Operasi Darurat

Li Hongli terlihat berjalan seorang diri menyusuri jalan. Ia mendapat tugas dari Bai An untuk membeli satu karung gula yang akan digunakan sebagai tambahan bahan membuat obat.

Saat dalam perjalan menuju kedai, tidak sengaja Li Hongli melihat seorang wanita berusia 37 tahun yang terjatuh saat sedang membawa keranjang berisi buah apel.

Tanpa pikir panjang Li Hongli bergegas membantu wanita tersebut untuk mengumpulkan kembali apel yang berserakan agar tidak di injak oleh para pejalan kaki lain.

"Terimakasih karena sudah membantuku..." Ucap wanita tersebut sambil tersenyum hangat kepada Li Hongli di balik rasa lelahnya.

Li Hongli hanya menganggukan kepala dan mengumpulkan beberapa buah apel yang masih tersisa dengan cepat karena harus segera membeli gula pesanan Bai An.

"Biar saya bantu nyonya..." Ucap Li Hongli ketika melihat wanita tersebut ingin mengangkat keranjang berisi apel tetapi mengalami kesulitan.

Tiba-tiba wanita tersebut kembali terjatuh karena tidak kuat lagi harus membawa beban berat, di sisi lain terlihat juga jika kakinya mengalami luka dan hanya dibalut perban yang tidak pernah di ganti.

Menyadari jika wanita tersebut terluka, Li Hongli kemudian mendekat untuk memeriksa luka pada bagian tulang kering agar bisa mengetahui sumber rasa sakit yang di alami wanita tersebut.

"Nak, aku belum pernah melihatmu sebelumnya disini. Apa kau merupakan pendatang baru?" Tanya wanita tersebut saat Li Hongli mulai melepas perban di kakinya.

"Benar bibi aku baru pertama kali datang ke desa ini setelah mendapat ajakan dari Guru Bai..." Balas Li Hongli sambil tersenyum tipis.

Mendengar anak kecil itu memanggil seseorang dengan nama Guru Bai, wanita tersebut menyadari jika orang yang dimaksud oleh Li Hongli adalah Bai An. Hal ini membuatnya membiarkan Li Hongli untuk memeriksa kondisi kakinya.

Begitu perban dibuka, Li Hongli mendapati kaki milik wanita tersebut memar berwarna biru dan terdapat luka robek yang cukup panjang hingga membuatnya seperti terkena infeksi.

"Apa sebelumnya kaki bibi tertimpa sesuatu seperti benda berat?" Tanya Li Hongli untuk mengetahui sudah berapa lama wanita tersebut terluka sampai tidak mendapat perawatan yang baik.

Li Hongli khawatir luka pada bagian kaki wanita tersebut akan tambah parah jika di biarkan terlalu lama. Apa lagi mengingat pekerjaan wanita tersebut yang sepertinya menjual buah-buahan setiap hari.

"Waktu itu saat tiba-tiba gempa terjadi aku menyelamatkan suamiku yang sedang sakit dan tidak sengaja terkena puing-puing rumah kami..." Balas wanita tersebut sambil mencoba untuk tersenyum mengingat kejadian memilukan beberapa waktu lalu.

Masih segar diingatanya saat gempa beberapa hari yang lalu terjadi. Saat itu seperti biasa ia sedang bersiap untuk berjualan setelah bermain dengan anak-anaknya.

Suaminya sendiri terkena penyakit satu bulan sebelumnya hingga tidak mampu lagi beraktivitas dengan normal, hal ini membuat wanita tersebut terpaksa menggantikan peran untuk mencari uang agar keluarga mereka tetap bisa bertahan hidup.

Tetapi hari itu tiba-tiba gempa mengguncang desa Xi'an dan membuat wanita tersebut segera menyalamatkan ke-dua anaknya. Namun sayangnya saat menolong suaminya, wanita tersebut harus mendapat luka hingga membuatnya tidak bisa berjalan dengan normal lagi.

"Maaf karena sudah membuat beban yang bibi tanggung semakin berat..." Li Hongli tertunduk malu karena keegoisannya saat itu kini membuat seorang tulang punggung keluarga kesulitan.

Mendapat permintaan maaf tiba-tiba dari seorang anak kecil, wanita tersebut menjadi bingung karena tidak mengerti alasan Li Hongli meminta maaf kepadanya.

"Untuk apa kau meminta maaf? Ini hanya gempa biasa dan lagi pula aku bersyukur seluruh keluargaku masih bisa selamat." Balas wanita tersebut.

Li Hongli tersenyum kecut mendengar perkataan dari wanita tersebut. Yang bisa dirinya lakukan untuk menebus kesalahan sekarang adalah mengobati luka pada kaki wanita tersebut.

Menyadari jika wanita tersebut mengalami patah tulang, Li Hongli lalu membeli sebuah jarum suntik anestesi dari Menu Shop senilai 100 Poin System sebelum melakukan pengobatan.

Perlu diketahui untuk setiap 1 Poin System senilai dengan 10 keping emas murni mata uang dunia ini. Jadi bisa dibilang satu suntikan anestesi cukup mahal bagi orang di sana tetapi tidak untuk Li Hongli.

Melihat Li Hongli tiba-tiba mengeluarkan sebuah jarum aneh dari kehampaan, wanita tersebut diam-diam merasa kagum dan mengira jika Li Hongli memiliki cincin dimensi yang nilainya sangat mahal.

'Bagaimanapun anak ini merupakan murid Tabib Bai, jadi wajar saja memiliki cincin dimensi...' Batin wanita tersebut yang mengira Li Hongli mendapatkan cincin dimensi dari Bai An.

Saat Li Hongli hendak menyuntikan anestesi ke arah kaki wanita tersebut, tiba-tiba peringatan System berbunyi yang memintanya untuk menghentikan tindakan.

[ Peringatan! Tuan rumah tidak bisa menggunakan anestesi kepada seorang wanita hamil. Tindakan ini akan membuat bayi yang dilahirkan nanti akan menjadi cacat! ]

Mendapat peringatan jika wanita tersebut sedang hamil tentu saja membuat Li Hongli terkejut, karena tidak mengetahui kondisi pasiennya.

"Apakah bibi sedang hamil muda?" Li Hongli menatap gelisah wanita tersebut saat ingin mengetahui kebenarannya langsung dari mulut pasien.

"Aku tidak mengetahuinya, tetapi dua bulan terakhir aku sering merasa mual." Balas wanita tersebut yang belum menyadari jika sedang hamil muda.

Untuk memastikan wanita tersebut benar-benar sedang hamil, Li Hongli akhirnya memutuskan menggunakan teknik dari buku Pengelihatan Dewa.

[ Menampilkan status! ]

Nama : Wu Mei

Usia : 37 Tahun

Ranah Spiritual : Pembentukan Inti Tingkat 2

Kondisi : Kelelahan fisik, Patah tulang kering ringan, Hamil muda.

Setelah melihat status milik Wu Mei membuat Li Hongli menjadi bimbang untuk melanjutkan pengobatan atau tidak mengingat tindakan yang harus dia ambil selanjutnya cukup beresiko.

"Aku bisa menyembuhkan luka pada kaki Bibi. Tetapi ini akan terasa sangat sakit, Bibi ingin melanjutkannya atau tidak?" Tanya Li Hongli yang sebenarnya merasa sangat bersalah dengan kondisi Wu Mei saat ini.

Wu Mei memberikan senyuman hangat kepada Li Hongli lalu mengangguk. "Jika memang kakiku masih bisa disembuhkan dan membuat pekerjaanku menjadi lebih ringan, maka aku akan menahan rasa sakitnya..."

Senyuman hangat Wu Mei seakan mengingatkan Li Hongli kepada sosok ibunya yang sudah sangat lama tidak dia temui karena merasa sangat malu dengan karirnya.

Li Hongli kemudian memberikan seikat tali untuk Wu Mei gigit sebelum melakukan pengobatan yang akan sangat menyiksa ibu dua anak tersebut.

"Baik aku akan memulainya..." Ucap Li Hongli sambil melihat sekali lagi ke arah Wu Mei untuk memastikan apakah wanita tersebut masih yakin atau tidak.

Melihat tidak ada keraguan sedikitpun di mata Wu Mei, Li Hongli akhirnya mulai melakukan pengobatan dengan memperbaiki posisi tulang kaki wanita tersebut seperti sedia kala.

Krakkk!!!

Bunyi tulang dapat terdengar jelas saat Lo Hongli memperbaiki posisi yang salah. Wu Mei di sisi lain mengerang kesakitan seraya menggit tali dan menjambak rambut Li Hongli dengan kuat.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!