Tidak terasa waktu berlalu hingga tibalah hari pestival diadakan. Dengan bantuan kaisar, sangan mudah berusuran dengan Stela. Heh! Wanita tidak tau diri itu, mari kita liat sejauh apa ia akan terbang? Lagipula aku tidak peduli hanya saja perasaan Alena yang masih melekat dalam diriku kadang menganggu.
Aku tanpa sadar merasa kesal dan sedih secara bersamaan saat kaisar menyebutkan nama wanita lain. Baiklah lupakan! Ada banyak yang harus aku lakuakan.
Mulai dari mebuka mata dini hari sampai saat ini aku masih belum selesai bersiap. Apakah masih lama? Aku sudah merasa lelah dengan persiapan yang panjang ini, apakah permaisuri memang harus di dandani berjam-jam? Yang ada aku akan pingsan jika begini terus.
“Anna, bisakah kamu meberikanku sedikit cemilan? Aku agak sedikit lapar” aku akan mati lemas jika seperti ini
“ Apa anda ingin sarapan di sini yang mulia?” jawab Anna
“Itu ide bagus” aku memerlukan energi yang banyak untuk hari ini.
“ibu!” teriakan lelaki kecil memasuki kamar.
“Anda tidak boleh menerobos seperti itu yang mulia” ujar pengasuh putra mahkota yang tampaknya kelelahan berlalri, mungkinkah bayi kecilku ini berlari kemari untuk bertemu denganku? Menggemaskan sekali..
“Tidak apa-apa Laura” ujarku pada pengasuh Rudine
“Ibu! Lihat ini, aku memakai pakaian yang ibu rekomendasikan” ujar rudine bersemangat
“Benarkah?” tanyaku
“Serin, kemarilah.. perlihatkan pada ibu” ujar Rudine memanggil aerina mendekat.
Wahh... bayi-bayiku ini sangat manis, kyaaa imuuttt.. aku tidak salah menyerahkan tanggung jawab ini pada desainer hebat sepertinya, aku sangat berterimakasih padamu desainer flora. Aku menagis haru did dalam hati, lelahku terbayar.
“Calam kepada pelmaiculi, telimakacih sudah melekomendacikan baju ini untuk saya” ujar Serina malui-malu.
Hihi dia masih menggemaskan, ahhh aku tidak mau dia tumbuh besar. Aku tidak siap melihat bayi-bayiku ini dewasa, tidaakkk... hatiku menjerit.
“Tentu saja putri, saat ini putri adalah tanggung jawab saya jadi itu sudah tanggung jawab saya, putri sudah saya anggap seperti anakku sendiri. Terlepas dengan apa yang terjadi di masa lalu, saya berharap putri juga mau menganggap saya demikian” jawabku.
“Selin sudah sepelti anak pelmaiculi?” tanya Serina
“Tentu! Serina juga anakku” jawabku.
Serina tampak malu-malu dan mukanya merona, ahhh pemandangan ini menghangatkan hatiku. Fufufu semoga hari ini aku bisa menghabiskan banyak waktu dengan bayi-bayi imut ini, pasti akan menyenangkan aku jadi tidak sabar.
“Apakah kalian sudah sarapan?” tanyaku
“ung!” jawab mereka kompak
“Kalau begitu tunggulah di luar anak-anak, aku akan segera siap” pintaku
Mereka dengan sigap mengikuti perintahku, anak-anak yang baik. Di kehidupanku sebelumnya, sangat sulit menemukan anak-anak yang penurut.
Tak berapa lama, aku akhirnya selesai dengan segala macam persiapan yang melelahkan.
“Yaa ampun yang muliaa!!! Anda cantik sekali” teriak anna, di ikuti dengan reaksi terpesona dari semua pelayan yang ada di sana. Apakah sebagus itu?
Salah satu pelayan membawakan kaca besar fullbody agar aku bisa melihat hasil kerja keras mereka sejak pagi. Ya tuhan! Ini aku? luar biasa! Tak sia-sia aku berhias dari sebelum fajar. Gaun mewah perpaduan dari warna putih biru muda dan biru tua, pantulan cahaya dari taburan serbuk kristal yang ada di gaun menambah kesan mewah. Perhiasan mewah tpi tidak berlebihan, sarung tangan hingga siku serta jubah transparan seperti kelambu teruntai di balik punggungku. Belum lagi rambutku yang di sanggul manis dengan mahkota simple di atasnya. Indah sekali. Gaun ini tidak terbuka, tapi kenapa aku terlihat sedikit sexy? Haha aku sedikit malu memuji diriku sendiri, tapi ini memang luar biasa, Alena.. kamu memang tidak ada tandingannya.
“Yang mulia kaisar telah tiba” teriak salah satu kesatria penjaga dari balik pintu
Apa? Kenapa kaisar kemari? Haahh aku sedang dalam kondisi baik saat ini, aku tidak ingin moodku di hancurkan oleh lelaki itu! Kaisar memasuki ruangan dan berjalan menghampiriku, aku sudah menyiapkan hatiku dengan apapaun yang akan dia lakukan padaku.
Tapi, apa ini? kenapa ekspresinya seperti itu? Apakah dia bisa terpesona seperti itu? Dan kenapa jantungku berdetak kencang? Tidak...! kenapa aku malu di tatap olehnya? Alena! Sadar, jangan mempengaruhi ku!! Aku tidak akan terbawa perasaan Alena yang asli! Tidak akan! Tapi kenapa ini tidak berhenti? Jantungku semakain berdegup kencang saat dia mendekat, aku gugup.
“Aku akan mengawalmu hari ini” ujarnya sambil memberikan tangnnya untuk menyambut tanganku
Pria ini,.. ketampanannya tidak terkalahkan. Ah! Aku tidak boleh terpikat.
“Terimakasih yang mulia”
Kami berjalan bersama hingga ke ruang tengah dan menuruni tangga menuju kereta istana yang telah menunggu di luar.
“ibu! Waahhh ibu cantik sekali”
Bayi-bayikupun terlihat terpesona dengan penampilanku, Serina juga memberikan pandangan terpesona walaupun tidak mengeluarkan kata-kata. ahh, ini tambah membuatku malu.
Kami bersama menaiki kereta kuda, melihat kami memakai gaun yang senada ini membuat kami terlihat seperti keluarga sungguhan. Yah kami memang keluarga walaupun tidak harmonis.
Setelah melakukan perjalanan selama beberapa menit kami sampai di tengah kota, pusat tempat festival di laksanakan. Kami turun bersama dan saat keluar dari kereta, serententak kami mendapatkan sorak sorai dari penduduk kekaisaran.
“Apakah itu permaisuri?” teriak orang-orang yang ada di sana
“Permaisuri, anda cantik sekalai!”
“Anda bagaikan bidadari yang turun dari khayangan!”
“Permaisuri.. lihat kemari!”
Aduh, ini pertama kalinya aku keluar istana selama menjadi Alena, orang-orang di sini begitu banyak aku malu...!
“Permaisuri, akhirnya anda memperlihatkan diri, kami merindukan anda permaisuri..!”
Apa? Rindu? Sosok seperti Alena di rindukan? Apakah Alena pernah keluar sebelumnya? Di cerita aslinya hanya menceritakan sifat buruk Alena dan hampir semua cerita itu di ceritakan di istana, tidak pernah ada plot yang menceritakan interaksi Alena denga rakyat kekaisaran. Tapi ini.. ada orang-orang yang merindukannya?
Kami berjalan mengikuti karpet merah yang terbentang yang telah di sediakan untuk menyambut kami. Kami akan berjalan sampai di tengah kota tepat di pancuran yang sengaja di buat pas di titik tengah ibu kota, berdiri di atas panggung kecik untuk kaisar meresmikan di mulainya festival ini.
“Tersenyumlah dan lambaikan tanganmu” ujar kaisar mengagetkanku, berbisik tiba-tiba seperti itu padaku memebuatku tidak karuan. Tolong jangan tambah frekuensi detak jantungku wahai kaisar jika tidak jantungku akan meledak! Tapi aku tetap mengikuti intruksinya.
Belum sempat kaisar membuka sambutan untuk festival, tiba – tiba terdengar ledakan yang menggelegar tepat di belakang panggung tempat kami berdiri. Suasananya menjadi ricuh, para petugas keamanan kota dengan sigap mengevakuasi penduduk, serta pengawal kaisar dengan sigap mengamankan kami, tapi ini belum berakhir.
Percaya atau tidak aku tiba-tiba bisa melihat dengan jelas ada seseorag menggunaka jubah dengan tutup wajah melemparkan benda asing di hadapan kami, aku melihat kemana benda itu akan lemparnya?
Tidak! Putraku! Serina!
Aku berlari di tengah kabut asap mendekati Rudine dan Serina lalu memeluk mereka, dan benar saja, bom kedua meledak. Aku tidak tau apa yang terjadi dalam waktu beberapa detik itu, aku hanya tau tubuhku terlempar jauh.
Aku terbaring sambil memeluk anak-anakku, sepertinya mereka pingsan tapi karena mereka di dalam pelukanku tubuhku bisa melindungi mereka saat terpental tadi, jadi tidak ada luka yang serius, syukurlah.
Ugh.. kepalaku pusing, aku bisa merasakan ada cairan yang mengalir di pelipisku aku berusaha menyentuhnya, darah?
“Alena!”
Suara ini, kaisar? Memanggil namaku? Pandanganku semakin buram, aku bisa melihat sedikit bayangan kaisar mendekati kami.
“Tidak! Alena!”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Lela Salsabila
seru thor lanjuuuuuttttttttt.......up nya di tunggu
2023-09-13
5