Bab 10 Melarikan Diri

Pukul dua belas malam Arina juga belum bisa terlelap sama sekali. Dia berbolak-balik kesana kemari tanpa henti, Arina memandang punggung yang kini membelakangi diri-nya yang tak lain adalah suami-nya

Husein sudah terlelap dari tadi tanpa terganggu sedikitpun. Ingin rasanya Arina mencabik-cabik punggung itu dan membuangnya ke laut untuk disantap hiu, dia tak habis pikir kenapa pria agamis seperti Husein mau menikah dengan wanita seperti dirinya.

Arina masih menerka-nerka apa yang telah ayah pertaruhkan agar bisa mendapatkan persetujuan pria ini. Jika masalah uang, Husein bukan orang miskin yang bisa disogok dengan uang, dia juga jauh dari hal yang berbau politik.

Arina tau betul keluarga Husein hanya menjalani kehidupan secara agamis saja. Tak ada berbaur dengan pemerintah dan politik. Hingga, tak memungkinkan jika Husein dijebak dengan dunia politik agar menikahi dirinya.

Penat memikirkan itu semua, Arina mendengus kesal seketika mata Arina malah tertuju keatas meja kecil di samping tempat tidur Husein. Ada kunci mobil dan kunci kamar yang tergeletak begitu saja disana.

Arina menatap kunci itu dengan senyuman yang sumringah.

'Apa dia begitu bodoh' batin Arina

Perlahan Arina menyikap selimut dengan pelan dan turun dari ranjang menjinjit-jinjit kaki-nya. Tangannya dengan sigap langsung meraih gamis yang tergeletak dilantai dan mengambil kunci mobil serta kunci kamar dengan pelan.

Dengan cepat kini Arina lolos dari dalam kamar dan mulai mencari-cari tempat parkir. Pandangan Arina terperangah dengan suasana rumah Husein yang berhasil mengejutkannya.

Halaman rumah yang sangat luas dikelilingi gedung-gedung megah bertingkat tiga mengelilingi rumah itu layaknya asrama dengan kamar yang beraturan. Bahkan, ada masjid besar dengan dua tingkat disana lampu-lampu menerangi setiap gedung.

Arina bertanya-tanya dalam hati 'komplek apa yang didiami oleh Husein saat ini? Kenapa begitu banyak bangunan yang seperti asrama mengelilingi rumahnya? '

Tak ingin larut dalam rasa penasaran, Arina memilih melangkah mencari tempat parkir dan menekan remot mobil. Tampak dari sudut rumah ada sebuah mobil hitam mengkilau menyinarkan lampunya dan berbunyi. Dengan langkah cepat Arina langsung masuk kedalam mobil dan menghidupkan-nya.

Arina mulai menyetir mobil mencari jalan keluar. Tampak dari jauh ada sebuah gerbang putih yang tinggi menjulang keatas dengan sebuah kantor pos kecil disamping-nya. Arina menyetir mobil kearah sana dengan perlahan agar tak ada yang curiga. Seorang satpam keluar dari posko membuka pintu gerbang dengan wajah mengantuk dan sesekali menguap. Usai membukakan pintu, Satpam itu menghampiri kaca mobil.

"Mau kemana nak Husein? " Tanya satpam itu di samping kaca mengira yang menyetir adalah Husein.

Arina sama sekali tidak menjawab apalagi membuka jendela pintu mobil. Arina langsung menginjak pedal gas dan pergi meninggalkan komplek itu.

'Mereka pikir bisa semudah itu ngejebak aku? ' batin Arina tertawa puas ketika dengan mulus keluar dari gerbang itu.

Arina bergegas mengubungi salah satu pengawalnya agar menyiapkan segala urusan-nya, jarinya dengan cepat menekan tombol demi tombol ponsel milik Husein yang dia ambil tadi.

"Urus keberangkatan-ku malam ini" Ucap Arina ketika dari sana sudah mengangkat telpon

"Aku akan kebandara sekarang. Lakukan dengan cepat" Perintah Arina.

Kini Arina mulai mencari rute dari GPS yang ada di mobil menuju bandara terdekat.

"Tidak disangka perjalanan ini sangat begitu mulus" Gumam Arina dengan smirk di wajahnya.

Arina terus menyetir mobil dengan santai dan hati yang senang tanpa memikirkan hal apapun. Dia hanya perlu meninggalkan Husein selamanya. Dia tak perlu bertemu kembali, pernikahan ini juga bisa disebut dengan pernikahan sembunyi-sembunyi. Dia hanya perlu tidak berhubungan dengan Husein, pernikahan secepat kilat ini juga tak terdaftar di kua. Jadi masalah ini dapat tuntas tanpa dia harus turun tangan sama sekali.

"Berhenti" Suara seseorang tiba-tiba menggelegar dari mobil yang sekarang tepat disamping Arina.

Arina mengernyitkan dahinya tanpa menepi sama sekali. Mata Cantik-nya menyipit mencoba memperhatikan siapa orang yang berbuat gila seperti itu di tengah jalan.

"Ayah?! " Arina terkejut melihat pria disamping sopir adalah ayahnya

Sontak segera Arina menancap gas cepat melarikan diri dari kejaran ayah-nya. Arina mencoba meloloskan diri dari kejaran yang semakin mendekat, dengan tenaga yang sudah terkuras sejak tadi, Arina mencoba tetap stabil menahan sakit di tubuh-nya, Arina merasa sangat kewalahan menghadapi tiga mobil dengan kecepatan kilat mengejar mobil Arina tanpa henti.

Kini mobil itu sudah berada disisi kanan dan kiri Arina. Mencoba menghentikan Arina agar berhenti mengebut dan berhenti. Satu mobil disamping kiri Arina maju mendahului Arina tepat didepan mobil dan menjauh sebelum berbalik arah. Arina yang melihat mobil itu berbalik tanpa ampun menuju kearahnya sontak Arina langsung menginjak pedal rem dari kecepatan tinggi. Alhasil, Arina yang mencoba menghindar malah membuat mobil yang dia kendarai terbalik seketika dan terseret beberapa meter.

Seketika penglihatan Arina menjadi kunang-kunang dengan rasa sakit yang begitu dahsyat, darah mulai mengucuri dahinya dan menetes pelan ke pipi-nya. Luka bekas jahitan itu pun tersobek kembali dan mengeluarkan darah segar dari balik bungkusan perban putih.

"Cepat keluarkan dia" Perintah Ayah Arina kala sudah mendekat

"Baik tuan" seru mereka dengan cepat berusaha membantu Arina keluar

Arina menatap ayah-nya dengan perasaan yang sangat sakit begitu dalam. Perlahan air matanya menetes perlahan mencampuri warna darah dipipi-nya.

"Ayah... Kenapa kau harus sampai seperti ini padaku? " Arina bertanya dengan lirih memandangi wajah ayahnya setelah berhasil keluar dari mobil

"Bawa dia ke dalam mobil" Perintah Ayah Arina tanpa menjawab pertanyaan dari anak-nya itu.

Arina berjalan dengan bantuan oleh dua pengawal pria berbadan tegap dikedua sisi-nya. Arina menangis melihat perlakuan ayah-nya untuk kali pertama padanya seperti ini.

"Lihat ini" Ucap sang Ayah memberikan sebuah dokumen didalam map hitam pada Arina yang masih membungkuk sambil menangis tanpa suara.

Arina menatap kearah ayahnya sebelum tangannya membuka map hitam tersebut. Tak ada rasa bersalah dan wajah hangat seperti dulu terlukis diwajah ayah Arina, ayahnya yang saat ini bersama dirinya seperti orang yang tak sama seperti yang dia kenal sejak kecil.

Tangan Arina membuka perlahan map hitam ditangannya mengeluarkan kertas dokumen dari dalam map dan mulai membaca baris perbaris yang tertera disana. Dengan mata yang membelalak dan tak percaya Arina terus membaca sampai habis sebelum akan bertanya pada ayah-nya.

"Ayah... Apa maksudnya ini semua? " Arina tak Terima dengan setiap kalimat yang tertera dalam dokumen.

"Tak ada yang perlu dijelaskan Arina, semua sudah dijelaskan didalam dokumen" Jawab sang ayah dengan perasaan enteng

"Ayahhhh" Teriak Arina menggelegar dari dalam mobil

"Dengar Arinaaa" Balas ayah dengan membalas teriakan Arina

"Jika kau melarikan diri seperti ini lagi atau bahkan bercerai dengan Husein. Maka, hotel dengan cabang-cabang yang ayah punya akan menjadi hal milik Husein dan perusahaan pengembang teknologi di Jepang akan menjadi hak milik John" Ancam ayah dengan mata yang membelalak pada Arina

Dengan tatapan yang tak percaya Arina membalas tatapan sang ayah tajam

"Jadi, ini yang kau janjikan pada pria brengsek itu agar dia mau menikah dengan-ku ha? "

"Dan satu lagi... Jika kau berbuat kurang ajar pada seluruh keluarga Husein... Ayah akan membuka organisasi yang susah payah kau bentuk pada awak media" Tambah ayah Arina

"Pantas saja dia juga membantu ayah untuk menikahkan-ku dengan pria bajingan gila harta itu, ternyata memang ini niat nya dasar anak pungut" Ucap Arina kasar menyebut John.

"Arinaaa" Satu tamparan keras melayang di pipi Arina membuat kepalanya terbentur keras kejendela pintu mobil.

Satu tamparan keras itu membuat Arina terdiam seketika. Ayahnya berani berbuat kasar seperti ini padanya hanya karna para pria brengsek itu.

Ayah Arina tersadar seketika setelah tangannya melayang menampar keras anak perempuan-nya itu, dengan perasaan cemas ayah Arina mendekat kearah Arina mencoba meraih kepala Arina memeriksa keadaan-nya.

"Arina anak-ku" Lirih sang ayah dengan suara bergetar

"Jangan sentuh aku" Arina menepis keras tangan ayahnya dan membuka mobil keluar dari dalam sana dengan perasaan yang sangat hancur memenuhi dirinya.

Terpopuler

Comments

Aranta Rian

Aranta Rian

Fighting

2023-10-16

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Serangan DiOsaka
2 Bab 2 presiden
3 Bab 3 vila
4 Bab 4 Alex
5 Bab 5. Acara bakar-bakar
6 Bab 6. Kepulangan ke Indonesia
7 Bab 7. Diperistri dalam 10 menit
8 Bab 8 kenapa menikahi-ku
9 Bab 9. Husein yang bingung
10 Bab 10 Melarikan Diri
11 Bab 11 Kembali Kepada Husein
12 Bab 12 Arina Demam
13 Bab 13 Seharian Bersama Arina
14 Bab 14 Kemeja Putih
15 Bab 15 Arina Yang Nakal
16 Bab 16 Keganasan Husein
17 Bab 17 Ketahuan Ummi
18 Bab 18 Janji Keluar
19 Bab 19 Sebuah Telpon
20 Bab 20 Menepati janji
21 Bab 21 Diluar
22 Bab 22 Kelicikan Arina
23 Pulang kerumah
24 Aku gak bisa sholat
25 Kembali ke Jakarta
26 Kolam Renang
27 Naif
28 Fakta
29 Perbincangan Dengan Pak Presiden
30 Dewan
31 Pertemuan dengan ketua partai
32 Bergabung dengan partai
33 Teka Teki
34 Politik
35 Ayah
36 Kekejaman Ayah
37 Perhatian Husein
38 Kondisi Arina
39 Pertemuan Dengan Organisasi
40 Konsekuensi Para Pengkhianat
41 Do'a Dari Husein
42 Rekaman
43 Alibi Alex
44 Deepdark
45 Pertengkaran
46 Husein yang kelu
47 Bertemu Dengan Alex
48 Menemui Husein
49 Meninggalkan-ku Kembali
50 Bercumbu Kembali
51 Bukti
52 Penembakan
53 Tak ada cinta tulus untukmu
54 Ancaman
55 Kehidupan John
56 Tersadar
57 Bertemu Kembali
58 Kau Terlalu membuat-ku kecewa
59 Lupakan Alex
60 Bingung
61 Arina Hospital
62 Apa Dia Mendengar-nya
63 Meninggalkan-ku?
64 Malam Sunyi
65 Hutan
66 Hanya kau satu-satunya
67 Mencoba Terbuka
68 Kamar Mandi
69 Janji Dinner
70 Bonus
71 Permintaan Tolong
72 Salah Tapi Tak marah
73 Ustad-ku
74 Isu
75 Membawa Husein
76 Solusi
77 Bukan Pemarah
78 Penjelasan Husein
79 Kamera
80 Ancaman
81 Bersabar kembali
82 Bukan Modal
83 Keputusan Arina
84 Husein yang tak tau
85 Pendonor-an Besar-besaran
86 Taushiyah
87 Bukan Sembarang Wanita
88 Kawal dan Bawa
89 Lelah
90 Keputusan Husien
91 Live streaming
92 Kedatangan Segerombolan Pria
93 Arina Terluka
94 Rumah Sakit
95 Langkah yang diambil tanpa Nona
96 Menuju Tempat
97 Sekian Lama
98 Karma
99 Larut
100 Fakta Saat Nona Tertidur 1
101 Fakta Saat Nona Tidur 2
102 Kabur
103 Dimana Alixia
104 Berkorban
105 Abdi
106 Ratu pasar Gelap
107 Pergerakan Awal
108 Red Room
109 Penghinaan
110 Harga Jual Tubuh Ratu
111 Sosok lain dari pria ini
112 Pergerakan Husein
113 Monster
114 Bagaimana tidak mencintai orang seperti ini
115 Intelijen
116 Digiring
117 Introgasi
118 Keluar
119 Honeymoon
120 Berkorban Diri
121 Rajam
122 Dimana Arina
123 Keberadaan Arina
124 Keadaan Sang Kekasih
125 Sumpah Mati-ku
126 Perih
127 Sumpah Serapah mulut tanpa akal
128 Putusan Hakim
129 Harapan
130 Gaun Pertama dan Terakhir untuk Istriku
131 Malam Terakhir
132 Eksekusi
133 Arina-ku Yang Malang
134 Kejadian hari itu
135 Kerelaan Arina
136 Mata Media
137 Kembali
138 Kelu Muhammadku
139 Campur Tangan Sang Maha Kuasa
140 Finish...
Episodes

Updated 140 Episodes

1
Bab 1 Serangan DiOsaka
2
Bab 2 presiden
3
Bab 3 vila
4
Bab 4 Alex
5
Bab 5. Acara bakar-bakar
6
Bab 6. Kepulangan ke Indonesia
7
Bab 7. Diperistri dalam 10 menit
8
Bab 8 kenapa menikahi-ku
9
Bab 9. Husein yang bingung
10
Bab 10 Melarikan Diri
11
Bab 11 Kembali Kepada Husein
12
Bab 12 Arina Demam
13
Bab 13 Seharian Bersama Arina
14
Bab 14 Kemeja Putih
15
Bab 15 Arina Yang Nakal
16
Bab 16 Keganasan Husein
17
Bab 17 Ketahuan Ummi
18
Bab 18 Janji Keluar
19
Bab 19 Sebuah Telpon
20
Bab 20 Menepati janji
21
Bab 21 Diluar
22
Bab 22 Kelicikan Arina
23
Pulang kerumah
24
Aku gak bisa sholat
25
Kembali ke Jakarta
26
Kolam Renang
27
Naif
28
Fakta
29
Perbincangan Dengan Pak Presiden
30
Dewan
31
Pertemuan dengan ketua partai
32
Bergabung dengan partai
33
Teka Teki
34
Politik
35
Ayah
36
Kekejaman Ayah
37
Perhatian Husein
38
Kondisi Arina
39
Pertemuan Dengan Organisasi
40
Konsekuensi Para Pengkhianat
41
Do'a Dari Husein
42
Rekaman
43
Alibi Alex
44
Deepdark
45
Pertengkaran
46
Husein yang kelu
47
Bertemu Dengan Alex
48
Menemui Husein
49
Meninggalkan-ku Kembali
50
Bercumbu Kembali
51
Bukti
52
Penembakan
53
Tak ada cinta tulus untukmu
54
Ancaman
55
Kehidupan John
56
Tersadar
57
Bertemu Kembali
58
Kau Terlalu membuat-ku kecewa
59
Lupakan Alex
60
Bingung
61
Arina Hospital
62
Apa Dia Mendengar-nya
63
Meninggalkan-ku?
64
Malam Sunyi
65
Hutan
66
Hanya kau satu-satunya
67
Mencoba Terbuka
68
Kamar Mandi
69
Janji Dinner
70
Bonus
71
Permintaan Tolong
72
Salah Tapi Tak marah
73
Ustad-ku
74
Isu
75
Membawa Husein
76
Solusi
77
Bukan Pemarah
78
Penjelasan Husein
79
Kamera
80
Ancaman
81
Bersabar kembali
82
Bukan Modal
83
Keputusan Arina
84
Husein yang tak tau
85
Pendonor-an Besar-besaran
86
Taushiyah
87
Bukan Sembarang Wanita
88
Kawal dan Bawa
89
Lelah
90
Keputusan Husien
91
Live streaming
92
Kedatangan Segerombolan Pria
93
Arina Terluka
94
Rumah Sakit
95
Langkah yang diambil tanpa Nona
96
Menuju Tempat
97
Sekian Lama
98
Karma
99
Larut
100
Fakta Saat Nona Tertidur 1
101
Fakta Saat Nona Tidur 2
102
Kabur
103
Dimana Alixia
104
Berkorban
105
Abdi
106
Ratu pasar Gelap
107
Pergerakan Awal
108
Red Room
109
Penghinaan
110
Harga Jual Tubuh Ratu
111
Sosok lain dari pria ini
112
Pergerakan Husein
113
Monster
114
Bagaimana tidak mencintai orang seperti ini
115
Intelijen
116
Digiring
117
Introgasi
118
Keluar
119
Honeymoon
120
Berkorban Diri
121
Rajam
122
Dimana Arina
123
Keberadaan Arina
124
Keadaan Sang Kekasih
125
Sumpah Mati-ku
126
Perih
127
Sumpah Serapah mulut tanpa akal
128
Putusan Hakim
129
Harapan
130
Gaun Pertama dan Terakhir untuk Istriku
131
Malam Terakhir
132
Eksekusi
133
Arina-ku Yang Malang
134
Kejadian hari itu
135
Kerelaan Arina
136
Mata Media
137
Kembali
138
Kelu Muhammadku
139
Campur Tangan Sang Maha Kuasa
140
Finish...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!