Kereta berhenti semua penumpang berhamburan keluar dari kereta, aku melihat pria aneh itu sedang membersihkan tangan dan sedikit mengibas-ngibas jaket yang iya kenakan, aku pun mencoba tak menghiraukan sesuatu yang aneh itu bagi ku. Aku pun pergi menuju petshop sesampainya di sebuah pusat perlengkapan hewan disana beberapa macam hewan dan kucing peliharaan yang lucu itu membuat ku gemas melihat mahluk berbulu itu. Aku melihat seekor kucing bulu berwana putih bersih ras persia kucing itu tampak begitu lincah, dan aku pun memutuskan untuk mengadopsi kucing itu.
"Goyang-i eolma-eyo?" aku yang sedang bertanya pada penjaga toko itu, aku membeli nya di Korea karena tidak mungkin jika aku membawa hewan dari Indonesia, karena di bandara mungkin aku tak bisa membawa nya kasihan jika aku menaruh nya di bagasi barang, di bekali dengan privat bahasa Korea dan kegegamaranku menonton drama Korea membuat aku sedikit mahir berbahasa Korea.
Akhirnya aku mendapatkan kucing berwarna putih ras persia itu seharga 25 won. Aku begitu senang mendapat teman baru yang bisa 24 jam bersama ku di apartemen, bagi cat lovers pasti tau bagaimana rasanya hidup tanpa hewan berbulu ini. ya hampa, entah aku tak tau apa kegunaan nya melihat nya berlari-lari memenuhi rumah ku walaupun hanya sekedar makan tidur aku sangatlah senang dengan keberadaan nya.
"Kamsahamnida" aku pun permisi pada pemilik toko itu, setelah mendapatkan kucing lucu yang sekarang telah bersama ku, aku beranjak dari toko kembali ke apartemen ku sebelum itu aku mampir ke sebuah pusat perbelanjaan makanan pokok khusus Indonesia, ya aku rindu sekali dengan masakan Indonesia terlebih dengan mie instan yang ku gemari.
"Selamat datang selamat berbelanja" ucap penjaga toko, ya dia bukan eonni eonni Korea ini adalah toko khusus perlengkapan Indonesia banyak produk-produk Indonesia tersedia di sini sehingga orang Indonesia yang berada di Korea bisa melepas rindu nya ketika rindu akan masakan Indonesia.
Aku menuju rak mie instan yang ingin beli dulu, aku mengambil beberapa Mie instan dengan berbagai rasa dari rasa soto, mie goreng dan mie rasa rendang.
Setelah usai berbelanja kembali ke stasiun kereta menuju apartemen ku yang sedikit jauh dari kota Seoul sehingga jika aku ingin ke pusat kota aku harus menempuh perjalanan kurang lebih 1 jam, terkadang sangat membosankan bagi ku karna rutinitas ini yang selalu membuat ku jenuh.
Sampai nya di apartemen ku yang berada di tengah-tengah pedesaan, terkadang aku sangat beruntung mendapatkan salah satu kamar di apartemen itu walaupun kekurangan nya sedikit jauh dari pusat kota, tetapi di sini suasana yang masih asri sejuk dan pemandangan yang memanjakan mata membuat aku bahagia dengan suasana yang di suguhkan. Apalagi jika musim semi aku dapat melihat bunga sakura yang bermekaran di atas bukit di belakang apartemen ku sehingga aku tak perlu jauh jauh melihat dengan membuka jendela kamar ku saja aku sudah di suguhkan pemandangan indah di atas sana.
"Meeooonngg meeooonngg" Xemi tampak sudah gerah berada di kandang sejak tadi dengan perjalanan panjang yang kami tempuh, ya aku memberi nama kucing ku dengan nama Xemi.
"Kamu bosan ya sayang ini rumah baru mu" ucap ku pada Xemi segera aku membuka kandang nya agar ia dapat segera beradaptasi di apartemen ku.
Xemi tampak lincah dan sehat terkadang ia seperti Reok yang berlari-lari dan melompat ke sana sini.
Aku yang segera membereskan barang-barang belanjaan ku menata dan menyusun nya di rak persediaan makanan yang ku punya
"Aaaaaaaa" tiba-tiba aku mendengar teriakan suara dari kamar sebelah, aku pun kaget mendengar itu
Aku tersadar ternyata Xemi terlah menghilang. Kucing itu terlalu lincah dan kadang tak beraturan berkeliaran entah kemana
"Ku-kucing siapa ini dasar hewan kurang ajar!" ucap suara dari sebelah sana, segera aku mencari ke sumber suara. Hati ku berdetak pada Xemi yang tiba-tiba menghilang
"Hussshh.. Husshhh!! " aku melihat pria yang memegang sapu mengusir Xemi, Xemi pun berlari ke arah kamar seberang
"Aaaaaa" seseorang berteriak kembali di kamar seberang itu, tiba-tiba Xemi keluar dari kamar itu perasaan ku sudah tidak enak dari tadi, ya ulah kucing itu yang sudah mulai bertingkah.
"Meoonnggggg" Xemi menghampiri ku wajahnya lucu tanpa dosa membuat ku luluh dan iba. aku pun menggendongnya, baru saja aku ingin beranjak seseorang menarik ujung kerah baju ku dari belakang
"Hey apa-apa'an ini! " ucap ku dengannya kera baju tertarik ke atas sehingga membuat langkah ku terhenti.
Kepala ku berputar ke arah seorang pria yang tengah menarik kerah baju ku dengan tatapan marah wajahnya terlihat sangat sangat. Sudah kuyakini pasti pria ini yang di ganggu oleh Xemi tadi. Aku sudah pasrah jika ia ingin memarahi ku
"Ahjussi jinja mianheyo" ucap ku memasang wajah memelas
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments