"Baiklah, aku akan terbang ke Indonesia. Rafa bersiaplah, kau yang akan ikut denganku. "
Semua orang memandang tak percaya kearah Elvan. Keadaan yang tadinya riuh, kini berubah sunyi lagi. Mereka seolah mencerna apa yang dikatakan Elvan barusan.
"Seriously? " tanya Daddy Murad kepada anaknya itu.
"Iya dad. Aku serius. Dan aku akan mengajak Rafa untuk menemaniku. " kata Elvan penuh keyakinan.
"Kenapa harus Rafa kak, kenapa tidak aku saja. Aku kan adikmu. Adik kandungmu. " protes Ryder.
Elvan menghembuskan nafasnya sebelum dia menjawab pertanyaan sang adik. Dia tau kalau dia akan mendapatkan protes dari sang adik. Tapi bagaimana lagi. Pergi dengan Rafa lebih aman daripada pergi dengan Ryder.
"Maaf Ray, bukannya aku tidak mau mengajakmu. Tapi kamu disini punya tugas menjaga keluarga ini, menjaga keempat gadis kecil kita dan juga Nathan agar dia tidak berbuat aneh-aneh. Dan kau juga masih harus banyak belajar di perusahaan untuk bisa berdiri dibelakang ku kelak dan membantuku seperti katamu tadi. " jelas Elvan kenapa tidak mau mengajak Ryder.
Ryder mengerucutkan bibirnya saat mendengar alasan kakaknya yang tidak mau mengajaknya ke Indonesia. Sedangkan Semua orang mengerti dengan alasan Elvan, Rafa adalah pria yang lebih tenang dibandingkan dengan Ryder yang suka bikin rusuh. Apalagi misi kali ini adalah mencari wanita sesuai kriteria sang kakek. Jika yang menemaninya adalah Ryder, kemungkinna besar dia akan mengacau. Jadi sebaiknya dia tetap disini dan menjaga keluarga selama kepergiannya.
Rafa si manusia es yang berwajah datar dan dingin sama seperti papanya itu hanya mengangguk patuh, mengikuti permintaam sang kakak tertua.
"Jadi, kapan kau akan ke Indonesia? " tanya Murad .
"Mungkin dua hari lagi, dad. Karena aku harus menyelesaikan pekerjaanku disini terlebih dulu. "
"Ya, sudah kalau begitu. Besok daddy akan menghubungi paman Arkan dan Alan disana, kalau kau akan datang. Serta mengatakan tujuanmu datang ke Indonesia. Mungkin saja mereka memiliki pandangan wanita sesuai kriteria kakekmu. " ujar Murad.
Elvan mengangguk setuju dengan rencana daddynya. Lagi pula selama ini dia tidak pernah dekat dengan wanita manapun, hanya ada beberapa wanita pengganggu saja yang mengaku-ngaku sebagai kekasihnya. Tapi Elvan selalu mengabaikan mereka dan tak pernah peduli.
Setelah mendapat wasiat itu dia sebenarnya sedikit ketar ketir. Tentang bagaimana nanti bersikap di depan wanita dan... Ah, ini semakin membuat Elvan pusing.
"Mom, Dad, Pa, ma. Aku kekamar dulu ya. Aku harus menghubungi asistenku. " pamit Elvan kepada semuanya.
Mereka semua tau kegelisahan hati Elvan, tapi mereka bersikap santai. Kini saatnya Murad menghubungi keluarganya di Indonesia dan menceritakan keadaan yang dialami Elvan saat ini. Semoga saja mereka bisa membantu.
Semua orang akhirnya membubarkan diri. Saat ini mereka sudah tidak tinggal di mansion yang sama. Zoya dan Ezra beserta anak-anaknya tinggal di rumah orang tua Ezra yang berada di samping mansion. Sedangkan Rayyan dan Zahra membeli rumah mewah tepat di depan Mansion. Jadi walaupun mereka sudah tidak serumah, tapi masih dalam jangkauan mata. Anak-anak mereka juga lebih betah tinggal atau menginap di mansion daripada menginap dirumah mereka sendiri. Mansion utama tetap ramai walau mereka tidak tinggal satu rumah.
"Kak, apa El akan baik-baik saja? " tanya Faza kepada suaminya yang sejak tadi merasa gelisah.
"Dia akan baik-baik saja, sayang. Dia adalah seorang pria, apalagi sebentar lagi dia akan memiliki tanggung jawab besar untuk memimpin perusahaan. Jika dia lemah karena masalah wanita, maka dia tidak akan bisa menjadi pribadi yang kuat. " ujar Murad menenangkan istrinya.
"Aku tahu maksud daddy meminta Elvan mencari wanita di Indonesia seperti mommy. Karena kau tahu sendiri, wanita disini sudah tau siapa Elvan, jadi mereka mendekati Elvan pasti karena sebuah alasan bukan karena sebuah ketulusan. Jika Elvan memilih wanita seperti itu untuk dijadikan istri, maka perusahaan akan segera bangkrut. Karena apa? Karena wanita adalah pondasi rumah tangga. Jika pondasinya kuat, maka rumah itu akan tetap berdiri kokoh namun jika pondasi itu rusak atau bobrok maka tak akan lama rumah itu akan ambruk. Apa kau mengerti sekarang? " Murad menjelaskan alasan dibalik wasiat itu.
Sebenarnya Murad tidak terkejut dengan isi dari wasiat itu. Karena beberapa kali daddy Erhan selalu membahas masalah ini dengannya. Kenapa harus mencari wanita dari Indonesia. Karena orang-orang disana masih menjaga adat dan adab ketimuran mereka meski dimanapun mereka berada. Meskipun mereka juga menghormati adat kita disini. Seperti mommy dan mama Alima mereka.
"Baiklah kak, aku mengerti sekarang. Orang tua kita memang tidak pernah salah mendidik kita selama ini. " ujar Faza yang setuju dengan ucapan suaminya.
☀☀☀☀☀☀☀☀
Dua hari berlalu, akhirnya semua persiapan Elvan dan Rafasya di Turki sudah selesai. Urusan kantornya akan dialihkan kepada sang daddy dan Rayder yangvakan di bantu asistennya . Sekarang mereka berdua akan mulai melakukan misi mencari jodoh untuk sang pewaris.
Murad sudan menghubungi Paman Arkan dan sepupunya Alan untuk menjaga Elvan dan Rafa selama berada di Indonesia. Murad juga sudah menceritakan perihal sebuah amanat yang diberikan Erhan kepada Elvan. Dan meminta mereka berdua untuk mengenalkan Elvan dengan seorang wanita yang baik seperti Nisa. Dan Arkan menyanggupi itu.
Murad dan Faza mengantarkan anak dan keponakan mereka ke bandara. Elvan tidak mau naik pesawat pribadinya dan lebih memilih naik pesawat biasa dengan kelas bisnis bersama sepupunya. Mereka akan bersikap seperti rakyat jelata dan menyembunyikan identitas mereka selama disana seperti yang dilakukan oleh kakeknya untuk menemukan jodohnya.
Setelah menempuh perjalanan selama 12 jam di udara, pesawat mereka akhirnya mendarat dengan selamat di bandara Internasional Soetta Jakarta. Dua pria tampan dengan pakaian casual dan kacamata serta masker yang menempel dihidung mereka itu keluar dengan gagahnya, dan menyeret sebuah koper ditangannya.
Mereka sudah ditunggu dua pria, seorang paruh baya dan seorang lagi pria yang seumuran dengan mereka berdua dengan memegang kertas bertuliskan Elvan dan Rafa. Melihat itu Elvan dan Rafa langsung mendekati kedua pria itu dan menyapanya.
"Uncle Alan. " sapa Elvan.
"Elvan."
Mereka berdua saling berpelukan bergantian karena ini adalah kali pertama mereka saling bertemu selain berkomunikasi lewat udara.
"Akhirnya keponakanku menginjakkan kakinya juga di Indonesia. Syukurlah. Semoga setelah ini saudara kalian lainnya juga akan menginjakkan kaki mereka di negara ini. " Seloroh Alan.
"Iya uncle. Semoga saudaraku yang lainnya memiliki kesempatan untuk kemari seperti aku. " Elvan membalas selorahan pamannya itu.
"Kenalkan ini Ali anakku, dia juga sepupumu sama seperti Rafasya dan Nathan. " Alan mengenalkan anaknya yang bernama Ali kepada kedua keponakan jauhnya.
Setelah mereka saling berkenalan, akhirnya mereka segera pergi dari bandara dan menuju ke rumah Arkan kakek mereka yang juga kakak dari Nisa nenek mereka. Karena semua orang sedang berkumpul di rumah Arkan untuk menyambut kedatangan saudara jauh mereka.
"Selamat datang di negara kami, dan semoga kalian betah tinggal disini sampai Elvan menemukan tulang rusuknya. "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Umiie'ne Naza
tapi sayang nya nisa Di,buat mati knp tor 😁
2024-10-05
1
Sandisalbiah
udah lama bacah kisahnya Nissa jd udah agak lupa alurnya... sekarang kisah di Elvan.. cucu dr Nissa
2024-06-11
1
Indrijati Saptarita
cerita sangat bagus, dikemas dg apik... tetap dalam koridor bawa agama dan kebudayaan...
lanjuuuuuuttt.... semangaaaattt...
2024-01-23
2