Draft

Tatapan Moses membuatku sedikit salah tingkah,entah kenapa jantungku berdebar sedikit lebih cepat dari saat sebelum aku turun tadi ,astaga.

namun tatapan itu tidak bertahan lama ,dengan cepat Moses memalingkan wajahnya lalu berdiri dan melangkah keluar.

hari ini aku berdandan sedikit,dan untuk pakaian,aku pakai dress putih bermotif floral sebatas lutut dengan flatshoes, rambut aku gerai begitu saja ,dengan tambahan aksesoris.sepanjang perjalanan hanya ada keheningan,tidak ada diantara kami ,aku memilih melihat pemandangan di luar jendela,Moses lebih memilih menyetir dengan kecepatan sedang, seperti tauh jika aku sedang ingin menikmati pemandangan.tidak terasa kami tibah di kediaman orang tua.

"kita sampai"ucap Moses dengan nada rendah namun datar, untuk pertama kalinya lelaki itu berbicara denganku dengan intonasi serendah itu.

aku memilih turun lebih dulu di ikuti dengan Moses.

"selamat pagi nona"sapa Eva pelayan di rumah orang tuaku, Eva sudah bekerja dengan keluargaku sejak ibuku masih hidup,wanita parubaya itu menyambutku dengan senyuman hangat

"Eva,, bagaimana kabarmu?"tanyaku pada Eva sambil membalas senyuman Eva

"aku baik nona, bagaimana dengan anda?",balas Eva bertanya masih dengan senyum di wajahnya

"seperti yang kau lihat eva,aku baik"ucapku sambil menyentuh punggung tangan Eva dengan lembut,dapatku rasakan tangan itu sudah tidak semulus dulu,sudah mulai keriput.

"tuan muda"sapa Eva pada Moses sambil sedikit membungkuk

"hallo Eva"balas Moses masih dengan gayanya yang cool.

"kalian sudah di tunggu "beritahu Eva

Kami melangkah memasuki rumah mewah itu,rumah dimana aku tumbuh,banyak kenangan manis di sini,bahkan juga kenangan pahit, hatiku sedikit nyeri ,semua berputar di kepalaku, memasuki ruang tamu ,aku mendapati perubahan,tidak terlihat satupun foto ibuku di sini,dari setiap foto yang terpajang hanya ada foto keluarga harmonis Sebastian Ramos dan keluarganya,yaitu ayahku,ibu tiriku dan adikku,ah tidak ,,,adik tiriku, sedangkan fotoku hanya ada beberapa saja,tidak ingin semakin sakit aku terus melangkah terus melangkah menuju ruang keluarga,disana sudah ada ayahku dan juga ibu tiriku,adikku ?,tidak tauh dimana berada.

"selamat pagi "sapaku pada mereka

"Diana sayangku"balas ibu tiriku seraya berdiri menghampiriku dengan senyum di wajahnya.memelukku dengan hangat wanita parubaya itu terlihat sangat sehat sama seperti terakhir kalinya kami berjumpa.aku membalas pelukan itu seadanya,walau sudah lama ,tapi rasa tidak menerima itu masih ada.

"menantuku"sapa ayahku pada Moses dengan merentangkan kedua tangannya menyambut suamiku dengan senyuman hangat.lalu berbalik padaku

"putri ayah yang cantik "ucap ayah padaku dengan memelukku cukup lama,aku membalas pelukan itu , pelukan kerinduan yang aku rasakan,kapan terakhir kali aku merasakannya,rasanya sudah sangat lama , entahlah,..

"apa kalian sudah sarapan?"tanya ibu tiriku

"sudah ibu "jawabku singkat

"dimana james ?,aku belum melihatnya?"tanyaku

"apa kau merindukanku kakak?"jawab James dari arah tangga berjalan menujuku dengan senyum mengembang di wajahnya.

kami berpelukan, berbeda dengan ibu tiriku,aku menyayangi james seperti adik kandunganku,walau lahir dari rahim yang berbeda,lelaki itu menyayangiku seperti saudara kandung,begitu juga denganku.

"Kakak lama tidak bertemu kau selalu terlihat cantik"puji James

"kau sudah sangat dewasa, bagaimana kabarmu?"tanyaku

"aku baik,dan aku harap kau juga begitu?"balas James seperti tauh kondisiku

"Kakak ipar "sapa James pada Moses lalu memeluk suamiku dengan hangat yang di balas dengan pelukan seadanya

"ayo kita ke dalam"ajak ayahku,aku berjalan lebih dulu menuju sofa ,diikuti dengan ibu tiriku dan juga ayah,Moses dan James,

"Eva,..tolong ambilkan minum dan cemilan ya.."perintah ibu tiriku

"baik nyonya "jawab Eva

Kami berkumpul di ruang keluarga,rasanya sangat berbeda, Suasana yang selalu aku rindukan,andai tidak ada luka di antara kami ,pasti aku adalah orang yang paling bahagia di sini, Adriana begum,wanita yang kini menjadi ibu tiriku, sebenarnya adalah wanita yang baik, wanita itu menyayangiku seperti putrinya sendiri,namun hal itu tidak merubah fakta atas apa yang dia dan ayahku lakukan di belakang ibu hingga ibuku meninggal.

"berapa usia kandunganmu Diana?"ibu tiriku bertanya

"kini memasuki usia dua bulan "jawabku apa adanya

"wah,,,apa ini?,aku bahkan tidak tauh jika sebentar lagi aku akan menjadi paman"ucap James merasa kesal mendengar berita ini,

"hahah...son..ayah dan ibu sengaja ingin merahasiakan ini darimu,kami ingin,kakakmu yang akan memberitahukan,namun sekarang kau sudah tauh"ucap ayah menjawab pertanyaan James , sedangkan aku memilih diam dengan senyuman serta melirik Moses,aku yakin lelaki itu pasti terkejut dari mana keluargaku tauh,aaahhh.. iya bajingan itu pasti berpikir mereka tauh dariku.biarlah ,,,masa bodoh ,,, toh mereka juga sudah tauh,walau aku sendiri bingung darimana mereka tauh.sepertinya ada sesuatu yang ayahku lakukan di belakangku diam-diam.

" ini sungguh berita bahagia,,,ini harus di rayakan"ucap James tiba-tiba, sedikit terkejut aku menatap ayahku dan ibu tiriku

"benar itu sayang,kita harus merayakan ini,ini cucu pertama bagi keluarga Smith dan juga Ramos "ucap ibu tiriku menimpal

terus terang aku tidak begitu tertarik,bukan karena aku tidak menghargai ide ibu tiriku dan James,namun karena aku Tauh,ayah dari bayi dalam rahimku tidak menginginkan bayi ini,andai keluargaku tauh,,, sangat di sayangkan.

"ayah setuju,, bagaimana dengan kalian ?" ucap ayahku sambil menatap aku dan Moses meminta jawaban

"aahh ayah aku rasa tidak perlu"jawaban yang keluar dari mulutku sontak membuat semua orang dalam ruangan itu menatapku, termasuk Moses,namun lelaki itu masih saja diam dengan pemikirannya membuatku semakin bingung bagaimana harus berkata-kata lagi.

"aah maksudku mungkin lebih baik jika usia kandunganku sudah memasuki tujuh bulanan"entah darimana ide itu, kata-kataku meluncur keluar begitu saja.

"benar juga"ucap ayahku yang di ikuti anggukan kepala dari ibu tiriku,James menatap aku dan Moses secara bergantian,lelaki itu seperti merasakan ada sesuatu yang tidak beres ,namun James memilih diam dan menimpal ucapan ayahku

"heeem,,,,mau itu di adakan sekarang atau usia kandungan kakak sudah tujuh bulan ,itu semua kembali kepada kakak dan juga kakak ipar,karna kalian adalah orang tua dari keponakanku "ucap James mencoba bijak dalam situasi tegang ini

"bukan begitu Kakak ipar?"tanya James menatap Moses,dapat aku lihat, tatapan James seperti mencari sesuatu dalam mimik wajah suamiku,

"semua terserah Diana, apapun itu aku tidak ingin membuatnya kerepotan"jawab Moses dengan nada datar sambil menatap aku,aaahh sial ,,,mau apa bajingan ini,

apa lelaki ini sedang mencobah menjebakku dalam perdebatan dengan keluargaku sendiri.

"setelah usia kandunganku genap tujuh bulan,kita akan membuat pesta perayaan kecil "ucapku

"sayang semua terserah padamu saja ,ibu akan siapkan semua bila saatnya tibah"balas ibu tiriku sambil mengusap lembut bahuku

"aahh ..benar Diana,apa selama masa kehamilan kau merasa mual atau ngidam ?"tanya ibu tiriku yang membuat aku berbalik menatap Moses,tampak lelaki itu cukup terkejut dengan pertanyaan ibu tiriku.

"eem tidak ibu ,aku baik-baik saja"jawabku dengan sedikit gugup

"benarkah?,,, biasanya ibu hamil akan mengalami gejala-gejala seperti,mual,muntah, pusing serta badan terasa lemas dan juga ngidam , seperti menginginkan sesuatu yang tidak biasa, contohnya seperti makanan yang tidak pernah di makan,namun ketika hamil ,wanita hamil cenderung akan menginginkan makanan tersebut,yang paling sering adalah makanan yang asam,atau rujak"bom.... semua penjelasan dari ibu tiriku telah menjawab pertanyaan Moses tentang penyakitnya selama ini,aaahhh ....ibu selamat kau baru saja membuat lelaki itu akan mengibarkan bendera Perang denganku lagi .dapat aku lihat Moses mendengar dengan seksama penjelasan dari ibu tiriku,dan rahang lelaki itu sedikit mengeraskan, astaga, bendera Perang sudah di kibarkan.

"sayang jika kau tidak mengalami hal tersebut bisa jadi suamimu yang mengalaminya"lanjut ibu tiriku lagi ,,,ahhhh rasanya aku sangat ingin membungkam mulut ibu tiriku.

"menantuku apa kau merasakannya ?"tanya ibu tiriku pada Moses tanpa basa-basi,dapat aku rasakan atmosfer di sekitarku berubah,

"aku sangat baik,, sepertinya bayi itu tidak ingin merepotkan kedua orangtuanya"jawaban Moses membuatku sedikit tidak percaya,

"aku harus kembali,ada pekerjaan yang harus selesaikan, permisi"ucap bajingan itu tiba-tiba lalu berdiri dari duduknya,menjabat tangan ayahku dan juga James sebelum lelaki itu berbalik ke arah ibu tiriku ayahku memotong pembicaraan

"ini akhir pekan,apa kau tidak ingin tinggal untuk makan siang menantu?"tanya ayah pada Moses

"ada pekerjaan yang harus aku selesaikan, maaf ayah,mungkin lain waktu "jawab lelaki itu sambil membawah. Langkahnya menuju teras, suasana menjadi canggung,dapat aku rasakan ada kebingungan di wajah ibu tiriku dan juga James,namun mereka memilih diam, sedangkan ayahku,tampak santai dengan situasi sambil mengantar Moses menuju mobilnya.ayahku Sebastian Ramos bukankah orang bodoh,ayah tauh situasi seperti apa ini,namun hebatnya lelaki tua itu memilih tak ambil pusing ...

Bersambung.......

Halooo guysss sorry yaah telat update lagi 🙏😩😁🤗🤗🤗

Sampai jumpa episode berikutnya 🥳🥳🥳🎉

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!