Chapter 06 Tersesat di Jalan yang Lurus

Kami berdua berjalan mengarah ke parkiran. Mengambil mobilku yang terparkir disana untuk pergi ke Cafe-Cafe tepi jalan.

Tanpa banyak bicara, kami berdua hanya sekedar berjalan saja dengan perlahan. Sampai pada parkiran mall, aku pun langsung membuka kunci mobil. Kunci sudah terbuka, pintu mobil langsung kubuka. Kuberikan tumpangan pertama untuk Roselianne. Setelah itu aku mengikuti setelah dia.

Aku menyalakan mesin. Akupun langsung menancap gas ke luar parkiran. Disaat ingin keluar, semua kendaraan yang terparkir wajib membayar ongkos parkir. Aku dengan segera men scan sebuah QR Code yang berada di sampingku.

Pembayaran berhasil. Barrier gate pun terbuka. Aku langsung menyetir ke arah jalan raya. Melihat sekeliling sambil mencari-cari sebuah Cafe yang memiliki tema unik. Dengan diselingi sebuah pembicaraan yang ringan.

"Mau Cafe yang mana Rose?"

"Aku ada satu rekomendasi Cafe sih. Tapi bukan di kota Stuttgarter. Di kota sebelah."

"Boleh tuh. Ayok pergi kesana aja. Lagipula masih belum terlalu sore untuk pergi ke Luar Kota."

"Yaudah, nanti aku arahin aja kita bakal mengarah lewat mana aja."

"Kalau untuk itu tidak. Kau cari saja Rutenya menggunakan smartphoneku." Memberikan Smartphoneku pada Roselianne

"Ihh, ga percayaan banget sama intiuisiku."

"Kamu aja pas kecil sering nyasar. Makanya aku gabisa percaya padamu kalau masalah mengarahkan rute."

"Yaudah deh."

Roselianne terpaksa mengalah untuk pengarahan. Mengikuti solusi Rute dari sebuah Aplikasi dengan fitur rute yang lengkap dan terpercaya lebih bisa diikuti ketimbang hanya omongan Roselianne. Bila tersesat, maka akan lebih banyak waktu yang terpakai.

Mataku melirik ke arah Roselianne yang sedang memperhatikan Rute Maps di Smartphoneku. Tampak elok wajahnya saat dilihat dari samping. Ekspresi yang sedikit kesal saat memperhatikan Rute menjadi daya tarik tambahan baginya.

Berada di sebuah persimpangan aku langsung bertanya kepada Roselianne yang memegang Kendali Maps.

"Ini kita belok apa lurus kemana Rose?"

"Umm.. kalau diliat dari peta sih masih lurus."

"Yaudah lurus nih yah."

Sembari menunggu Lampu lalu lintas berganti warna menjadi hijau. Lalu lintas lumayan ramai di sekitar sini.

Setelah lampu berganti warna, aku langsung pergi lurus seperti yang Roselianne katakan. Mungkin sekitar 5-6 menit setelah berjalan lurus, firasatku sudah mulai tidak enak. Aku pun langsung memberhentikan mobilku di pinggir jalan sebentar. Selepas itu, aku meminta Roselianne untuk memberikan Smartphoneku lagi.

"Coba sini Rose aku liat sebentar." Sambil meminta Smartphoneku,

"Nih "

Nampaknya firasatku benar. Harusnya di persimpangan tadi belok kanan.

"Haduh Rose-Rose. Tadi harusnya kita belok ke kanan tapi kamu malah bilang lurus."

"Ya… kukira tadi lurus. Soalnya banyak banget belokan di Mapsnya."

"Ya kan ada tandanya apa kalo mau belok. Kayak toko atau apapun itu yang bisa jadi tanda bahwa kita harus belok. Masa gitu aja kamu ga ngerti." sambil sedikit membentak Roselianne.

"Jangan salahin aku dong. Aku kan gatau kayak begituan."

Tampak ekspresi Roselianne seperti ingin menangis setelah ku membentaknya sedikit. Aku juga salah sih karena memberikan orang yang buta arah kendali Maps. Akupun langsung menenangkan pikiranku agar tidak kesal.

"Yaudah Rose. Maaf kalau udah ngebentak kamu. Aku juga salah."

"HIKS! Iya Rapha. Aku juga minta maaf." Sambil mengusap air matanya.

"Nih Tissue buat lap air matamu. Udah jangan nangis lagi, mukamu jadi jelek kalau kamu menangis." Memberikan sebuah tissue kepada Roselianne.

Roselianne pun mengambil tissue yang kuberikan dan mengelap air matanya menggunakan tissue. Sambil menunggu Roselianne mengelap air matanya, aku memandangi Maps di Smartphoneku sembari menghafalkan patokan agar tidak salah jalan lagi. Setelah dirasa sudah menghafal seluruh jalurnya, aku melanjutkan perjalanannya dan mencari putar balikan di depan.

Aku pun melihat kaca spion saat ingin kembali ke jalur agar tidak menyusahkan pengendara yang lain. Menunggu beberapa mobil lewat kemudian aku langsung menyetir ke arah jalur utama. Kebetulan di depan sana ada putar balikkan. Aku pun langsung putar balik ke Persimpangan tadi.

Diriku pun langsung belok ke kiri sesudah sampai di Persimpangan. Setelah itu seingatku jalan lurus sekitar 1 kilometer. Sampai ada Patokan sebuah taman untuk belok ke kiri.

Setelah menyetir selama kurang lebih 40 menitan, akhirnya kami berdua sampai ke tempat yang ingin kami tuju. Aku pun langsung memakirkan mobilku di depan Cafenya. Sesudah memarkirkan mobil, kami berdua pun keluar dan masuk ke Cafe yang direkomendasikan Roselianne.

Di dalam cafe terasa hangat dan nyaman. Tema-tema zaman pertengahan menghiasi Cafe ini. Kami berdua pun mencari tempat duduk yang kosong. Ada kursi yang kosong dengan model berhadapan di samping jendela. Aku pun langsung memanggil Roselianne untuk duduk disana.

"Rose, tuh kursi kosong samping jendela. Duduk disitu aja."

"Oke."

Kami berdua pun duduk. Tak lama kemudian, pelayan yang menggunakan pakaian ala-ala zaman pertengahan mendatangi kami.

"Selamat datang di Cafe kami, ada yang ingin dipesan?"

*Boleh lihat menunya terlebih dahulu?" Aku menanyakan buku menu kepadanya.

"Ini Tuan menu-menunya." Sambil memberikan buku menu.

Aku pun melihat-lihat menu yang ada di Cafe ini. Menu-menunya banyak juga ternyata. Mulai dari minuman banyak sekali pilihan dari Americano, Ekspresso, Machiato, maupun Mocha. Bahkan ada juga Teh Matcha. Jika ingin memesan makanan, di cafe ini terdapat menu Croffle, Croissant, Cinnamon Roll untuk desert. Sedangkan untuk makanan beratnya terdapat Rice Bowl, Grilled fish with mushroom Sauce dan masih banyak lagi.

Aku persilahkan Roselianne untuk memilih menunya terlebih dahulu.

"Kamu mau pesan apa Rose? Duluan aja."

"Coba sini liat menunya."

Aku pun memberikan buku menunya kepada Roselianne. Pelayan tersebut menunggu kami memesan. Roselianne membuka halaman per halaman buku menu sembari mencari apa yang dia inginkan.

"Aku ingin pesan sebuah Croffle dengan selesai Blueberry diatasnya. Untuk minuman aku pesan Milk tea."

"Baik, kalau tuan yang satu ini pesan apa?"

"Bentar mba. Aku belum lihat menunya sepenuhnya. Siniin buku menunya Rose."

"Nih."

Aku melihat-lihat semua menu yang tersedia. Akhirnya kuputuskan untuk memesan Cinnamon Roll dan Secangkir Mochacino.

"Aku Cinnamon Roll aja. Minumannya Moccacino ya."

"Baik, silahkan ditunggu pesanannya ya."

"Terimakasih." Ucap kami berdua.

Setelah itu pelayan tersebut pun pergi ke bagian dapur. Aku melihat-lihat interior cafenya sembari menunggu pesanan. Sedangkan Roselianne Sibuk dengan smartphonenya.

Selang beberapa menit, pesanan kami berdua pun datang.

"Ini pesanannya tuan. Silahkan dinikmati." Pelayan menaruh pesanan kami diatas meja dengan rapi.

"Terimakasih."

Pesanannya terlihat sangat enak bila dilihat dari luarnya. Aku mengambil sebuah pisau kecil dan sebuah garpu untuk memakan Cinnamon Roll ku.

Teksturnya sangat lembut dan manisnya pas di mulutku. Tidak salah memang rekomendasi dari Roselianne.

"Enak juga ya disini. Rasanya pas."

"Siapa dulu yang ngasih rekomendasi. Roselianne Noble gitu loh."

"Hahaha. Bisa aja."

Kami berdua menyantap makanan yang kami pesan dengan lahap. Selesainya kami menyantap makanannya, tak lupa juga merasakan minuman yang telah kami pesan juga.

Mocha yang ku pesan juga lumayan enak. Rasa coklatnya lumayan berasa di lidahku.

Setelah kami selesai menyantap semua yang kami pesan, aku pun meminta pelayan untuk memberikan billnya kepadaku. Aku memanggil pelayan dengan isyarat sebuah tepukan pelan kepadanya. Sontak pelayan langsung merespon tepukanku.

"Iya ada yang bisa kami bantu lagi tuan?"

"Boleh minta Billnya mba?"

"Baik tuan. Mohon tunggu sebentar ya."

"Oke."

Pelayan tersebut segera menulis Billnya dan memberikannya kepadaku.

"Ini Tuan Billnya."

Aku melihat sejenak Billnya. Total harganya adalah 470 Roux. Akupun langsung membayarnya menggunakan uang Cash. Aku memberikan uang cashnya kepada Pelayannya.

"Ini uangnya ya. Kembaliannya ambil saja, anggap saja uang tip." Memberikan 500 Roux.

"Terimakasih tuan, silahkan datang kembali."

Aku dan Roselianne pun pergi dari Cafe tersebut. Kami berdua segera pulang karena hari sudah menjelang sore.

"Yaudah ayok pulang Rose. Nanti kamu dicariin ama Orang Tuamu."

"Ayok Raph. Aku juga udah lumayan capek hari ini."

Aku pun langsung mengendarai mobil menuju jalan pulang.

Sesampainya di Kawasan Solitude, aku mengantar Roselianne ke Kediamannya terlebih dahulu.

Sampai di Depan Kediaman Noble, aku pun berhenti. Roselianne pun keluar dari mobil.

"Makasih ya Rapha udah ngajak jalan-jalan. Lain kali kita jalan-jalan bareng lagi ya."

"Sama-sama Rose. Kapan-kapan aku bakal ngajak Vincent juga. Biar seru, tapi jangan lupa ya Ama yang tadi. Kamu temenin aku Latihan di tempat latihan keluargaku saat hari libur. Nanti bakal aku chat kamu." Aku berbicara di dalam mobil.

"Tenang aja Raph, aku inget kok. Yaudah ya aku masuk dulu. Bye."

"Bye Rose."

Roselianne menutup kembali pintu mobilnya. Aku berdiam sejenak sembari melihat Roselianne berjalan menuju ke dalam. Sesudah Roselianne masuk ke Kediamannya, aku pun lanjut mengendarai ke Kediamanku.

Sesampainya di depan Kediamanku, aku pun menyuruh Penjaga untuk membuka Gerbangnya kembali.

"Pak, tolong buka gerbangnya."

"Baik Tuan Muda."

Gerbang pun terbuka, aku langsung menuju ke Garasi untuk memarkirkan mobilku kembali.

Sesudah memarkirkan mobil, aku masuk ke dalam. Seperti biasa, aku melakukan scanning untuk membuka pintunya.

-Scan Diterima. Selamat Datang Tuan Raphael.

Aku segera menuju ke Ruangan Joanne untuk memberikan kunci kepadanya. Tidak ada siapa-siapa disini kecuali para pelayan dan petugas yang bekerja.

Di depan Ruangan Joanne, tampak dari kejauhan Joanne sedang berada di depan Ruangannya. Aku pun langsung memanggil Joanne.

"Joanne."

Joanne pun langsung menoleh ke arahku.

"Sudah selesai memakai mobilnya Tuan Muda?"

"Sudah. Ini makanya aku pergi ke Ruanganmu untuk memberikan kuncinya. Nih Kuncinya." Sambil memberikan Kuncinya kepada Joanne.

"Yaudah aku pergi dulu ya Joanne."

*Baik tuan muda."

Aku pun pergi meninggalkan Joanne dan kembali ke Ruanganku. Sesampainya di Ruanganku, aku mengganti pakaianku ke Pakaian Casual. Terlalu repot bila memakai sebuah kemeja dengan blazer di dalam Ruanganku.

Aku pun membuka jendela Ruanganku sembari berduduk di tepi jendela. Menikmati udara sore hari dan matahari yang ingin terbenam. Awan-awan menghiasi langit yang berwarna Oren kemerahan. Pemandangan kota terlihat dari Ruanganku. Gedung-gedung tinggi tampak menghalau matahari yang ingin terbenam.

Dengan memegang sebuah smartphone, aku pun berfoto selfie Dangan pemandangan kota. Hasilnya terlihat bagus karena diselingi kawanan burung yang kebetulan terbang melintasi kawasanku.

Episodes
1 Chapter 01 Raphael Ignite
2 Chapter 02 Dungeon Break
3 Chapter 03 Mansion Ignite's Family
4 Chapter 04 Roselianne Noble
5 Chapter 05 Shopping and Play
6 Chapter 06 Tersesat di Jalan yang Lurus
7 Chapter 07 Penjahat di Kereta
8 Chapter 08 Hit & Run
9 Chapter 09 Ledakan Besar
10 Chapter 10 Suara yang tak dikenali
11 Chapter 11 Ruangan dan Mata merah yang berkilau
12 Chapter 12 Triniade System
13 Chapter 13 Adela Agraze
14 Chapter 14 Pertarungan yang Tersisa
15 Chapter 15 Pertarungan tak terlihat
16 Chapter 16 Akhir dari Pertarungan
17 Chapter 17 Ikatan yang Renggang, mulai kembali Menguat
18 Chapter 18 Pesta yang Mewah
19 Chapter 19 Analisis Skill tipe Cahaya
20 Chapter 20 Kemacetan Panjang
21 Chapter 21 Diskusi Tegang
22 Chapter 22 Sistem Error??
23 Chapter 23 Mawar yang Mekar
24 Chapter 24 Kecanggihan Teknologi ITG
25 Chapter 25 Ruangan Misterius
26 Chapter 26 Jangan bersenang dulu, Masalah kan datang nanti
27 Chapter 27 Dunia tanpa Gangguan
28 Chapter 28 Melodi Merdu Bagai di Dunia Fantasi
29 Chapter 29 Ingatan masa Lama
30 Chapter 30 Akhir dari Pelatihan
31 Chapter 31 Hari yang Sempurna dengan Kondisi yang Buruk
32 Chapter 32 Benih Cinta yang mulai Bersemi
33 Chapter 33 Pemandangan Kota dari Jendela Bus
34 Chapter 34 Ketiga sifat yang Berlawanan
35 Chapter 35 Mengurus Urusan Diplomasi
36 Chapter 36 Sebastian sang Asisten Kepala Keluarga
37 Chapter 37 Telat lagi
38 Chapter 38 Leon, Novaria dan Alice
39 Chapter 39 Diriku setahun yang Lalu
40 Chapter 40 Sebuah Perasaan berkat Sebuah Senyuman
41 Chapter 41 Sang Cahaya yang Meredup
42 Chapter 42 Ulmaz Game Center
43 Chapter 43 Pertarungan Virtual Reality
44 Chapter 44 Evilanse World Paralel
45 Chapter 45 Apakah ini Akhirnya!!
46 Chapter 46 Dimulai dari Amarah dan Kecerobohan
47 Chapter 47 Caroline Wozniacki
48 Chapter 48 Suara yang Berasal dari sebuah Piano
49 Chapter 49 Basketball
50 Chapter 50 Rigorous Mode
51 Chapter 51 Waktunya pembalasan
52 Chapter 52 Sebuah Keajaiban yang Terjadi
53 Chapter 53 Suara dari sebuah Bongkahan Es
54 Chapter 54 Hanya sebuah Boneka Beruang berwarna Pink
55 Chapter 55 Bienen dan Liebe
56 Chapter 56 Ketua Asosiasi Ranker
57 Chapter 57 Kenapa Hari Ini!!
58 Chapter 58 Hasil yang Cukup Memuaskan
59 Chapter 59 Ryne dan Ujian Tulis
60 Chapter 60 Mari kita Mulai!!
61 Chapter 61 Kejutan dari Seorang Schwarz
62 Chapter 62 Sedikit Kecurangan tidaklah buruk
63 Chapter 63 Sebuah Wacana
64 Chapter 64 Bahaya Narkotika dan obat-obatan terlarang
65 Chapter 65 Angka 05 dan Bunga Mawar
66 Chapter 66 Burlinsen
67 Chapter 67 Organisasi Rosenbluten
68 Chapter 68 Tindakan Kekerasan pada Anak Dibawah Umur
69 Chapter 69 Rosenbluten dan Para Pemimpinnya
70 Chapter 70 Cahaya di tengah Gelapnya Malam
71 Chapter 71 Pertarungan Melalui Bir
72 Chapter 72 Rasa yang Telah Hilang
73 Chapter 73 Mind Control
74 Chapter 74 Ibunda yang sangat Baik Hati
75 Chapter 75 Taman
76 Chapter 76 Anting bunga membuatmu lengah
77 Chapter 77 Rio si Jaket Merah
78 Chapter 78 Fokuslah pada suatu hal dan cek kembali apakah itu sesuai
79 Chapter 79 Keadaan Pasca Pertarungan sengit
80 Chapter 80 Kepanikan tiada henti
81 Chapter 81 Kalau ada dia, kurasa kondisiku membaik
82 Chapter 82 Festival Rhine in Flammen (Part 1)
83 Chapter 83 Festival Rhine in Flammen ( Part 2 )
84 Chapter 84 Festival Rhine in Flammen ( Part 3 )
85 Chapter 85 Kaizo Ignite
86 Chapter 86 Kembalinya setelah libur panjang
87 Chapter 87 Situasi rumit dan gawat
88 Chapter 88 Air Mata Kecemburuan
89 Chapter 89 Aegis Arena Showdown ( Part 1 )
90 Chapter 90 Aegis Arena Showdown ( Part 2 )
91 Chapter 91 Pembukaan Kompetisi Aegis Arena Showdown ( Part 3 )
92 Chapter 92 Taruhan berbahaya ( Part 4 )
93 Chapter 93 Roselianne Noble vs Hilario Hernandez ( Part 5 )
94 Chapter 94 Perkembangan yang pesat ( Part 6 )
95 Chapter 95 Perkenalan Antara partisipan ( Part 7 )
96 Chapter 96 Arwah dan Waktu ( Part 8 )
97 Chapter 97 Jangan melampaui batas seenaknya! ( Part 9 )
98 Chapter 98 Penghinaan terhadap Pribumi ( Part 10 )
99 Chapter 99 Latihan keras ( Part 11 )
100 Chapter 100 Latihan Morena Iszlavia ( Part 12 )
101 Chapter 101 Pertarungan gemilang sang adik Pahlawan ( Part 13 )
102 Chapter 102 Populer vs Pemalu ( Part 14 )
103 Chapter 103 Sinergitas dengan angin ( Part 15 )
104 Chapter 104 Para tong kosong yang nyaring bunyinya ( Part 16 )
105 Chapter 105 Seorang Misterius ( Part 17 )
106 Chapter 106 Macheda dan Il-Sung ( Part 18 )
107 Happy New Year 2024
108 Chapter 107 Advanced Skill ( Part 19 )
109 Chapter 108 Popularitas ( Part 20 )
110 Chapter 109 Harga diri ( Part 21 )
111 Chapter 110 Waktu Luang dan Hiburan ( Part 22 )
112 Chapter 111 Schmerz ( Part 23 )
113 Chapter 112 Fio ( Part 24 )
114 Chapter 113 Kilas Balik Morena ( Part 25 )
115 Chapter 114 Sullivan Crestia ( Part 26 )
116 Chapter 115 Terungkapnya segala rahasia ( Part 27 )
117 Chapter 116 Benang Hitam ( Part 28 )
118 Chapter 117 Kebaikan yang sirna ( Part 29 )
119 Chapter 118 Lantunan Irama Mengerikan ( Part 30 )
120 Chapter 119 Romansa ( Part 31 )
121 Chapter 120 Maxwell Violance ( Part 32 )
122 Chapter 121 Kepercayaan diri ( Part 33 )
123 Chapter 122 The Rising Star ( Part 34 )
124 Chapter 123 Destiny of Evolution ( Part 35 )
125 Chapter 124 Peningkatan ( Part 36 )
126 Chapter 125 Ilusi Masa Lalu ( Part 37 )
127 Chapter 126 Kenangan Buruk ( Part 38 )
128 Chapter 127 Kharisma Kriminalitas Kelas Kakap ( Part 39 )
129 Chapter 128 Akhir dari sebuah Trauma ( Part 40 )
130 Chapter 129 Hadiah Rahasia dari orang Istimewa ( Part 41 )
131 Chapter 130 Aktivitas biasa ( Part 42 )
132 Chapter 131 Waktu untuk Bersantai ( Part 43 )
133 Chapter 132 Skilled Basketball ( Part 44 )
134 Chapter 133 Semi-Final Babak 1 ( PART 45 )
135 HAPPY EID MUBARAK!
136 Chapter 134 Hawa Dingin yang Menusuk ( Part 46 )
137 Chapter 135 Ketidakseimbangan Dunia Fana dan Dunia Nyata ( PART 47 )
138 Chapter 136 Peniru Handal ( PART 48 )
139 Chapter 137 Time ( Part 49 )
140 Chapter 138 Semuanya memiliki batas ( PART 50 )
141 Chapter 139 Charles Magnussen ( Part 51 )
142 Chapter 140 Emphasize ( Part 52 )
143 Chapter 141 Kekecewaan ( Part 53 )
144 Chapter 142 Beban seorang Adik ( Part 54 )
145 Chapter 143 The Path's ( Part 55 )
146 Chapter 144 Rasa Bersalah ( Part 56 )
147 Chapter 145 Letiontia ( Part 57 )
148 Chapter 146 Semi-Final Round ( Part 58 )
149 Chapter 147 Unnification vs Manifestation ( Part 59 )
150 Chapter 148 Pemikiran yang mengerikan ( Part 60 )
151 Chapter 149 Bulan pada Siang Hari ( Part 61 )
152 Chapter 150 Hal yang Mencemaskan ( Part 62 )
153 Chapter 151 Mimpi mengerikan ( PART 63 )
154 Chapter 152 Gemuruh Langit antara angin dan petir ( Part 64 )
155 Chapter 153 Pertarungan Udara ( PART 65 )
156 Chapter 154 Konsekuensi ( Part 66 )
157 Chapter 155 Perkelahian ( Part 67 )
158 Chapter 156 Bunga yang mekar setelah layu ( Part 68 )
Episodes

Updated 158 Episodes

1
Chapter 01 Raphael Ignite
2
Chapter 02 Dungeon Break
3
Chapter 03 Mansion Ignite's Family
4
Chapter 04 Roselianne Noble
5
Chapter 05 Shopping and Play
6
Chapter 06 Tersesat di Jalan yang Lurus
7
Chapter 07 Penjahat di Kereta
8
Chapter 08 Hit & Run
9
Chapter 09 Ledakan Besar
10
Chapter 10 Suara yang tak dikenali
11
Chapter 11 Ruangan dan Mata merah yang berkilau
12
Chapter 12 Triniade System
13
Chapter 13 Adela Agraze
14
Chapter 14 Pertarungan yang Tersisa
15
Chapter 15 Pertarungan tak terlihat
16
Chapter 16 Akhir dari Pertarungan
17
Chapter 17 Ikatan yang Renggang, mulai kembali Menguat
18
Chapter 18 Pesta yang Mewah
19
Chapter 19 Analisis Skill tipe Cahaya
20
Chapter 20 Kemacetan Panjang
21
Chapter 21 Diskusi Tegang
22
Chapter 22 Sistem Error??
23
Chapter 23 Mawar yang Mekar
24
Chapter 24 Kecanggihan Teknologi ITG
25
Chapter 25 Ruangan Misterius
26
Chapter 26 Jangan bersenang dulu, Masalah kan datang nanti
27
Chapter 27 Dunia tanpa Gangguan
28
Chapter 28 Melodi Merdu Bagai di Dunia Fantasi
29
Chapter 29 Ingatan masa Lama
30
Chapter 30 Akhir dari Pelatihan
31
Chapter 31 Hari yang Sempurna dengan Kondisi yang Buruk
32
Chapter 32 Benih Cinta yang mulai Bersemi
33
Chapter 33 Pemandangan Kota dari Jendela Bus
34
Chapter 34 Ketiga sifat yang Berlawanan
35
Chapter 35 Mengurus Urusan Diplomasi
36
Chapter 36 Sebastian sang Asisten Kepala Keluarga
37
Chapter 37 Telat lagi
38
Chapter 38 Leon, Novaria dan Alice
39
Chapter 39 Diriku setahun yang Lalu
40
Chapter 40 Sebuah Perasaan berkat Sebuah Senyuman
41
Chapter 41 Sang Cahaya yang Meredup
42
Chapter 42 Ulmaz Game Center
43
Chapter 43 Pertarungan Virtual Reality
44
Chapter 44 Evilanse World Paralel
45
Chapter 45 Apakah ini Akhirnya!!
46
Chapter 46 Dimulai dari Amarah dan Kecerobohan
47
Chapter 47 Caroline Wozniacki
48
Chapter 48 Suara yang Berasal dari sebuah Piano
49
Chapter 49 Basketball
50
Chapter 50 Rigorous Mode
51
Chapter 51 Waktunya pembalasan
52
Chapter 52 Sebuah Keajaiban yang Terjadi
53
Chapter 53 Suara dari sebuah Bongkahan Es
54
Chapter 54 Hanya sebuah Boneka Beruang berwarna Pink
55
Chapter 55 Bienen dan Liebe
56
Chapter 56 Ketua Asosiasi Ranker
57
Chapter 57 Kenapa Hari Ini!!
58
Chapter 58 Hasil yang Cukup Memuaskan
59
Chapter 59 Ryne dan Ujian Tulis
60
Chapter 60 Mari kita Mulai!!
61
Chapter 61 Kejutan dari Seorang Schwarz
62
Chapter 62 Sedikit Kecurangan tidaklah buruk
63
Chapter 63 Sebuah Wacana
64
Chapter 64 Bahaya Narkotika dan obat-obatan terlarang
65
Chapter 65 Angka 05 dan Bunga Mawar
66
Chapter 66 Burlinsen
67
Chapter 67 Organisasi Rosenbluten
68
Chapter 68 Tindakan Kekerasan pada Anak Dibawah Umur
69
Chapter 69 Rosenbluten dan Para Pemimpinnya
70
Chapter 70 Cahaya di tengah Gelapnya Malam
71
Chapter 71 Pertarungan Melalui Bir
72
Chapter 72 Rasa yang Telah Hilang
73
Chapter 73 Mind Control
74
Chapter 74 Ibunda yang sangat Baik Hati
75
Chapter 75 Taman
76
Chapter 76 Anting bunga membuatmu lengah
77
Chapter 77 Rio si Jaket Merah
78
Chapter 78 Fokuslah pada suatu hal dan cek kembali apakah itu sesuai
79
Chapter 79 Keadaan Pasca Pertarungan sengit
80
Chapter 80 Kepanikan tiada henti
81
Chapter 81 Kalau ada dia, kurasa kondisiku membaik
82
Chapter 82 Festival Rhine in Flammen (Part 1)
83
Chapter 83 Festival Rhine in Flammen ( Part 2 )
84
Chapter 84 Festival Rhine in Flammen ( Part 3 )
85
Chapter 85 Kaizo Ignite
86
Chapter 86 Kembalinya setelah libur panjang
87
Chapter 87 Situasi rumit dan gawat
88
Chapter 88 Air Mata Kecemburuan
89
Chapter 89 Aegis Arena Showdown ( Part 1 )
90
Chapter 90 Aegis Arena Showdown ( Part 2 )
91
Chapter 91 Pembukaan Kompetisi Aegis Arena Showdown ( Part 3 )
92
Chapter 92 Taruhan berbahaya ( Part 4 )
93
Chapter 93 Roselianne Noble vs Hilario Hernandez ( Part 5 )
94
Chapter 94 Perkembangan yang pesat ( Part 6 )
95
Chapter 95 Perkenalan Antara partisipan ( Part 7 )
96
Chapter 96 Arwah dan Waktu ( Part 8 )
97
Chapter 97 Jangan melampaui batas seenaknya! ( Part 9 )
98
Chapter 98 Penghinaan terhadap Pribumi ( Part 10 )
99
Chapter 99 Latihan keras ( Part 11 )
100
Chapter 100 Latihan Morena Iszlavia ( Part 12 )
101
Chapter 101 Pertarungan gemilang sang adik Pahlawan ( Part 13 )
102
Chapter 102 Populer vs Pemalu ( Part 14 )
103
Chapter 103 Sinergitas dengan angin ( Part 15 )
104
Chapter 104 Para tong kosong yang nyaring bunyinya ( Part 16 )
105
Chapter 105 Seorang Misterius ( Part 17 )
106
Chapter 106 Macheda dan Il-Sung ( Part 18 )
107
Happy New Year 2024
108
Chapter 107 Advanced Skill ( Part 19 )
109
Chapter 108 Popularitas ( Part 20 )
110
Chapter 109 Harga diri ( Part 21 )
111
Chapter 110 Waktu Luang dan Hiburan ( Part 22 )
112
Chapter 111 Schmerz ( Part 23 )
113
Chapter 112 Fio ( Part 24 )
114
Chapter 113 Kilas Balik Morena ( Part 25 )
115
Chapter 114 Sullivan Crestia ( Part 26 )
116
Chapter 115 Terungkapnya segala rahasia ( Part 27 )
117
Chapter 116 Benang Hitam ( Part 28 )
118
Chapter 117 Kebaikan yang sirna ( Part 29 )
119
Chapter 118 Lantunan Irama Mengerikan ( Part 30 )
120
Chapter 119 Romansa ( Part 31 )
121
Chapter 120 Maxwell Violance ( Part 32 )
122
Chapter 121 Kepercayaan diri ( Part 33 )
123
Chapter 122 The Rising Star ( Part 34 )
124
Chapter 123 Destiny of Evolution ( Part 35 )
125
Chapter 124 Peningkatan ( Part 36 )
126
Chapter 125 Ilusi Masa Lalu ( Part 37 )
127
Chapter 126 Kenangan Buruk ( Part 38 )
128
Chapter 127 Kharisma Kriminalitas Kelas Kakap ( Part 39 )
129
Chapter 128 Akhir dari sebuah Trauma ( Part 40 )
130
Chapter 129 Hadiah Rahasia dari orang Istimewa ( Part 41 )
131
Chapter 130 Aktivitas biasa ( Part 42 )
132
Chapter 131 Waktu untuk Bersantai ( Part 43 )
133
Chapter 132 Skilled Basketball ( Part 44 )
134
Chapter 133 Semi-Final Babak 1 ( PART 45 )
135
HAPPY EID MUBARAK!
136
Chapter 134 Hawa Dingin yang Menusuk ( Part 46 )
137
Chapter 135 Ketidakseimbangan Dunia Fana dan Dunia Nyata ( PART 47 )
138
Chapter 136 Peniru Handal ( PART 48 )
139
Chapter 137 Time ( Part 49 )
140
Chapter 138 Semuanya memiliki batas ( PART 50 )
141
Chapter 139 Charles Magnussen ( Part 51 )
142
Chapter 140 Emphasize ( Part 52 )
143
Chapter 141 Kekecewaan ( Part 53 )
144
Chapter 142 Beban seorang Adik ( Part 54 )
145
Chapter 143 The Path's ( Part 55 )
146
Chapter 144 Rasa Bersalah ( Part 56 )
147
Chapter 145 Letiontia ( Part 57 )
148
Chapter 146 Semi-Final Round ( Part 58 )
149
Chapter 147 Unnification vs Manifestation ( Part 59 )
150
Chapter 148 Pemikiran yang mengerikan ( Part 60 )
151
Chapter 149 Bulan pada Siang Hari ( Part 61 )
152
Chapter 150 Hal yang Mencemaskan ( Part 62 )
153
Chapter 151 Mimpi mengerikan ( PART 63 )
154
Chapter 152 Gemuruh Langit antara angin dan petir ( Part 64 )
155
Chapter 153 Pertarungan Udara ( PART 65 )
156
Chapter 154 Konsekuensi ( Part 66 )
157
Chapter 155 Perkelahian ( Part 67 )
158
Chapter 156 Bunga yang mekar setelah layu ( Part 68 )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!