Deandra menggeleng, dia tidak ingin mengingat kejadian waktu itu. Anggap saja mahkotanya sebagai hadiah untuk kebaikan Tuan Muda Arson. Jika malam itu Arson tidak datang Deandra mungkin sudah digarap habis oleh para laki-laki cabul.
......................
Malam ini Deandra tidak berniat untuk menerima tawaran pelanggan. Tubuhnya merasa tidak enak kepalanya terasa pusing dan berat.
" sshh... Kenapa bisa begini ,... " berjalan berpegangan pada tembok.
" Kak . Kakak kenapa? Kakak sakit? " Arga melihat Kakaknya berjalan sempoyongan segera mendekat membantu.
"kepala Kakak pusing Ga , tapi Kakak ingin ke kamar mandi "
" Arga bantu sini " memapah tubuh Deandra.
Arga juga membantu Deandra kembali berbaring.
"Kak.. Besok Kakak libur dulu aja ya, kita ke dokter periksa" duduk menatap sendu.
"tidak perlu, setelah minuman obat nanti juga sembuh" mencoba tersenyum.
"kamu juga harus sekolah kan besok? Kakak ga mau ganggu sekolah kamu " mengusap tangan Arga.
"beneran? Tapi...."
Deandra mengangguk dan mencoba memejamkan mata melepaskan sedikit rasa sakitnya dan bergegas untuk tidur.
~
"Kak Arga berangkat dulu ,nanti Arga sarapan di sekolah saja"
Deandra masih belum cukup tenaga untuk bangun. Bahkan sekedar mengambil air minum saja masih sangat berat.
Deandra sudah mengirimkan pesan pada Aldino jika hari ini Deandra mengambil cuti karena sakit. Aldiano juga menawarkan diri untuk mengantar Deandra ke rumah sakit namun di tolak. Deandra berbohong jika sakitnya ringan dan masih bisa beraktivitas padahal kondisinya justru berkebalikan.
~
~
Arson duduk diam berusaha menikmati sentuhan wanita bayaran yang dipesannya. Sudah hampir setengah jam wanita itu mencumbui bibir dan wajah Arson namun si empunya belum merasakan kenikmatan.
"AWAS! " mendorong tubuh wanitanya.
"auwh.. Ada apa Baby , kita masih pemanasan belum__" kata katanya terpotong oleh tatapan tajam Arson.
Jika Arson sudah tidak berselera Arson akan langsung menghempaskan wanitanya seketika itu juga.
Beberapa lembar uang kertas dilemparkan ke tubuh sang wanita dan menyuruhnya segera pergi.
Tanpa ada rasa malu wanita itu memungut bajunya dan berjalan menuju kamar mandi. Susah payah wanita itu menggoda Arson namun yang digoda tidak ada respon.
Arson juga masih berpakaian lengkap sedangkan wanitanya sudah telanjang bulat tanpa sehelai benang pun.
" Hahh ... Kenapa masih sama saja " memijit pelipisnya.
Arson masih belum bisa menemukan kenikmatan seperti yang diberikan oleh Honey ( nama panggilan malam Deandra ).
" Jika saja aku tidak punya nurani, mungkin hari itu kau sudah keseret dan membuat tubuhnya mendesah di dalam mobilku"
"hahhhhh" menghembuskan nafas kasar .
" membayangkan saja sudah membuat milikku bangkit , ck " mengabaikan sebatang rokok dan menghidupkannya .
Untuk saat ini Arson masih belum bisa menjalin hubungan dengan siapapun karena hidupnya di bawah kendali sang Ayah. Tinggal menunggu sebentar lagi kekuasaan akan berpindah padanya dan saat itu juga Arson akan memperkenalkan Honey sebagai pendampingnya.
" jangan berpikir aku diam saja Honey, untuk saat ini aku masih bungkam dan merelakan untuk berbagi . Tapi setelah rencanaku berhasil... Kau hanya akan jadi milikku seorang"
Fuuuhhh``
Asap mengepul dari mulut Arson , bersamaan dengan meluapkan emosinya yang tertahan lama.
~
~
Semakin siang keadaan Deandra belum juga membaik , obat yang sudah diminum serasa tidak ada efek apapun.
"Arga... Tol.. Tolong Ka...."
PRANG..
Saat akan bangun, Deandra justru roboh dan menimpa nakas di sebelahnya mengakibatkan gelas berisikan air jatuh dan pecah .
Deandra pingsan dan kepalanya sedikit terbentur pinggiran nakas.
~
Arga yang seharusnya mengerjakan tugas kelompok terpaksa tidak ikut. Arga meminta maaf jika dirinya harus pulang cepat untuk merawat Kakaknya.
"semoga Kakak sudah membaik " tersenyum lebar dengan menatap plastik kresek berisikan nasi goreng kesukaan Deandra.
~
~
Dugh dugh.. Dugh
Tak mau berlama-lama di jalan , Arga berlari menuju rumahnya untuk mempersingkat waktu.
" Kaaakk Arga sudah pulang" berteriak di depan pintu.
Saat hendak mengetuk pintu tiba-tiba pintunya terbuka begitu saja tidak terkunci.
"Kaakk.. Kakak di dalam? Kenapa pintunya tidak dikunci? Kalau ada maling gimana? " sambil menutup pintu.
" kenapa tidak ada jawaban? " meletakkan ranselnya dan berjalan menuju kamar Deandra.
" apa Kakak masih tidur? " perlahan-lahan membuka pintu kamar Deandra.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
Mamath Kay
apa dea hamil ya thor.. semoga tuan mudanya tanggungjawab
2024-08-18
1
Umi Maryam
kalau aku komen komen ga suka muncul masuk nya kemana ruh komen nya aku ,thor aku org baru nih kenalinn umi maryam dari subang jabar.
2024-06-02
0
Umi Maryam
aku baru hadir thor pas nyari pengarang desi puspita ketemu cerit ini ,aduh miris sekali nasib nya dea thor ,semoga dea dan agra kedepan nya hidup damai dan bahagia
2024-06-02
1