...🌸🌸🌸...
...~Happy Reading~...
Tahun 2013 part.1
*
Gemuruh suara hujan yang membasahi bumi, mengiringi langkah seorang gadis yang baru saja pulang dari sekolah nya dengan keadaan yang sangat berantakan.
Dengan langkah yang terseok seok, sang gadis mencoba bertahan agar tubuhnya tidak tumbang sebelum tiba di panti, tempatnya tinggal saat ini.
Aulia Dara, seorang anak yatim piatu yang tumbuh besar di sebuah panti asuhan yang didirikan oleh seorang wanita baik hati bernama Bunda Ane.
Gadis yang biasa di panggil Dara itu kini tengah menangis pilu dibawah guyuran hujan lebat malam ini. Dara tidak bisa berhenti menangis setelah mengalami kejadian yang sangat buruk di dalam hidupnya.
Dimana Dara harus kehilangan kehormatan nya di tangan teman sekolahnya sendiri. Alfatih Brahmaseto, sebuah nama yang tidak akan pernah Dara lupakan seumur hidupnya.
Pemuda yang merupakan anak dari salah satu orang terkaya di kotanya itu, adalah pria bajingan yang merampas kehormatan Dara secara paksa.
Dan setelah menempuh perjalanan selama hampir satu jam dengan berjalan kaki, akhirnya Dara pun tiba di panti tempatnya tinggal selama ini.
Ceklek
"Dara? Kamu dari mana saja Nak? Kenapa jam segini baru pulang?"
Seketika, suara sapaan dari seorang wanita paruh baya yang selama ini membesarkan Dara menghentikan langkah gadis itu.
"Bu_Bunda," ucap Dara langsung berlari ke arah Bunda Ane lalu memeluk erat tubuh wanita tua itu, lalu kembali menangis tersedu.
"Kamu kenapa Nak? Kenapa kamu terlihat berantakan sekali. Apa yang terjadi? Cerita sama Bunda Nak," ucap Bunda Ane pada anak asuh nya itu.
Dara bungkam, dia tidak tahu apa yang harus dia katakan pada Bunda Ane. Ancaman demi ancaman yang dilayangkan oleh Fatih saat menggagahi tubuh nya kembali terngiang ngiang ditelinga nya.
Dara pun akhirnya memilih untuk diam dan memendam semuanya sendirian. Dara tidak mau jika sampai hal ini terbongkar, maka panti tempatnya tinggal selama ini akan terancam digusur oleh kekuasaan yang dimiliki keluarga Brahmaseto.
Brahmaseto adalah salah satu keluarga konglomerat yang ada di kota itu. Dan tidak ada yang berani melawan keluarga itu karena keluarga itu memiliki kekuasaan dan uang yang bisa berbuat apa saja demi mendapatkan keinginan mereka.
Karena itulah, Dara pun akhirnya memilih diam dan memendam semua seorang diri agar keluarganya yang ada di panti tetap aman.
"Sudah, lebih baik kamu mandi dan ganti pakaianmu yang basah. Bunda akan siapkan makan untukmu," lanjut Bunda Ane saat melihat Dara hanya diam saja.
"Tidak usah Bunda, aku masih kenyang. Aku mau langsung istirahat saja," jawab Dara di sela isak tangisnya.
"Baiklah kalau begitu, istirahatlah."
Dara pun akhirnya meninggalkan Bunda Ane untuk masuk ke dalam kamarnya. Setiba nya di dalam kamar, Dara merosot kan tubuhnya ke lantai.
Dara kembali menangis di dalam kamarnya, sungguh Dara tidak tahu harus bagaimana menghadapi hari esok setelah kejadian mengerikan yang terjadi beberapa jam yang lalu di sebuah gudang yang ada di belakang gedung sekolah nya.
"Bagaimana ini, aku sudah kotor. Aku hina," gumamnya sambil menggosok gosok tubuhnya yang masih tertutup baju seragam yang telah kotor itu.
Dara tidak habis pikir, kenapa Fatih tega melakukan itu padanya. Padahal, selama ini Dara tidak pernah mencari masalah apapun dengan pemuda kaya raya itu.
"Kamu benar benar bajingan Fatih, kamu brengsek," gumam nya lagi saat ingatan bagaimana pemuda itu menggagahinya kembali hadir dalam ingatan.
Ingatan Dara pun kembali ke waktu dimana dia baru saja keluar dari gedung sekolah nya setelah menyelesaikan jam pelajaran tambahan yang biasa diadakan jika akan dilaksanakan ujian sekolah.
Hari sudah hampir gelap saat Dara melewati sebuah gedung bekas gudang yang sudah tidak terpakai lagi. Dan disaat itu juga, ada tiga orang pemuda yang menyeretnya masuk ke dalam gudang itu.
Sreetttt
"Ayo ikut," kata salah satu pemuda yang ada di antara ketiga pemuda yang menghadangnya.
"Si_siapa kalian? Da_dan mau apa?" Tanya Dara dengan suara terbata karena merasa begitu takut.
Bahkan tanpa sadar, Dara terus memundurkan langkah nya saat ketiga pemuda itu menghadang dan meminta nya untuk ikut.
"Banyak bacot loe, ikut." Ucap seorang pemuda yang bertubuh tinggi yang langsung menarik Dara lalu membawanya ke dalam gedung bekas itu.
"Hey, lepas. Kalian ini siapa? Apa mau kalian?" Tanya Dara lagi sembari berusaha memberontak saat diseret masuk kedalam gudang itu.
Dara benar benar ketakutan saat ketiga pemuda bermasker itu membawanya masuk ke dalam gudang yang sepi dan juga kotor.
Tubuh Dara dihempaskan begitu saja ke atas sofa bekas yang ada di sana. Ketiga pemuda itu tertawa lepas saat melihat Dara tersungkur di atas sofa itu, tapi Dara tidak diam saja.
Dara kembali bangkit lalu berlari ke belakang sofa demi melindungi dirinya. Dara benar benar ketakutan, dan siapa mereka. Kenapa mereka membawanya ke dalam sana? Batin Dara bermonolog.
"Sekarang giliran gue, kalian lebih baik berjaga di depan. Setelah gue selesai, kalian baru boleh mencoba nya," titah pemuda yang bertubuh lebih tinggi kepada kedua rekannya.
"Siap bos," jawab keduanya sembari pergi meninggalkan Dara dan juga pemuda itu.
Setelah kedua rekan nya pergi, si pemuda itu pun melangkah mendekati Dara. Dara yang merasa jika sesuatu yang buruk akan terjadi padanya. Berusaha untuk lari dari tempat itu, sayang pemuda itu langsung menarik kerudung yang dipakai oleh Dara hingga gadis itu pun kembali terjengkang kebelakang.
"Mau kemana loe, hah? Jangan buru buru manis, mari kita bersenang senang dulu sebelum loe pulang, Ok?" Ucap nya mencekal tangan Dara lalu mengungkung tubuh Dara.
"Lepas brengsek. Siapa kamu? Kenapa melakukan ini padaku? Apa salahku padamu?" Teriak Dara mencoba memberontak saat tangan si pemuda mencoba membuka kemeja seragam nya.
"Lepas, aku mohon jangan lakukan itu," lanjut Dara merasa frustasi karena si pemuda terus saja mencoba membuka kemeja yang dikenakan oleh Dara dengan paksa.
"Melepaskan loe? Tentu saja, tapi sabar ya. Kita lanjutkan permainan ini setelah itu loe boleh pulang," jawab nya yang kini sudah mulai mencumbu tubuh Dara yang sudah terbuka di bagian depan baju nya.
Dara yang terus memberontak pun akhirnya berhasil meraih topi dan masker yang dipakai oleh pemuda itu hingga memperlihatkan wajah si pemuda bajingan itu.
"Fa_Fatih? Ke_kenapa kamu lakukan ini padaku?" Ucap Dara terbata saking shock nya saat mendapati jika teman sekelasnya lah pria yang saat ini tengah mencumbu tubuhnya.
"Kenapa? Terkejut? Kenapa terkejut? Bukankah ini adalah hal yang biasa loe lakukan bersama om om langganan loe itu. Nggak usah sok suci deh, dasar murahan,"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
Deasy Dahlan
faith.. Nama yang bagus.. tp kelakuannya... gk sebagus namanya
2024-05-02
1
Sri Menanti Saragih
semoga kamu mendapatkan balasan yang setimpal fatih
2024-04-18
0
Fiera
si Fatih salah paham kali ya??
2024-05-06
0