Ingin Menjadi Top Ranker

Ingin Menjadi Top Ranker

Chapter 01 Raphael Ignite

Di pagi hari yang cerah, aku "Raphael Ignite" ingin memulai lagi hari ini dengan berangkat ke Sekolah. Tahun ini di Tahun 2110, usiaku sekarang 17 Tahun. Itu usia dimana kamu bisa mendaftar sebagai seorang Ranker. Mungkin banyak orang yang tahu kalau aku berasal dari keluarga terpandang. Keluarga "Ignite".

Namun, walau diriku berasal dari keluarga terpandang, skill yang kumiliki hanyalah sekelas Rank F. Skill "Manifestation Equipment" Itu hanyalah skill sampah yang hanya bisa digunakan ketika dirimu ingin memakai sebuah Equipment.

Aku sungguh iri kepada para leluhurku yang kebanyakan menjadi Top Ranker pada zamannya.

Sambil berjalan menuju Sekolah, aku biasa memakai Earphone di Telingaku. Sebenarnya tidak ada gunanya, tapi entah mengapa mendengarkan musik seperti menjadi hobiku sehari-hari.

Di Tengah Perjalanan, kebetulan aku bertemu dengan Gadis dari Kelasku. Dia merupakan Primadona di Kelasku saat Ini. Namanya "Rodselwiese Adrianne".

Mulai dari Rambut, Mata, Tubuh serta Kakinya memiliki postur yang sempurna. Mungkin inilah perwujudan para Bidadari. Aku tidak terlalu dekat dengannya. Tapi, rasanya aku ingin menyapanya.

"Hai Adrianne." Ucap diriku yang ingin menyapa dia.

Dia melihatku dengan tatapan sinis, yah ini sudah ada dalam pemikiranku sih. Mana Ada Orang yang Ingin Menyapa Seseorang yang Tidak Dikenalnya. Lagi pula Aku Hanyalah Siswa Rata-Rata Di Sekolahku. Bagaimana Mungkin Dia Ingin Bersapa Denganku.

Aku Melanjutkan Perjalanan Ke Sekolahku, Memang Agak Terlihat Lama Karena Stasiun Dengan Sekolahku Berjarak 3km. Transportasi Yang Bisa Kugunakan Hanyalah Kereta yang Ada di Stasiun Freiburg. Karena Sekolahku Berada di Holvenheim Mau Bagaimana Lagi.

Daerah Holvenheim Terkenal dengan Kecilnya Daerah Ini. Akan Tetapi, Sekolahku Yaitu Highschool Of The Holvenheim Merupakan SMA Terbaik Ke 3 Nasional.

Tak Lama Kemudian.

Akhirnya Aku Sudah Berada di Depan Gerbang Sekolah. High school of The Holvenheim Memiliki Gedung Berisi 4 Lantai dengan Lapangan yang Sangat Luas. Serta dilengkapi dengan Fasilitas Penunjang Siswa yang Ingin Menjadi Rankers.

Lekas Aku Bergegas Ke Kelasku Karena Jam Menunjukkan Bahwa Sekarang Sudah Hampir Masuk Jam Kelas. Aku Berada Di Kelas 11-A.Sistem Kelas Disini Terbagi Menjadi 3 Kategori Yaitu A, B dan C. Kelas A Merupakan Kelas yang diisi Oleh Murid-Murid yang Memiliki Potensi Tinggi dan Berasal Dari Keluarga Terpandang.

Aku Masuk ke Kelas 11-A ya Karena aku Berasal Dari Keluarga "Ignite". Andaikan Saja Kalau Diriku bukan Berasal Dari Keluarga "Ignite". Mungkin, aku Bakal Berada di Kelas 11-C yang Isinya adalah Siswa-Siswi yang Minim Potensi dan Tidak Terpandang.

Disaat Aku Masuk ke Kelas, Tidak Sengaja Aku Menabrak Teman Sekelasku.

"Aww, Bisakah Kamu Memakai Matamu Ketika Berjalan?" Ucap Teman Kelasku yang Ku Tabrak.

"Aku Minta Maaf, Apakah Kamu Baik-Baik Saja?".

"Sedikit Sakit, Tapi Aku Baik-Baik Saja."

Aku Bangun Dari Jatuhku dan Wow, Sungguh Terkejutnya yang Aku Tabrak adalah Orang yang Kusuka. Dia adalah Teman Kelasku yang Sangat Cantik Menurutku. Dia berasal dari Keluarga "Arizen".

Namanya "Novaria Arizen". Aku Suka Rambutnya yang Berwarna Biru Muda dan Matanya yang Berwarna Coklat Tampak Cocok dengannya.

Aku Bergegas Meminta Maaf Kepada Novaria.

"Novaria, Aku Minta Maaf Ya. Aku Benar-Benar tidak Sengaja Saat Menabrakmu. Sungguh Aku tidak Melihatmu saat Keluar Dari kelas."

"Iya, Tidak apa-apa Raphael. Lain kali Hati-Hati ya." Ucap Novaria dengan nada lembutnya.

"Iya, Sekali Lagi aku Minta Maaf, Novaria."

Setelah Itu, Aku Bergegas duduk ke tempat duduk ku. Disaat aku duduk, Teman Kelas Cowok ku Menghampiriku dengan Menepuk Pundakku.

"Oeyy Raphael, Apakah Kamu Melihat Berita Hari ini? sang Top Rankers Saat ini Katanya Habis Menyelesaikan Raid Dungeon Class-S."

"Ohhh Iyakah? Coba aku Lihat Vincent."

Aku Menatap Berita Tentang Penyelesaian Raid Dungeon Class-S Oleh Top Rankers Saat Ini Yaitu Kyle Roswell.

• Wah, Kyle Lagi-lagi Menyelesaikan Dungeon Class-S. Sudah Berapa bnyk yang dia selesaikan? Apakah dia Adalah Pahlawan Masa Kini?

36 Detik yang Lalu | Melaporkan

Balas.

• Apakah Dia Seorang Utusan Dewa?

1 Menit yang Lalu | Melaporkan

Balas.

• Sungguh Irinya Aku, Andaikan Aku Memiliki Skill Seperti Kyle. Mungkin Akulah Saat Ini yang Menjadi Top Rankers.

3 Menit yang Lalu | Melaporkan

Balas.

Melihat Komentar Seperti Itu, Aku Berfokus Pada Komentar Seorang Netizen yang Menurutku Rada Aneh.

• Hey, Kyle Hanya Mendapat Skill Itu dari Sebuah Shop di Kota Burlinsen. Andai kalian tahu Itu.

17 Menit yang Lalu | Melaporkan

Balas

"Hey, Vincent, Orang ini Menurutmu Bercanda Atau Serius?" Sambil menunjuk ke arah Komentar tersebut.

"Sudah Pasti Bercanda lah, Mana Mungkin Skill Se Overpower begitu Hanya Beli Dari shop Kota Burlinsen. Lagi pula Kota tersebut Memiliki Tingkat Kriminalitas yang Tinggi." Dengan Nada Bercandanya Sambil Tertawa Sedikit.

"Hahaha, sudah pasti sih. kayaknya ini orang termasuk kedalam Hatersnya Si Kyle.".

10 Menit Kemudian. Akhirnya Guru Masuk Kedalam Kelas.

"Anak-Anak, Silahkan Duduk Ke Tempat Kalian Masing-Masing. Pelajaran Akan Segera Dimulai." Ucap Guruku Sembari Memegang Buku Pelajaran.

"Baik Guru."

Semua Murid Akhirnya Duduk Sambil Memperhatikan Pelajaran.

45 Menit Berselang, Akhirnya Pelajaran Pertama Pun Selesai. Kini Lanjut Pelajaran Mapel Kedua Yaitu Mapel Skill Analyst. Pelajaran Ini Adalah Pelajaran yang Kusuka. Karena Di Pelajaran Ini kamu Bisa Menganalisis Skillmu Agar Naik Level.

Murid-Murid Bergegas Pergi Ke Skill Analyst Room. Di Ruangan itu banyak Sekali Fasilitas Untuk Mendukung Skill-Skill para Murid. Ada Analyst Machine, Skill Upgrade, Analyst System dan Show Stats.

Pertama-tama Murid Diwajibkan untuk Menggunakan Show Stats. Cara Kerjanya Begitu Mudah, Hanya Tempelkan Tanganmu diatas Mesinnya.

Disaat Para Murid sedang Menshow Stats Mereka. Tiba-Tiba Saat Seorang Siswa Menshow Statsnya, Alangkah Terkejutnya Semua Murid. Karena, Stat Murid Itu Sungguh Tak Masuk Akal.

"Bagaimana bisa dia memiliki stats seperti itu?"

"Gila, Durability Kelas S, Strength S, Speed S, Agility S.Ini Benar-Benar Tidak Masuk Akal.Semua Statsnya Menyentuh Rank-S."

Sontak Murid-Murid Tersebut Sungguh Terkejut dengan Stats tersebut. Akupun Sama Terkejutnya. Dengan Stats Seperti Itu Mungkin Dia Adalah Top Ranker Masa Depan.

"Hey, apakah kau mengenal dia?" Ucap Murid-Murid Kepada Para Teman-temannya dengan Berbisik.

"Dia Adalah Adam Roswell. Adik Dari Kyle Roswell."

"Apaa???Kyle Mempunyai Adik? SUNGGUH Keluarga Tidak Masuk Akal." Dengan Ekspresi Terkejut.

Adam Roswell, Dia Murid Terpintar di Kelasku yang Pertama. Aku baru tau Bahwa dia Adalah Adik Kyle. Kukira dia Hanya Termasuk ke Keluarga Cabang Roswell. Sungguh Keluarga yang tidak bisa diganggu.

Tampaknya Adam Mendapatkan Perhatian Dari seluruh siswa.

Aku Akhirnya Dipanggil Untuk Melakukan Show Stats Juga. Aku Segera Menempelkan Tanganku diatas Mesin Itu. Saat Mesin Itu Menunjukkan Stats ku, Aku Terdiam Sejenak karena Stats ku.

"...., Bagaimana Bisa???Semua Statsku Memiliki E-Class."

Tampaknya Sebagian Murid Menatap ku Seperti Menatap Seekor Lalat yang Menjijikan. Namun, Ada beberapa orang yang menatap ku dengan Tatapan Biasa.

"Hah, Beginikah Nasibku? Sepertinya Aku Hanya Seekor Buangan Dari Keluarga Raphael." Sambil Menghela Nafas Sebentar.

Temanku, Vincent Astroze Menepuk Pundakku Seperti Ingin Membuat ku Tenang.

"Raphael, Tenanglah.Seingatku Stats bisa ditingkatkan dengan berlatih. Kau Cukup Bekerja Keras Saja Untuk Meningkatkan Statsmu. Tenanglah Aku Akan Membantumu Juga."

Hah, Sungguh Aku Beruntung Punya Teman Seperti Vincent. Aku Harus Bekerja Keras Sehabis ini Agar aku Bisa Menjadi Top Ranker Seperti Idolaku "Castrophe Ignite" Yang tidak Lain adalah Leluhurku.

"Kau Benar Vincent. Aku Hanya Perlu Bekerja Keras Agar Statsku Naik. Oh Iya, Ngomong-Ngomong Bagaimana Statsmu?"

"Statsku Rata-Rata sih. Agility C, Strength B, Speed C, Durability C."

Stats Vincent Memang Rata-Rata. Tapi, Strengthnya Lumayan Juga. Mungkin dia Bisa Menjadi Tipe Fighter dengan Itu.

"Vincent, Apakah Kamu mau Jadi Ranker Juga?"

"Kenapa Kamu Bertanya Seperti itu?Tapi Sepertinya iya."

Mungkin Aku bisa Satu Party dengan Vincent nanti.

"Barengan yuk Daftarnya Kapan-Kapan. Aku Juga Pengen Jadi Ranker."

"Oke."

Setelah Pelajaran selesai, Akhirnya Waktu Istirahat Tiba.

Vincent yang Ingin Ke Kantin Sekolah Kemudian Mengajakku Sekalian Kesana. Lagi pula, Aku Juga ingin ke Kantin untuk Membeli Cemilan untuk dimakan. Kebetulan Aku tidak Membawa Bekal.

"Oee Raphael, Ayo ke Kantin."

"Oke Vin. Meluncurrrr."

Saat Di kantin, Kantin sangat ramai sekali sehingga agak susah untuk Membeli Sebuah Makanan dan Minuman. Karena Sistem Kantin Tidak Dibedakan Antara Kelas A-C. Sehingga Banyak anak-anak dari Kelas lain yang Pergi Kesini Juga.

Akhirnya Aku dan Vincent Memutuskan Berpisah Karena Kami Berbeda Tempat untuk Pembelian.

Aku Memutuskan untuk Membeli Sebuah Paket Makanan yang Berisi sebuah Ayam Goreng, Teh dan Sebuah French Fries yang dilengkapi dengan Saus Pedas.

"Bu, Beli Paket Ayam + Teh + French Fries 1."

"Siap."

Aku Menunggu Beberapa Menit Untuk Menunggu Paket Makananku Datang. Selang Beberapa Menit, Akhirnya Paket Makananku Datang. Karena Sistem Mengambil Makanan Disini adalah Bayar Melalui Sebuah Mesin Scan, Aku Segera Membayar Paket Makananku yg Seharga 100 Roux.

Setelah Membayar, Aku Bergegas untuk Mengambil Pesananku Di Tempat Pengambilan Pesanan.

"Bu, Saya ingin mengambil Pesanan Saya. Pesanan Paket Ayam Goreng + Teh + French Fries. Ini Bukti Pembayarannya." Aku Menunjukkan Bukti Pembayarannya di Smartphoneku.

"Sipp, Ini Pesananmu ya. Selamat menikmati." Sambil Tersenyum Melayani Pelanggan.

Aku mengambil Pesananku. Kemudian, Aku Bergegas Mencari Tempat Duduk untuk Makan. Dari Kejauhan, Aku Melihat Vincent Melambaikan Tangan ke Arahku Seperti Mengajak untuk Duduk Disebelahnya.

Vincent Terlihat Duduk Bersama Seorang Perempuan. Aku mencoba Mendekati Vincent.

"Kenapa Vincent?"

"Udah Kamu Duduk Disini Aja Untuk Makan. Lagi pula Tempat yang Lain Terlihat Penuh."

"Tapi...Apa Tidak Menganggu kah Vin?"

Aku Menjawab dengan Nada Seperti Tidak Enak.

"Udah gapapa. Santai aja."

Karena Vincent Berkata seperti itu, ya Mau tidak mau aku Duduk di Sebelahnya.

"Oh iya Raphael, Kenalin dia Dari kelas 11-B. Namanya Laurencia Vanessa."

Laurencia Kemudian Segera Memperkenalkan Diri.

"Halo, Aku Laurencia dari Keluarga Vanessa. Salam kenal." Sambil Tersenyum.

"Ah iya, Salam Kenal Juga. Namaku Raphael Ignite. Satu Kelas sama Vincent Kebetulan." Aku Memperkenalkan Diriku Kepada Laurencia.

Sambil Memakan Makanan. Kami Sedikit Mengobrol tentang Ranker.

"Raphael, Keluargamu itu ada yang jadi Salah Satu Top Ranker Saat Ini kan? Apakah dia Kakakmu? Si siapa sih itu Kalo ga salah Namanya Kaizo."

"Iya, Memangnya Kenapa?"

"Wahh, Kebetulan Aku Ngefans Dengannya. Bisakah Kapan-Kapan Kamu Kenalin Aku ke dia?" Dengan Nada Excited.

"Boleh-Boleh Aja. Tapi Sejujurnya aku Gak Akur Sama Kakakku yang itu sih. Tapi Bisa Ku usahakan."

"Oke, Kutunggu ya."

Aku Merasa Tidak Enak Jadinya Jika tidak Bisa Menepati Hal Itu. Lagi pula Aku yang Paling Kecil Di Keluarga Ignite.

"Oh iya Vin, Kudengar-dengar Kau Kemarin Bertemu dengan Marco ya?Si top 5 Ranker saat ini itu." Aku bertanya Pada Vincent tentang Bertemunya dia dengan Salah Satu Top Ranker.

"Iya Raphael. Kemarin Aku Bertemu dengannya Di Sebuah Cafe. Kebetulan aku lagi Mampir ke Cafe dekat Pusat Kota Holvenheim sih. Malah Aku Kaget Marco ada Di Cafe Itu Juga. Dia juga Sepertinya Bersama Managernya."

"Seperti Apa Dia Saat Disana?" Dengan Nada Penasaran Terhadapnya.

"Woah, Dia Tampak Berwibawa, Tampan dan Ramah. Dia aja Kemarin Sempat Menyapa Sejumlah Fans Dia yang Ada di Cafe itu. Aku mendapat Tanda Tangannya juga Hehehehhe."

Vincent Menceritakan Betapa Kerennya Marco.

"Sial!. Beruntung juga kamu Vin bisa Dapet Tanda Tangannya. Lain Kali Coba ah Minta Tanda Tangannya Juga." Laurencia Membalas Perkataan Vincent.

Setelah Mengobrol Lama, Terdengar Bunyi Bell Masuk Kelas.

"Tittttt...Saatnya Masuk ke Kelas(2x)."

Sontak Aku, Vincent dan Laurencia Bergegas untuk Masuk ke Kelas Masing-Masing.

"Ayok Kita Masuk ke Kelas.Udah Bell Tuh." Ujar Vincent.

"Ayok."

"Byee Vin, Raphael. Btw nanti Mau Pulang bareng gak?"

"Boleh Tuh Ren. Raphael gimana kamu? Mau Ikut Pulang Bareng juga kah?"

"Boleh, Lagipula Aku juga Gak Ada rencana Mampir ke suatu tempat."

"Oke, Nanti aku Tunggu di Depan Gerbang ya Pas Pulang. Jangan Lupa loh Kalian Berdua."

"Aman Ren. Aku sama Raphael nanti kesana."

"Oke."

Aku dan Vincent pun Bergegas Masuk ke Kelas.

Saat di Kelas.

Pelajaran Sekarang adalah Matematika. Pelajaran yang kurang kuminati dan Sangat Membosankan Bagiku. Guru Sedang Menerangkan Materi di Depan Kelas dengan Membosankan. Dia menjelaskan Materi Menggunakan Bahasa yang Sulit Dimengerti.

"Anak-Anak, Begini ya Penyelesaian dari Soal ²Log 3 \= a dan ³Log 5 \= B Maka ⁴Log 45 Yaitu."

[⁴Log 45 \= ²^²Log(9 • 5) \= ²^²Log 9 + ²^²Log 5 \= ²^²Log 3² + ½ • ²Log 5 \= 2/2 • ²Log 3 + ½ • ³Log 5/³Log 2 \= ²Log 3 + ½ • ³Log 5/1/²Log 3 \= a + ½ • b/1/a \= a + ½ab \= a/2(b + 2).Jadi ⁴Log 45 adalah a/2(b + 2).]

"Apakah Sudah Paham Anak-Anak?."

"Sudah Paham Pak."

"Ya, Karena Sudah Paham Semua. Maka Bapak akan Membuat Soal Ya."

Sesi Jawab soal Inilah yang aku Malaskan. Terkadang soal dengan Materi yang diberikan tadi beda.

"Nah Ini Ya Soalnya anak-anak."

[Nilai 3(²Log y) - ²Log y² + ²Log 1/y Adalah]

"Ayok Yang bisa Mengerjakan Soal Ini Silahkan Maju."

Seisi Kelas Terdiam Sejenak karena Mungkin Tidak Bisa Mengerjakannya. Selang Beberapa Detik, Adam Maju ke Depan Untuk mengerjakan soal tersebut di Papan Tulis. Adam Menulis Sangat Cepat yang Membuat Seisi Kelas tercengang.

"Sudah Selesai Pak."

[3 ²Log y - ²Log y² - ²Log 1/y \= 3 ²Log y - 2 ²Log y + ²Log 1 + ²Log y \= 3 ²Log y - 3 ²Log y + ²Log 1 \= ²Log 1 \= 0.Jawabannya Adalah 0]

"Wah, Hebat kamu Adam. Jawabanmu Benar Dari segi cara maupun Hasilnya. Nah anak-anak sekarang Beri Tepuk tangan Untuk Adam.

Seisi Kelas Bertepuk Tangan untuk Adam. Murid Terpintar Memang beda.

"Nah Silahkan Duduk ke Tempatmu Adam."

"Baik Pak."

Adam Berjalan Menuju Tempat Duduknya. Banyak Anak-Anak yang Mendambakan Adam. Banyak Perempuan yang Memang suka Sama Adams sih.

*****

6 jam kemudian

Bel Pulang Sekolah Berbunyi. Aku dan Vincent Bergegas Pulang dan Menuju Ke Gerbang. Saat Berjalan, Aku dan Vincent Sempat Berbincang Sebentar.

"Hey, Vin, Kau Kenal dengan Laurencia Dari mana?"

"Hmm, Kalo Diceritain sih Rada Susah dikit sih. tapi intinya aku kenal dengan dia saat Diluar Sekolah. Waktu itu Kebetulan Bertemu di Perpustakaan Pusat sih. Di Munsen.

Tadinya mau ngambil buku Sejarah Ranker sih. Tapi saat mengambil malah Pas-pas an Ama Dia. Mana Bukunya Cuman 1 Lagi. Makanya daripada Rebutan Dia ngasih Solusi buat Baca Bareng. Yaudah aku Iya in Aja. soalnya Lagi Kepengen Baca Buku Itu."

"Gak Ngajak Ke Perpustakaan. Cukup Tau Vin."

"Lah Aku udah Ngajak Tapi Kamunya Malah Tidur pas Disamper. Yaudah aku Sendiri aja Kesana."

"Kapan?"

"Waktu Itu Pas Hari Minggu."

Hmmm. Aku mencoba Mengingat-Mengingat.

"Tuan Muda, Ada Vincent nih Mengunjungi anda."

Aku sedang Mengantuk saat Itu. Akhirnya aku memutuskan Tidur.

"Bi, Bilang aja aku lagi tidur ya. Ngantuk banget soalnya."

"Baik Tuan Muda."

Hahaha, Ternyata saat Itu dia Mengajakku untuk Ke Perpustakaan

"Hehehehe. Ngantuk bgt soalnya Vin."

Vincent tampak memasang muka datar. Setelah Berbincang-bincang, Aku dan Vincent sampai di Gerbang Sekolah. Di gerbang, Laurencia sedang Menunggu sambil Bermain Smartphonenya. Sontak Vincent Memanggil Laurencia.

"Laurenciaaa."

Laurencia yang Mendengar, Segera Berjalan ke arah Kami sambil Melambaikan Tangan.

"Dari tadi ditungguin juga. Kenapa lama banget kalian berdua?"

"Maaf, Aku tadi Berbincang Ama Raphael di Perjalanan. Makanya aku dan Raphael Jalannya Lambat."

Laurencia Memasang Muka Kesal dan Tampak Sebel.

"Yaudah ayok Pulang bareng."

"Yukk."

Kami Bertiga Akhirnya pulang Bareng dengan Berjalan Kaki. Tapi saat Dalam Perjalanan, Aku Melihat Sebuah Retakan di Jalan.

"Hey Vin, Ren. Kalian lihat Retakan di Depan itu gak?"

"Retakan Apaan Raph?Ga ada apa-apa Juga di Depan."

"Iya Gak ada apa-apa."

Hah? Aku tampak kebingungan. Masa Mereka berdua tidak Bisa melihat Retakan itu. Entah Ini Feeling atau apa, Tapi Tampaknya ada yang tidak Beres pada Retakan itu.

Tak Lama Kemudian, Alarm Peringatan Berbunyi.

"PERINGATAN!! TELAH TERJADI DUNGEON BREAK DI DAERAH HOLVENHEIM. DIULANG, PERINGATAN!! TELAH TERJADI DUNGEON BREAK DI DAERAH HOLVENHEIM."

Tiba-Tiba Retakan yang Tadi Kulihat Terbuka Menjadi Sebuah Dungeon.

Visual Character Raphael Ignite :

Visual Character Novaria Arizen :

Terpopuler

Comments

dewa imut

dewa imut

gwa sikit pun tidak faham /Sweat/

2024-04-06

2

p

p

sayang bukan komik

2024-01-10

1

Buana Lukman

Buana Lukman

bagus

2023-11-25

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 01 Raphael Ignite
2 Chapter 02 Dungeon Break
3 Chapter 03 Mansion Ignite's Family
4 Chapter 04 Roselianne Noble
5 Chapter 05 Shopping and Play
6 Chapter 06 Tersesat di Jalan yang Lurus
7 Chapter 07 Penjahat di Kereta
8 Chapter 08 Hit & Run
9 Chapter 09 Ledakan Besar
10 Chapter 10 Suara yang tak dikenali
11 Chapter 11 Ruangan dan Mata merah yang berkilau
12 Chapter 12 Triniade System
13 Chapter 13 Adela Agraze
14 Chapter 14 Pertarungan yang Tersisa
15 Chapter 15 Pertarungan tak terlihat
16 Chapter 16 Akhir dari Pertarungan
17 Chapter 17 Ikatan yang Renggang, mulai kembali Menguat
18 Chapter 18 Pesta yang Mewah
19 Chapter 19 Analisis Skill tipe Cahaya
20 Chapter 20 Kemacetan Panjang
21 Chapter 21 Diskusi Tegang
22 Chapter 22 Sistem Error??
23 Chapter 23 Mawar yang Mekar
24 Chapter 24 Kecanggihan Teknologi ITG
25 Chapter 25 Ruangan Misterius
26 Chapter 26 Jangan bersenang dulu, Masalah kan datang nanti
27 Chapter 27 Dunia tanpa Gangguan
28 Chapter 28 Melodi Merdu Bagai di Dunia Fantasi
29 Chapter 29 Ingatan masa Lama
30 Chapter 30 Akhir dari Pelatihan
31 Chapter 31 Hari yang Sempurna dengan Kondisi yang Buruk
32 Chapter 32 Benih Cinta yang mulai Bersemi
33 Chapter 33 Pemandangan Kota dari Jendela Bus
34 Chapter 34 Ketiga sifat yang Berlawanan
35 Chapter 35 Mengurus Urusan Diplomasi
36 Chapter 36 Sebastian sang Asisten Kepala Keluarga
37 Chapter 37 Telat lagi
38 Chapter 38 Leon, Novaria dan Alice
39 Chapter 39 Diriku setahun yang Lalu
40 Chapter 40 Sebuah Perasaan berkat Sebuah Senyuman
41 Chapter 41 Sang Cahaya yang Meredup
42 Chapter 42 Ulmaz Game Center
43 Chapter 43 Pertarungan Virtual Reality
44 Chapter 44 Evilanse World Paralel
45 Chapter 45 Apakah ini Akhirnya!!
46 Chapter 46 Dimulai dari Amarah dan Kecerobohan
47 Chapter 47 Caroline Wozniacki
48 Chapter 48 Suara yang Berasal dari sebuah Piano
49 Chapter 49 Basketball
50 Chapter 50 Rigorous Mode
51 Chapter 51 Waktunya pembalasan
52 Chapter 52 Sebuah Keajaiban yang Terjadi
53 Chapter 53 Suara dari sebuah Bongkahan Es
54 Chapter 54 Hanya sebuah Boneka Beruang berwarna Pink
55 Chapter 55 Bienen dan Liebe
56 Chapter 56 Ketua Asosiasi Ranker
57 Chapter 57 Kenapa Hari Ini!!
58 Chapter 58 Hasil yang Cukup Memuaskan
59 Chapter 59 Ryne dan Ujian Tulis
60 Chapter 60 Mari kita Mulai!!
61 Chapter 61 Kejutan dari Seorang Schwarz
62 Chapter 62 Sedikit Kecurangan tidaklah buruk
63 Chapter 63 Sebuah Wacana
64 Chapter 64 Bahaya Narkotika dan obat-obatan terlarang
65 Chapter 65 Angka 05 dan Bunga Mawar
66 Chapter 66 Burlinsen
67 Chapter 67 Organisasi Rosenbluten
68 Chapter 68 Tindakan Kekerasan pada Anak Dibawah Umur
69 Chapter 69 Rosenbluten dan Para Pemimpinnya
70 Chapter 70 Cahaya di tengah Gelapnya Malam
71 Chapter 71 Pertarungan Melalui Bir
72 Chapter 72 Rasa yang Telah Hilang
73 Chapter 73 Mind Control
74 Chapter 74 Ibunda yang sangat Baik Hati
75 Chapter 75 Taman
76 Chapter 76 Anting bunga membuatmu lengah
77 Chapter 77 Rio si Jaket Merah
78 Chapter 78 Fokuslah pada suatu hal dan cek kembali apakah itu sesuai
79 Chapter 79 Keadaan Pasca Pertarungan sengit
80 Chapter 80 Kepanikan tiada henti
81 Chapter 81 Kalau ada dia, kurasa kondisiku membaik
82 Chapter 82 Festival Rhine in Flammen (Part 1)
83 Chapter 83 Festival Rhine in Flammen ( Part 2 )
84 Chapter 84 Festival Rhine in Flammen ( Part 3 )
85 Chapter 85 Kaizo Ignite
86 Chapter 86 Kembalinya setelah libur panjang
87 Chapter 87 Situasi rumit dan gawat
88 Chapter 88 Air Mata Kecemburuan
89 Chapter 89 Aegis Arena Showdown ( Part 1 )
90 Chapter 90 Aegis Arena Showdown ( Part 2 )
91 Chapter 91 Pembukaan Kompetisi Aegis Arena Showdown ( Part 3 )
92 Chapter 92 Taruhan berbahaya ( Part 4 )
93 Chapter 93 Roselianne Noble vs Hilario Hernandez ( Part 5 )
94 Chapter 94 Perkembangan yang pesat ( Part 6 )
95 Chapter 95 Perkenalan Antara partisipan ( Part 7 )
96 Chapter 96 Arwah dan Waktu ( Part 8 )
97 Chapter 97 Jangan melampaui batas seenaknya! ( Part 9 )
98 Chapter 98 Penghinaan terhadap Pribumi ( Part 10 )
99 Chapter 99 Latihan keras ( Part 11 )
100 Chapter 100 Latihan Morena Iszlavia ( Part 12 )
101 Chapter 101 Pertarungan gemilang sang adik Pahlawan ( Part 13 )
102 Chapter 102 Populer vs Pemalu ( Part 14 )
103 Chapter 103 Sinergitas dengan angin ( Part 15 )
104 Chapter 104 Para tong kosong yang nyaring bunyinya ( Part 16 )
105 Chapter 105 Seorang Misterius ( Part 17 )
106 Chapter 106 Macheda dan Il-Sung ( Part 18 )
107 Happy New Year 2024
108 Chapter 107 Advanced Skill ( Part 19 )
109 Chapter 108 Popularitas ( Part 20 )
110 Chapter 109 Harga diri ( Part 21 )
111 Chapter 110 Waktu Luang dan Hiburan ( Part 22 )
112 Chapter 111 Schmerz ( Part 23 )
113 Chapter 112 Fio ( Part 24 )
114 Chapter 113 Kilas Balik Morena ( Part 25 )
115 Chapter 114 Sullivan Crestia ( Part 26 )
116 Chapter 115 Terungkapnya segala rahasia ( Part 27 )
117 Chapter 116 Benang Hitam ( Part 28 )
118 Chapter 117 Kebaikan yang sirna ( Part 29 )
119 Chapter 118 Lantunan Irama Mengerikan ( Part 30 )
120 Chapter 119 Romansa ( Part 31 )
121 Chapter 120 Maxwell Violance ( Part 32 )
122 Chapter 121 Kepercayaan diri ( Part 33 )
123 Chapter 122 The Rising Star ( Part 34 )
124 Chapter 123 Destiny of Evolution ( Part 35 )
125 Chapter 124 Peningkatan ( Part 36 )
126 Chapter 125 Ilusi Masa Lalu ( Part 37 )
127 Chapter 126 Kenangan Buruk ( Part 38 )
128 Chapter 127 Kharisma Kriminalitas Kelas Kakap ( Part 39 )
129 Chapter 128 Akhir dari sebuah Trauma ( Part 40 )
130 Chapter 129 Hadiah Rahasia dari orang Istimewa ( Part 41 )
131 Chapter 130 Aktivitas biasa ( Part 42 )
132 Chapter 131 Waktu untuk Bersantai ( Part 43 )
133 Chapter 132 Skilled Basketball ( Part 44 )
134 Chapter 133 Semi-Final Babak 1 ( PART 45 )
135 HAPPY EID MUBARAK!
136 Chapter 134 Hawa Dingin yang Menusuk ( Part 46 )
137 Chapter 135 Ketidakseimbangan Dunia Fana dan Dunia Nyata ( PART 47 )
138 Chapter 136 Peniru Handal ( PART 48 )
139 Chapter 137 Time ( Part 49 )
140 Chapter 138 Semuanya memiliki batas ( PART 50 )
141 Chapter 139 Charles Magnussen ( Part 51 )
142 Chapter 140 Emphasize ( Part 52 )
143 Chapter 141 Kekecewaan ( Part 53 )
144 Chapter 142 Beban seorang Adik ( Part 54 )
145 Chapter 143 The Path's ( Part 55 )
146 Chapter 144 Rasa Bersalah ( Part 56 )
147 Chapter 145 Letiontia ( Part 57 )
148 Chapter 146 Semi-Final Round ( Part 58 )
149 Chapter 147 Unnification vs Manifestation ( Part 59 )
150 Chapter 148 Pemikiran yang mengerikan ( Part 60 )
151 Chapter 149 Bulan pada Siang Hari ( Part 61 )
152 Chapter 150 Hal yang Mencemaskan ( Part 62 )
153 Chapter 151 Mimpi mengerikan ( PART 63 )
154 Chapter 152 Gemuruh Langit antara angin dan petir ( Part 64 )
155 Chapter 153 Pertarungan Udara ( PART 65 )
156 Chapter 154 Konsekuensi ( Part 66 )
157 Chapter 155 Perkelahian ( Part 67 )
158 Chapter 156 Bunga yang mekar setelah layu ( Part 68 )
Episodes

Updated 158 Episodes

1
Chapter 01 Raphael Ignite
2
Chapter 02 Dungeon Break
3
Chapter 03 Mansion Ignite's Family
4
Chapter 04 Roselianne Noble
5
Chapter 05 Shopping and Play
6
Chapter 06 Tersesat di Jalan yang Lurus
7
Chapter 07 Penjahat di Kereta
8
Chapter 08 Hit & Run
9
Chapter 09 Ledakan Besar
10
Chapter 10 Suara yang tak dikenali
11
Chapter 11 Ruangan dan Mata merah yang berkilau
12
Chapter 12 Triniade System
13
Chapter 13 Adela Agraze
14
Chapter 14 Pertarungan yang Tersisa
15
Chapter 15 Pertarungan tak terlihat
16
Chapter 16 Akhir dari Pertarungan
17
Chapter 17 Ikatan yang Renggang, mulai kembali Menguat
18
Chapter 18 Pesta yang Mewah
19
Chapter 19 Analisis Skill tipe Cahaya
20
Chapter 20 Kemacetan Panjang
21
Chapter 21 Diskusi Tegang
22
Chapter 22 Sistem Error??
23
Chapter 23 Mawar yang Mekar
24
Chapter 24 Kecanggihan Teknologi ITG
25
Chapter 25 Ruangan Misterius
26
Chapter 26 Jangan bersenang dulu, Masalah kan datang nanti
27
Chapter 27 Dunia tanpa Gangguan
28
Chapter 28 Melodi Merdu Bagai di Dunia Fantasi
29
Chapter 29 Ingatan masa Lama
30
Chapter 30 Akhir dari Pelatihan
31
Chapter 31 Hari yang Sempurna dengan Kondisi yang Buruk
32
Chapter 32 Benih Cinta yang mulai Bersemi
33
Chapter 33 Pemandangan Kota dari Jendela Bus
34
Chapter 34 Ketiga sifat yang Berlawanan
35
Chapter 35 Mengurus Urusan Diplomasi
36
Chapter 36 Sebastian sang Asisten Kepala Keluarga
37
Chapter 37 Telat lagi
38
Chapter 38 Leon, Novaria dan Alice
39
Chapter 39 Diriku setahun yang Lalu
40
Chapter 40 Sebuah Perasaan berkat Sebuah Senyuman
41
Chapter 41 Sang Cahaya yang Meredup
42
Chapter 42 Ulmaz Game Center
43
Chapter 43 Pertarungan Virtual Reality
44
Chapter 44 Evilanse World Paralel
45
Chapter 45 Apakah ini Akhirnya!!
46
Chapter 46 Dimulai dari Amarah dan Kecerobohan
47
Chapter 47 Caroline Wozniacki
48
Chapter 48 Suara yang Berasal dari sebuah Piano
49
Chapter 49 Basketball
50
Chapter 50 Rigorous Mode
51
Chapter 51 Waktunya pembalasan
52
Chapter 52 Sebuah Keajaiban yang Terjadi
53
Chapter 53 Suara dari sebuah Bongkahan Es
54
Chapter 54 Hanya sebuah Boneka Beruang berwarna Pink
55
Chapter 55 Bienen dan Liebe
56
Chapter 56 Ketua Asosiasi Ranker
57
Chapter 57 Kenapa Hari Ini!!
58
Chapter 58 Hasil yang Cukup Memuaskan
59
Chapter 59 Ryne dan Ujian Tulis
60
Chapter 60 Mari kita Mulai!!
61
Chapter 61 Kejutan dari Seorang Schwarz
62
Chapter 62 Sedikit Kecurangan tidaklah buruk
63
Chapter 63 Sebuah Wacana
64
Chapter 64 Bahaya Narkotika dan obat-obatan terlarang
65
Chapter 65 Angka 05 dan Bunga Mawar
66
Chapter 66 Burlinsen
67
Chapter 67 Organisasi Rosenbluten
68
Chapter 68 Tindakan Kekerasan pada Anak Dibawah Umur
69
Chapter 69 Rosenbluten dan Para Pemimpinnya
70
Chapter 70 Cahaya di tengah Gelapnya Malam
71
Chapter 71 Pertarungan Melalui Bir
72
Chapter 72 Rasa yang Telah Hilang
73
Chapter 73 Mind Control
74
Chapter 74 Ibunda yang sangat Baik Hati
75
Chapter 75 Taman
76
Chapter 76 Anting bunga membuatmu lengah
77
Chapter 77 Rio si Jaket Merah
78
Chapter 78 Fokuslah pada suatu hal dan cek kembali apakah itu sesuai
79
Chapter 79 Keadaan Pasca Pertarungan sengit
80
Chapter 80 Kepanikan tiada henti
81
Chapter 81 Kalau ada dia, kurasa kondisiku membaik
82
Chapter 82 Festival Rhine in Flammen (Part 1)
83
Chapter 83 Festival Rhine in Flammen ( Part 2 )
84
Chapter 84 Festival Rhine in Flammen ( Part 3 )
85
Chapter 85 Kaizo Ignite
86
Chapter 86 Kembalinya setelah libur panjang
87
Chapter 87 Situasi rumit dan gawat
88
Chapter 88 Air Mata Kecemburuan
89
Chapter 89 Aegis Arena Showdown ( Part 1 )
90
Chapter 90 Aegis Arena Showdown ( Part 2 )
91
Chapter 91 Pembukaan Kompetisi Aegis Arena Showdown ( Part 3 )
92
Chapter 92 Taruhan berbahaya ( Part 4 )
93
Chapter 93 Roselianne Noble vs Hilario Hernandez ( Part 5 )
94
Chapter 94 Perkembangan yang pesat ( Part 6 )
95
Chapter 95 Perkenalan Antara partisipan ( Part 7 )
96
Chapter 96 Arwah dan Waktu ( Part 8 )
97
Chapter 97 Jangan melampaui batas seenaknya! ( Part 9 )
98
Chapter 98 Penghinaan terhadap Pribumi ( Part 10 )
99
Chapter 99 Latihan keras ( Part 11 )
100
Chapter 100 Latihan Morena Iszlavia ( Part 12 )
101
Chapter 101 Pertarungan gemilang sang adik Pahlawan ( Part 13 )
102
Chapter 102 Populer vs Pemalu ( Part 14 )
103
Chapter 103 Sinergitas dengan angin ( Part 15 )
104
Chapter 104 Para tong kosong yang nyaring bunyinya ( Part 16 )
105
Chapter 105 Seorang Misterius ( Part 17 )
106
Chapter 106 Macheda dan Il-Sung ( Part 18 )
107
Happy New Year 2024
108
Chapter 107 Advanced Skill ( Part 19 )
109
Chapter 108 Popularitas ( Part 20 )
110
Chapter 109 Harga diri ( Part 21 )
111
Chapter 110 Waktu Luang dan Hiburan ( Part 22 )
112
Chapter 111 Schmerz ( Part 23 )
113
Chapter 112 Fio ( Part 24 )
114
Chapter 113 Kilas Balik Morena ( Part 25 )
115
Chapter 114 Sullivan Crestia ( Part 26 )
116
Chapter 115 Terungkapnya segala rahasia ( Part 27 )
117
Chapter 116 Benang Hitam ( Part 28 )
118
Chapter 117 Kebaikan yang sirna ( Part 29 )
119
Chapter 118 Lantunan Irama Mengerikan ( Part 30 )
120
Chapter 119 Romansa ( Part 31 )
121
Chapter 120 Maxwell Violance ( Part 32 )
122
Chapter 121 Kepercayaan diri ( Part 33 )
123
Chapter 122 The Rising Star ( Part 34 )
124
Chapter 123 Destiny of Evolution ( Part 35 )
125
Chapter 124 Peningkatan ( Part 36 )
126
Chapter 125 Ilusi Masa Lalu ( Part 37 )
127
Chapter 126 Kenangan Buruk ( Part 38 )
128
Chapter 127 Kharisma Kriminalitas Kelas Kakap ( Part 39 )
129
Chapter 128 Akhir dari sebuah Trauma ( Part 40 )
130
Chapter 129 Hadiah Rahasia dari orang Istimewa ( Part 41 )
131
Chapter 130 Aktivitas biasa ( Part 42 )
132
Chapter 131 Waktu untuk Bersantai ( Part 43 )
133
Chapter 132 Skilled Basketball ( Part 44 )
134
Chapter 133 Semi-Final Babak 1 ( PART 45 )
135
HAPPY EID MUBARAK!
136
Chapter 134 Hawa Dingin yang Menusuk ( Part 46 )
137
Chapter 135 Ketidakseimbangan Dunia Fana dan Dunia Nyata ( PART 47 )
138
Chapter 136 Peniru Handal ( PART 48 )
139
Chapter 137 Time ( Part 49 )
140
Chapter 138 Semuanya memiliki batas ( PART 50 )
141
Chapter 139 Charles Magnussen ( Part 51 )
142
Chapter 140 Emphasize ( Part 52 )
143
Chapter 141 Kekecewaan ( Part 53 )
144
Chapter 142 Beban seorang Adik ( Part 54 )
145
Chapter 143 The Path's ( Part 55 )
146
Chapter 144 Rasa Bersalah ( Part 56 )
147
Chapter 145 Letiontia ( Part 57 )
148
Chapter 146 Semi-Final Round ( Part 58 )
149
Chapter 147 Unnification vs Manifestation ( Part 59 )
150
Chapter 148 Pemikiran yang mengerikan ( Part 60 )
151
Chapter 149 Bulan pada Siang Hari ( Part 61 )
152
Chapter 150 Hal yang Mencemaskan ( Part 62 )
153
Chapter 151 Mimpi mengerikan ( PART 63 )
154
Chapter 152 Gemuruh Langit antara angin dan petir ( Part 64 )
155
Chapter 153 Pertarungan Udara ( PART 65 )
156
Chapter 154 Konsekuensi ( Part 66 )
157
Chapter 155 Perkelahian ( Part 67 )
158
Chapter 156 Bunga yang mekar setelah layu ( Part 68 )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!