Bab.14

...🌸🌸🌸...

...~Happy Reading~...

*

Tidak henti hentinya Aulia menghela nafas panjang di sepanjang perjalanan nya menuju kembali ke toko. Belum ada kata maaf yang diberikan oleh Aulia pada Fatih karena jujur, hatinya masih belum ikhlas untuk memaafkan pria itu.

Meski begitu, ada satu rasa lega yang dapat dirasakan oleh Aulia setelah menanyakan alasan di balik perbuatan Fatih padanya 10 tahun yang lalu dan Aulia sudah mendapatkan jawaban itu.

Sungguh sulit dipercaya, jika alasan dibalik perbuatan tidak senonoh yang Fatih lakukan padanya adalah, hanya karena rasa cemburu dan juga rasa marah karena merasa diabaikan.

"Konyol sekali dia, bagaimana aku bisa melihat kepadanya? Saling mengenal pun tidak, jadi. Mana mungkin aku tahu kalau dia menyukaiku sampai melakukan hal kotor itu karena tidak terima aku mengabaikannya," gumam Aulia saat mengingat kembali alasan di balik perbuatan Fatih padanya dulu.

Aulia pun segera melajukan mobil miliknya menuju ke arah toko kue. Hari ini masih banyak pesanan yang harus dia selesaikan hingga sepertinya, Aulia pun akan bekerja lembur malam ini.

"Assalamu'alaikum," sapa Aulia setibanya di dalam toko.

"Wa'alaikum salam, Mbak sudah kembali?" Jawab Gita yang tampak tengah melayani para pelanggan.

"Iya, Aliya sudah pulang?" Tanya Aulia lagi karena sudah satu jam yang lalu jadwal putrinya pulang dari sekolah.

Namun hari ini dia tidak bisa menjemput gadis kecil itu karena harus bicara dengan Fatih. Hingga Aliya pun kembali di jemput oleh Gita.

"Sudah. Oh iya, di dalam ada tamu yang sedang menunggu Mbak."

"Siapa?"

"Yang kemarin Mau buat acara anniversary pernikahan. Mbak lupa ya?"

Deg

Jantung Aulia berdetak kencang saat mendengar jika orang yang tengah menunggunya adalah wanita yang ingin mengadakan acara anniversary pernikahan.

Dan setahu Aulia, orang itu adalah istri dari Fatih. Namun, Aulia tidak mau menduga duga, karena jika diingat ingat lagi. Istrinya Fatih mengatakan itu sudah hampir dua bulan berlalu.

Bisa saja ada pelanggan lain yang akan melakukan hal yang sama. Tidak ingin hanya menduga duga saja, Aulia pun segera menghampiri tamu nya yang dibilang Gita tengah menunggu di dalam ruangan bagian dalam toko itu.

"Ya sudah, kalau begitu Mbak temui orang nya dulu." Jawab Aulia di tengah kebingungan nya.

"Iya Mbak,"

Aulia pun segera meninggalkan toko dan beranjak menuju ke arah dalam tokonya untuk menemui tamu nya yang sedang menunggu kedatangan nya.

Di saat tiba di ruangan itu, betapa terkejutnya Aulia saat melihat seorang wanita yang dulu datang bersama dengan Fatih ke toko nya. Tengah ngobrol asik bersama dengan putrinya Aliya.

"Assalamualaikum," Sapa Aulia Saat memasuki ruangan di mana ada putrinya dan juga Sarah Tengah duduk berdua sambil mengobrol.

"Wa'alaikum salam, Bunda sudah pulang?" jawab Aliya yang langsung bangkit lalu menyalami sang Bunda dengan takzim.

"Iya sayang, kamu sudah makan?" tanya Aulia pada putrinya itu.

"Sudah Bun, tadi di pesankan sama Kak Gita,"

"Oh, ya sudah sekarang lebih baik istirahat saja. Bunda masih banyak pekerjaan,"

"Iya Bun. Tante, Aliya pamit ya. Mau istirahat dulu,"

"Iya, silahkan Aliya." jawab Sarah.

"Mbak baru datang?" sapa Sarah saat Aulia berjalan mendekatinya.

"Iya, maaf sudah membuat anda menunggu," jawab Aulia yang langsung menyalami tamu nya.

"Tidak apa apa,"

"Ngomong ngomong, ada apa ya? Apa ada yang bisa saya bantu." tanya Aulia setelah keduanya kembali duduk di sofa.

"Saya mau pesan catering dan kue yang ada di toko ini untuk acara anniversary pernikahan saya dan suami," jawab Sarah yang terlihat begitu antusias menyiapkan acara kejutan untuk suaminya itu.

"Boleh, untuk kapan dan tanggal berapa? Biar saya masukan dalam list," jawab Aulia sembari mengambil buku catatan khusus pelanggan yang ada di tasnya.

Aulia pun mulai menuliskan apa saja yang dipesan oleh Sarah. Mulai dari makanan berat khas sunda, beberapa macam kue sebagai dessert nya, dan juga termasuk cake berukuran besar sebagai penanda acara tersebut.

Tidak lupa juga Aulia mencatat tanggal dan tempat dimana acara tersebut akan dilaksanakan.

Usai berbincang perihal acara itu, Sarah pun akhirnya pamit undur diri dari toko kue milik Sarah. Dengan di antara oleh Aulia, Sarah pun keluar dari dalam toko.

Disaat keduanya keluar dari dalam toko, keduanya dibuat terkejut dengan kehadiran seseorang di sana. Baik Aulia maupun Sarah sama sama dibuat terkejut saat melihat sosok Fatih di sana.

"Sayang," seru Sarah yang begitu senang saat melihat suaminya di sana.

Sementara Fatih sendiri hanya merespon datar sambutan hangat dari istrinya. Tatapan pria itu kini malah tertuju pada wanita berhijab yang berdiri di belakang istrinya.

"Kamu ngapain di sini?" tanya Sarah yang langsung bergelayut manja di lengan Fatih saat melihat pria itu berdiri di depan etalase, seperti tengah memilih beberapa kue yang ada di sana.

"Beli kue pesanan Mama," jawab Fatih dingin dan datar.

"Oh, sekalian bayarin punya aku ya. Aku juga mau ambil beberapa kue buat dibawa pulang ke rumah," lanjut Sarah sambil ikut memilih beberapa kue yang tersedia di etalase.

"Hhmm," jawab Fatih yang tidak mengalihkan pandangan nya sedikit pun dari sosok Aulia.

Tidak ingin membuat pasangan Fatih salah paham, Aulia pun memilih segera pergi dari sana. Rasanya tidak nyaman sekali saat Fatih terus saja menatapnya padahal di sana ada wanita yang sudah dia nikahi.

Setelah Aulia pergi, Fatih pun langsung saja melepaskan belitan tangan Sarah di tangan nya. Bahkan pria itu tidak bisa menyembunyikan rasa kecewanya saat Aulia menghilang dari pandangan nya.

Hal itu pun disadari betul oleh Gita yang diam diam memperhatikan pria berparas tampan yang begitu maha sempurna yang masih berdiri di depan nya.

"Ini pesanan anda tuan, nyonya. Silahkan, dan terima kasih sudah membeli kue di toko kami," ucap Gita setelah Fatih membayar semua kue yang di ambil nya.

"Baik, terima kasih," jawab Sarah membalas dengan senyuman ramah nya.

Berbeda dengan Sarah yang bersikap ramah, Fatih sendiri malah langsung pergi begitu saja bahkan tanpa mengucapkan sepatah kata pun lagi.

Wajah pria itu bahkan berubah menjadi masam, saat melihat Aulia berlalu pergi tanpa menyapa nya. Jauh berbeda dengan saat pria itu baru masuk ke dalam toko.

Meski tidak melihat adanya senyuman di wajah tampan nya itu. Namun Gita bisa merasakan jika keadaan hati pria itu tengah merasakan sebuah kebahagiaan.

Karena terbukti raut wajahnya tidak sedingin biasanya. Disaat awal awal dia mendatang ke toko itu, ada sedikit perubahan sikap dari Fatih setelah berhasil berbicara dengan Aulia.

"Sepertinya, ada kisah yang belum usai di antara mereka." gumam Gita saat melihat perubahan raut wajah Fatih setelah melihat sikap acuh Aulia.

Terlebih, tanpa di duga Sarah ternyata ada di sana. Hingga membuat suasana hati Fatih semakin muram saja.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***