Bab 14 pembersihan

"Ahjummaaaaaaa" Teriakan dari kamar sebelah menusuk gendang telinga ku, aku kaget bukan kepalang mendengar pria aneh itu berteriak seperti orang gila terlebih iya memanggil dengan kata Ahjumma membuat telinga ku mendidih, entah siapa yang ia katakan dengan sebutan Ahjumma

"Tok tok tok tok" Pria aneh itu menggedor pintu kamar ku dengan tenaga ekstra membuat kebisingan yang menganggu ketenangan ku

"Ya Ahjumaaaaaaa" bentak nya pada ku, seketika aku membuka pintu.

"Ya, Ahjumaaaaaaa! Ahjummaaaaaaa aku bukan bibi mu !" teriak ku dengan suara melengking membuat nya menutup telinga mungkin takut gendang telinganya akan pecah akibat suara emas ku yang ku keluarkan dengan maksimal.

"Hay bisa kah kau mengurus kucing mu dengan benar !" ucap nya yang kali ini memakai bahasa Indonesia dengan lancar, aku pun terdiam sejak memikirkan kan ulah apa lagi yang di lakukan oleh Xemi hingga membuat nya semarah ini, ya Xemi selalu menjerumuskan ku ke situasi ini, Selalu!!

Ingin rasanya ku gantung Xemi, si kucing reok itu, tapi tentu saja saat melihat wajah lucu nya aku kembali lupa apa yang ia perbuatan dengan tingkah nakal nya, ya,,,,tak apa asal Xami senang aku pun bahagia.

"Xemmmiii" teriak ku berlari ke dalam mencari keberadaan Xemi, ya benar saja Xemi seperti tidak bersalah sedang duduk bersantai di balkon dengan membersihkan bulu-bulu nya yang berantakan, apa ulah yang di lakukan Xemi kali ini aku pun bertanya dalam hati.

"Ahhumaaaaaaa" teriak pria itu lagi dari depan, aku pun berlari menghampiri nya

"Jangan menyebutku dengan kata ajumaaaaaaa bisa tidak!" bentak ku lagi

"Aku tak mau tau tentang itu sekarang, bertanggung jawab lah atas ulah kucing mu itu" titah nya yang lagi-lagi menarik kera baju ku membawa ku menuju apartemen nya, Ya kali ini aku pasrah di tarik oleh nya karena aku tak bisa berkata apa-apa lagi karena itu ulah Xemi, selalu saja aku yang di jadikan tumbal nya.

"Kamar itu sudah sangat busuk ulah kucing bodoh mu itu dan kau yang akan tinggal di sini aku akan tinggal di apartemen mu" ucap nya tiba-tiba membuat ku melongo dan menatap nya

"Hay hay apa-apaan maksud mu, aku tak mau tinggal di apartemen mu" tolak ku yang enggan, benar saja aku tinggal di apartemen, pria yang aku tak kenal.

"Hay! sampai apartemen ini bersih seperti semula" titah nya membuat mulut ku terbungkam tak dapat membantah apa pun itu.

Pria itu pun pergi meninggal kan aku sendiri dan menutup pintu dengan keras

Draaakkkk!!!!

suara pintu terbanting dengan kencang, uhhhh... ini adalah hari tersial ku Xemi selalu membuat ku harus bertengkar dengan pria aneh itu, aku pun berlari ke depan teringat akan Xemi yang masih berada di apartemen ku, takut saja jika Xemi akan di siksa oleh nya

"Tokkkk tokkkk Xemi Xemi" panggil ku menggedor pintu apartemen ku sendiri

"Bawa juga dia!" tiba-tiba pria aneh itu membuka pintu menyodorkan Xemi dengan menguntal Xemi keluar kamar apartemen ku sendiri, uhhh...kami seperti orang yang habis di usir saja. aku pun menggendong Xemi masuk ke apartemen dia betapa kaget nya aku melihat kodok dan cicak tertidur pulas di atas kasur, aku pun menatap Xemi

"Xemiiiiiii" teriak ku menjewer telinga kucing nakal itu. Pantas saja pria itu marah besar kali ini Xemi sangat keterlaluan

Ihhh geli sekali aku membersihkan semua ini, apartemen ini sebetulnya tampak begitu rapi dengan barang barang yang masih terbungkus sempurna tanpa sebutir debu pun yang menempel

Tetapi akibat ulah Xemi yang menciptakan suasana baru di apartemen ini dengan cicak yang tertidur di atas kasur bersamaan dengan kodok, kemudian cap kaki kecil yang menempel di tembok dan bahkan aku terpijak ekor anak tikus yang membuat ku menjerit sejadi-jadi nya

"Aaaaaaakkkkkkkkkkkk!!" teriak ku yang melompat ke sana kemari menghindari tikus itu yang berlari-lari di kejar oleh Xemi

"Xemi hentikan Xemi, huuusss hussss" aku yang sudah tak karuan melihat ulah Xemi yang seperti Tom & Jarry di dalam TV bersama tikus kecil itu.

Uhhh lagi-lagi aku spot jantung tiap kali Xemi berulah, aku pun menguatkan mental ku untuk menyingkirkan mahluk-mahkluk menjijikan itu, Xemi yang ku ikat dengan tali plastik karena kandangnya dan tali nya pun masih di apartemen ku, harus bagaimana lagi agar Xemi tak semakin gila, mengejar tikus kecil itu yang baru saja ku halau keluar.

Setelah aku merapikan semua nya termasuk membongkar tempat tidurnya untuk di jempur dan di bersihkan beserta seprai nya yang telah di pakai tidur oleh cicak dan kodok dua sejoli itu.

Aku yang penasaran melihat isi apartemennya, semuanya tampak tertata rapi

"Gila tidak ada debu sedikit pun" ucap ku yang kaget sembari memegang salah satu barang yang benar-benar tampak begitu kinclong.

Tiba-tiba aku tertuju oleh sebuah foto masa kecil pria itu yang tengah bermain hujan dan lumpur.

"Itu dia hobi juga kotor-kotoran seperti anak yang lain nya, ku pikir dia phobia kotor itu sejak kecil tetapi..." ucap ku dalam hati memandangi foto pria aneh itu.

"Tetapi kenapa sekarang ia seperti jijik sekali jika melihat kotor atau pun tersentuh orang seolah-olah jijik dengan orang itu sangat kotor " ucap ku lirih yang semakin bingung dengan keadaan sekarang ini.

Setelah usai bersih-bersih, Kepala ku terasa berat dan pusing sekali entah apa yang terjadi apa aku terlalu kelelahan. Aku yang terduduk di samping kursi balkon memandangi langit yang mulai menggelap dengan melihat langit sore yang memancarkan cahaya jingga nya indah memang inilah salah satu alasan ku memilih apartemen ini.

"Xemi Xemi" Panggil ku, kucing ku yang tertidur pulas aku pun memberikan nya makan

"Ayo makan Xemi" ajak ku membangunkan Xemi, ia pun makan dengan lahap. Aku senyum sendiri melihat Xemi, dia sangat lucu walaupun aku sedikit jengkel karena ulah nya, jadi nya aku selalu berurusan dengan pria aneh itu.

"Mmmmeeeoonggg" Xemi menghampiri ku dan mengelus-ngelus kaki ku dengan kepala nya yang lucu aku pun menggendongnya

Aku ingin mengajak Xemi berjalan-jalan ke taman sembari mengembalikan mood ku lagi, aku pun bersiap siap membersihkan tubuh ku terlebih usai bersih-bersih kamar ini. aku yang menuju kamar mandi sembari berendam

"Sabun nya sangat wangi laki-laki ini sangat pembersih sekali" gumam ku sembari memainkan busa sabun yang menggumpal, usai mandi aku baru tersadar bahwa aku tak membawa selembar pakaian pun dari apartemen ku, aku bingung harus bagaimana tidak mungkin jika aku mengambil pakaian ku di sebelah dengan handuk terlilit seperti ini terlebih pria itu berada di dalam nya.

Episodes
Episodes

Updated 50 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!