Chapter 05 Shopping and Play

Aku pun segera menemui Joanne yang biasa berada di Ruangannya. Sesampainya di depan Ruangan Nya, aku mengetuk pintunya sebanyak tiga kali.

"Tuk..Tuk..Tuk."

Terdapat suara dari dalam setelah aku mengetuk pintu.

"Masuk saja, pintunya tidak dikunci."

Aku pun langsung membuka pintu dan melihat Joanne sedang sibuk mengisi lembaran-lembaran kertas yang ada di Meja Kerjanya.

"Ah Tuan Muda. Ada perlu apa kemari?"

"Aku ingin mengambil kunci mobilku."

"Oh Kunci mobil, tunggu sebentar biar saya ambilkan kuncinya."

"Oke."

Aku menunggu Joanne mengambil kuncinya sembari melihat-lihat isi Ruangannya. Tampak elegan juga Ruangan Joanne ini. Sayangnya banyak sekali lembaran-lembaran kertas yang tertumpuk di Meja Kerjanya.

Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya Joanne pun menemukan kuncinya.

"Ini Tuan Muda Kuncinya." Sambil memberikan kuncinya kepadaku.

"Oke, terimakasih Joanne. Lanjutkan pekerjaanmu."

"Baik tuan Muda."

Setelah mendapatkan kunci mobil, aku bergegas pergi ke Garasi. Berjalan ke Garasi sembari mengecek berbagai surat-surat izin mengemudi dan kartu identitas. Semua tampak lengkap.

Sesampainya di Garasi, aku pun membuka pintu mobilku dan menyalakan mesinnya. Aku panaskan mesin sejenak, sesudah mesin sudah lumayan panas. Aku pun menancap gas dengan perlahan ke arah luar

Aku pun dengan segera memerintahkan para Penjaga untuk membuka gerbangnya.

"Pak, Tolong bukain Gerbangnya."

"Baik Tuan Muda."

Para penjaga sigap membuka gerbang kediamanku. Aku pun lanjut mengemudi ke Kediaman Noble

Setelah sampai di Depan Kediaman Noble, aku langsung mengechat Roselianne.

-aku sudah di depan rumahmu Rose.

Tak berselang lama, Roselianne pun membalas chat ku.

-oke, aku akan segera kesana.

Kulihat ke arah Kediaman Noble, sebuah pintu besar terbuka dengan perlahan. Muncul sesosok Perempuan berwujud seperti bidadari. Awalnya aku nampak tak percaya, setelah ku melihatnya lagi dengan jelas ternyata perempuan itu adalah Roselianne.

Roselianne tampak seperti bidadari dengan sebuah Dress yang dipakainya. Tampak aksesoris mengelilinginya yang membuatnya tampak elegan. Roselianne menuju ke arah mobilku dengan sedikit berlari kecil.

"Maaf Menunggu Rapha."

"Santai aja, aku juga tidak menunggu lama."

Roselianne membuka pintu mobil dan duduk di sampingku yang menyetir.

"Mau kemana dulu Rose? apa mau langsung ke Cafe di Stuttgarter?."

"Hm… enaknya sih berjalan-jalan dulu. Tapi terserah kamu aja Raph, aku ikut kamu aja."

"Kalau ke Mall dulu gimana? Nanti biar aku yang bayarin belanjaannya."

"Boleh. Tapi gausah bayarin segala, kalau ke mall biar aku aja yang bayar. Kamu cukup traktir di Cafe saja nanti."

"Yaudah, pasang seat beltnya aja dulu biar aman. Sejujurnya kamu tampak cantik sekarang dengan dress dan kalung yang kau pakai itu."

"Eh…" Roselianne tampak seperti malu dan mukanya merah.

Aku pun langsung tancap gas menuju Mall di Stuttgarter. Sembari mengendarai, kami sedikit mengobrol agar tak terlalu bosan saat menyetir.

"Kacamata hitam yang kau pakai tampak cocok denganmu Raph."

"Makasih, ini juga sebenernya aku gak sengaja Nemu di Lemari. Kupikir aku cocok untuk memakainya jadinya ku pakai hari ini."

"Hahaha, sepertinya sifat PD mu masih saja dari kecil. Tapi dengan sifatmu itu yang membuat dirimu terlihat bagus."

"Ya aku terlihat percaya diri juga karena denganmu. Kalau dengan orang yang tidak kukenal mana mungkin aku memakai ini."

*Jangan begitu Raph, kamu tampak.. Ganteng di mata orang lain. Sebaiknya kamu kalau keluar pakai aja kacamata itu terus. Nanti pasti ada perempuan yang mendekatimu."

Aku melihat ke arah Roselianne, mukanya tampak merah saat mengatakan aku ganteng. Entah ini perasaanku atau bukan, Roselianne mukanya sering memerah dan tampak malu-malu saat bersamaku.

"Sebenernya, aku ada sih orang yang Kusuka di sekolahku. Tapi kayaknya sedikit mustahil untuk mendapatkannya"

"Ehh… siapa itu?"

"Rahasia kalau itu. Hahahaha."

"Ihh.. Sebel bgt deh." Memasang ekspresi kesal.

Setelah Berbincang-bincang cukup lama, akhirnya kami berdua sampai di Mallnya. Grand Livina Stuttgarter.

Aku pun segera menuju ke parkiran mobil untuk memakirkan mobilku. Sebelum masuk ke parkiran, ada parking system yang diwajibkan untuk mengambil tiket parkir. Ini dilakukan guna meminimalisir pencurian mobil di parkiran.

Aku pun menekan tombol ticket agar Barrier Gatenya terbuka. Barrier gate terbuka, aku langsung mencari parkiran yang kosong.

Setelah menemukan parkiran, kami berdua pun keluar dari mobil. Aku mengunci mobilku agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Tit..Tit."

Bunyi tanda bahwa mobil sudah terkunci. Kami pun segera masuk ke Mallnya.

"Kamu mau kemana dulu Rose? Aku ikut aja."

"Kayaknya… aku mau ke Toko Tas dulu. Soalnya Tasku udah lama belum kuganti."

"Oh yaudah."

Kami pun masuk ke dalam Mallnya. Sebuah pintu otomatis terbuka. Mallnya ramai sekali saat kulihat. Wajar sih, karena ini hari libur. Jadi banyak orang yang memilih waktu liburannya digunakan untuk berbelanja berbagai macam barang di Mall. Apalagi Mall ini bisa dibilang sebagai Mall Pusat di Kota Stuttgarter.

Kami berjalan-jalan mencari dimana letak toko yang menjual sebuah Tas. Muter sama muter sini mencari-cari toko Tas di lantai 1 tidak ada yang menjualnya. Kami pun menaiki lantai menggunakan eskalator untuk ke lantai 2. Berharap di lantai 2 ada yang menjual sebuah tas dengan kualitas bagus..

Akhirnya, setelah berjalan kesana kemari ada toko tas bermerk Lion Hart. Merk yang ku tau memiliki kualitas dan juga sudah terkenal ini. Roselianne pun langsung menuju ke toko tersebut.

Di dalam toko terlihat mewah sekali. Banyak sekali tas dengan segala jenis yang terpampang di dalamnya. Harga disini ya… memang harga-harga kualitas atas sih. Tapi seperti kata pepatah. Ada harga, ada kualitas.

Roselianne pun berkeliling mencari Tas yang cocok untuknya. Dia melihat-lihat Tas-Tas tanpa terlewatkan satupun. Sementara itu, aku ikut menemani Roselianne melihat-lihat Tas-Tas. Sesekali juga aku melihat Tas yang menurutku cocok untukku.

Roselianne pun selalu meminta saran dariku apakah tas itu cocok dengannya apa tidak.

"Raph, Tas ini cocok untukku gak? Warnanya bagus ih." Sambil menenteng tasnya

"Kalau menurutmu bagus ya… cocok-cocok aja."

"Ah minta saran darimu Daritadi bilang bagus-bagus aja. Ga ada kata lain apa Raph?"

"Ya mau gimana lagi. Aku awam untuk masalah ini. Coba kau tanya ke sellernya."

"Hmm… yaudah deh. Aku akan melihat-lihat lagi."

Hah… memang sifat perempuan seperti itu. Roselianne pun sama saja.

Aku pun lanjut melihat-lihat Tas untuk Pria. Tapi sepertinya tidak ada yang cocok untukku. Jadi aku tidak membeli apa-apa di toko ini

Sepertinya Roselianne sudah menemukan Tas yang dia inginkan setelah melihat-lihat. Aku pun segera menemui dirinya.

"Sudah selesai kah Rose?"

"Sudah Raph, maaf membuatmu menunggu terlalu lama."

"Santai aja. Yaudah temenin aku juga yuk. Aku mau ke Toko Pakaian yang di sebelah sana. Sepertinya bagus-bagus." Sambil menunjuk ke Arah toko Shirt's & Style yang berada di dekat Eskalator menuju lantai 3.

"Yuk."

Kami berdua pun pergi dari Toko Tas dan menuju ke Toko Shirt's & Style. Saat sudah sampai, aku lihat banyak sekali pakaian-pakaian mulai dari kemeja hingga sebuah pakaian Casual yang bagus-bagus. Sepertinya aku akan membeli banyak pakaian disini. Mumpung harganya juga sedikit terjangkau.

"Aku tunggu diluar aja deh Raph. Kamu aja yang ke dalam."

"Ayoklah Rose, ikut masuk juga. Aku kan juga ingin minta saranmu." Dengan nada membujuk Roselianne agar ikut masuk.

"Emmm…. Yaudah deh."

Pertama-tama, aku ke bagian Pakaian Kemeja. Banyak sekali Kemeja dengan model bagus tapi dengan harga yang terjangkau. Aku pun langsung memilih Kemeja bermotif Flannel dan Kemeja Formal tanpa memikirkan apa-apa lagi. Aku juga ingin mencoba memakai Kemejanya di tempat yang sudah disediakan di Toko ini.

Aku pun masuk ke ruang ganti pakaian. Melepas Blazerku dan Kemeja putihku yang sebelumnya. Menggantinya dengan Kemeja Flannel yang ingin kucoba. Aku pun dengan cepat memakai Kemejanya. Setelah selesai memakainya, aku pun langsung keluar dari ruang ganti dan meminta saran kepada Roselianne.

"Bagaimana Rose, apa cocok denganku?" Sambil memasang Pose dengan memasukkan tangan ke saku celana.

"Hmm..lebih bagus yang lengan pendek. Tapi cocok untukmu sih."

"Oke-oke."

Akupun masuk lagi dan Mengganti baju lagi dengan Kemeja Formal. Sama seperti sebelumnya, aku pun meminta saran kembali kepada Roselianne.

"Kalau ini Rose? Cocok juga?"

"Ini cocok banget kalau di Acara-Acara Formal."

"Baiklah, aku akan membeli dua-duanya."

Akupun mengganti baju lagi dengan Baju yang tadi kupakai. Setelah selesai mengganti Baju, aku langsung membayar Kemeja yang ingin kubeli.

Selesai Membayar, Aku dan Roselianne pergi dari toko. Dan memikirkan rencana selanjutnya.

"Mau kemana lagi abis ini Rose?"

"Gatau Raph, aku juga bingung mau kemana lagi. Soalnya aku cuman pengen beli Tas aja sih "

"Hmm.. bagaimana kalau kita main di Game Center? Setahuku di Lantai 4 ada Game Center yang tersedia "

"Wah boleh tuh. Ayok kesana aja."

"Oke, meluncur."

Kami berdua pun segera pergi ke Game Center yang berada di Lantai 4. Sesampainya di Game Center, kami pun pergi ke Kasir untuk membeli sebuah Kartu permainan. Game Card digunakan untuk mengaktifkan permainan yang ada di Game Center. Cara kerjanya mudah, hanya perlu di tempelkan Kartu tersebut ke permainan yang ingin kita mainkan.

"Kak, aku ingin membeli 2 Game card dengan saldo masing-masing di Kartunya terisi 100 Roux ya." Sembari membayar harga untuk 2 kartu dengan masing-masing kartu yang berisi 100 Roux.

"Baik kak, mohon tunggu sebentar ya."

"Iya."

Menunggu beberapa menit. Penjaga kasirnya pun memberi 2 kartu kepadaku.

"Ini kak Kartunya. Terimakasih." Sambil memberikan kartunya.

"Sama-sama."

Aku memberikan satu Game Card kepada Roselianne.

"Kamu mau main apa duluan Rose?"

"Emm.. main lempar bola basket yuk. Sembari olahraga sedikit."

"Yaudah Ayok."

Kami pun menuju ke Tempat Basketball Throwing Game berada. Sesampainya di Depan mesinnya, kami pun sepakat untuk berlomba siapa yang paling banyak memasukkan bolanya. Kami berdua dengan asiknya menikmati permainan ini. Hingga akhir permainan, skor yang ditunjukkan oleh mesin menunjukkan bahwa Skor Roselianne lebih banyak ketimbang diriku.

"Yeyy. Aku menang."

Tampak Roselianne sangat senang sekali. Yang artinya dia sangat menikmati hal ini.

"Yahh, aku kalah. Mau coba main ulang?"

"Gak ah, aku mau bermain game yang lain. Kali ini mau main Table Hockey? Yang kalah bakal kabulin 1 permintaan yang menang. Tapi bukan permintaan yang aneh-aneh loh."

"Boleh tuh. Kali ini aku pasti menang."

"Hahaha. Coba aja. Aku pasti bakal kalahin kamu lagi."

Kami pun bermain Table Hockey. Aku dan Roselianne sama-sama memegang alat untuk memukul bola hockeynya. Permainan dimulai. Yang memukul pertama adalah Roselianne. Roselianne memukul ke arah tengah.

"Duak.." bunyi saat memukul bola hockey.

Aku pun langsung menahan bola yang menuju ke arah gawang agar tidak kebobolan. Saat mengenai alat pukulan Hockeyku, bolanya memantul kembali ke arah Roselianne. Roselianne kembali memukul bolanya dengan kencang.

"Tak.."

Bolanya pun masuk ke arah Gawangku. Skor saat ini 0-1 untuk Roselianne. Selanjutnya, giliranku untuk melakukan pukulan pertama. Aku mengarahkan bolanya ke arah samping agar bolanya bisa memantul kembali ke arahku.

"Duak…Duak."

Bolanya memantul kembali ke Arahku. Aku pun langsung melemparkan pukulan ke arah Gawangnya dengan kencang.

"Tas… Tak."

Dan Pukulanku masuk kedalam Gawangnya. Skor Kali Ini 1-1. Sama-sama bermain dengan serius untuk menang. Tak ada kata lengah walau satu detik pun dalam permainan. Hingga akhir permainan, skor pun hanya berubah sedikit. 5-5, skor sama dan ini adalah Pukulan penentuan dariku.

Aku memulai permainan dengan memukul ke arah gawang langsung. Namun, pukulanku masih bisa ditahan oleh Roselianne. Bola memantul lagi ke arah ku setelah mengenai alatnya. Aku langsung memukul dengan kerasnya sehingga memicu suara yang keras.

"DUAK…"

Pukulan terasa kencang tak beraturan. Roselianne tampak kebingungan saat ingin menghalau bolanya. Sehingga bola dapat dengan mudahnya masuk ke gawangnya. Aku menang lagi dalam permainan ini.

"Hahaha, aku menang lagi Rose."

"Ihh… nyebelin banget deh. Kalah mulu." memasang muka sebal.

"Sesuai janji ya, yang kalah bakal nurutin permintaan yang menang."

"Iya-iya, apa permintaanmu?"

"Simpel aja, kamu temani aku latihan di tempat latihan keluargaku. Ya… setiap hari libur sih kalau mau. Gimana?"

"Hm…itu aja? Ga ada yang lain kan?"

"Iya. Cukup itu aja yang kuminta."

"Boleh aja sih. Tapi gapapa kan kalau aku ikut memakai fasilitasnya?"

"Gapapa."

"Oke. Deal."

"Sip. Yaudah kita langsung ke Cafe aja, udah jam setengah 2 siang nih. Kalau pulang ke sorean nanti kamu dimarahin."

"Yaudah, ayok ke Cafe aja."

Akhirnya kami berdua pun pergi keluar dari Mall.

Terpopuler

Comments

hansen patar

hansen patar

hadeh...

2023-10-05

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 01 Raphael Ignite
2 Chapter 02 Dungeon Break
3 Chapter 03 Mansion Ignite's Family
4 Chapter 04 Roselianne Noble
5 Chapter 05 Shopping and Play
6 Chapter 06 Tersesat di Jalan yang Lurus
7 Chapter 07 Penjahat di Kereta
8 Chapter 08 Hit & Run
9 Chapter 09 Ledakan Besar
10 Chapter 10 Suara yang tak dikenali
11 Chapter 11 Ruangan dan Mata merah yang berkilau
12 Chapter 12 Triniade System
13 Chapter 13 Adela Agraze
14 Chapter 14 Pertarungan yang Tersisa
15 Chapter 15 Pertarungan tak terlihat
16 Chapter 16 Akhir dari Pertarungan
17 Chapter 17 Ikatan yang Renggang, mulai kembali Menguat
18 Chapter 18 Pesta yang Mewah
19 Chapter 19 Analisis Skill tipe Cahaya
20 Chapter 20 Kemacetan Panjang
21 Chapter 21 Diskusi Tegang
22 Chapter 22 Sistem Error??
23 Chapter 23 Mawar yang Mekar
24 Chapter 24 Kecanggihan Teknologi ITG
25 Chapter 25 Ruangan Misterius
26 Chapter 26 Jangan bersenang dulu, Masalah kan datang nanti
27 Chapter 27 Dunia tanpa Gangguan
28 Chapter 28 Melodi Merdu Bagai di Dunia Fantasi
29 Chapter 29 Ingatan masa Lama
30 Chapter 30 Akhir dari Pelatihan
31 Chapter 31 Hari yang Sempurna dengan Kondisi yang Buruk
32 Chapter 32 Benih Cinta yang mulai Bersemi
33 Chapter 33 Pemandangan Kota dari Jendela Bus
34 Chapter 34 Ketiga sifat yang Berlawanan
35 Chapter 35 Mengurus Urusan Diplomasi
36 Chapter 36 Sebastian sang Asisten Kepala Keluarga
37 Chapter 37 Telat lagi
38 Chapter 38 Leon, Novaria dan Alice
39 Chapter 39 Diriku setahun yang Lalu
40 Chapter 40 Sebuah Perasaan berkat Sebuah Senyuman
41 Chapter 41 Sang Cahaya yang Meredup
42 Chapter 42 Ulmaz Game Center
43 Chapter 43 Pertarungan Virtual Reality
44 Chapter 44 Evilanse World Paralel
45 Chapter 45 Apakah ini Akhirnya!!
46 Chapter 46 Dimulai dari Amarah dan Kecerobohan
47 Chapter 47 Caroline Wozniacki
48 Chapter 48 Suara yang Berasal dari sebuah Piano
49 Chapter 49 Basketball
50 Chapter 50 Rigorous Mode
51 Chapter 51 Waktunya pembalasan
52 Chapter 52 Sebuah Keajaiban yang Terjadi
53 Chapter 53 Suara dari sebuah Bongkahan Es
54 Chapter 54 Hanya sebuah Boneka Beruang berwarna Pink
55 Chapter 55 Bienen dan Liebe
56 Chapter 56 Ketua Asosiasi Ranker
57 Chapter 57 Kenapa Hari Ini!!
58 Chapter 58 Hasil yang Cukup Memuaskan
59 Chapter 59 Ryne dan Ujian Tulis
60 Chapter 60 Mari kita Mulai!!
61 Chapter 61 Kejutan dari Seorang Schwarz
62 Chapter 62 Sedikit Kecurangan tidaklah buruk
63 Chapter 63 Sebuah Wacana
64 Chapter 64 Bahaya Narkotika dan obat-obatan terlarang
65 Chapter 65 Angka 05 dan Bunga Mawar
66 Chapter 66 Burlinsen
67 Chapter 67 Organisasi Rosenbluten
68 Chapter 68 Tindakan Kekerasan pada Anak Dibawah Umur
69 Chapter 69 Rosenbluten dan Para Pemimpinnya
70 Chapter 70 Cahaya di tengah Gelapnya Malam
71 Chapter 71 Pertarungan Melalui Bir
72 Chapter 72 Rasa yang Telah Hilang
73 Chapter 73 Mind Control
74 Chapter 74 Ibunda yang sangat Baik Hati
75 Chapter 75 Taman
76 Chapter 76 Anting bunga membuatmu lengah
77 Chapter 77 Rio si Jaket Merah
78 Chapter 78 Fokuslah pada suatu hal dan cek kembali apakah itu sesuai
79 Chapter 79 Keadaan Pasca Pertarungan sengit
80 Chapter 80 Kepanikan tiada henti
81 Chapter 81 Kalau ada dia, kurasa kondisiku membaik
82 Chapter 82 Festival Rhine in Flammen (Part 1)
83 Chapter 83 Festival Rhine in Flammen ( Part 2 )
84 Chapter 84 Festival Rhine in Flammen ( Part 3 )
85 Chapter 85 Kaizo Ignite
86 Chapter 86 Kembalinya setelah libur panjang
87 Chapter 87 Situasi rumit dan gawat
88 Chapter 88 Air Mata Kecemburuan
89 Chapter 89 Aegis Arena Showdown ( Part 1 )
90 Chapter 90 Aegis Arena Showdown ( Part 2 )
91 Chapter 91 Pembukaan Kompetisi Aegis Arena Showdown ( Part 3 )
92 Chapter 92 Taruhan berbahaya ( Part 4 )
93 Chapter 93 Roselianne Noble vs Hilario Hernandez ( Part 5 )
94 Chapter 94 Perkembangan yang pesat ( Part 6 )
95 Chapter 95 Perkenalan Antara partisipan ( Part 7 )
96 Chapter 96 Arwah dan Waktu ( Part 8 )
97 Chapter 97 Jangan melampaui batas seenaknya! ( Part 9 )
98 Chapter 98 Penghinaan terhadap Pribumi ( Part 10 )
99 Chapter 99 Latihan keras ( Part 11 )
100 Chapter 100 Latihan Morena Iszlavia ( Part 12 )
101 Chapter 101 Pertarungan gemilang sang adik Pahlawan ( Part 13 )
102 Chapter 102 Populer vs Pemalu ( Part 14 )
103 Chapter 103 Sinergitas dengan angin ( Part 15 )
104 Chapter 104 Para tong kosong yang nyaring bunyinya ( Part 16 )
105 Chapter 105 Seorang Misterius ( Part 17 )
106 Chapter 106 Macheda dan Il-Sung ( Part 18 )
107 Happy New Year 2024
108 Chapter 107 Advanced Skill ( Part 19 )
109 Chapter 108 Popularitas ( Part 20 )
110 Chapter 109 Harga diri ( Part 21 )
111 Chapter 110 Waktu Luang dan Hiburan ( Part 22 )
112 Chapter 111 Schmerz ( Part 23 )
113 Chapter 112 Fio ( Part 24 )
114 Chapter 113 Kilas Balik Morena ( Part 25 )
115 Chapter 114 Sullivan Crestia ( Part 26 )
116 Chapter 115 Terungkapnya segala rahasia ( Part 27 )
117 Chapter 116 Benang Hitam ( Part 28 )
118 Chapter 117 Kebaikan yang sirna ( Part 29 )
119 Chapter 118 Lantunan Irama Mengerikan ( Part 30 )
120 Chapter 119 Romansa ( Part 31 )
121 Chapter 120 Maxwell Violance ( Part 32 )
122 Chapter 121 Kepercayaan diri ( Part 33 )
123 Chapter 122 The Rising Star ( Part 34 )
124 Chapter 123 Destiny of Evolution ( Part 35 )
125 Chapter 124 Peningkatan ( Part 36 )
126 Chapter 125 Ilusi Masa Lalu ( Part 37 )
127 Chapter 126 Kenangan Buruk ( Part 38 )
128 Chapter 127 Kharisma Kriminalitas Kelas Kakap ( Part 39 )
129 Chapter 128 Akhir dari sebuah Trauma ( Part 40 )
130 Chapter 129 Hadiah Rahasia dari orang Istimewa ( Part 41 )
131 Chapter 130 Aktivitas biasa ( Part 42 )
132 Chapter 131 Waktu untuk Bersantai ( Part 43 )
133 Chapter 132 Skilled Basketball ( Part 44 )
134 Chapter 133 Semi-Final Babak 1 ( PART 45 )
135 HAPPY EID MUBARAK!
136 Chapter 134 Hawa Dingin yang Menusuk ( Part 46 )
137 Chapter 135 Ketidakseimbangan Dunia Fana dan Dunia Nyata ( PART 47 )
138 Chapter 136 Peniru Handal ( PART 48 )
139 Chapter 137 Time ( Part 49 )
140 Chapter 138 Semuanya memiliki batas ( PART 50 )
141 Chapter 139 Charles Magnussen ( Part 51 )
142 Chapter 140 Emphasize ( Part 52 )
143 Chapter 141 Kekecewaan ( Part 53 )
144 Chapter 142 Beban seorang Adik ( Part 54 )
145 Chapter 143 The Path's ( Part 55 )
146 Chapter 144 Rasa Bersalah ( Part 56 )
147 Chapter 145 Letiontia ( Part 57 )
148 Chapter 146 Semi-Final Round ( Part 58 )
149 Chapter 147 Unnification vs Manifestation ( Part 59 )
150 Chapter 148 Pemikiran yang mengerikan ( Part 60 )
151 Chapter 149 Bulan pada Siang Hari ( Part 61 )
152 Chapter 150 Hal yang Mencemaskan ( Part 62 )
153 Chapter 151 Mimpi mengerikan ( PART 63 )
154 Chapter 152 Gemuruh Langit antara angin dan petir ( Part 64 )
155 Chapter 153 Pertarungan Udara ( PART 65 )
156 Chapter 154 Konsekuensi ( Part 66 )
157 Chapter 155 Perkelahian ( Part 67 )
158 Chapter 156 Bunga yang mekar setelah layu ( Part 68 )
Episodes

Updated 158 Episodes

1
Chapter 01 Raphael Ignite
2
Chapter 02 Dungeon Break
3
Chapter 03 Mansion Ignite's Family
4
Chapter 04 Roselianne Noble
5
Chapter 05 Shopping and Play
6
Chapter 06 Tersesat di Jalan yang Lurus
7
Chapter 07 Penjahat di Kereta
8
Chapter 08 Hit & Run
9
Chapter 09 Ledakan Besar
10
Chapter 10 Suara yang tak dikenali
11
Chapter 11 Ruangan dan Mata merah yang berkilau
12
Chapter 12 Triniade System
13
Chapter 13 Adela Agraze
14
Chapter 14 Pertarungan yang Tersisa
15
Chapter 15 Pertarungan tak terlihat
16
Chapter 16 Akhir dari Pertarungan
17
Chapter 17 Ikatan yang Renggang, mulai kembali Menguat
18
Chapter 18 Pesta yang Mewah
19
Chapter 19 Analisis Skill tipe Cahaya
20
Chapter 20 Kemacetan Panjang
21
Chapter 21 Diskusi Tegang
22
Chapter 22 Sistem Error??
23
Chapter 23 Mawar yang Mekar
24
Chapter 24 Kecanggihan Teknologi ITG
25
Chapter 25 Ruangan Misterius
26
Chapter 26 Jangan bersenang dulu, Masalah kan datang nanti
27
Chapter 27 Dunia tanpa Gangguan
28
Chapter 28 Melodi Merdu Bagai di Dunia Fantasi
29
Chapter 29 Ingatan masa Lama
30
Chapter 30 Akhir dari Pelatihan
31
Chapter 31 Hari yang Sempurna dengan Kondisi yang Buruk
32
Chapter 32 Benih Cinta yang mulai Bersemi
33
Chapter 33 Pemandangan Kota dari Jendela Bus
34
Chapter 34 Ketiga sifat yang Berlawanan
35
Chapter 35 Mengurus Urusan Diplomasi
36
Chapter 36 Sebastian sang Asisten Kepala Keluarga
37
Chapter 37 Telat lagi
38
Chapter 38 Leon, Novaria dan Alice
39
Chapter 39 Diriku setahun yang Lalu
40
Chapter 40 Sebuah Perasaan berkat Sebuah Senyuman
41
Chapter 41 Sang Cahaya yang Meredup
42
Chapter 42 Ulmaz Game Center
43
Chapter 43 Pertarungan Virtual Reality
44
Chapter 44 Evilanse World Paralel
45
Chapter 45 Apakah ini Akhirnya!!
46
Chapter 46 Dimulai dari Amarah dan Kecerobohan
47
Chapter 47 Caroline Wozniacki
48
Chapter 48 Suara yang Berasal dari sebuah Piano
49
Chapter 49 Basketball
50
Chapter 50 Rigorous Mode
51
Chapter 51 Waktunya pembalasan
52
Chapter 52 Sebuah Keajaiban yang Terjadi
53
Chapter 53 Suara dari sebuah Bongkahan Es
54
Chapter 54 Hanya sebuah Boneka Beruang berwarna Pink
55
Chapter 55 Bienen dan Liebe
56
Chapter 56 Ketua Asosiasi Ranker
57
Chapter 57 Kenapa Hari Ini!!
58
Chapter 58 Hasil yang Cukup Memuaskan
59
Chapter 59 Ryne dan Ujian Tulis
60
Chapter 60 Mari kita Mulai!!
61
Chapter 61 Kejutan dari Seorang Schwarz
62
Chapter 62 Sedikit Kecurangan tidaklah buruk
63
Chapter 63 Sebuah Wacana
64
Chapter 64 Bahaya Narkotika dan obat-obatan terlarang
65
Chapter 65 Angka 05 dan Bunga Mawar
66
Chapter 66 Burlinsen
67
Chapter 67 Organisasi Rosenbluten
68
Chapter 68 Tindakan Kekerasan pada Anak Dibawah Umur
69
Chapter 69 Rosenbluten dan Para Pemimpinnya
70
Chapter 70 Cahaya di tengah Gelapnya Malam
71
Chapter 71 Pertarungan Melalui Bir
72
Chapter 72 Rasa yang Telah Hilang
73
Chapter 73 Mind Control
74
Chapter 74 Ibunda yang sangat Baik Hati
75
Chapter 75 Taman
76
Chapter 76 Anting bunga membuatmu lengah
77
Chapter 77 Rio si Jaket Merah
78
Chapter 78 Fokuslah pada suatu hal dan cek kembali apakah itu sesuai
79
Chapter 79 Keadaan Pasca Pertarungan sengit
80
Chapter 80 Kepanikan tiada henti
81
Chapter 81 Kalau ada dia, kurasa kondisiku membaik
82
Chapter 82 Festival Rhine in Flammen (Part 1)
83
Chapter 83 Festival Rhine in Flammen ( Part 2 )
84
Chapter 84 Festival Rhine in Flammen ( Part 3 )
85
Chapter 85 Kaizo Ignite
86
Chapter 86 Kembalinya setelah libur panjang
87
Chapter 87 Situasi rumit dan gawat
88
Chapter 88 Air Mata Kecemburuan
89
Chapter 89 Aegis Arena Showdown ( Part 1 )
90
Chapter 90 Aegis Arena Showdown ( Part 2 )
91
Chapter 91 Pembukaan Kompetisi Aegis Arena Showdown ( Part 3 )
92
Chapter 92 Taruhan berbahaya ( Part 4 )
93
Chapter 93 Roselianne Noble vs Hilario Hernandez ( Part 5 )
94
Chapter 94 Perkembangan yang pesat ( Part 6 )
95
Chapter 95 Perkenalan Antara partisipan ( Part 7 )
96
Chapter 96 Arwah dan Waktu ( Part 8 )
97
Chapter 97 Jangan melampaui batas seenaknya! ( Part 9 )
98
Chapter 98 Penghinaan terhadap Pribumi ( Part 10 )
99
Chapter 99 Latihan keras ( Part 11 )
100
Chapter 100 Latihan Morena Iszlavia ( Part 12 )
101
Chapter 101 Pertarungan gemilang sang adik Pahlawan ( Part 13 )
102
Chapter 102 Populer vs Pemalu ( Part 14 )
103
Chapter 103 Sinergitas dengan angin ( Part 15 )
104
Chapter 104 Para tong kosong yang nyaring bunyinya ( Part 16 )
105
Chapter 105 Seorang Misterius ( Part 17 )
106
Chapter 106 Macheda dan Il-Sung ( Part 18 )
107
Happy New Year 2024
108
Chapter 107 Advanced Skill ( Part 19 )
109
Chapter 108 Popularitas ( Part 20 )
110
Chapter 109 Harga diri ( Part 21 )
111
Chapter 110 Waktu Luang dan Hiburan ( Part 22 )
112
Chapter 111 Schmerz ( Part 23 )
113
Chapter 112 Fio ( Part 24 )
114
Chapter 113 Kilas Balik Morena ( Part 25 )
115
Chapter 114 Sullivan Crestia ( Part 26 )
116
Chapter 115 Terungkapnya segala rahasia ( Part 27 )
117
Chapter 116 Benang Hitam ( Part 28 )
118
Chapter 117 Kebaikan yang sirna ( Part 29 )
119
Chapter 118 Lantunan Irama Mengerikan ( Part 30 )
120
Chapter 119 Romansa ( Part 31 )
121
Chapter 120 Maxwell Violance ( Part 32 )
122
Chapter 121 Kepercayaan diri ( Part 33 )
123
Chapter 122 The Rising Star ( Part 34 )
124
Chapter 123 Destiny of Evolution ( Part 35 )
125
Chapter 124 Peningkatan ( Part 36 )
126
Chapter 125 Ilusi Masa Lalu ( Part 37 )
127
Chapter 126 Kenangan Buruk ( Part 38 )
128
Chapter 127 Kharisma Kriminalitas Kelas Kakap ( Part 39 )
129
Chapter 128 Akhir dari sebuah Trauma ( Part 40 )
130
Chapter 129 Hadiah Rahasia dari orang Istimewa ( Part 41 )
131
Chapter 130 Aktivitas biasa ( Part 42 )
132
Chapter 131 Waktu untuk Bersantai ( Part 43 )
133
Chapter 132 Skilled Basketball ( Part 44 )
134
Chapter 133 Semi-Final Babak 1 ( PART 45 )
135
HAPPY EID MUBARAK!
136
Chapter 134 Hawa Dingin yang Menusuk ( Part 46 )
137
Chapter 135 Ketidakseimbangan Dunia Fana dan Dunia Nyata ( PART 47 )
138
Chapter 136 Peniru Handal ( PART 48 )
139
Chapter 137 Time ( Part 49 )
140
Chapter 138 Semuanya memiliki batas ( PART 50 )
141
Chapter 139 Charles Magnussen ( Part 51 )
142
Chapter 140 Emphasize ( Part 52 )
143
Chapter 141 Kekecewaan ( Part 53 )
144
Chapter 142 Beban seorang Adik ( Part 54 )
145
Chapter 143 The Path's ( Part 55 )
146
Chapter 144 Rasa Bersalah ( Part 56 )
147
Chapter 145 Letiontia ( Part 57 )
148
Chapter 146 Semi-Final Round ( Part 58 )
149
Chapter 147 Unnification vs Manifestation ( Part 59 )
150
Chapter 148 Pemikiran yang mengerikan ( Part 60 )
151
Chapter 149 Bulan pada Siang Hari ( Part 61 )
152
Chapter 150 Hal yang Mencemaskan ( Part 62 )
153
Chapter 151 Mimpi mengerikan ( PART 63 )
154
Chapter 152 Gemuruh Langit antara angin dan petir ( Part 64 )
155
Chapter 153 Pertarungan Udara ( PART 65 )
156
Chapter 154 Konsekuensi ( Part 66 )
157
Chapter 155 Perkelahian ( Part 67 )
158
Chapter 156 Bunga yang mekar setelah layu ( Part 68 )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!