Bab 18 Beruang coklat

"Dringgggg dringgggg" deringan telpon Karamel memanggil sembari dia merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur, Karamel tampak begitu lelah dengan semua aktifitas yang dia lalui hari ini terlebih dengan kejadian yang menyebalkan terjadi di kantor

"Kemana sih Alif " gerutu Karamel, tak sengaja Karamel membuka foto-foto di galerinya saat mereka perpisahan kemarin. Karamel merasa rindu masa-masa itu. Tiba-tiba Karamel memperhatikan foto Kenzo entah mengapa hati Kara terasa sedih melihat foto Ken yang membuatnya rindu

"Ken kamu sedang apa di sana aku rindu kabarmu" batin Kara yang membuatnya menjatuhkan air mata, Karamel menarik boneka beruang yang berada di atas lemari, boneka itu sudah terlihat lusuh dan kusam serta di bagian lengan mengalami robekan akibat ulah Gabriel si bos tetangga galak itu.

"Mmmeeoooongggg" Xemi yang tiba-tiba naik ke atas ranjang menghampiri Karamel seperti mengerti. Kucing itu seakan menghibur majikannya yang sedang bersedih, Karamel tersenyum oleh tingkah lucu Xemi, hati Karamel pun sedikit terhibur tetapi dia masih saja memeluk dan memandangi boneka beruang coklat itu.

Flashback

"Ken aku ingin itu" tunjuk Kara menunjuk ke arah komedi putar, Karamel dan Kenzo mengitari pasar malam memenuhi permintaan Karamel yang ingin sekali pergi ke pasar malam, dengan bermodal tabungan yang dia tabung selama 1 minggu Ken mengajak Kara pergi ke sebuah pasar malam di dekat kota yang baru saja di gelar.

"Ayok!!" Karamel menarik lengan kenzo, menuju komedi putar, Ken pun membeli 2 tiket komedi putar mereka pun mengantri untuk dapat naik wahana itu, Karamel sangat senang wajahnya tersenyum sumringah.

Setelah menunggu hingga 5 menit antrian mereka pun tiba, Karamel dan Kenzo pun naik ke komedi putar. Petugas itu menutup pintu yang mereka naiki, perlahan komedi putar itu bergerak naik membawa tubuh Ken dan Kara naik ke atas. Kara melihat pemandangan yang sangat indah di atas sana. Tampak lampu lampu pasar malam yang berkelap kelip, orang-orang yang berkerumun dan terlihat wajah-wajah anak-anak yang tampak ceria dari atas sana.

"Ken lihat" Kara menunjuk sebuah danau yang tampak dari atas sana, Ken hanya tersenyum sebetulnya Ken sedikit pusing jika menaiki komedi putar ini tetapi demi Kara ken pun melakukannya

Tawa dan kegembiraan Kara terpancar, Ken yang melihat itu sedikit senyum, tangan Ken meraih kepala Kara dan menyenderkan kepala Kara pada dada nya sembari mengelus ngelus kepala Kara

"Kenn!!" teriak Kara berusaha melepaskan diri pada dekapan Ken

"Jangan jarang aku memeluk mu" ucap Ken tertawa kecil

"Kusut tau rambutku" titah Kara dengan wajah cemberut.

Komedi putar itu pun berhenti, Kara dan Ken pun turun Ken dengan sigap membantu Kara kemudian merangkul tangannya meninggal tempat itu.

"Kenn" teriak Kara menunjuk penjual harumanis, Kara tampak seperti bocah 5 tahun yang merengek pada ayahnya dan Ken seperti ayah yang membawa anaknya.

"Kau ini" ucap Ken menggeleng

"Maauuu" rayu Kara dengan dengan sikap manjanya yang membuat Ken tak dapat menolak dan akhirnya menuruti keinginan Kara, mereka tampak seperti orang berpacaran entah bentuk perhatian Ken tak cukup membuat Kara peka akan semua yang Ken tunjukan padanya

Kara dan Ken kembali mengitari pasar malam itu Kara yang asik dengan arumanis yang dia genggam

"Mau Ken" Kara menyodorkan secubit arumanis dari tangannya

"Aaappp" Kara memakan Harumanis yang ingin dia suapkan pada Ken

"Nanti gendut" ledek Kara dengan menyuilkan sedikit lidahnya untuk meledek Ken

"Ohh mau bermain main dengan ku ya" titah Ken pada Kara berusaha merebut arumanis dari tangan Kara

"Ken" teriak Kara yang berusaha menghindari Ken

"Eh lihat Ken boneka beruang itu" tunjuk Kara pada boneka beruang besar yang tergantung

"Apa lagi ini" oceh Ken yang lagi lagi di todong oleh Kara

"Mauuu" Kara memanyunkan bibirnya menatap Ken dalam dalam

"Baik lah" jawab Ken pasrah, Kara pun tersenyum senang

"Makasih Ken, sayang Ken" saut Kara memeluk Ken seketika Ken terdiam dengan pelukan Kara pipi Ken tampak memerah entah apa yang ada dalam hati Ken jantung nya serasa memompa lebih cepat dari hal normalnya, Ken menghampiri permainan menembak untuk mendapatkan boneka beruang besar yang Kara inginkan

"Kenn semangat kamu pasti bisa" teriak Kara memberi dukungan pada Ken di sudut sana

"Kamu dapat Ke " titah Kara yang melihat Ken menggendong boneka besar itu

"Ooowww Ken berhasil" Kara memeluk boneka beruang coklat itu dari tangan Ken

"Ini untuk mu, kalau kamu tidur anggap aja ada aku di sampingnya" ucap Ken menyengirkan giginya

"Duduk di sana yuk" Ken menarik Kara mengarah ke tepi danau di sana banyak orang yang sedang berpacaran,di sana tersedia tempat duduk di sekitaran danau

"Kamu tunggu sebentar" ucap Ken pada Kara kemudian Ken pergi entah ke mana

"Mau ke mana" teriak Kara menoleh ke arah Ken yang mulai menjauh, Kara pun duduk sembari memeluk boneka beruang besar menghadap danau melihat orang orang yang bercanda tawa bersama pasangan mereka

"Asiknya mereka berpacaran" titah Kara

"Aku mau nyanyi satu lagu untukmu, nih minum sambil kamu dengerin aku nyanyi" ucap Ken menyodorkan minuman pada Kara dan memposisikan gitarnya yang tak tau dia dapat dari mana

"Hay gitar siapa itu" ucap Kara

"Aku kan pesulap semua biasa aku wujudkan" titah Ken tersenyum manis pada Kara, Kara membalas Ken dengan senyum

Kapan lagi kutulis untuk-Mu (haa-i-aa-i-aa)

Tulisan-tulisan indahku yang dulu

Pernah warnai dunia

Puisi terindahku hanya untuk-Mu

Mungkinkah kau kan kembali lagi (haa-i-aa-i-aa)

Menemaniku menulis lagi

Kita arungi bersama (haa-aa-aa)

Puisi terindahku hanya untuk-Mu

Kapan lagi kutulis untuk-Mu (haa-i-aa-i-aa)

Tulisan-tulisan indahku yang dulu

Pernah warnai dunia

Puisi terindahku hanya untuk-Mu

Mungkinkah Kau 'kan kembali lagi (haa-i-aa-i-aa)

Menemaniku menulis lagi

Kita arungi bersama (haa-aa-aa)

Puisi terindahku hanya untuk-Mu

Ken memetik tali senar dengan mahir menyanyikan bait demi bait, sedangkan Kara memperhatikan Ken bernyanyi sembari ikut bernyanyi bersama, hari itu hari di mana mereka pergi berdua tampa Alif, hari itu hari sangat bahagia untuk Kara. di kala masalah keluarga karat melanda Ken selalu ada untuk menghibur Kara.

"Ken terimkasih banyak ya untuk malam ini" ucap Kara pada Ken

"Kalau ada apa-apa bilang aku selalu ada di samping mu" jawab Ken mengibak rambut Kara ke sela-sela telinga nya

Seketika Kara memeluk Ken, mereka pun saling berpelukan danau menjadi saksi bisu menyaksikan dua insan itu. Hari itu pun menjadi kado terindah dari Ken di hari ulang tahun Kara yang ke 17, boneka beruang coklat di hadiahkan Ken pada Kara sebagai kado ulang tahun Kara dari Ken.

Episodes
Episodes

Updated 50 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!