Jodoh Wasiat Kakek

Jika Elvan sedang banyak pikiran tentang apa yang terjadi hari ini. Semua kejutan dan fakta yang dia terima hari ini sangat membuatnya shock tapi di sudut hatinya dia juga merasa bahagia. Karena dia tidak perlu repot-repot mencari wanita sesuai kriteria sang kakek. Sebab sang kakek dan neneknya sudah mempersiapkan calon istri untuknya sesuai dengan keinginan mereka.

Berbeda dengan apa yang terjadi di rumah Ehsan. Dia pulang ke rumah dengan wajah kesal dan di tekuk. Abah dan Uminya merasa heran dengan sikap sang anak yang tidak biasa, bahkan dia tidak menyapa kedua orang tuanya yang sedang duduk di teras. Karena Ehsan adalah anak yang baik dan sopan, apa yang terjadi padanya?

"Ehsan kenapa ya, bah? kok bersikap seperti itu? " tanya Umi Halimah kepada suaminya.

"Entahlah Umi, nanti abah tanyakan kepada Ehsan, sebenarnya apa yang terjadi. Tadi dia keluar dengan wajah sumringah, tapi pulang-pulang kok wajahnya sudah kacau gitu. " ujar Kyai Usman.

"Ya, sudah. Abah tanyakan saja dulu. Umi buatkan teh buat kalian berdua. " ucap Umi Halimah dan langsung menuju ke dapur.

Kyai Usman segera bangkit dari duduknya dan segera menemui sang anak. Ia mengetuk pintu berkali-kali namun tidak ada jawaban. Akhirnya Kyai Usman mencoba memutar handle pintu dan mendorong pintu itu agar terbuka. Tidak ditemukan Ehsan di kamarnya, namun setelah mendengar gemericik air, dia merasa lega karena itu artinya anaknya sedang di kamar mandi.

Kyai Usman memutuskan untuk menunggu anaknya itu di kursi yang ada didalam kamar. Dia harus segera menanyakan kepada sang anak apa yang terjadi. Tak lana Ehsan keluar dengan wajah yang sudah terlihat segar. Dia terkejut saat melihat abahnya sedang berada di dalam kamarnya.

"Abah, ada apa abah kekamarku. " tanya Ehsan sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil.

"Kamu, yang kenapa nak. Kok pulang-pulang dengan wajah cemberut dan tidak menyapa Umi dan abah tadi waktu di luar. " kata Abah Usman menjawab pertanyaan anaknya itu.

"Masa sih, bah. Perasaan enggak deh. " kata Ehsan mengelak.

Kyai Usman hanya menggeleng mendapat respon dari anaknya. Dia tahu, ada sesuatu yang sedang disembunyikan oleh anaknya itu.

"Selesaikan kegiatanmu dulu, abah dan umi tunggu di ruang keluarga. Kamu harus cerita apa yang terjadi. Abah tidak ingin, anak abah menyembunyikan sesuatu. " kata Kyai Usman penuh penekanan.

"I... iya bah. " Jawab Ehsan dengan ragu. sepetinya dia tidak dapat menyembunyikan lagi apa yang terjadi hari ini kepada kedua orang tuanya.

Kyai Usman segera keluar dari kamar anaknya. Dilihatnya sang istri sudah menyiapkan dua cangkir teh untuk menemaninya berbicara dengan sang anak. Ada juga pisang goreng yang sepetinya masih hangat sebagai teman nge teh.

"Bagaimana, bah. " tanya Umi Halimah yang tidak sabaran.

"Kita tunggu saja Umi. Ehsan baru selesai mandi, biarkan dia bersih-bersih dulu. "

Setelah beberapa saat menunggu, Ehsan keluar dari kamarnya dengan penampilan yang sudah terlihat segar. Ehsan memang pria tampan, namun ketampanan Ehsan hanya sekelas ketampanan pria ber-SNI. Berbeda dengan pria-pria yang memiliki wajah blesteran.

Ehsan duduk berhadapan dengan Abah dan Uminya. Dia lalu mengambil sepotong pisang goreng dan mulai memakannya, tidak ada keinginan sama sekali untuk menceritakan kepada kedua orang tuanya tentang hal memalukan yang dia alami tadi.

"Ehsan, katakan kepada kami, apa yang terjadi denganmu." tanya sang Abah lagi.

Ehsan menghembuskn nafasnya kasar. Walaupun dia enggan bercerita, tapi sepertinya dia harus mulai menceritakan apa yang terjadi pada dirinya tadi siang di rumah Kyai Amir.

"Bah, tadi aku kerumah Kyai Amir untuk menanyakan kepada beliau tentang Aida. " kata Ehsan pada akhirnya.

"Terus? " Umi bersemangat setelah mendengar hal itu, pasalnya dia sangat menyukai Aida yang sangat sopan dan lemah lembut.

"Ehsan di tolak, Umi, Abah. "

"Kok bisa. " pekik Ornag tua Ehsan bersamaan.

Akhirnya Ehsan menceritakan apa yang terjadi padanya tadi siang, tentang Aida yang ternyata sudah memiliki calon suami. Semua dia ceritakn kepada kedua orang tuanya tanpa menambahkan atau mengurangi.

"Masa sih, Aida sudah di jodohkan. Abah tidak percaya. " kata Kyai Usman

Ehsan hanya menggedikkan bahunya.

"Besok kita kerumah Kyai Amir, Abah ingin tahu dan melihat dengan mata kepala abah sendiri kalau Aida sudah di jodohkan. Abah tidak mau anak abah di tolak begitu saja. " kata Kyai Usman yang sifat keras kepalanya sudah muncul.

*

*

Jika di rumah Ehsan, Kyai Usman sedang merasakan kepanasan karena mendengar anaknya di tolak. Maka berbeda dengan yang terjadi di rumah Arkan, kakek Elvan.

Saat Ini Elvan sedang berada di teras rumah bersama Rafa. Ali dan istrinya sudah pulang ke rumah mereka, jadi hanya ada Alan dan istrinya juga Najwa di rumah itu menemani Arkan dan Alina yang sudah sepuh.

Najwa keluar membawakan teh hangat untuk kedua pria tampan yang sedang mengobrol itu. Dia tidak tahu saja, setiap gerak geriknya di awasi oleh Rafa. Elvan yang melihat itu hanya Mencebikkan bibirnya melihat sikap tak biasa sepupunya.

"Silahkan di minum A'. " tawar Najwa kepada mereka berdua.

"Terima kasih, Najwa. " Elvan yang menjawab, karena mana mungkin si manusia kulkas mau menjawab apalagi dalam keadaan gugup.

Najwa segera pergi dari sana meninggalkan kedua pria tampan itu setelah tugasnya selesai.

"Kalau kamu suka kepada Najwa, kenapa nggak bilang saja sama paman Alan. Dia pasti setuju. " ujar Elvan menggoda sepupunya itu.

"Apa'an sih. " Jawab Rafa ketus, namun dia tidak bisa membohongi Elvan. Karena Elvan bisa melihat telinga Rafa yang memerah.

"Baru kali ini aku melihat gunung es memancarkan laharnya. " ejek Elvan.

Dia tidak mau menggoda Rafa lagi, karena dia harus menghubungi kedua orang tuanya sekarang juga. Dan meminta pendapat mereka dengan apa yang terjadi hari ini.

Dua panggilan tak terjawab, akhirnya pada panggilan ke tiga baru bisa terhubung. Wajah cantik dan imut sang mommy yang sudah tak lagi muda terpampang memenuhi layar ponselnya.

"Assalamu'alaikum, mom. "

"Wa'alaikumsalam, son ada apa? " tanya sang mommy yang melihat wajah Elvan sedikit gusar. Dia bisa membaca raut wajah sang anak jika dia tidak baik-baik saja.

"Tidak ada mom, aku hanya merindukan mommy."

"Benarkah? hanya itu? " tanya Mommy Faza menyelidik.

Elvan hanya nyengir kuda menanggapi sang mommy.

"Mom, Kak Elvan sudah menemukan tulang rusuknya yang hilang. " celetukan Rafa itu terdengar oleh Faza yang berada di Turki.

"Benarkah? Kenapa cepat sekali. Son, jangan asal pilih, ya. Mommy tau kamu ingin segera memenuhi wasiat kakek, tapi kamu juga harus mencari wanita dengan bibit bebet bobot yang baik. Jangan asal pilih wanita. " Akhirnya nasehat itu keluar juga dari sang mommy.

Elvan jadi sangat kesal kepada Rafa, kenapa dia ikut camput dengan urusannya. Memang yah, dari tadi Elvan merasaa heran karena Rafa yang banyak bicara tidak seperti biasanya. Ada apa dengannya? Apa memang ini sebenarnya sifat asli Rafa, yang hampir mirip dengan Ryder adiknya. Entahlah Elvan juga bingung.

"No mom, aku tidak memilihnya, tapi... " ucapan Elvan terpotong saat tiba-tiba Rafa merebut ponselnya.

"Tapi kakek Erhan dan Nenek Nisa yang sudah memilihkan jodoh untuk kak Elvan. Jadi wanitu itu adalah jodoh wasiat kakek. "

Terpopuler

Comments

wikha Sandra

wikha Sandra

oala kyai kok sifatny kykgtu.pantas ankny jg kykgt

2024-12-26

0

Sandisalbiah

Sandisalbiah

mungkin si gunung es jd mencari saat tiba di Indonesia krn beriklim tropis 🤭🤭 apa lagi Rafa sudah melihat hilal jodohnya jd meleleh deh itu gunung es nya

2024-06-11

2

Alwie Yahya

Alwie Yahya

cocoknya ni novel JODOH WASIAT KAKEK... 😍

2024-01-08

1

lihat semua
Episodes
1 Wasiat
2 Terbang Ke Indo
3 Perjodohan Bayi
4 Aida Calon Istri Orang?
5 Kedatangan Dua Pria
6 Layu Sebelum Berkembang
7 Berlian Yang Tak Tersentuh
8 Ponsel Jadul
9 Jodoh Wasiat Kakek
10 Rencana Ke Indonesia
11 Kebenaran Tentang Aida
12 Kau Adalah Calon Istriku
13 Kesiapan Aida
14 Kedatangan Keluarga
15 Mengejutkan
16 Aida
17 Hati Seorang Rafasya
18 Melihat Wajah Aida
19 Lamaran
20 Kesepakatan Dua Keluarga
21 Keinginan Zoya
22 Permintaan Zoya
23 Jawaban Najwa
24 Pertunangan
25 Kenangan
26 Brian dan Salsa Menyapa
27 Pernikahan
28 Dibalik Niqab
29 Tidur Bersama
30 Nasehat Abi
31 Masalah
32 Keputusan Aida
33 Berpamitan
34 Sesuatu Yang Tertunda
35 DP
36 Pernikahan Dan Perpisahan
37 Panggilan Itu?
38 Nyonya Muda
39 Kekesalan Elvan
40 Insecure
41 Memperkenalkan Istri
42 Sisi Lain Aida
43 Obrolah Keluarga
44 Belanja
45 Penyerahan Diri
46 Seperti Pinguin
47 Alasan Sakit
48 Sebuah Kenyamanan
49 Meminta Bantuan Zia
50 Obrolan Para Wanita
51 Aida Sakit
52 Mempermalukan
53 Pingsan
54 Hamil
55 Tetaplah Sehat
56 Periksa Kandungan
57 Kebersamaan
58 Kepergian Elvan
59 Gibahan Para Istri
60 Senjata Makan Tuan
61 Keadaan Najwa
62 Memberi Pengertian
63 Dejavu
64 Menangkap Alex
65 Salah Paham
66 Kencan
67 Rencana Alex
68 Rencana Yang Terbongkar
69 Kedatangan Sarah
70 Diusir
71 Akhir Dari Alex
72 Periksa Kehamilan
73 Hukuman Untuk Anita
74 Operasi
75 Perbedaan Twins
76 Wajah Aida
77 Telepon
78 Musa Dan Mirza
79 Kembali Ke Rumah
80 Resepsi
81 Expart 1
82 Intermezzo
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Wasiat
2
Terbang Ke Indo
3
Perjodohan Bayi
4
Aida Calon Istri Orang?
5
Kedatangan Dua Pria
6
Layu Sebelum Berkembang
7
Berlian Yang Tak Tersentuh
8
Ponsel Jadul
9
Jodoh Wasiat Kakek
10
Rencana Ke Indonesia
11
Kebenaran Tentang Aida
12
Kau Adalah Calon Istriku
13
Kesiapan Aida
14
Kedatangan Keluarga
15
Mengejutkan
16
Aida
17
Hati Seorang Rafasya
18
Melihat Wajah Aida
19
Lamaran
20
Kesepakatan Dua Keluarga
21
Keinginan Zoya
22
Permintaan Zoya
23
Jawaban Najwa
24
Pertunangan
25
Kenangan
26
Brian dan Salsa Menyapa
27
Pernikahan
28
Dibalik Niqab
29
Tidur Bersama
30
Nasehat Abi
31
Masalah
32
Keputusan Aida
33
Berpamitan
34
Sesuatu Yang Tertunda
35
DP
36
Pernikahan Dan Perpisahan
37
Panggilan Itu?
38
Nyonya Muda
39
Kekesalan Elvan
40
Insecure
41
Memperkenalkan Istri
42
Sisi Lain Aida
43
Obrolah Keluarga
44
Belanja
45
Penyerahan Diri
46
Seperti Pinguin
47
Alasan Sakit
48
Sebuah Kenyamanan
49
Meminta Bantuan Zia
50
Obrolan Para Wanita
51
Aida Sakit
52
Mempermalukan
53
Pingsan
54
Hamil
55
Tetaplah Sehat
56
Periksa Kandungan
57
Kebersamaan
58
Kepergian Elvan
59
Gibahan Para Istri
60
Senjata Makan Tuan
61
Keadaan Najwa
62
Memberi Pengertian
63
Dejavu
64
Menangkap Alex
65
Salah Paham
66
Kencan
67
Rencana Alex
68
Rencana Yang Terbongkar
69
Kedatangan Sarah
70
Diusir
71
Akhir Dari Alex
72
Periksa Kehamilan
73
Hukuman Untuk Anita
74
Operasi
75
Perbedaan Twins
76
Wajah Aida
77
Telepon
78
Musa Dan Mirza
79
Kembali Ke Rumah
80
Resepsi
81
Expart 1
82
Intermezzo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!