Deandra sudah diperbolehkan pulang . Kondisinya sudah membaik, hanya membutuhkan istirahat dulu di rumah. Jangan untuk beraktivitas yang terlalu berat.
"Terimakasih Aldino, aku jadi merepotkan mu" dengan langkah masih lemah Deandra berjalan dibantu oleh Aldino.
"Sama sama Dea, aku senang bisa membantu" tersenyum manis.
"Oh iya untuk biaya rumah sakit nanti aku akan mencicilnya."
Aldino terdiam seketika, pasalnya dirinya bukanlah orang yang bertanggung jawab atas pembayaran biaya rumah sakit Deandra. Semuanya sudah dibayarkan lunas oleh orang misterius yang telah menolong Deandra.
"Al? Kau dengar apa kataku?" menoleh ke arah Aldino.
"Aa ...ah iya aku dengar , soal pembayaran biaya rumah sakit jangan kau pikirkan " mencoba tersenyum canggung.
Deandra menggeleng, "tidak bisa begitu , kau pasti juga butuh uangnya. Juga.... Kamu memberikan pelayanan terbaik untuk ku . Aku berjanji akan menggantinya ".
" Pikirkan saja nanti , yang penting kamu sembuh dulu Dea" mengusap lembut kepala Deandra.
Di dalam pikiran Dea ada rasa gelisah yang menyelinap. Meskipun dia berucap akan mengganti biaya perawatan di rumah sakit. Deandra juga bingung akan mendapatkan uang darimana.
Perawatan di ruang VIP pastilah mahal , gajinya bekerja di minimarket mungkin tidak akan cukup. Jika saja yang menolongnya bukan Aldino mungkin Deandra sudah menawarkan tubuhnya sebagai ganti biaya itu. Namun kali ini justru Aldino yang menolongnya di mana Deandra tidak bisa membuka jati dirinya yang sebenarnya di depan Aldino.
......................
BRAKKK
Arson melemparkan berkasnya ke lantai. Emosinya sedang tidak stabil di tambah laporan dari sekretarisnya tidak sesuai dengan harapan.
" Ambil, dan rubah semuanya" menatap tajam sambil menunjuk ke arah pintu.
"Ba... Baik Pak" bergetar ketakutan memungut berkas yang berserakan di lantai.
Krekkk
Sang sekretaris keluar dengan nafas tak beraturan. Jantungnya baru saja diuji di dalam ruangan Pak Arson.
"Astaga.. Mengerikan sekali jika sedang marah . Aku juga bodoh sampai salah mengetiknya " mengacak rambut.
"Jadi itu sisi lain Pak Arson yang ditakuti" bergidik ngeri membayangkan wajah marah Arson.
Tuk
Tuk
Tuk
Terdengar suara langkah khas kaki sepatu heels perempuan. Sosok tinggi putih body goals sedang berjalan lenggak-lenggok memasuki loby Kantor.
"Apakah... Arson ku ada ? " bertanya dengan angkuh dan memainkan jari kukunya.
"Nona Ghea, Pak Arson sedang tidak ingin diganggu siang in... "
Belum selesai sang resepsionis berbicara sosok perempuan itu sudah melenggang pergi dengan anggak.
"Cih, sok cantik... Sombongnya minta ampun " kata yang sempat tertahan akhirnya keluar juga dari mulut pegawai Arson .
Ghea yang notabene adalah calon istri Arson sudah terkenal Angkuh dan Sombong. Tidak ada yang menyukai sikap Ghea di kantor Arson. Para pegawai terkadang malas melayani jika Ghea datang ke kantor Arson.
"Tidak ingin diganggu katanya ? Cih... Omong kosong" berjalan menuju ruangan Arson sambil membenarkan tatanan rambutnya.
Kreekk
"Arson , sayangku.... "
Ghea langsung saja berlari menghampiri Arson di mejanya. Tanpa sungkan langsung mendorong kursi Arson mundur dan duduk di pangkuannya.
~
Arson menatap datar. Sudah biasa jika calon istrinya bersikap seenaknya sendiri. Arson juga lebih memilih membiarkannya begitu saja. Melarangnya sama saja memberikan perintah.
" Ada apa kau kemari hmm " mengelus paha Ghea .
Posisi duduk yang menghadap Arson membuat sedikit pakaian yang menutupi paha Ghea tersingkap.
"Ahhh Baby, kau ini" memukul genit lengan Arson . Bukannya menyingkirkan justru semakin menariknya agar merambat ke atas .
"Aku rindu padamu Baby " memasang wajah manja.
Bukan Arson namanya jika tidak pandai berakting. Di depan Ghea dia bisa menjadikan sosoknya bermuka dua. Terkadang manis dan terkadang dingin.
CUP
Kecupan Arson mendarat di pipi kiri Ghea.
"Rindu? Benarkah? Apakah ini juga merindukan ku?" tangan Arson semakin naik dan menelusup ke balik ****** ***** Ghea.
Ghea membuka kakinya memberikan akses untuk tangan Arson membelai di bawah.
Ghea mengagguk semangat, tangan Arson sangat lihai memainkan miliknya. Dan Ghea sangat ingin mendapatkan sentuhan Arson kali ini.
"hmm... Sudah basah " berbisik di telinga Ghea.
"hihihi jangan begitu aku jadi malu "
"Dasar wanita murahan , kau pikir bisa menjadikan ku budakmu? Cih tidak akan mungkin. Di sini kaulah yang akan menjadi mainanku" Arson berkata dalam hati .
Kebetulan dirinya membutuhkan pelampiasan hasrat seksual yang menggebu. Mendapatkan informasi jika Deandra bersama laki laki lain membuat Arson serasa ingin menelanjangi Dea dan membuatnya mendesah di bawah Kungkungan nya .
"bagaimana dengan ini " Arson memasukkan jarinya ke dalam lubang lembab Ghea.
"Ahhh .. Shh yeah Baby ughmmm" bergerak dengan gelisah.
"****! Kenapa wajah Ghea berubah menjadi Deandra " Arson mengerjapkan matanya beberapa kali.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
kadek15
Arson bucin berat kpd Deandra
2025-01-16
0
Neulis Saja
next
2024-08-12
0
Rifa Endro
bingung dg jalan ceritanya
2024-05-15
6