Li Hongli meringkuk saat merasakan seluruh tubuhnya menjadi kesemutan. Bagian kepala merupakan area paling sakit setelah dirinya sadarkan diri.
"Ughhh... Kenapa kepalaku tiba-tiba terasa sangat pusing?!" Li Hongli mengeratkan giginya sambil memegang kepala yang seakan-akan ingin meledak.
Perlahan Li Hongli mulai membuka mata dan langsung merasa terkejut, setelah melihat dirinya berada di tepi sungai yang dikelilingi oleh pepohonan seakan berada di dalam hutan.
Saat memperhatikan area sekitar, Li Hongli merasa asing dengan tempat tersebut. Dia sama sekali tidak ingat pernah mengunjungi kawasan semacam ini.
Merasa jika rasa pusing dan pegal sudah mulai mereda. Li Hongli bangkit dan ingin menelusuri tempat tersebut untuk mencari bantuan.
Tetapi dia tiba-tiba merasa ada hal yang aneh saat melihat pandangan menjadi lebih rendah. Li Hongli seketika terkejut saat menyadari tangannya menjadi lebih kecil.
"Kenapa tanganku menjadi kecil seperti ini?!" Li Hongli mengerutkan alis saat memperhatikan ke-dua tangannya.
Ketika memeriksa lebih lanjut lagi, Li Hongli menyadari jika tubuhnya mengecil dan membuatnya terkejut.
Pria berusia 28 tahun itu segera berlari menuju sungai dan mendapati siluet bocah 10 tahun dari pantulan permukaan air.
"Hah?! Siapa pengemis kecil ini? Apa ini benar-benar aku?!" Li Hongli memeriksa wajah dari pantulan permukaan air seakan tidak percaya jika dirinya menjadi seorang anak kecil.
Penampilan Li Hongli sekarang memang terlihat seperti pengemis kecil, dengan pakaian lusuh yang terdapat beberapa tambalan jahitan serta rambut acak-acakan.
Li Hongli juga mendapati tubuhnya sangat kurus untuk anak berusia 10 tahun. Tentu dia masih tidak percaya jika pengemis kecil yang ada di pantulan air merupakan dirinya.
"Hahaha... Ini benar-benar gila. Sepertinya aku sedang bermimpi sekarang..." Gumam Li Hongli sambil tertawa ringan mengira jika saat ini hanya sedang bermimpi.
Pria itu kemudian mulai menghirup nafas dalam-dalam sebelum menghembuskannya kembali sambil memejamkan mata.
Setelah beberapa saat, Li Hongli membuka matanya kembali dan mendapati jika dia masih berada di tempat sebelumnya.
"Hum? Apa yang terjadi? Kenapa ini tidak berhasil?" Li Hongli merasa bingung tetapi masih mencoba untuk bersikap tenang.
Tidak mau ambil pusing dalam percobaan pertama, Li Hongli yang masih yakin jika ini semua hanya mimpi lalu memulai percobaan ke-dua.
Kali ini Li Hongli memutuskan untuk berbaring di atas rumput sambil menghadap ke langit. Begitu mendapat posisi tidur yang paling nyaman, dia lalu kembali memejamkan mata.
Dari atas langit seekor burung tiba-tiba melintas dan menjatuhkan harta karun berharga yang tepat mengenai wajah Li Hongli.
Merasa ada tetesan jatuh mengenai wajahnya, Li Hongli langsung bangun untuk memeriksa apakah ini tetesan air hujan atau bukan.
Tetapi setelah mendapati langit biru cerah membuatnya menjadi penasaran dengan apa yang menimpanya baru saja.
Begitu memeriksa, Li Hongli mencium bau tidak sedap dan mengetahui jika itu adalah kotoran burung.
"Ughhh... Burung sialan kemari kau!!! Lihat saja apa yang akan terjadi jika aku berhasil menangkapmu!!!"
Li Hongli berteriak kesal dan mulai mengejar seekor burung yang dia yakini sebagai pelakunya. Tetapi karena belum terbiasa dengan tubuhnya yang mengecil, membuat pria itu jatuh tersandung saat berlari.
Seperti pepatah sudah jatuh tertimpa tangga juga, Li Hongli jatuh tepat di atas kubangan air yang berlumpur karena hujan deras tadi malam.
Tubuh pria itu lantas di penuhi lumpur yang membuatnya menjadi kotor. Bahkan wajahnya kini terlihat seperti memakai masker kecantikan dari lumpur.
"Arghhhh!!! Ini benar-benar sangat memuakan. Kemari kau dasar burung sialan!!!" Teriak Li Hongli yang merasa seolah di tertawa oleh seekor burung dari atas pohon.
Pijakan kaki yang licin membuat Li Hongli terpeleset dan jatuh untuk ke-dua kalinya. Kejadian ini tentu saja akan sangat memalukan jika dilihat oleh orang lain.
Burung yang sebelumnya bertengger di atas pohon terbang kembali, dan untuk ke-dua kalinya memberikan harta karun tepat di atas kepala Li Hongli sebelum pergi.
"Bahkan seekor burung bisa menghinaku sejauh ini. Aku sudah tidak punya harga diri lagi, biarkan aku mati saja..." Ucap Li Hongli yang merasa putus asa dengan kehidupannya.
Kesialan selalu menimpa Li Hongli seakan takdir sangat tidak menyukai dirinya. Bagi pria itu tidak ada namanya hari damai, yang hanya kesialan selama dia masih bernafas.
Li Hongli segera kembali menuju tepi sungai untuk membersihkan sekujur tubuhnya, sambil meratapi nasib yang seakan tidak berpihak kepada dirinya.
Perut kurus Li Hongli tiba-tiba mengeluarkan suara gemuruh. Melihat ada sekumpulan ikan salmon berenang melawan arus sungai yang tidak terlalu deras, dia lalu memutuskan untuk mengambil beberapa dari mereka.
Memang tidak mudah untuk menangkap ikan salmon yang terkenal gesit dalam hal berenang, tetapi Li Hongli berhasil menangkap empat ekor meski beberapa kali gagal.
Pria itu mulai mengumpulkan ranting dan kayu sebelum membuat perapian untuk menghangatkan tubuhnya yang basah kuyup.
Beberapa ekor serangga tiba-tiba terbang ke arah Li Hongli dan membuatnya merasa sedikit kesal. Saat mengibaskan tangan, seketika muncul sebuah tabel hologram tepat di hadapan matanya.
"Dari mana munculnya tabel ini?" Li Hongli bergumam sambil menyipitkan mata ke arah tabel dihadapannya yang terlihat aneh.
Tabel tersebut menunjukan tampilan menu utama sebuah karakter dalam game beserta dengan statistiknya.
《Status》
《Shop》
《Lotre》
《Inventory》
《System Point》
Ada lima menu utama terpampang jelas pada tabel hologram yang membuat Li Hongli tentunya merasa penasaran.
Krakkkk!!!
Sebelum Li Hongli menyentuh salah satu menu utama pada tabel hologram, dari dalam pepohonan tiba-tiba terdengar suara patahan ranting yang cukup nyaring.
Pria itu seketika merasa waspada dan segera meraih sebuah batang kayu untuk di jadikan sebagai senjata karena merasa ada binatang buas datang kearahnya.
Layar hologram yang sebelumnya muncul, langsung menghilang tepat saat Li Hongli mengalihkan pandangan seolah sudah ada sebuah program tertanam di dalamnya.
Suasana hening membuat setiap detik yang berlalu menjadi semakin tegang. Li Hongli mencengkram erat batang kayu dan sudah bersiap jika harus menerima serangan.
Dari balik pepohonan muncul seorang pria tua dan membuat Li Hongli sedikit menurunkan kewaspadaan mengingat bukan hewan buas yang datang menghampiri dirinya.
Penampilan pria tua bisa di bilang cukup baik. Dia menggunakan setelan hanfu berwarna putih lengkap dengan topi jerami dan keranjang yang terbuat dari anyaman bambu dibelakang punggungnya.
"Tenang nak, aku tidak memiliki niat jahat kepadamu. Kalau boleh tahu, apa yang sedang kamu bakar?" Ucap pria tua yang terlihat berusia 70 tahun sambil melepas topi.
Li Hongli akhirnya menurunkan senjata begitu merasa pria tua tersebut tidak memiliki niat jahat. Tetapi jauh di dalam lubuk hati, dia mengira jika pria tua itu merupakan hantu dengan janggut dan rambut putih panjang.
Tetapi untuk menjaga sopan santun, Li Hongli tidak langsung mengatakan pikirannya kepada pria tua itu yang dia kira sosok hantu dan memilih untuk menyambutnya.
"Saya sedang membakar beberapa ikan. Jika tuan tidak keberatan, anda bisa bergabung karena saya tidak mungkin bisa menghabiskannya sendiri... " Balas Li Hongli dengan sopan.
Kesempatan bertemu dengan seseorang ditempat asing tentu saja tidak ingin Li Hongli lewatkan begitu saja. Dia masih membutuhkan beberapa informasi kepada pria tua tersebut.
Mendengar ajakan dari seorang bocah pengemis tentu membuat pria tua tersebut merasa tidak keberatan untuk meluangkan waktu sejenak.
"Terimakasih...." Pria tua tersebut tersenyum hangat dan duduk tak jauh dari perapian bersama dengan Li Hongli sambil menunggu ikannya matang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Edi Sudrajat
ok
2023-09-08
0