Mengejutkan

"Kau akan terkejut lagi setelah mendengar ini. Keluargaku akan kerumahmu besok lusa. " kata Elvan sambil terkekeh

Dari seberang telpon Aida benar-benar terkejut mendengar ucapan Elvan barusan. Padahal baru tadi pagi dia mengatakan kalau kedua orang tuanya belum bisa memastikan kalau mereka akan datang ke Indonesia. Tapi, apa yang baru saja dia dengar.

"A' , apa Aa' tidak salah bicara? Aa' tidak bercanda kan? Tadi pagi Aa' bilang? " Aida tidak bisa meneruskan ucapan.

"Maaf, Aida. Yang aku katakan tadi pagi memang benar, namun ternyata saat aku pulang dari rumahmu, mommyku menghubungiku kalau mereka sudah berada di hotel yang dekat dengan bandara. Saat ini aku sedang berada di hotel menemani keluargaku.Besok pagi kami baru akan ke rumah kakek. " ujar Elvan, dia tidak ingin Aida merasa di bohongi olehnya.

"Ja... jadi benar, keluarga Aa' sudah berada di sini." tanya Aida yang mulai percaya dan gugup.

"Iya, dan mommy mengatakan kepadaku kalau beliau ingin segera bertemu dengan calon menantunya, jadi besok lusa, Insya'Allah kami akan berkunjung ke rumahmu Aida. " kata Elvan lagi.

Aida sudah tidak bisa berkata apa-apa lagi, karena sepertinya apa yang dikatakan Elvan semuanya benar. Jadi dia harus segera menyampaikan kepada kedua orang tuanya akan hal ini.

"Sayang, ayo kita makan malam. "

Ucapan lembut seorang wanita itu terdengar di telinga Aida yang belum mematikan panggilan telponnya.

'Sebentar, mom. " jawab Elvan.

"Apa itu tadi ibu Aa'? " tanya Aida

"Iya, itu mommyku. Dan nanti kau harus memanggilnya mommy juga sama seperti aku yang memanggilnya mommy. "

Aida tersenyum dari seberang telpon.

Elvan kembali fokus berbicara kepada Aida, dan memintanya menyampaikan apa yang dia katakan barusan kepada kedua orang tuanya. Aida pun mengerti, dan akan menyampaikan pesan dari Elvan sebentar lagi. Agar kedua orang tuanya juga bisa bersiap.

"Kau gunakan kartu yang aku berikan kepadamu tadi Aida, kau bisa mencairkannya atau kau bisa langsung menggunakannya. Agar tidak merepotkan Abi dan Umi. "

"Apa tidak apa-apa A'. Aku tidak pernah menggunakan kartu seperti ini. " kata Aida.

Elvan tersenyum mendengar Aida berbicara seperti itu.

"Kamu bisa meminta bantuan kakakmu Arifin. Dia pasti bisa menggunakan kartu itu. Dan paswordnya tanggal lahirmu. Okey. " kata Elvan.

Aida terkejut saat Elvan mengatakan kalau pasword nya adalah tanggal lahirnya. Namun Aida tidak akan bertanya dari mana dia tahu tanggal lahirnya. Nanti saja saat mereka bertemu Aida akan menanyakannya.

"Baiklah A', Aida akan meminta bantuan A' Arif. "

"Ya sudah, aku sudahi dulu panggilan malam ini. Besok aku akan menghubungimu lagi. Assalamu'alaikum. "

"Wa'alaikum salam. "

Panggilan terputus. Elvan segera menemui keluarganya untuk makan malam bersama di restoran yang sama seperti tadi siang.

"Kak, siapa sih calon kakak iparku itu? Apa dia cantik seksi? " tanya Ryder saat mereka sudah berada di meja makan.

"Aku sendiri tidak tahu. Dia menutup dirinya dengan sempurna, sehingga kita tidak bisa melihat wajah dan lekuk tubuhnya. " jawab Elvan menanggapi pertanyaan adiknya.

"Benarkah? jadi, kakak belum pernah melihat wajahnya? " tanya Ryder lagi penasaran

Dan Elvan menjawabnya dengan menggelengkan kepalanya.

Semua orang saling berpandangan. Dan mengalihkan tatapannya kepada Rafa. Dan Rafa pun mengangguk kann kepala sebagai jawaban yang mereka minta.

"Maka dari itu mommy ingin bertemu dengannya. Kalau sesama wanita kan kita bisa melihat wajahnya. Apakah dia cantik atau tidak. " kata Faza membuyarkan rasa penasaran mereka.

"Nanti mommy akan mengatakan kepadamu, son. Apakah calon istrimu itu cantik apa biasa saja. " kata Faza lagi sambil menepuk-nepuk punggung anaknya.

Semua orang tergelak mendengar ucapan polos dari Faza, tapi mereka juga setuju dengan rencana wanita mungil yang bergelar ibu negara itu.

Jika keluarga Elvan sedang berkumpul dan berbincang hangat. Maka berbeda di rumah Aida. Aida sangat merasa gugup saat ini.

Aida masih menormalkan detak jantungnya yang sejak tadi tidak baik-baik saja saat berbicara dengan Elvan walau hanya melalui panggilan telpon. Setelah jantungnya sudah normal dia segera beranjak dari tempat tidurnya dan menemui kedua orang tuanya dan mengatakan apa yang baru saja disampaikan Elvan.

"Abi, Umi ada yang ingin Aida sampaikan kepada kalian berdua. " ujar Aida saat melihat kedua orang tuanya tengah bersantai di depan televisi dengan kakaknya Arifin.

"Ada Apa Aida? duduk sini." kata Umi sambil menepuk-nepuk kursi kosonh disampingnya.

Aida segera duduk disamping uminya, dan memandang semua yang berada disana. Dia sedikit ragu ingin mengatakan pesan Elvan. Namun jika tidak dia sampaikan maka kedua orang tuanya akan kerepotan saat kedatangan tamunya nanti.

"Abi, baru saja Aa' Elvan menghubungi Aida. "

"Benarkah, lalu apa yang dikatakan nak Elvan. " tanya Kyai Amir yang sepertinya bisa membaca raut wajah Aida yang memancarkan keraguan.

"Kata A' Elvan besok lusa keluarganya akan datang berkunjung kemari. " ujar Aida takut.

Benar saja Abi dan Umi langsung terkejut dan saling berpandangan. Benarkah apa yang dikatakan Aida. Padahal tadi pagi Elvan belum bisa memastikan kapan orang tuanya akan datang.

"Apakah itu benar Aida? Bukannya Elvan tadi pagi mengatakan... " kalimat Kyai Amir tidak di lanjutkan karena untuk mengingatkan mereka semua tentang apa yang tadi dikatakan Elvan tadi pagi.

Aida mengangguk. Akhirnya dia menceritakan apa yang dikatakan Elvan tadi di telpon. Tentang kedatangan keluarganya yang mendadak dan saat ini mereka semua masih berada di hotel untuk menginap. Besok pagi baru mereka akan pulang ke rumah kakeknya.

Kyai Amir menghembuskan nafasnya dan mengangguk mengerti sekarang, begitu juga dengan uminya. Ternyata keluarga Elvan adalah keluarga penuh kejutan, dan bisa melakukan hal tak terduga. Apapun itu sesuai keinginan mereka. Seperti kejadian dua puluh tahun lalu.

" Ya sudah, kalau memang begitu, Aida. Memang lebih cepat lebih baik. Elvan juga seperti nya sudah tertarik padamu, hal itu bisa Abi lihat saat dia ingin segera menikahimu. " ujar Kyai Amir sambil tersenyum.

"Umi, besok persiapkan jamuan untuk tamu kita. Mereka datang dari jauh, jadi kita harus menjamu mereka dengan baik dan jangan mempermalukan keluarga kita. " Kyai Amir menyampaikan pesan kepada istrinya.

"Iya, Abi. Tentu saja. Besok pagi umi akan belanja kepasar. " ujar Umi Hasna yang menyetujui ucapan suaminya.

Suasana hening sesaat. Mereka sedang berselancar dengan pikirannya masing-masing. Apa yang akan mereka lakukan dalam satu hari besok ini. Namun tiba-tiba Aida angkat bicara lagi.

"Abi, Umi pasti tahukan tadi A' Elvan ngasih Aida ponsel mahal ini. " ujar Aida sambil menunjukkan ponsel barunya. Sebuah ponsel seharga sepeda motor.

"Iya, Aida. Abi tidak percaya kalau nak Elvan sudah ngasih kamu sesuatu yang mahal di pertemuan kedua kalian. Tapi itu tidam aneh, bahkan kakeknya saja memberikan pesantren ini saat kamu masih bayi. " balas Kyai Amir sambil mengingat masa lalu lagi.

"Tapi tidak hanya ini yang diberikan A'p Elvan, Abi. Aa' juga memberikan ini. " Aida menunjukkan sebuah kartu gold di meja.

Semua orang benar-benar tak percaya dengan apa yang mereka lihat. Arifin yang penasaran pun segera mengambil kartu itu dan membolak balikkan nya memastikan.

"Ini mah kartu kredit sekaligus bisa tarik tunai Aida. Kira-kira berapa ya isinya? " gumam Arifin yang masih bisa di dengar semua orang.

"Aa' bisa gunain itu? " tanya Aida antusias.

Arifin mengangguk. "InsyaAllah bisa. "

"Alhamdulillah... A' Elvan berpesan untuk menggunakan kartu ini buat persiapan pernikahan Aida dan buat keperluan Aida lainnya. " ujar Aida tanpa sadar.

Mendengar itu kedua orang tua Aida dan kakanya menganga tak percaya.

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

sultan mah bebas pak Kiyai... kita mah cuma bisa tarik nafas ama nelen ludah doang..

2024-06-11

3

Yeni Aryani

Yeni Aryani

lebih seru mah udah nikah weh liat nya aa...

2023-12-16

1

AR Althafunisa

AR Althafunisa

Elvan diperbolehkan untuk melihat wajah calon istrinya, disebutnya nadzor kalau ga salah. Jadi untuk menyakinkan, diperbolehkan. Krna cadar itu kan bukan kewajiban jadi gpp calonnya lihat. Setahuku begitu 😁 tapi emang biar Elvan takjub pas malam pertama akan kecantikan Aida 😂

2023-10-02

1

lihat semua
Episodes
1 Wasiat
2 Terbang Ke Indo
3 Perjodohan Bayi
4 Aida Calon Istri Orang?
5 Kedatangan Dua Pria
6 Layu Sebelum Berkembang
7 Berlian Yang Tak Tersentuh
8 Ponsel Jadul
9 Jodoh Wasiat Kakek
10 Rencana Ke Indonesia
11 Kebenaran Tentang Aida
12 Kau Adalah Calon Istriku
13 Kesiapan Aida
14 Kedatangan Keluarga
15 Mengejutkan
16 Aida
17 Hati Seorang Rafasya
18 Melihat Wajah Aida
19 Lamaran
20 Kesepakatan Dua Keluarga
21 Keinginan Zoya
22 Permintaan Zoya
23 Jawaban Najwa
24 Pertunangan
25 Kenangan
26 Brian dan Salsa Menyapa
27 Pernikahan
28 Dibalik Niqab
29 Tidur Bersama
30 Nasehat Abi
31 Masalah
32 Keputusan Aida
33 Berpamitan
34 Sesuatu Yang Tertunda
35 DP
36 Pernikahan Dan Perpisahan
37 Panggilan Itu?
38 Nyonya Muda
39 Kekesalan Elvan
40 Insecure
41 Memperkenalkan Istri
42 Sisi Lain Aida
43 Obrolah Keluarga
44 Belanja
45 Penyerahan Diri
46 Seperti Pinguin
47 Alasan Sakit
48 Sebuah Kenyamanan
49 Meminta Bantuan Zia
50 Obrolan Para Wanita
51 Aida Sakit
52 Mempermalukan
53 Pingsan
54 Hamil
55 Tetaplah Sehat
56 Periksa Kandungan
57 Kebersamaan
58 Kepergian Elvan
59 Gibahan Para Istri
60 Senjata Makan Tuan
61 Keadaan Najwa
62 Memberi Pengertian
63 Dejavu
64 Menangkap Alex
65 Salah Paham
66 Kencan
67 Rencana Alex
68 Rencana Yang Terbongkar
69 Kedatangan Sarah
70 Diusir
71 Akhir Dari Alex
72 Periksa Kehamilan
73 Hukuman Untuk Anita
74 Operasi
75 Perbedaan Twins
76 Wajah Aida
77 Telepon
78 Musa Dan Mirza
79 Kembali Ke Rumah
80 Resepsi
81 Expart 1
82 Intermezzo
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Wasiat
2
Terbang Ke Indo
3
Perjodohan Bayi
4
Aida Calon Istri Orang?
5
Kedatangan Dua Pria
6
Layu Sebelum Berkembang
7
Berlian Yang Tak Tersentuh
8
Ponsel Jadul
9
Jodoh Wasiat Kakek
10
Rencana Ke Indonesia
11
Kebenaran Tentang Aida
12
Kau Adalah Calon Istriku
13
Kesiapan Aida
14
Kedatangan Keluarga
15
Mengejutkan
16
Aida
17
Hati Seorang Rafasya
18
Melihat Wajah Aida
19
Lamaran
20
Kesepakatan Dua Keluarga
21
Keinginan Zoya
22
Permintaan Zoya
23
Jawaban Najwa
24
Pertunangan
25
Kenangan
26
Brian dan Salsa Menyapa
27
Pernikahan
28
Dibalik Niqab
29
Tidur Bersama
30
Nasehat Abi
31
Masalah
32
Keputusan Aida
33
Berpamitan
34
Sesuatu Yang Tertunda
35
DP
36
Pernikahan Dan Perpisahan
37
Panggilan Itu?
38
Nyonya Muda
39
Kekesalan Elvan
40
Insecure
41
Memperkenalkan Istri
42
Sisi Lain Aida
43
Obrolah Keluarga
44
Belanja
45
Penyerahan Diri
46
Seperti Pinguin
47
Alasan Sakit
48
Sebuah Kenyamanan
49
Meminta Bantuan Zia
50
Obrolan Para Wanita
51
Aida Sakit
52
Mempermalukan
53
Pingsan
54
Hamil
55
Tetaplah Sehat
56
Periksa Kandungan
57
Kebersamaan
58
Kepergian Elvan
59
Gibahan Para Istri
60
Senjata Makan Tuan
61
Keadaan Najwa
62
Memberi Pengertian
63
Dejavu
64
Menangkap Alex
65
Salah Paham
66
Kencan
67
Rencana Alex
68
Rencana Yang Terbongkar
69
Kedatangan Sarah
70
Diusir
71
Akhir Dari Alex
72
Periksa Kehamilan
73
Hukuman Untuk Anita
74
Operasi
75
Perbedaan Twins
76
Wajah Aida
77
Telepon
78
Musa Dan Mirza
79
Kembali Ke Rumah
80
Resepsi
81
Expart 1
82
Intermezzo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!