Bab 26.

Di dalam mobil Ikhsan suasana begitu senyam Bella memilih untuk diam sambil melihat arah luar. Ikhsan fokus menyetir mobil, jangan tanya kemana kedua orang tua Bella. Mereka sudah pada molor keenakan tidur mobil ber-AC.

"Khem " Ikhsan berdehem untuk memecahkan kesunyian di dalam mobil.

Bella menoleh ke arah Iksan"Abang Ikhsan batuk?" tanya Bella.

"Gak kok hanya seret aja tiba - tiba tenggorakan ini," sahut nya.

Bella mencari botol air minum di dalam tas nya setelah jumpa dia membuka dan menaruh pipet agar lebih memudahkan Ikhsan minum air nya.

"Ini bang di minum udah Bella taruh pipet agar bang Ikhsan lebih mudah meminumnya" menyodorkan botol yang berisi air minum.

Ikhsan nurut aja dia meminum air botol yang di berikan sama Bella. "Terima kasih Bella," ucap nya.

"Sama - sama bang," sahut Bella menutup kembali botol tersebut.

Mobil terus berjalan menuju arah tujuan kedua saling diam satu sama lain.

Di tempat lain seorang pemuda yang lagi melamun tak berdaya bahkan tidak ada semangat dalam hidupnya.

Pemuda itu adalah Yohan teman cs dkk yang lain pada berbincang, ada juga lagi mabar bareng, saat jam kosong mata pelajaran. Yohan melamun sambil menatap kursi kosong Bella.

"Hampa. Entah kenapa tidak ada Bella terasa sepi ya semangat aja gak, hufff ada apa dengan diriku berkali - kali aku menepis perasaan ini tapi tetap saja perasaan muncul diwaktu yang tidak ku ketahui. Arrrrgggh rasa aku jadi gila jika tidak bertemu dengan Bella," batinnya mengacak-acak rambut.

Elang yang berada di samping Yohan menghentikan sejenak mabarnya, tak sengaja melihat sohib nya seperti dalam keadaan sangat kacau balau.

"Yon Lo oke?" tanya Elang.

Yohan duduk dengan tegak tidak lagi tidur sambil duduk. Yang lain tetap stanbay mabar mereka.

"Khem gue ada cerita tapi Lo harus jujur sama gue setelah gue cerita," ucap Yohan.

"Ya udah cerita aja emang ada apaan sih Lo tampak nya kayak gusar gitu gue lihat sambil lihat ..." Elang melirik bangku kosong milik Bella.

Dimana para besty Bella pada main Ludo di aplikasi hp. Yohan mengikuti arah lirik mata Elang.

"Ngawur Lo sejak kapan tipe gue jadi dia hah!" sentak Yohan.

"Ya gue kagak ada bilang tuh, jadi gak sih Lo cerita gue mau mabar lagi nih," ujar Elang.

"Ya jadilah masak kagak, jadi gini ceritanya ada cowok nih yang merasakan hal aneh pertama dia merasa kesepian saat di cewek tidak ada, kedua di cowok gak semangat cewek nya gak datang dan ketiga entah kenapa si cowok jati gusar tidak ketemu si cewek, si cowok jadi antusias dan bahagia jika ketemu si cewek. Beberapa kali si cowok udah menepis tuh perasaan kayak gitu tapi ya sulit karena perasaan itu datang disaat waktu dia tidak ketahui." jelas Yohan.

Awal nya Elang saja yang menyimak cerita Yohan, tapi di dengar oleh Bima dan Flix juga ikutan dengar cerita Yohan, hanya Faros yang tetap setia main game nya.

Ketiga orang itu mangut-mangut setelah mendengar Yohan cerita mereka tampak berpikir keras menemukan jawaban nya. "Jadi menurut Lo apa yang terjadi dengan si cowok itu?" tanya Yohan penuh harapan.

"Menurut gue si cowok kurang kasih sayang mungkin dari si cewek jadi nya begitu kesepian," jawab Flix menyesatkan.

"Kalau gue si cowok ini kayak nya jomblo tapi suka sama si cewek mau ungkapin eh takut di tolak jadi nya dia gitu deh stress mikirin si cewek," jawab Bima entah kemana arah bicara nya.

"Oh aku tahu si cowok ada rasa kali sama si cewek tapi gitu deh si cowok gengsi gak mau menerima perasaan ada di hati nya," jawab Elang.

Mak

JBLEK

Jawaban Elang sangat menusuk hati Yohan karena jawabannya tepat yang dia rasakan sekarang. "Alah jawaban Lo semua kurang tepat yang tepat nya si cowok jatuh cinta sama si cewek terus si cowok tidak tahu maka nya dia menepis semua rasa itu, di saat jauh dari si cewek dunia si cowok bagaikan ruang hampa sunyi dan kesepian tidak ada semangat hidup," Faros tiba-tiba nimbrung ikut jawab juga.

Semua nya pada terpelongoh mendengar jawaban dari Faros. Mereka memandang satu sama lainnya mau Yohan berkata sudah Faros ngercep duluan," Ya begitu artikel yang terjadi saat masa puber anak - anak remaja zaman sekarang, CK CK CK ini yang buat artikel siapa sih pasti pengalaman hidupnya kata pak haji Roma irama sungguh terlalu," sambung Faros membaca artikel masuk di hp nya.

Faros sekarang berahli menatap dkk cs temannya, mereka ada yang tepuk jidatnya, ada juga yang geleng kepala melihat kelakuan dari Faros si kak Ros Upin Ipin.

"Kenapa? kenapa kalian semua lihatin gue kayak gitu? ah aku tahu kalian baru tahu ya gue muka gue mirip kayak aktor di Malaysia itu ya meerqeen, kan" narsis nya.

"Ros emak ku dulu hamil ngidam apa sih? begitu Lo lahir kadang Lo kalau ngomong sangat tepat kadang ngeselin banget ngelantur kemana-mana," ucap Bima.

"Mana gue tahu kan gue belum lahir kalau mau tahu tanya sana sendiri emak gue dulu waktu hamil gue ngidam apa aja," sungut Faros kembali memainkan game yang sempat tertunda.

Mereka pada tertawa dan melupakan apa yang mereka bicarakan tadi, melanjutkan kembali mabar mereka. Yohan terdiam sesaat dia memikirkan perkataan Faros tadi.

"Masa iya gue suka Bella kok bisa?" Yohan bertanya - tanya dalam diri nya.

****

Karina, Rani, Fauziah, Nadisa dan Feby mereka duduk di bawah meja alias di lantai. Di tengah-tengah lingkaran mereka buat ada hp salah satunya di jadikan untuk main Ludo bersama. Ya begini lah kerjaan mereka saat jam pelajaran kosong mereka geser meja dan kursi hingga bisa membuat lingkaran kecil lalu main Ludo di aplikasi hp salah satu dari mereka berlima.

"Yes enam keluar bidak aku," girang Fauziah mengeluarkan bidak Ludo nya ke kotak yang telah di layar hp tersedia.

'Sekarang giliran aku untuk pencet tuh dadu," ucap Rani.

Rani memencet gambar dadu yang berada di layar hp. Dadu pun berputar untuk mencari angka saat berhenti setelah di pencet. "Yah satu asik satu, satu aja," gerutu Rani.

"Nah sekarang giliran siapa pula?" tanya Feby.

"Aku" Karina mengangkat tangan menunjukkan giliran dia main.

"Gih pencet tuh dadu nya," perintah Febi.

Karina memencet dadu dan berputar lah dadu itu di layar hp. "Yuhuu angka enam main lagi," girang Karina memencet lagibdi dadu tersebut.

Keluar lah angka empat Karina mengeluarkan bidak yang terkurung di kadang dan menjalankan angka empat yang sudah berada di tegah permainan hampir masuk rumah.

"Sudah giliran siapa lagi nih?" tanya Karina.

"Aku Rin," sahut Feby.

"Assalamualaikum siapa sini yang namanya feby?" tanya cowok yang masuk ke dalam kelas IPA 2.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!