Bab 15 Arina Yang Nakal

Seketika Husein langsung berdiri dari duduknya dan berdiri tepat menghadap Arina. Segera Arina memegang kedua telapak tangan Husein dan memapah-nya pelan.

'************ sialan' batin Arina kesusahan melangkah karna ************-nya yang terluka parah

Husein yang melihat wajah Arina yang sedikit berkerut menahan sakit langsung mengecilkan langkah kaki-nya agar Arina tak kesusahan. Tapi, bukannya makin mudah, Husein malah membuat Arina menabrak dada-nya dan jatuh ke pelukan-nya.

Dug jantung Husein berdetak seketika kala gumpalan kembar itu menyentuh dada-nya. Ada rasa lembut dan nyaman yang berhasil membuat Husein terdiam seketika. Matanya kini tertuju pada pinggul Arina yang tampak dari dalam baju yang terkesiap karna pelukan-nya, sangat putih dan indah dipandang mata.

"Kamu bisa jalan gak sih? " Arina mendorong Husein.

"Eh i-iya maaf" Ujar Husein

Husein akhirnya mengusir pikiran negatif-nya dan mulai memapah Arina kembali. Hingga, sampai kedekat sofa.

"Arina... Aku mau ganti baju dulu sebentar ya" Ujar  Husein sebelum meninggalkan Arina.

"Iya" Jawab Arina

Husein tersenyum mendengar jawaban lembut dari Arina dan pergi berlalu kekamar mandi setelah mengambil baju yang akan ia kenakan dari dalam lemari.

"Huh.... Aku kenapa sih" Husein berbicara sendiri sembari menatap dirinya dari pantulan kaca

"Aku gak pernah kayak gini, kamu seharusnya terbiasa... Kok bisa-bisanya kamu gini? " Tanya Arina bertubi-tubi pada Husein kecil-nya yang tampak sedikit memberontak tidak seperti biasanya.

"Baru aja sehari liat ginian, gimana nanti seterusnya" Husein berdecak kesal pada dirinya sendiri.

Husein akhirnya keluar dari kamar mandi setelah berkompromi lama dengan Husein kecil agar tidak melakukan hal itu lagi.

Tampak Arina kini duduk dengan anggun menghadap jendela menikmati suasana dari dalam kamar melihat keluar jendela. Pantulan cahaya matahari membuat kulit Arina semakin bercahaya dengan kemeja putih yang ia kenakan.

Melihat Husein yang baru muncul dari dalam kamar mandi, Arina segera menoleh kearah-nya.

"Ganti baju kok lama gitu? "

"Enggak papa, sekalian mandi tadi" Jawab Husein yang kemudian duduk tak jauh dari Arina.

"Ini komplek apa ya? Kok banyak bangunan kayak asrama gitu? " Tanya Arina

"Ini pesantren" Jawab Husein

"Pesantren? " Tanya Arina kembali

"Iya ini pesantren, buya pemimpinnya, yang kamu liat sekarang itu arah kiri tempat asrama pria disebelah kanan itu asrama wanita. Jadi, rumah buya di tengah-tengah asrama putra putri" Jelas Husein

Arina mengangguk tanda paham atas penjelasan Husein dan kembali menatap keluar jendela. Arina malah teringat sesuatu.

'Apa aku gak keliatan dari luar jendela ya?' Batin Arina bertanya-tanya.

Arina hendak bertanya pada Husein. Tapi dia malah melihat Husein yang terdiam melihat kearah-nya. Arina langsung mengurungkan niat-nya untuk bertanya dan memperhatikan kemana arah mata Husein. Betapa terkejutnya Arina kala mendapati Husein yang menatap tubuhnya yang kini tampak terekspos jelas dari balik kemeja putih karna pantulan cahaya matahari.

"Kurang ajar, lihat apa kamu ha" Arina spontan melempat bantal sofa yang ada di pangkuannya kewajah Husein.

Husein terkejut bukan main "Astaghfirullah enggak kok Arina" Husein mencoba berdalih

"Enggak apanya jelas-jelas kamu liat payu dara aku kan? " Ucap Arina dengan nada yang sedikit tinggi

Husein yang kaget mendengar penuturan Arina langsung menutup mulut Arina rapat-rapat takut didengar orang dari luar.

"Akhhh sakit Arina" Dengus Husein merintih karna gigitan Arina.

"Rasain, Siapa suruh kamu... " Belum sempat Arina meneruskan ucapannya Husein kembali menutup mulut Arina

"Arina jangan teriak-teriak diluar banyak orang" Husein menghentikan Arina.

"Tadi aja kamu sok suci, abis itu diam-diam malah liatin" Ujar Arina kala Husein melepas tangan-nya dari mulut Arina.

Husein mengaku dan meminta maaf atas perlakuan-nya.

"Kita gini apa gak keliatan dari luar? " Tanya Arina

"Enggak kok, cuman kita yang bisa liat keluar" Jawab Husein dan kembali duduk kesofa

"Ohh iya" Jawab Arina mengangguk pelan.

Arina memandang Husein yang menunduk malu di hadapan-nya karna kejadian tadi. Tiba-tiba saja muncul ide jahil dari otak Arina.

Segera Arina melangkah kedepan Husein yang masih menunduk. Arina menyikap pelan bajunya hingga keliahatan bokong putih dan molek milik-nya. Kemudian, mendudukkan dirinya diatas pangkuan Husein dengan membelakangi-nya.

"Kamu ngapain? " Tanya Husein kaget.

Arina tak membalas sama sekali dan melanjutkan aksi-nya. Dengan tenang Arina membuka pelan tiga kancing kemeja yang ia kenakan menggunakan tangan kiri-nya. Hingga, tampak gumpalan kembar dari dalam kemeja itu tampak ingin meloncat keluar. Arina kini langsung berbalik menghadap Husein dengan tetap berada dipangkuan Husein.

Husein terperangah hebat kala mendapati Arina yang berpenampilan sangat erotis seperti ini tepat berada dekat di pangkuannya.

"Astaghfirullah Arina, kamu ngapain? " Husein menatap Arina kaget.

"Emang aku ngapain? Gak boleh ya dekat gini sama suami aku sendiri? " Ucap Arina meletakkan tangannya ke leher Husein

"B-bukan itu maksudku" Husein mencoba mengalihkan pandangannya.

"Bukan gimana? " Jawab Arina dengan nada sedikit menggoda dan memegang dagu Husein.

Husein terdiam melihat tatapan Arina yang sangat sayu,tak bisa dipungkiri kalau dia memang sangat ingin sekali menyentuh tubuh molek milik Arina. Walaupun Arina adalah istrinya, dia tak akan mungkin bisa menyentuh Arina tanpa ijin-nya. Tapi, apakah ini termasuk dari kata mengijinkan?.

Arina terus mendekatkan tubuhnya pada Husein yang sekarang terdiam menatap matanya, Arina dengan jahil merapatkan dada-nya kedepan wajah Husein yang kini sudah memerah menahan malu. Arina bahkan sudah merasakan ada yang mengeras dari bawah ************-nya.

Arina tersenyum puas melihat tingkah Husein. Padahal dia sama sekali tidak berbuat lebih pada Husein.

"Arina.... " Husein mencoba berbicara dengan nada berat

"Aku tak tau apa maksudmu, tapi jangan merayu-ku, aku sama seperti lelaki lainnya aku juga punya nafsu" Lirih Husein dengan nafas yang tak beraturan menahan hawa nafsu yang sudah menyelimuti dirinya.

Arina menatap Husein lama setelah mendengar ucapan dari Husein.

"Aku tau kau pasti tidak akan mengizinkan aku untuk menyentuh-mu, karna-nya tolong jangan rayu aku seperti ini" Tambah Husein menatap Arina

"Baiklah.... " Ucap Arina setuju

Husein mendengus kesal meski awalnya dia juga sudah menerka Arina pasti hanya akan bermain -main seperti tadi. Arina memandang wajah yang kini telah menunduk dengan suara kesal dari sana.

"Kamu turun lahh... " Perintah Husein tapi terhenti dengan gerakan Arina yang berhasil membuatnya terdiam seketika.

Episodes
1 Bab 1 Serangan DiOsaka
2 Bab 2 presiden
3 Bab 3 vila
4 Bab 4 Alex
5 Bab 5. Acara bakar-bakar
6 Bab 6. Kepulangan ke Indonesia
7 Bab 7. Diperistri dalam 10 menit
8 Bab 8 kenapa menikahi-ku
9 Bab 9. Husein yang bingung
10 Bab 10 Melarikan Diri
11 Bab 11 Kembali Kepada Husein
12 Bab 12 Arina Demam
13 Bab 13 Seharian Bersama Arina
14 Bab 14 Kemeja Putih
15 Bab 15 Arina Yang Nakal
16 Bab 16 Keganasan Husein
17 Bab 17 Ketahuan Ummi
18 Bab 18 Janji Keluar
19 Bab 19 Sebuah Telpon
20 Bab 20 Menepati janji
21 Bab 21 Diluar
22 Bab 22 Kelicikan Arina
23 Pulang kerumah
24 Aku gak bisa sholat
25 Kembali ke Jakarta
26 Kolam Renang
27 Naif
28 Fakta
29 Perbincangan Dengan Pak Presiden
30 Dewan
31 Pertemuan dengan ketua partai
32 Bergabung dengan partai
33 Teka Teki
34 Politik
35 Ayah
36 Kekejaman Ayah
37 Perhatian Husein
38 Kondisi Arina
39 Pertemuan Dengan Organisasi
40 Konsekuensi Para Pengkhianat
41 Do'a Dari Husein
42 Rekaman
43 Alibi Alex
44 Deepdark
45 Pertengkaran
46 Husein yang kelu
47 Bertemu Dengan Alex
48 Menemui Husein
49 Meninggalkan-ku Kembali
50 Bercumbu Kembali
51 Bukti
52 Penembakan
53 Tak ada cinta tulus untukmu
54 Ancaman
55 Kehidupan John
56 Tersadar
57 Bertemu Kembali
58 Kau Terlalu membuat-ku kecewa
59 Lupakan Alex
60 Bingung
61 Arina Hospital
62 Apa Dia Mendengar-nya
63 Meninggalkan-ku?
64 Malam Sunyi
65 Hutan
66 Hanya kau satu-satunya
67 Mencoba Terbuka
68 Kamar Mandi
69 Janji Dinner
70 Bonus
71 Permintaan Tolong
72 Salah Tapi Tak marah
73 Ustad-ku
74 Isu
75 Membawa Husein
76 Solusi
77 Bukan Pemarah
78 Penjelasan Husein
79 Kamera
80 Ancaman
81 Bersabar kembali
82 Bukan Modal
83 Keputusan Arina
84 Husein yang tak tau
85 Pendonor-an Besar-besaran
86 Taushiyah
87 Bukan Sembarang Wanita
88 Kawal dan Bawa
89 Lelah
90 Keputusan Husien
91 Live streaming
92 Kedatangan Segerombolan Pria
93 Arina Terluka
94 Rumah Sakit
95 Langkah yang diambil tanpa Nona
96 Menuju Tempat
97 Sekian Lama
98 Karma
99 Larut
100 Fakta Saat Nona Tertidur 1
101 Fakta Saat Nona Tidur 2
102 Kabur
103 Dimana Alixia
104 Berkorban
105 Abdi
106 Ratu pasar Gelap
107 Pergerakan Awal
108 Red Room
109 Penghinaan
110 Harga Jual Tubuh Ratu
111 Sosok lain dari pria ini
112 Pergerakan Husein
113 Monster
114 Bagaimana tidak mencintai orang seperti ini
115 Intelijen
116 Digiring
117 Introgasi
118 Keluar
119 Honeymoon
120 Berkorban Diri
121 Rajam
122 Dimana Arina
123 Keberadaan Arina
124 Keadaan Sang Kekasih
125 Sumpah Mati-ku
126 Perih
127 Sumpah Serapah mulut tanpa akal
128 Putusan Hakim
129 Harapan
130 Gaun Pertama dan Terakhir untuk Istriku
131 Malam Terakhir
132 Eksekusi
133 Arina-ku Yang Malang
134 Kejadian hari itu
135 Kerelaan Arina
136 Mata Media
137 Kembali
138 Kelu Muhammadku
139 Campur Tangan Sang Maha Kuasa
140 Finish...
Episodes

Updated 140 Episodes

1
Bab 1 Serangan DiOsaka
2
Bab 2 presiden
3
Bab 3 vila
4
Bab 4 Alex
5
Bab 5. Acara bakar-bakar
6
Bab 6. Kepulangan ke Indonesia
7
Bab 7. Diperistri dalam 10 menit
8
Bab 8 kenapa menikahi-ku
9
Bab 9. Husein yang bingung
10
Bab 10 Melarikan Diri
11
Bab 11 Kembali Kepada Husein
12
Bab 12 Arina Demam
13
Bab 13 Seharian Bersama Arina
14
Bab 14 Kemeja Putih
15
Bab 15 Arina Yang Nakal
16
Bab 16 Keganasan Husein
17
Bab 17 Ketahuan Ummi
18
Bab 18 Janji Keluar
19
Bab 19 Sebuah Telpon
20
Bab 20 Menepati janji
21
Bab 21 Diluar
22
Bab 22 Kelicikan Arina
23
Pulang kerumah
24
Aku gak bisa sholat
25
Kembali ke Jakarta
26
Kolam Renang
27
Naif
28
Fakta
29
Perbincangan Dengan Pak Presiden
30
Dewan
31
Pertemuan dengan ketua partai
32
Bergabung dengan partai
33
Teka Teki
34
Politik
35
Ayah
36
Kekejaman Ayah
37
Perhatian Husein
38
Kondisi Arina
39
Pertemuan Dengan Organisasi
40
Konsekuensi Para Pengkhianat
41
Do'a Dari Husein
42
Rekaman
43
Alibi Alex
44
Deepdark
45
Pertengkaran
46
Husein yang kelu
47
Bertemu Dengan Alex
48
Menemui Husein
49
Meninggalkan-ku Kembali
50
Bercumbu Kembali
51
Bukti
52
Penembakan
53
Tak ada cinta tulus untukmu
54
Ancaman
55
Kehidupan John
56
Tersadar
57
Bertemu Kembali
58
Kau Terlalu membuat-ku kecewa
59
Lupakan Alex
60
Bingung
61
Arina Hospital
62
Apa Dia Mendengar-nya
63
Meninggalkan-ku?
64
Malam Sunyi
65
Hutan
66
Hanya kau satu-satunya
67
Mencoba Terbuka
68
Kamar Mandi
69
Janji Dinner
70
Bonus
71
Permintaan Tolong
72
Salah Tapi Tak marah
73
Ustad-ku
74
Isu
75
Membawa Husein
76
Solusi
77
Bukan Pemarah
78
Penjelasan Husein
79
Kamera
80
Ancaman
81
Bersabar kembali
82
Bukan Modal
83
Keputusan Arina
84
Husein yang tak tau
85
Pendonor-an Besar-besaran
86
Taushiyah
87
Bukan Sembarang Wanita
88
Kawal dan Bawa
89
Lelah
90
Keputusan Husien
91
Live streaming
92
Kedatangan Segerombolan Pria
93
Arina Terluka
94
Rumah Sakit
95
Langkah yang diambil tanpa Nona
96
Menuju Tempat
97
Sekian Lama
98
Karma
99
Larut
100
Fakta Saat Nona Tertidur 1
101
Fakta Saat Nona Tidur 2
102
Kabur
103
Dimana Alixia
104
Berkorban
105
Abdi
106
Ratu pasar Gelap
107
Pergerakan Awal
108
Red Room
109
Penghinaan
110
Harga Jual Tubuh Ratu
111
Sosok lain dari pria ini
112
Pergerakan Husein
113
Monster
114
Bagaimana tidak mencintai orang seperti ini
115
Intelijen
116
Digiring
117
Introgasi
118
Keluar
119
Honeymoon
120
Berkorban Diri
121
Rajam
122
Dimana Arina
123
Keberadaan Arina
124
Keadaan Sang Kekasih
125
Sumpah Mati-ku
126
Perih
127
Sumpah Serapah mulut tanpa akal
128
Putusan Hakim
129
Harapan
130
Gaun Pertama dan Terakhir untuk Istriku
131
Malam Terakhir
132
Eksekusi
133
Arina-ku Yang Malang
134
Kejadian hari itu
135
Kerelaan Arina
136
Mata Media
137
Kembali
138
Kelu Muhammadku
139
Campur Tangan Sang Maha Kuasa
140
Finish...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!