Sudah satu minggu sejak fenomena misterius yang membuat hampir seluruh masyarakat dari empat Kekaisaran menjadi gempar.
Bahkan sampai sekarang masih banyak orang yang membahas fenomena dimana pada saat itu dunia seolah diselimuti oleh kegelapan.
Tidak sedikit juga yang mengaitkan kejadian pada hari itu dengan murka alam. Mengingat gempa besar saat itu mengakibatkan korban jiwa yang tidak sedikit.
Ada lebih dari 100.000 kasus kematian yang tercatat pada hari itu. Hal ini menjadi kasus kematian terparah sepanjang sejarah manusia akibat bencana alam.
Sudah tidak terhitung berapa banyak kerugian yang ditimbulkan oleh fenomena misterius tersebut. Tetapi satu hal yang pasti banyak dari petinggi negara mengaitkan kejadian ini dengan murka Dewa.
Spekulasi ini diperkuat dengan tekanan energi misterius yang membuat hampir semua praktisi di seluruh dunia terkapar tidak berdaya.
Masing-masing Kekaisaran dari empat negara berbeda, mulai membentuk tim penyelidikan, untuk mengetahui penyebab dari murka Dewa yang mengakibatkan kerusakan parah pada beberapa sektor terutama ekonomi.
Jelas mereka menempatkan satu titik pencarian untuk mencari sosok yang bertanggung jawab atas murka Dewa. Lokasi yang dipilih tidak lain adalah titik pusat pusaran awan hitam.
Sementara itu di dalam pondok kayu yang terletak di lereng gunung. Pelaku yang sedang dicari oleh empat Kekaisaran besar sedang terbaring di atas ranjang jerami.
Tampak juga seorang pria tua yang sedang membuat ramuan herbal. Dia kemudian mulai menuangkan ramuan dengan perlahan ke dalam mulut anak kecil tersebut menggunakan sendok kayu.
Hal tersebut seolah sudah menjadi kegiatan rutin baru yang dilakukan oleh Bai An setelah kejadian satu minggu lalu.
Selain membuat obat-obatan, Bai An sekarang harus merawat Li Hongli yang sedang dalam fase pemulihan setelah mendapat hukuman langit.
Di alam bawah sadar Li Hongli. Pria itu tampak berjalan melewati lorong rumah sakit sambil membawa satu kantung plastik berisi makanan.
Li Hongli seolah sudah kembali menjalani kehidupan seperti sebelumnya sebelum berpindah dunia. Dia tidak menyadari jika selama satu minggu ini dalam keadaan koma.
"Sepertinya aku sudah bermimpi aneh cukup lama sebelumnya..." Gumam Li Hongli saat mengingat kejadian beberapa tahun terakhir.
Pria berusia 27 tahun itu sekarang terlihat kembali berusia 19 tahun yang sedang menjalani tahun ke-dua perkuliahan di salah satu Universitas terkemuka di China.
Dia sama sekali tidak menyadari sedan dalam keadaan yang di sebut mimpi kupu-kupu, karena semua hal saat ini terasa sangat nyata.
Dua pria berjas hitam yang bisa ditebak berasal dari pasukan keamanan bayaran, terlihat berjaga di depan pintu salah satu kamar bangsal VIP.
Melihat kedatangan Li Hongli, ke-dua penjaga tersebut langsung membukakan pintu tanpa menanyakan identitasnya terlebih dulu.
Sesaat setelah Li Hongli masuk ke dalam, pintu langsung kembali ditutup oleh ke-dua penjaga untuk menjaga privasi klien mereka.
"Aku tidak datang terlambat bukan?" Celetuk Li Hongli sambil tertawa ringan kepada seorang wanita yang terlihat duduk di atas tempat tidur untuk pasien VIP.
Mendengar suara khas dari seseorang yang sangat dia kenal. Seorang wanita cantik segera mengalihkan pandangan dari buku yang dirinya baca kepada sosok pria tersebut.
"Kau terlambat lima menit. Ayahku mungkin akan memotong gajimu jika mengetahuinya..." Huanran tersenyum lembut menyambut kedatangan Li Hongli.
Dari cara Huanran tersenyum dan menatap Li Hongli. Sudah bisa ditebak jika hubungan mereka bukan hanya sebatas saling kenal saja.
Merasa terancam dengan perkataan Huanran, Li Hongli langsung mengeluarkan sebuah minuman kotak dan memberikannya kepada wanita cantik tersebut.
Tetapi sebelum memberikan minuman tersebut kepada Huanran, Li Hongli ingin mereka membuat perjanjian terlebih dulu.
"Apa yang akan kau katakan kepada ayahmu nanti?" Tanya Li Hongli sambil menggoda Huanran yang ingin segera mendapat minuman kesukaannya.
Huanran yang sudah menantikan minuman di tangan Li Hongli sejak tadi pagi, tanpa pikir panjang dia langsung menuruti permintaan dari pria licik itu.
"Aku akan memberitahu ayah jika Li Hongli tidak terlambat datang. Sekarang cepat berikan minuman itu kepadaku...!" Huanran merengek berusaha untuk meraih minuman dari tangan Li Hongli.
Mendengar jawaban dari Huanran yang setuju tidak akan melaporkan dirinya jika terlambat datang bekerja, Li Hongli lalu memberikan minuman yang sebelumnya dia beli kepada wanita cantik itu.
Tidak ada hal mewah dari minuman yang Li Hongli berikan kepada Huanran. Itu hanya susu kedelai biasa aja tetapi wanita cantik tersebut sangat menyukainya.
Li Hongli sendiri sebenarnya dipekerjakan oleh keluarga Huanran untuk menemaninya saat menjalani perawatan.
Bisa dibilang Huanran merupakan putri dari keluarga konglomerat pemilik gurita bisnis di Tiongkok. Gaji yang ditawarkan kepada Li Hongli tentu cukup besar untuk seorang mahasiswa sepertinya.
Sebenarnya Li Hongli bukan pilihan pertama keluarga Huanran untuk menjaga putri mereka. Sudah ada banyak pendamping profesional yang mendaftar tetapi gagal karena wanita cantik itu menolaknya.
Alasan Huanran menolak banyak pendamping profesional karena mereka terlalu tua dan sulit di ajak berkomunikasi. Sampai akhirnya Li Hongli datang membuat suasana di dalam kamar menjadi hidup.
Meski usia Li Hongli jauh lebih muda 7 tahun dari Huanran. Tetapi berkat candaan dan topik pembicaraan yang tidak hambar dari pria itu, membuatnya diterima bekerja sebagai pendamping.
"Apa kamu hanya membawa satu kotak? Asal kau tahu saja aku sudah menunggu dari tadi pagi..." Huanran merajuk setelah menghabiskan satu kotak susu kedelai dengan cepat.
Raut wajah Huanran yang terlihat lucu saat merajuk membuat Li Hongli tertawa. Bagaimanapun sangat jarak wanita cantik itu berekspresi selain menampilkan raut wajah datar dan anggun.
"Jangan membuat ekspresi seperti itu. Memangnya berapa usiamu?" Celetuk Li Hongli yang langsung mendapat hadiah cubitan di pinggang oleh Huanran.
Karena mulai merasa kesakitan, Li Hongli akhirnya meminta maaf dan memberikan satu kotak susu kedelai terakhir kepada Huanran.
"Rasakan! Itulah yang akan kau dapatkan jika berani menyinggung singa betina dari timur!" Ucap Huanran saat melihat Li Hongli menggosok area bekas cubitannya.
Li Hongli hanya memutar bola matanya saat mendengar perkataan Huanran. Dia tidak mungkin membalas perbuatan wanita itu apa lagi saat dalam kondisi sakit parah.
Tatapan mata Li Hongli tampak lembut saat melihat Huanran yang sedang fokus menikmati minumannya. Dia merasa kasihan dengan kondisi wanita cantik tersebut saat harus melawan penyakit yang menggerogoti tubuhnya dari dalam seorang diri.
Pandangan Li Hongli kemudian tertuju kepada penutup kepala yang dikenakan oleh Huanran. Itu merupakan hadiah pemberiannya untuk menutupi kepala wanita cantik tersebut yang sudah kehilangan rambut setelah menjalani kemoterapi.
Menyadari tatapan mata Li Hongli kepada dirinya, Huanran berdecak kesal dan langsung melempar pria itu dengan kotak bekas minuman yang sudah habis.
"Aku belum mati, jangan pernah menatapku seperti itu lagi. Kalah tidak aku akan marah seharian kepadamu...!" Ucap Huanran yang merasa sedikit tersinggung dengan tatapan Li Hongli kepadanya.
Kotak bekas minuman yang Huanran lempar seketika membuat Li Hongli tersadar dari lamunannya dan langsung tertawa canggung.
"Baiklah aku minta maaf. Bagaimana jika kita keluar sebentar untuk mencari udara segar?" Bujuk Li Hongli untuk mendapatkan hati Huanran kembali.
Meski masih terlihat kesal tetapi Huanran mengangguk kan kepalanya. Lagi pula berada di dalam kamar rumah sakit membuat dirinya sangat bosan.
Li Hongli tersenyum sejenak dan menyeka sedikit air mata yang sebelumnya sempat keluar saat memikirkan kondisi Huanran.
Dengan sedikit usaha, Li Hongli lalu mengangkat tubuh Huanran dan memindahkannya menuju kursi roda secara hati-hati.
Mereka berdua kemudian melanjutkan perjalanan menuju taman rumah sakit untuk mencari udara segar dan berbicara santai.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments