Aku melangkah menuju meja makan,,,
"Diana ibu sudah meminta Eva memasak makan kesukaanmu,"ucap ibu tiriku
dengan sedikit tersenyum aku menanggapi
"ayo kita makan..."ajak ayahku,,,
Makan malam berlangsung tanpa suami bajinganku,
"apa Moses tidak akan datang ?"tanya ayahku ,dan tiba-tiba...
"maaf aku terlambat "ucap Moses memasuki ruang makan ,ada yang aneh dengan lelaki itu ,apa yang membawanya kembali ke sini,dapat aku lihat senyuman tipis di wajah ayahku.
"tidak Masalah menantu,kemarilah"balas ibu tiriku,,,
Moses mengambil bangku tepat di sampingku,memahami situasi aku lakukan tugasku sebagai istri yang baik , melayani suami bajinganku ,mulai dari menyiapkan piring hingga hidangan.
makan malam berlangsung hingga selesai tanpa ada yang membuka pembicaraan,, adikku yang biasa terlihat cerewet juga diam sambil terus mengunya , seperti sudah ada peringatan tak boleh bersuara sama sekali
selesai dengan makan malam kami pamit pulang .
"ayah akan sangat merindukanmu sayang"ucapan ayahku terdengar begitu tulus ,dapat aku rasakan rasa khawatirnya,namun sebagian dari diriku menolak untuk percaya.
"aku akan baik-baik saja ,ayah tidak perlu khawatir,aku bisa menjaga diriku dengan baik "terdengar seperti aku sendirian ,,,bahkan ketika suamiku berada di sampingku,aku tidak ragu berucap demikian .yaaahh.. Karna seperti itulah kenyataannya.
"sering-seringlah mampir ,rumah ini akan selalu terbuka untukmu"ucap ibu tiriku seraya memelukku dengan hangat ,dan aku balas pelukannya
Mobil Moses melaju meninggalkan halaman mansion ayahku dengan kecepatan sedang,duduk di samping Moses yang mengemudi membuatku sedikit tidak nyaman,memandang keluar jendela dan tak peduli dengan lelaki di sampingku yang tak lain suamiku sendiri.semakin lama kecepatan mobilnya semakin pelan,,merasakan hal itu ,aku melirik Moses,dan memberanikan diri bertanya.
"apa terjadi sesuatu dengan mobilnya?"tanyaku pelan
"bukan mobilnya,tapi kau Diana "untuk pertama kalinya lelaki itu menyebut namaku dengan nada rendah tanpa emosi.sedikit terkejut aku menatap Moses.
ciiitt...,,,mobil berhenti di bahu jalan.
"aku?,,,apa aku membuat kesalahan?"tanyaku sedikit ragu ...
hening tak jawaban,lelaki itu mematikan mesin mobil dan bersandar pada kursi pengemudi.dapat aku dengar hembusan nafas kecil dari mulutnya , seperti melepaskan keresahan.
"yaaaahh...kau membuat kesalahan dengan hadir dalam hidupku"ucap Moses dengan nada yang terdengar lelah ,aku paham sekarang,lelaki ini sungguh tidak menyukaiku Istrinya.
Tidak tauh harus berkata seperti apa ,aku memilih diam sejenak sebelum kembali membuka percakapan.
"mari kita buat kesepakatan Moses,sama seperti dirimu,aku juga tidak ingin berada di posisi yang seperti ini"kata-kataku keluar begitu saja.
"aku berjanji setelah bayi ini lahir ,aku akan meninggalkan rumahmu,keluargamu,dan dirimu "ucapku mantap sambil menatap lurus kedepan,aku sadari Moses sedikit melirik ke arahku,dan seperti terkejut,namun lelaki itu dengan cepat menormalkan ekspresi wajahnya.
"jangan khawatir aku tidak akan memintah sepeserpun dari harta milikmu"lanjutku lagi
"yang aku inginkan hanya satu"sedikit menjedah,,,,lelaki itu berbalik menatapku dengan tatapan tajam
"tolong perlakukan bayiku dengan baik Moses ,entah itu dengan siapa kau akan menikah lagi ,tolong perlakukan bayiku dengan baik, berilah dia Kasih sayang yang utuh Moses,dan tolong berilah kesempatan aku melihatnya , setidaknya sebulan sekalih "bomm...air mataku menetes tanpa permisi,pasrah sudah diriku dengan biduk rumah tangga yang hampir tidak ada cinta dan kehangatan yang aku dapatkan.dapat aku lihat rahang lelaki itu sedikit mengeras,suhu dingin itu menyelip masuk tanpa permisi.kenapa lelaki itu harus marah?,, bukankah ini yang dia inginkan,aku sendiri bingung dengan sikapnya yang seperti itu.
Tanpa membalas ucapanku lelaki itu menghidupkan kembali mesin mobil dan kami menuju mansion.
Merasa bingung dengan sikap Moses ,namun aku memilih diam .setibah di mansion,Moses keluar lebih dulu.menyusul dengan diriku
Melangkah memasuk rumah tanpa menunggu lama aku menuju lantai atas dimana kamarku berada.
POV: Moses
Lepas aku keluar dari apartemen Joana aku merasakan sesuatu yang tidak biasa pada diriku,perasaan aneh yang terus membawah pikiranku pada Diana istriku.entah perasaan apa ini aku sendiri bingung ,,niat awal aku akan ke kantor ,tanpa sadar aku menyetir menuju rumah mertuaku,dimana istriku berada saat ini,walau aku tauh sudah sangat terlambat untuk makan malam ,aku tetap pergi .hingga sampai ,aku langsung melangkah masuk menuju ruang makan keluarga istriku .
"maaf aku terlambat"ucapku dengan sedikit rasa tidak nyaman karena makan malam sedang berlangsung,namun aku tetap datang .
"tidak masalah menantu, kemarilah"balas ibu mertuaku.
Aku mengambil posisi di sebelah Diana,wanita itu sedikit terkejut namun Diana tetap berpelaku baik padaku layaknya suami istri yang harmonis . selesai dengan makan malam kami berpamitan pulang.ayah dan ibu mertuaku mengantar kami sampai teras lalu kata-kata itu meluncur dari mulut ayah mertuaku
"ayah akan sangat merindukanmu sayang"ucap ayah mertuaku pada Diana,yang aku lelaki tua itu tidak benar-benar tulus menyayangi putrinya,namun yang membuatku merasa tidak di anggap di sini ketika Diana membalas ucapan ayahnya
"aku akan baik-baik saja ayah,ayah tidak perlu khawatir,aku bisa menjaga diriku dengan baik"ucap Diana , terdengar seperti aku tidak ada untuknya , ucapan Diana membuatku tersadar,bahwa wanita itu selama ini sendirian ,tidak ada kasih sayang dari keluarga ayahnya,dan aku ?,aku suaminya,suami yang membenci kehadirannya,selama tiga tahun kami bersama , bagaimana wanita itu bisa begitu kuat menjalani semua ini, ayahnya sendiri menjadikannya sebagai alat transaksi bisnis dengan keluargaku,dengan menikahkan Diana denganku,lalu aku?,tidak pernah sedikitpun menganggapnya ada dalam hidupku.bagaimana Diana bisa sekuat itu.bahkan tidak sering aku menyiksa wanita itu dengan cacian ,bahkan sampai berlaku kasar padanya .
Segalah sesuatu berputar di kepalaku,aku melajukan mobil dengan kecepatan rendah,dengan terus berpikir ,ada dorongan dari dalam diriku untuk membuka percakapan dengan wanita yang berstatus istriku ini.seperti sesuatu yang aneh dalam diriku .
menyadari situasi itu Diana mulai bertanya
"apa terjadi sesuatu dengan mobilnya?"tanya Diana
Mendengar itu ,,,aku berucap
"bukan mobilnya ,tapi kau Diana"ucapku sambil menepi di bahu jalan ,
merasa bingung ingin memulai percakapan ,entah darimana aku harus bicara , hubungan kami tidak berjalan dengan baik selama ini,dan selama tiga tahun ini aku tidak pernah peduli padanya , bagaimana mungkin dengan tiba-tiba aku harus bersikap baik padanya .kepalaku serasa ingin pecah ,,
dan hatiku tidak berhenti berbisik untuk mengungkapkan apa yang aku rasa saat ini ,namun perasaan aneh macam apa ini.aku masih terjebak dengan pikiranku sendiri wanita itu kembali bertanya
"aku ?,apa aku melakukan kesalahan?"tanya Diana .ingin aku jawab bahwa Diana kau tidak salah ,tetapi takdir yang tidak berpihak kepadamu ,bukan salahmu Diana,namun orang-orang di sekitarmu yang tidak memperlakukan dirimu dengan baik termasuk aku
"yaahh..kau membuat kesalahan dengan hadir dalam hidupku"ucapku dengan maksud yang lain namun wanita itu menanggapinya berbeda
.Bahkan rasa ingin meminta maaf muncul dari relung hatiku.tapi dengan egoku yang keras ,aku berusaha tetap tenang ,.belum sempat aku melanjutkan kalimatku wanita itu kembali berucap dan kali ini setiap kata yang keluar dari mulutnya membuat aku semakin naik pitam,darahku mendidih mendengar setiap kalimat yang Diana lontarkan, hingga wanita itu meneteskan air mata, air mata kehancuran, air kehampaan,air kepasrahan, untuk pertama kalinya aku merasa marah melihat wanita itu menangis ,entah marah untuk apa ?,aku sendiri bingung, seperti merasa tidak relah melihat wanita itu menangis.yang membuatku semakin marah ,wanita itu menangis karena aku .betapa menderitanya wanita itu selama hidup denganku hingga dia ingin pergi secepatnya dari hidupku.bukankah itu bagus ?,bukankah itu yang selama ini aku inginkan,agar aku bisa bahagia bersama Joana,namun kenapa seperti aku tidak relah mendengar semua ini .aku merasa bingung dengan diriku ,,, merasa bingung dengan perasaan aneh yang lucunya aku sendiri bingung perasaan apa ini ?.
tidak ingin menjawab aku menghidupkan kembali mesin mobil dan membawah kami kembali pulang .
Sesampai di mansion aku turun lebih dulu,tampak lampu ruang tamu sudah mati , menandakan penghuni rumah sudah istirahat,,Diana menyusul di belakangku dan tanpa berucap wanita itu melewatiku menuju lantai atas di mana kamarnya berada , berhenti di ujung tangga ,aku menatap punggung wanita itu dengan begitu banyak pertanyaan.diana terus melangkah tanpa menoleh ke belakang, seperti sudah memantapkan hati dengan keputusan yang di ambil.
aku semakin marah ,,,rasa marah yang tidak jelas ke mana arahnya ,,,
Aku kembali keluar menuju mobil dan pergi meninggalkan mansion.
Sampai sini dulu yaah guys 🤗🤗🤗,,,
Lanjut episode berikut,,
Maaf yaaahh baru up lagi
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments