Bab 4 Alex

Pukul 10 pagi tiba, matahari sudah menyingsing dari arah timur. Saat Arina baru terbangun sudah tak ada Husein disamping-nya. Dia merasakan tubuhnya masih begitu sakit dan tak ingin keluar dari kamar. Dia akhirnya memutuskan untuk tidur seharian memulihkan tubuhnya, makanan dan obat-obatan sudah tersedia di dalam kamar disediakan oleh pengawal-nya.

Sementara itu Husein dan teman-temannya tidak begitu jauh berbeda dengan apa yang dilakukan Arina didalam kamar, mereka hanya berdiam didalam kamar dan sesekali duduk diruang tamu sembari menonton televisi atau pergi kedapur untuk mengambil makanan.

Sesuai rencana yang telah mereka susun sebelum ke Osaka, mereka sudah sepakat untuk hari pertama berkunjung ke istana Osaka. Mereka berencana untuk menikmati bunga sakura (hanami) di musim semi ini, mengelilingi taman dan sungai yang ada di sekeliling istana kemudian menaiki kapal pesiar Osaka Aqua-bus menyusuri sepanjang taman Sakuranomiya. Tapi, siapa sangka kini mereka malah terkurung didalam vila ini.

Husein yang barusan melihat sekeliling rumah dan isi dapur berinisiatif mengajak teman-temannya untuk bakar-bakar daging saja malam ini, sembari menikmati suasana malam di bawah pohon sakura di depan vila. Melihat ada begitu banyak persediaan daging dan ikan didalam kulkas.

"Aku sih setuju Husein, tapi kita harus tanya dulu kepemilik rumah, setuju atau enggak" Ucap pian salah satu temannya.

"Ya udah kita tanya aja nanti" Ucap Husein

"Yakin? Kamu berani?" Tanya mereka bersautan mengingat tingkah mengerikan wanita itu kemarin malam

"Yakin, baik kok dia" Ucap Husein mantap

"Ya udah, tanya aja dulu... Kami semua setuju kok" Ucap yang lain dan diberi anggukan tanda setuju

Husein melangkah keluar kamar menuju kamar Arina dengan langkah pelan dan pasti. Meski dia agak merasa tidak enak harus datang kekamar itu, tapi apa salahnya mencoba pikirnya.

"Bg" Husein menghentikan salah satu pengawal yang kebetulan lewat.

"Iya, kenapa? " Pengawal itu menjawab

"Bisa minta tolong tanyakan sama mbak Arina boleh gak kami bakar-bakar daging malam ini? Bosan banget soalnya dikamar terus" Jelas Husein

"Nanti saya tanyakan, nona biasanya tidak suka diganggu, jangan berharap lebih ya" Ucapnya dan diberi anggukan oleh Husein

Waktu sholat maghrib tiba tampak dari notif hand phone mereka, mereka bergegas untuk menunaikan sholat maghrib.

"Kayaknya enggak diijinin deh Husein" Ucap pian dan kembali menidurkan dirinya ke kasur karna sampai sholat maghrib pun tidak ada informasi apapun

Wajah Husein juga ikut cemberut dan merasa kecewa.

"Permisi" Suara seseorang dibalik pintu mengetuk pelan

Husein membuka pintu dengan pelan dan melihat siapa yang datang.

"Tuan, pesanan anda sudah siap, silahkan datang ke samping vila" Ucap wanita itu sopan

"Pesanan? " Tanya Husein heran sambil menatap pian teman sekamar-nya

"Iya" Ucap wanita itu dan menuntun Husein, tak lama satu persatu temannya dipanggil pengawal dari kamar yang berbeda, mengingat mereka ada 6 orang, presiden menyarankan untuk dicarikan vila berukuran besar dengan kamar yang cukup memuat mereka.

Satu persatu mereka semua sudah muncul dan kini telah duduk dibangku yang sudah tertata rafi disana.

"Nona memesan daging ayam juga, mungkin tuan juga kurang menyukai daging, tapi ada tambahan daging juga disini" Ucap wanita itu menunjuk ke box sedang yang tertata rapi di tanah

"Nona juga menyiapkan Mie, sosis dan Tobokki mungkin tuan sekalian ingin, kami juga sudah menyediakan kompor dan pemanggangnya" Tuturnya lembut

"Kemudian, selamat menikmati waktu kalian" Ucap mereka menunduk lalu pergi

"Banyak banget" Ucap mereka bersautan

"Hidih siapa tadi yang bilang Arina galak weee" Ucap Husein

"Arina?"

"Siapa Arina? " Tanya mereka bersautan

"Itu loh yang semalam" Ucap Husein sembari memperagakan tebasan pisau samurai

"Ohhh iya iya" Ucap mereka dengan gelak tawa melihat tingkah Husein.

Sementara didalam kamar suasana hati mereka tidak jauh berbeda, Arina kini sedang bersiap-siap membersihkan diri, berdandan dan memakai piama tipis berwarna hitam dengan renda yang cantik. Langkah nya yang kecil karna menahan sakit tidak bisa menjadi alasan untuk dirinya tidak menyambut sang kekasihnya datang.

Matanya yang kecoklatan memandang dirinya dari pantulan kaca, meski dibaluti perban kecantikannya tetap tak bisa disembunyikan.

"Sempurna" Ucapnya sembari mengibas baju-nya pelan.

Gagang pintu bergerak-gerak dan meningggalkan suara, Arina langsung berdiri didepan pintu menyambut kekasihnya yang sudah lama dia tunggu.

"Honey" Ucap dari seberang ketika sudah membuka pintu melihat gadis-nya berdiri didepan pintu menyambut-nya. Dia pun terkekeh melihag wajah cantik itu dan meletakkan dua paper bag besar ke lantai dengan sekuntum bunga mawar merah yang dia bawa untuk Arina.

Arina hanya tersenyum lebar sembari mementangkan kedua tangan-nya ingin dipeluk. Segera tangan itu kini merangkul pinggang Arina dan membenamkan kepalanya di ceruk leher Arina. Seperkian menit Arina hanyut dalam pelukan-nya sembari mencium aroma yang bisa membuat dirinya hanyut dalam kenyamanan. Memang benar kata orang-orang, wewangian yang paling ampuh untuk menentramkan jiwa adalah bau aroma pasangan-mu.

"Sayang... Aku kangen banget, kamu kok jarang jumpai aku? " Ucap Arina dengan pelukan yang tak ingin dilepaskan

Mendapati tak ada yang menjawab, Arina langsung melepas pelukan-nya untuk melihat wajah kekasihnya itu.

"Sebentar sayang" Ucapnya kembali menguatkan pelukan-nya tak ingin lepas.

"Cih dasar" Ucap Arina tertawa kecil

Alex... Seseorang yang kini dalam pelukan Arina, Alex adalah seorang milyader kaya asal Rusia, dia tak begitu dikenal awak media sosial karna dia tak menampakkan diri, baik tentang dirinya, pekerjaan-nya ataupun kisah hubungan asmaranya, semua Alex privasi hanya orang tertentu saja yang akan tau tentang-nya. Sebab, pekerjaan yang digeluti Alex tak patut disebar luaskan bila ingin tetap aman. Alex adalah orang genius yang berotak brilian. Dia bisa merakit bom atom, senapan, pistol dan senjata lainnya dalam jangka waktu yang terbilang cukup singkat. Selain itu, dia sering ditugaskan untuk mempelajari senjata musuh dari berbagai dunia, kadang kala dia juga ditugaskan untuk membuat alat baru yang tak tertandingi. Sebab itu, dirinya tak boleh menampakkan diri karna jika dirinya diketahui musuh maka nyawanya dalam bahaya.

"Maaf sayang, aku sibuk akhir-akhir ini"  Ucap-nya sembari merenggangkan pelukan-nya

"Apa sudah mendingan? " Tanya-nya melihat perban disana-sini.

"Hmmm 50 50" Ucap Arina

"50 50? " Tanya Alex dengan sedikit tertawa mendengar jawaban aneh itu

"Iya 50% sakit 50% tidak" Ucap Arina kembali

Alex tersenyum mendengar jawaban aneh itu, dia kemudian menggendong Arina keatas kasur untuk beristirahat.

"Maaf sayang... Kau tau kita berdua bisa bertemu karna sama-sama ditugaskan ke kota yang sama" Jelas Alex basa-basi

"Ya aku tau itu" Ucap Arina paham akan kemana arah pembicaraan ini akan di bahas.

"Maaf sayang, tapi aku 20 menit lagi akan ada temu janji dengan klien" Ungkapan yang sangat tidak ingin Arina dengar.

Dengan berat hati Arina akhirnya melepas kepergian Alex

"Ya sudah, tak apa kamu pergi lah, kapan-kapan kita bertemu kembali" Ucap-nya dengan tangan yang membelai pipi kekasihnya itu.

"Dalam jangka waktu dekat tentu-nya sayang" Ucap Alex yang diakhiri dengan kecupan dalam dibibir Arina.

"Aku akan mengantarmu" Ucap Arina ketika pergelutan itu selesai.

"Tak perlu sayang" Alex menolak karna kondisi Arina

"Tak papa sayang, aku ingin bergabung dengan orang didepan" Ucapnya sembari melangkah kesusahan membuka lemari mengambil jubah tidur berwarna hitam dan menutupi seluruh tubuhnya.

Alex membuka paper bag bertulis gucci itu dan mengeluarkan kotak dari dalam sana.

"Aku sudah membayangkan-mu ketika memakai ini" Ucap Alex mendekat kearah Arina dengan sepasang hak hitam bertali berlian ditangan Alex.

"Sini" Ucap Alex memegang tumit kaki Arina dengan berjongkok.

"Benar kan... Sangat cantik di kakimu" Ucap Alex memandangi kaki Arina.

Terpopuler

Comments

Aranta Rian

Aranta Rian

Fighting💘

2023-10-16

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Serangan DiOsaka
2 Bab 2 presiden
3 Bab 3 vila
4 Bab 4 Alex
5 Bab 5. Acara bakar-bakar
6 Bab 6. Kepulangan ke Indonesia
7 Bab 7. Diperistri dalam 10 menit
8 Bab 8 kenapa menikahi-ku
9 Bab 9. Husein yang bingung
10 Bab 10 Melarikan Diri
11 Bab 11 Kembali Kepada Husein
12 Bab 12 Arina Demam
13 Bab 13 Seharian Bersama Arina
14 Bab 14 Kemeja Putih
15 Bab 15 Arina Yang Nakal
16 Bab 16 Keganasan Husein
17 Bab 17 Ketahuan Ummi
18 Bab 18 Janji Keluar
19 Bab 19 Sebuah Telpon
20 Bab 20 Menepati janji
21 Bab 21 Diluar
22 Bab 22 Kelicikan Arina
23 Pulang kerumah
24 Aku gak bisa sholat
25 Kembali ke Jakarta
26 Kolam Renang
27 Naif
28 Fakta
29 Perbincangan Dengan Pak Presiden
30 Dewan
31 Pertemuan dengan ketua partai
32 Bergabung dengan partai
33 Teka Teki
34 Politik
35 Ayah
36 Kekejaman Ayah
37 Perhatian Husein
38 Kondisi Arina
39 Pertemuan Dengan Organisasi
40 Konsekuensi Para Pengkhianat
41 Do'a Dari Husein
42 Rekaman
43 Alibi Alex
44 Deepdark
45 Pertengkaran
46 Husein yang kelu
47 Bertemu Dengan Alex
48 Menemui Husein
49 Meninggalkan-ku Kembali
50 Bercumbu Kembali
51 Bukti
52 Penembakan
53 Tak ada cinta tulus untukmu
54 Ancaman
55 Kehidupan John
56 Tersadar
57 Bertemu Kembali
58 Kau Terlalu membuat-ku kecewa
59 Lupakan Alex
60 Bingung
61 Arina Hospital
62 Apa Dia Mendengar-nya
63 Meninggalkan-ku?
64 Malam Sunyi
65 Hutan
66 Hanya kau satu-satunya
67 Mencoba Terbuka
68 Kamar Mandi
69 Janji Dinner
70 Bonus
71 Permintaan Tolong
72 Salah Tapi Tak marah
73 Ustad-ku
74 Isu
75 Membawa Husein
76 Solusi
77 Bukan Pemarah
78 Penjelasan Husein
79 Kamera
80 Ancaman
81 Bersabar kembali
82 Bukan Modal
83 Keputusan Arina
84 Husein yang tak tau
85 Pendonor-an Besar-besaran
86 Taushiyah
87 Bukan Sembarang Wanita
88 Kawal dan Bawa
89 Lelah
90 Keputusan Husien
91 Live streaming
92 Kedatangan Segerombolan Pria
93 Arina Terluka
94 Rumah Sakit
95 Langkah yang diambil tanpa Nona
96 Menuju Tempat
97 Sekian Lama
98 Karma
99 Larut
100 Fakta Saat Nona Tertidur 1
101 Fakta Saat Nona Tidur 2
102 Kabur
103 Dimana Alixia
104 Berkorban
105 Abdi
106 Ratu pasar Gelap
107 Pergerakan Awal
108 Red Room
109 Penghinaan
110 Harga Jual Tubuh Ratu
111 Sosok lain dari pria ini
112 Pergerakan Husein
113 Monster
114 Bagaimana tidak mencintai orang seperti ini
115 Intelijen
116 Digiring
117 Introgasi
118 Keluar
119 Honeymoon
120 Berkorban Diri
121 Rajam
122 Dimana Arina
123 Keberadaan Arina
124 Keadaan Sang Kekasih
125 Sumpah Mati-ku
126 Perih
127 Sumpah Serapah mulut tanpa akal
128 Putusan Hakim
129 Harapan
130 Gaun Pertama dan Terakhir untuk Istriku
131 Malam Terakhir
132 Eksekusi
133 Arina-ku Yang Malang
134 Kejadian hari itu
135 Kerelaan Arina
136 Mata Media
137 Kembali
138 Kelu Muhammadku
139 Campur Tangan Sang Maha Kuasa
140 Finish...
Episodes

Updated 140 Episodes

1
Bab 1 Serangan DiOsaka
2
Bab 2 presiden
3
Bab 3 vila
4
Bab 4 Alex
5
Bab 5. Acara bakar-bakar
6
Bab 6. Kepulangan ke Indonesia
7
Bab 7. Diperistri dalam 10 menit
8
Bab 8 kenapa menikahi-ku
9
Bab 9. Husein yang bingung
10
Bab 10 Melarikan Diri
11
Bab 11 Kembali Kepada Husein
12
Bab 12 Arina Demam
13
Bab 13 Seharian Bersama Arina
14
Bab 14 Kemeja Putih
15
Bab 15 Arina Yang Nakal
16
Bab 16 Keganasan Husein
17
Bab 17 Ketahuan Ummi
18
Bab 18 Janji Keluar
19
Bab 19 Sebuah Telpon
20
Bab 20 Menepati janji
21
Bab 21 Diluar
22
Bab 22 Kelicikan Arina
23
Pulang kerumah
24
Aku gak bisa sholat
25
Kembali ke Jakarta
26
Kolam Renang
27
Naif
28
Fakta
29
Perbincangan Dengan Pak Presiden
30
Dewan
31
Pertemuan dengan ketua partai
32
Bergabung dengan partai
33
Teka Teki
34
Politik
35
Ayah
36
Kekejaman Ayah
37
Perhatian Husein
38
Kondisi Arina
39
Pertemuan Dengan Organisasi
40
Konsekuensi Para Pengkhianat
41
Do'a Dari Husein
42
Rekaman
43
Alibi Alex
44
Deepdark
45
Pertengkaran
46
Husein yang kelu
47
Bertemu Dengan Alex
48
Menemui Husein
49
Meninggalkan-ku Kembali
50
Bercumbu Kembali
51
Bukti
52
Penembakan
53
Tak ada cinta tulus untukmu
54
Ancaman
55
Kehidupan John
56
Tersadar
57
Bertemu Kembali
58
Kau Terlalu membuat-ku kecewa
59
Lupakan Alex
60
Bingung
61
Arina Hospital
62
Apa Dia Mendengar-nya
63
Meninggalkan-ku?
64
Malam Sunyi
65
Hutan
66
Hanya kau satu-satunya
67
Mencoba Terbuka
68
Kamar Mandi
69
Janji Dinner
70
Bonus
71
Permintaan Tolong
72
Salah Tapi Tak marah
73
Ustad-ku
74
Isu
75
Membawa Husein
76
Solusi
77
Bukan Pemarah
78
Penjelasan Husein
79
Kamera
80
Ancaman
81
Bersabar kembali
82
Bukan Modal
83
Keputusan Arina
84
Husein yang tak tau
85
Pendonor-an Besar-besaran
86
Taushiyah
87
Bukan Sembarang Wanita
88
Kawal dan Bawa
89
Lelah
90
Keputusan Husien
91
Live streaming
92
Kedatangan Segerombolan Pria
93
Arina Terluka
94
Rumah Sakit
95
Langkah yang diambil tanpa Nona
96
Menuju Tempat
97
Sekian Lama
98
Karma
99
Larut
100
Fakta Saat Nona Tertidur 1
101
Fakta Saat Nona Tidur 2
102
Kabur
103
Dimana Alixia
104
Berkorban
105
Abdi
106
Ratu pasar Gelap
107
Pergerakan Awal
108
Red Room
109
Penghinaan
110
Harga Jual Tubuh Ratu
111
Sosok lain dari pria ini
112
Pergerakan Husein
113
Monster
114
Bagaimana tidak mencintai orang seperti ini
115
Intelijen
116
Digiring
117
Introgasi
118
Keluar
119
Honeymoon
120
Berkorban Diri
121
Rajam
122
Dimana Arina
123
Keberadaan Arina
124
Keadaan Sang Kekasih
125
Sumpah Mati-ku
126
Perih
127
Sumpah Serapah mulut tanpa akal
128
Putusan Hakim
129
Harapan
130
Gaun Pertama dan Terakhir untuk Istriku
131
Malam Terakhir
132
Eksekusi
133
Arina-ku Yang Malang
134
Kejadian hari itu
135
Kerelaan Arina
136
Mata Media
137
Kembali
138
Kelu Muhammadku
139
Campur Tangan Sang Maha Kuasa
140
Finish...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!