Pove: Anya
Saat Anya bertemu Alif, Alif laki-laki tampan yang juga anak baru di SMA itu
"Perkenalkan namaku Alif Aguero panggilan Alif "
Anya terdiam termenung saat Alif memperkenalkan diri entah apa yang membuat Anya terpanah saat pertama kali Anya melihatnya. Badan nya yang tegap sedikit berotot dengan gaya potongan rambut yang menambah ketampanannya
" Apa ada yang sudah kenal Aku sebelumnya? " ucap kak Alif menyapa teman-teman lain yang juga baru bergabung di ekskul itu
" Sudah kenal " ucap Ica spontan
" Gak tanya kamu! bosan ketemu kamu terus ca, hahah" kata Alif sembari tertawa kecil meledek Ica yang duduk di seberang Anya, seketika Anya melihat Ica, dia dengan tatapan muka masam dan Anya menaikan satu alis mata Anya menatap Ica mereka teman yang baru saja kenal, Ica adalah teman sekelas Anya satu circle dengan Anya, Alif ternyata tetangga dekat Ica yang sudah lama kenal
Setelah perkenalan Alif dan teman nya, dia mengajak kami bercanda-canda memecahkan suasana. Anya yang hanya duduk memperhatikan mereka menjelaskan sembari bermain-main santai untuk awal salam selamat datang bagi siswa yang baru bergabung ke ekskul itu.
Dari awal dia berbicara Anya memperhatikan nya tanpa menoleh ke mana pun, entah apa yang membuat dia candu melihat tawa dan senyuman Alif ya, Anya anak kemarin sore yang baru mengenal cinta walaupun Anya sudah memiliki 2 mantan tetapi entah mengapa dia melihat Alif, kali itu berbeda seperti ada getaran yang tak bisa dia jelaskan.
Hari itu sepulang sekolah, ada jadwal ekskul jam 2 entah mengapa ibu belum pulang entah kemana dia, usai makan Anya yang duduk mengambil gawai nya melihat grup yang sudah ramai anak-anak membahas akan pergi ke sekolah lagi, saat itu Anya melihat pesan dari Alif
[ Jemput Aku dong yang searah]
[ Dak ada motor bro ] balas Doni satu angkatan berbeda kelas dengan mereka
[ Izinin Selly ya gak bisa datang soalnya lagi kerja kelompok ] pesan Selly memandai Alif
[ Iyaa Sell ] pesan Alif
Anya yang sejak tadi hanya melihat memberanikan diri untuk chat pribadi dengan Alif untuk meminta izin dengan nya tidak dapat hadir terlebih ibunya yang sejak tadi dia tunggu-tunggu tak kunjung datang juga.
[ Selanat siang Lif izin Anya ya, Anya tidak dapat hadir hari ini motor di pakai ibu soal nya tolong bilangin sama senior ya ] isi pesan Anya pada Alif
baru saja pesan Anya ia kirimkan sudah centang dua dan langsung di baca oleh Alif, jantung Anya berdebar seperti mendapatkan hasil nilai rapot saja
[ Mau serempak Aku?, soalnya baru mau berangkat juga ] tiba-tiba Alif membalas pesan, Anya yang mendapat kan pesan itu dag dig dug rasanya. Anya yang kaget dengan balasan Alif antara senang dan malu, tetapi Anya juga ingin sekali dekat dengan Alif sepertinya tuhan merestui mereka, dan dia membuka jalan untuk Anya mendekat.
Anya pun mengiyakan tawaran Alif, langsung bergegas bersiap-siap, Anya tak ingin terlihat jelek di depan mata Alif maklum begitu lah ketika seseorang ingin pendekatan.
10 menit Anya menunggu Alif belum kunjung datang, tiba-tiba ibu Anya baru saja pulang, Anya yang sejak tadi tengah siap memakai pakaian kostum basket dengan rambut terikat tampak seperti penampilannya saat ingin bertanding, memperlihatkan sedikit pesonanya berharap Alif memperhatikan Anya nanti nya.
Setelah 3 menit Anya menunggu , Alif tak kunjung datang dan Anya memutuskan untuk berangkat sendiri terlebih ibu yang telah pulang, Anya mengambil kunci motor dan bergegas menuju sekolah, sebelum itu Anya meninggal pesan pada Alif
[Ibu Anya udah pulang jadi Anya gak jadi bareng Alif, terimkasih ya] kemudian Anya menancapkan pegal gas motornya menuju sekolah
Sampainya di sekolah Anya melihat Alif yang baru saja sampai lebih dulu sedang memarkirkan motornya, Anya sedikit kecewa melihat itu ternyata Alif tak benar-benar ingin menjemputnya terlebih Anya yang sejak tadi sudah menunggu seperti orang gila yang pelanga-pelongo, Anya yang memarkirkan motornya menuju lapangan tanpa menoleh kearah Alif, langsung bergabung dengan yang lain, karena yang lain sejak tadi telah memulai pemanasan
" Alif main yuk ajarin Dina dong cara melemparnya " seorang wanita yang mendekati Alif, uhh.... hati Anya makin panas ketika melihat itu tetapi Anya yang sejak tadi mencoba menahannya, gengsi jika dia terlalu memperlihatkan jika dia menaruh simpati pada Alif.
Tenngg... tengg... tengg... bel istirahat pertama berbunyi.
" Besok presentasi segera di persiapkan bahan untuk presentasi nya" ucap Ibu Melly guru mata pelajaran sejarah, Ibu Melly pun meninggalkan ruangan kelas
" Anya kantin gak? " tanya Bela sembari membereskan meja yang penuh alat tulis usai pembelajaran tadi
" Rim kamu kantin gak?" tanya Anya pada teman sebangku ku
" Enggak Nya, aku di kelas aja " ucap Rima
" Aku nitip aja deh Bel " Anya menyodorkan uang 5 ribu pada Bela yang akan pergi ke kantin
" Eh aku juga dong nitip, kamu pergi sama Dela aja ya Bel kami tunggu di kelas " kata Ica
Anya sebetulnya gak enakan jika ke kantin harus meninggalkan Rima, mungkin saja ia sedang tidak ada uang sebab itu dia enggan di ajak ke kantin, Anya pun juga malas jika harus menganteri jam istirahat begini, di pastikan kantin saat jam seperti ini desak desakan dengan kakak kelas, malu sekali jika harus bertemu kakak kelas yang banyak itu.
"Bar Bar ambilkan bakwan dong sama minum" teriak Bela pada salah satu teman cowok di kelas yang sedang memesan makanan, kelas mereka cukup dekat dengan kantin bawah, kantin itu di belakang kelas mereka, banyak anak-anak kelas satu yang belanja di sana karena kantin sekolah yang berada di atas cukup ramai terlebih banyak kakak kelas yang belanja di sana, sehingga jika ingin belanja mereka sering sekali nitip dengan teman cowok yang lewat dan mereka hanya berteriak dari jendela saja. Maklum anak cewek mau nya yang gak ribet terlebih jika antri, uuuhhh hal yang paling malas di lakukan.
Entah kenapa Anya terfokus pada satu orang, ya itu Alif kebetulan kantin bawah adalah bascame anak kelasnya, sering sekali dia dan teman-temannya belanja di kantin bawah ini padahal jika di fikir kantin atas lebih dekat dengan kelasnya tetapi ia lebih sering ke kantin bawah ini, ya itung itung Anya beruntung sih bisa memperhatikan nya dari jendela
"Uuhh melamun aja siapa sih yang kamu lihat nya" ucap Ica yang mengagetkan ku
"Gak ada nungguin pesanan Bela nih sama si Bara" ucap Anya
" Eh bohong kamu liatin Alif yang lagi makan jongkok itu ya, hahah" Ica mulai meledek Anya uhhh memang Anya paling gak bisa bohong pada teman nya karena mereka bisa menerkanya jika Anya sedang suka seseorang.
" Siapa siapa " saut Rima yang mulai menghampiri Anya dan Ica
" Tu Anya suka sama Alif " ceplos Ica
" Ehh mana ada " saut Anya memotong pembicaraan Ica, ya Anya malu jika semua teman nya tau kalau Anya sedang jatuh cinta
" Siapa Alif? " tanya Rima yang sedikit ngeleg
" Tu itu " tunjuk Ica, tiba-tiba Alif menolehkan Kepalanya ke arah kami yang sedang mengintip lewat jendela entah dia tau atau tidak kami sedang memperhatikannya
" Eh jangan di tunjuk liat dia melihat ke arah kita " kata Anya yang langsung menepis jari telunjuk Ica
" Ciiiiee cieee " Bela yang tiba-tiba datang membawa goreng dan minuman
" Siapa yang Anya suka Ca?" tanya Bela yang baru saja datang penasaran mendengar sedikit perbincangan mereka barusan, terlebih Ica yang sejak tadi menggoda Anya
" Duh duh udah makan goreng dulu bentar lagi Bel tau " ucap Anya mengalihkan pembicaraan mereka, Ica Bela dan Dela pun menyerbu gorengan yang di bawa Bela
" Pesanan ku mana " ucap Ica
" Makan saja, sudah ku satukan semua " saut Bela
" Gak usah protes " sambungnya lagi
" Iisss dahh " Ica yang memasang muka cemberut
" Ayok Rim makan " tawar Anya pada Rima yang tiba-tiba pura-pura sedang membaca, ya aku tau dia tak enak gabung karna tak ikut menyumbang
"Ayok makan sama-sama gak papa rame biar seru" ucap Anya menarik Rima gabung bersama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments