Bab 31.

...KITA TAK PERNAH TAHU KAPAN HARI DIMANA HARI ITU MENJADI TERAKHIR KITA BERSAMA ORANG YANG KITA SAYANGI...

                       ______________Bella

Malam hari hujan begitu lebat membasihi bumi. Beserta kilatan guntur menyambar di langit dengan suara yang amat kenceng membuat siapa saja takut mendengarnya.

"Iya. Baik pak saya segera kesana." Bapak Bella berjalan mondar-mandir diruang tamu sambil bertelpn.

Mamak Bella meliriknya suaminya yang sedang sibuk berbicara ditelpon dengan seseorang. Bella hampir selesai membereskan meja makan. Dia segera mencuci piring agar bisa cepat selesai dan kembali ke kamarnya.

"Mak aku ke kamar dulu udah selesai tu," ucap Bella menunjuk tumpukan piring yang sudah selesai ia kerjakan.

Mamak Bella melirik ke kamar mandi," Ya sudah pergi tidur gih Mak mau nunggu bapak soalnya," sahut mamak Bella.

Bella lantas pergi ke kamarnya sedangkan di ibu menghampiri bapak yang terduduk di sofa ya cukup layak di duduki walaupun udah jelek. Sebelum menghampiri suaminya dia meletakan asal aja serbet untuk mengelap meja tadi.

"Ada opo toh pak, mamak lihat sedari tadi bapak misah misuh kayak lagi banyak pikiran loh pak. Ono opo cerita ke mamak," ujar Mamak Bella.

"Ini loh Mak Bapak disuruh sama atasan untuk ke proyek karena ada bahan bangunan baru masuk tapi minta nya malam ini," jelas bapak terduduk lesuh.

"Gak dibilangi pak ini hujan lebar loh gak elok keluar malam gini dalam hujan lebat takut ada apa apa pak," cemas mamak Bella.

"Itu dia Mak bapak udah bilang nah kata bakal dinaiki ngaji lembur nya maka nya bapak bingung apalagi diancam bakal dipecat Mak," sahut Bapak kali memijat keningnya yang terasa pusing.

"Waduh kalau gitu mamak juga binggung pak!" pekik mamak Bella.

"Yo wes bapak berangkat aja Mak tapi kayak Bapak bakal tidak pulang Mak, bapak titip salam aja kah Bu untuk Bella jaga diri dan belajar yang benar. mamak juga jangan terlalu di paksa kerja istirahat bila capek. bapak sayang banget sama mamak dan Bella," kata bapak sambil memeluk Mamak Bella.

Mamak Bella terheran dan menyingit sebelah alisnya.

PLAK

Pukulan kecil dipundak Bapak Bella dari mamak Bella. Walaupun pelan tapi cukup sakit juga bila di rasakan.

"Bapak ini macam mau kemana aja," kesal Mamak.

"Ya elak Mak makin cantik aja ni tambah cinta deh bapak," goda bapak Bella.

"Udah ah pak katanya mau berangkat," seru Mamak Bella.

"Ciee mamak salting ya," ejek bapak Bella dengan segala bencada menambah warna dalam rumah tangga mereka.

"Bapak," sebal mamak Bella.

"Bapak berangkat dulu ya Mak sebelum hujan lebat lagi," pamit Bapak Bella masuk ke kamar mencari jaket dan senter.

"Yo pak mamak juga mau bawakan bapak makanan dan minuman teh jahe biar gak masuk angin." mamak Bella melesat ke dapur untuk menyiapkan keperluan bapak.

"Ini pak makan dan minuman dibawa." Menyerahkan rantang dan juga termos kecil berisi teh jahe.

"Mamak benar -benar the best deh tahu aja pas dengan cuaca nya." Bapak Bella mengambil rantang dan termos kecil dari tangan mamak Bella.

"Hati - hati pak di jalan jangan ngebut karena jalan licin pak diguyur hujan lebat," pesan mamak Bella.

"Ya Mak kalau gitu bapak pergi dulu," pamit bapak Bella sambil mamak Bella menyalami punggung tangan bapak Bella.

"Assalamualaikum Mak," salam Bapak Bella.

"Waalaikum salam pak," Jawab mamak Bella melihat suami menjauh dari rumah dalam pake mantel karena hujan deras.

Mamak Bella merasa tidak ingin suami nya pergi. Entah kenapa dia merasa firasat tidak enak. "Ya Gusti ya agung lindungi lah suami hamba mu ini," batin mamak Bella memegang dadanya.

Mamak Bella pun masuk kedalam rumah dan mengunci pintu. Dijalan bapak menerjang derasnya hujan yang lebat. Dibuka kaca helm agar penglihatan tidak kabur.

"Hujan kali sangat deras aku harus berhati-hati," menolog bapak Bella.

Dengan hati- hati bapak Bella mengendarai motor melewati jalan yang lumayan licin dan sedikit mulai banjir karena lebatnya hujan.

Di arah berlawanan terdapat mobil sport yang melaju cukup kencang. Bahkan terdapat dua orang didalam mobil itu sedikit mabuk karena pengaruh alkohol.

"Yuhuu ... sayang kita bersenang - senang!" teriak perempuan didalam mobil sambil memeluk sang kekasih.

"Yoi sayang pokok kita bakal happy- happy deh hari ini," sahut Pria itu.

Dia menambahkan kecepatan mobil sport nya diatas rata- rata disaat hujan sedang sangat deras nya. Perempuan yang bersamaan sedikit ada rasa takut saat mobil melesat sangat cepat dihujan deras ini.

Si pria justru sangat menikmati tanpa memikirkan resiko bakal terjadi. "Yuiuuhui gimana sayang hebat, kan?"

"Eh sayang sebaiknya kita turunkan deh kecepatan mobilnya hujan lagi deras banget nih," ucap Perempuan itu berusaha memperingati kekasihnya.

"Ya elah sayang santai gak bakal terjadi apa - apa oke, tenang lah kamu kan tahu aku sangat-sangat ahli dalam mengebut gini." dengan sombongnya dia tetap memamerkan keahlian nya.

Lalu di arah berlawanan Bapak Bella juga mengendarai motor hingga sedikit lagi menuju persimpangan. Di arah sebaliknya mobil sport melaju dengan kencang.

"Sayang sebaiknya turunkan kecepatan mobil nya aku mulai takut nih." perempuan itu mulai was- was dia terus memperhatikan arah kedepan.

Perempuan itu mendelik mata saat tak sengaja melihat ada pengendara motor yang ingin melintas di depan mereka.

"Sayang awas ada orang motor didepan kita!" pekik perempuan itu menunjuk kearah depan dengan sangat rasa takut.

Pria itu melihat kearah depan dia juga mendelik kan mata dia segera menurunkan kecepatan mobil mereka dan juga membunyikan klakson agar sang pengendara motor tahu ada mobil di arah sebaliknya untuk berhenti.

TIIIIIINNNNNN

Bapak Bella terkejut ada mobil yang melaju kearah nya dengan kecepatan mobil sangat kencang.

"Sayaaaang awas!" pekik perempuan itu sangat ketakutan.

TIIIIIINNNNNN

bapak Bella tersentak kaget dia berusaha untuk berhenti namun terlambat antara mobil dan motor mulai semakin dekat hingga jarak tinggal beberapa inci lagi.

"AAAAAAHK ... " teriak bersaman.

Pria itu membanting stir mobil ke arah sebaliknya dan menabrak pohon.

BRUNG

BRANG

SYEEEEEEEET

Karena bapak Bella tak sempat menghindar jadi motor nya kehilangan kendali. Dan jatuh terus motor terseret hingga beberapa meter dari arah persimpangan.

Mobil sport itu mengalami rusak dibagian depan. Kedua juga terrantuk ke depan kaca mobil. Di pria mengalami luka di kening hingga berdarah. Si perempuan hanya mengalami luka kecil di bagian kening juga.

"Auh sakit banget," ringis Perempuan itu memegang keningnya yang terasa berdenyut.

"Ssssssst sakit banget." begitu juga dengan sang pria dia begitu memejamkan mata karena saking sakit di kening.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!