap Arina.
Arina terkejut bukan main melihat pria yang sedang berjongkok didepan-nya saat ini. Matanya tak berhenti menatap pria yang dikenal-nya itu. Meski yang Arina yakini dia tidak akan mengenali siapa dirinya.
Matanya mulai menatap satu persatu memperhatikan semua pria yang ada didalam ruangan itu dengan wajah yang sangat syok mereka juga melihat kearah dirinya yang penuh dengan bercak darah berwarna merah. Arina dengan cepat menyimpulkan mereka semua pasti sekumpulan orang yang sama title nya dengan pria yang dikenal-nya ini
Akhhh pekiknya ketika pria yang ada didepan-nya itu menguatkan ikatannya.
Husein... Namanya husein Arina mengingat-ingat nama pria yang kini membantunya. Pria muda asal Indonesia yang terkenal karna kepandaiannya dalam berceramah dan dikenal sangat pintar yang juga merupakan seorang konten kreator agamis.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
Putri Duyung
Fighting
2024-04-25
0
Capricorn 🦄
keren
2024-02-03
0
Yenny Rose
nyimak thor...seru kayaknya..
2023-12-21
0