Bab 22.

Yohan menoleh ke belakang saat mendengar seseorang yang memanggil dirinya.

"Begini pak emmmm saya mencari Bella tapi saya ketok rumah nya kayak kosong gitu? bapak tahu gak Bella dan keluarga nya dimana?" tanya Yohan ke tetangga Bella.

"Anak muda kamu siapa nya Bella karena saya tidak pernah lihat Bella dekat dengan cowok mana pun, saya tetangga nya saja tidak pernah lihat Bella berinteraksi dengan cowok di daerah ini." ucap nya.

"Begini pak saya ketua kelas sekaligus teman sekelas nya Bella, hari ini Bella tidan masuk padahal Bella rajin banget ke sekolah maka nya saya di suruh wali kelas saya untuk menjenguk rumah Bella mana tahu Bella sakit gitu." alasan Yohan.

"Oh gitu ternyata kamu teman nya nak Bella sekelas di sekolah." tetangga Bella mengaguk paham," Bella dan kedua orang tua nya emang lagi gak ada di rumah nak." jawab bapak itu yang merupakan tetangga Bella.

"Terus pak Bella dan kedua orang tua dimana ya pak?" tanya Yohan semakin mencari tahu lebih dalam lagi info tentang Bella.

"Aduh dek saya gak tahu soal nya saya lihat tadi malam kayak nya bapak nya Bella bawa Bella ke rumah sakit gitu seperti nya Bella sakit deh dek." jawab bapak itu

"Jadi bapak gak tahu rumah sakit mana Bella di rawat ya pak?" tanya Yohan.

"Gak tahu dek."

"Ya udah pak terima kasih atas info saya pamit dulu pak, assalamualaikum." salam Yohan.

"Waalaikum salam." jawab tetangga Bella.

Bapak itu kembali masuk ke rumah nya Yohan kembali ke motor nya. Dia sudah duduk di atas motor tapi belum meninggal kan rumah Bella. "Kalau gue cari rumah sakit terdekat sempat gak ya." menolog dalam hatinya.

"Aaaark." Yohan mengusar rambut nya ke belakang dengan kasar.

Ada tiga gadis yang lewat di depan rumah Bella. Dan kebetulan mereka melihat cowok modelan kayak Yohan di tempat mereka sangat jarang. Mereka pun menghampiri Yohan.

"Khem." salah satu dari gadis itu berdehem.

Yohan melihat suara gadis berdehem, Yohan mengerut kan dahi nya saat melihat samping nya ada tiga gadis yang menatap dengan binar.

"Cowok godain kita dong." ucap gadis itu dengan nada centilnya.

Yohan bergedik geri seketika bukan nya terlihat cantik tapi Yohan terkesan mau muntah. "Aduh gaes nih cowok ganteng banget sih beda dengan cowok di sini!" pekik gadis B.

"Ya jelas lah benih premium nih bukan benih murahan atau kw." batin Yohan menatap aneh ke tiga gadis itu.

"Cowok boleh kenalan gak?" tanya gadis A dengan suara di buat mendayu- Dayu.

"Iya sekalian no wa dong." rengek gadis C.

Yohan sudah tak tahan mendengar dan melihat tingkah ke tiga gadis menurut Yohan sangat aneh. "Dasar ganjen nih pada cewek lihat Cowok cakep dikit aja udah ijo aja mata mereka." batin Yohan.

Yohan memakai helm nya kembali dan segera bergegas meninggalkan ketiga gadis aneh bin ganjen menurut Yohan.

BEEEEENG

NGEEEENG

"Yah ... yah kok pergi sih." ucap gadis A dengan kecewa.

"Iya belum aja dapat no wa nya." ucap gadis B.

"Gagal dong punya cowok cakep dan keren gitu." timpal Gadis C.

"Sudah ah dari pada kecewa gini mending kita lanjutkan ke benteng sana yuk ." ajak gadis A.

Mereka bertiga pergi melanjutkan kembali perjalanan mereka.

"Ihh geri banget gue lihat tuh cewek ganjen bertiga untung lah gue lekas pergi dari sana." Yohan bergedik ngeri saat di motor nya.

Dia mengendarai motor milik meniggalkan gang tempat rumah Bella.

Di lain tempat Kelima siswi yang tak lain adalah Karina, Fauziah, Nadisa, Rani, dan Feby. Karina dan Feby beserta teman piket mereka hampir selesai piket kelas nya.

Sedangkan ke tiga orang itu yang tak lain adalah Rani, Fauziah dan Nadisa mereka bermain permainan Ludo di aplikasi HP.

"Woy kalian mau pulang gak? main mulu kerjaan nya." ucap Karina meletakkan sapu di sudut kelas.

"Kami bertiga pulang duluan ya oh iya jangan lupa kunci kelas nya kalau udah keluar." suruh teman kelas mereka.

"Sip." serempak mereka.

Tiga siswa itu pergi meninggalkan kelas mereka dan pulang. "Udah siap kan?" tanya Fauziah.

"Udah.'' Jawab Feby mengambil tas nya.

"Jum kita ke rumah Bella." ajak Nadisa dengan semangat.

"Yuk lah." kata Rani.

Mereka berempat kecuali Karina yang berada di depan pintu kelas untuk mengunci pintu kelas.

"Udah, kita langsung ke rumah Bella ini?" tanya Karina.

"Langsung aja." kata Fauziah.

Mereka pun pergi ke tempat rumah Bella. Karina membonceng Fauziah, Feby membonceng Nadisa dan Rani sendiri. "Eh berhenti dulu semua nya!" teriak Fauziah menghentikan motor mereka.

"Ada apa?" tanya Rani membuka kaca helm nya.

"Kalian bertiga singgah ke toko kue kami berdua singgah ke toko buah sebagai buah tangan bawa gitu mana tahu Bella sakit ya kali ke rumah Bella gak bawa apa - apa." jelas Fauziah.

Mereka pun mengaguk karena ada toko buah dan kue satu alamat dan tidak perlu mereka berpencar mencari kue dan buah walaupun toko nya tidak baru deretan ada jarak lumayan jauh.

"Karina kita beli kue apa?" tanya Fauziah melihat beragam kue yang di jajaran meja kaca di hadapan nya. "Beli kue cokelat aja." saran Karina. Fauziah pun memesan kue yang di sarankan sama Karina.

Lain hal nya dengan Feby, Rani, dan Nadisa Feby dan Rani yang beli buah sedangkan Nadisa jaga motor. "Rani kita beli buah pir dan jeruk aja itu kaya akan air nya kan?" saran Feby.

"Ya udah beli aja." jawab Rani.

DRIIIIING

DRIIIIING

Feby memesan ke penjualan buah yang buah mereka pesan. Hp Feby bergetar saat ia hendak mau mengeluarkan uang."Ran bayarkan buah nya aku mau cek hp dulu." suruh Feby menyerahkan uang ke Rani.

Rani menerima dan menunggu sang penjual buah. "Loh Abang ikhsan kok tumben chat?" gumam Feby melihat nama yang tertera di layar hp nya.

Feby membaca chat yang di kirim oleh Abang nya.

"Dek ini teman mu yang nama nya Bella kan, kebetulan Abang lagi bertugas di puskesmas Abang lihat kedua orang tua Bella membawa nya ke puskemas. Kalau mau jenguk Abang udah serlok lokasi puskesmas nya." begitulah isi chat nya.

Rani yang sudah membayar buah mendekat ke Feby. "Ada apa Feby? siapa yang hp dirimu kok serius amat lihat nya?" tanya Rani menenteng buah kedua plastik asoy di kedua tangan nya.

"Abang ku chat dia lagi bertugas di puskesmas."

"Terus?".

"Abang ku lihat Bella di puskesmas bahkan Abang ku yang nangani Bella, RAN."

"APA BELLA SAKIT!" pekik Rani.

"Iya." jawab Feby," Terus di puskesmas mana? udah tanya Abang mu?" tanya Rani.

"Abang ku udah serlok lokasi nya, kita tunggu Karina dan Fauziah lewat. Beritahu mereka untuk mengubah arah tujuan ke alamat puskesmas yang di serlok sama abang ku." jelas Feby.

"Ya udah kita tunggu aja." Feby mengaguk mereka berdua menunggu Karina dan Fauziah lewat.

Terpopuler

Comments

Cindy

Cindy

lanjut thor

2023-10-21

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!