Bab 6

Sinar mentari menyilaukan mata membuatku tersadar dari tidur yang tidak nyaman. Aku merasa basah di di tulang pipiku, spontan aku menyentuhnya. Air mata?

Ah, ini sepertinya berkaitan dengan mimpiku semalam dan hatiku pagi ini masih terasa perih, moodku buruk. Siapa wanita itu? Apa maksud perkataanya? Kenapa aku merasa sangat sedih?

“Anda sudah bangun yang mulia?” Anna sudah siap di luar ruangan, seperti biasa menyiapkan air cuci muka untukku dan membantuku bersiap untuk hari ini terlepas apapun yang akan aku lakukan, aku tetap harus didandani.

“ Masuklah Anna” jawabku

Awalnya hal ini terasa aneh, karena di dunia nyata aku terbiasa mengurus semuanya sendiri jadi saat pertama kali di layani seperti ini, aku merasa aneh. Tapi sekarang sudah terbiasa.

“Apa yang akan anda lakukan hari ini yang mulia?” tanya Anna

“mmm.. aku akan mengunjungi istana putri” jawabku

Anna yang sedang menyisir rambutku tiba-tiba berhenti.

“Ya?” tanya anna lagi

“Aku ingin ke istana putri, apa ada masalah?” tanyaku lagi

“Ti tidak yang mulia” jawab Anna,

Mencurigakan.

Kami berjalan menuju istana putri, saat sampai di sana tidak ada yang aneh suasananya terlihat sama seperti istana pada umunya, mungkin firasatku salah. Tapi semua berbeda saat aku memasuki istana. Sangat mengejutkan. Semuaya tampak sangat sederhana.

“Apa ini? Apa ini benar istana putri kekaisaran?” tanyaku pada Anna

“ itu, yang mulia.. ini merupakan permintaan dari mendiang selir kaisar” jawab Anna

“Selir? Sabrina?” tanyaku dan Anna hanya mengangguk canggung.

Apakah Sabrina menerapkan prinsip minimalis? Hemat pangkal kaya? Ahh.. sangat tidak cocok di dunia fiksi, ini adalah istana kekaisaran dan Serina putri dari kaisar, apakah ini masuk akal?

Semakin aku menyusuri istana, istana ini terlihat sepi

“Di mana orang-orang?” tanyaku

Mereka (para pelayang yang mengikutiku termasuk Anna) hanya teridam dan saling tatap menatap satu sama lain ini tambah membuat kacau suasana saat ini, hal ini semakin mencurigakan.

“Apakah kalian tau di mana kamar putri?” tanyaku.

“Di sebelah sini yang mulia” jawab salah satu pelayanku.

Saat berada di depan kamar putri, aku merasakan kejanggalan, kenapa kamar putri kaisar seperti ini?

“Putri? Apakah anda ada di dalam? Bolehkah saya masuk?” tanyaku lembut.

“Pelmaiculi” jawabnya

Wah, keimutan putri kecil ini benar-benar luar biasa bahkan dari suaranya. Terdengar langkah kaki kecil mendekati pintu.

“Se selamat datang pelmaiculi” jawabnya menunduk

“Maaf telah datang tiba-tiba, bolehkah aku masuk?” tanyaku

“ mm itu,..” jawabnya ragu

“ Apakah tidak boleh? Jika demikian tidak apa-apa aku hanya ingin melihat kondisi putri saja” jawabku

“ Tidak, itu.. boleh.. silakan masuk” jawabnya

Saat aku masuk kemarnya, aku tercengang. Ini.. sangat amat sederhana. Hiasan dinding yang sederhana, walpaper kayu dengan corak yang sudah ketinggalan zaman, dekorasi yang tidak cocok dengan anak perempuan berusia 5 tahun. Jika aku boleh berpendapat, dekorasi ini lebih seperti dekorasi nenek yang berusia 50 tahun.

“Wah, selera putri sangat unik” ujarku

“Ibu yang menghias kamal ini untuk selin” jawabnya

“Ya? Selir Sabrina?” tanyaku tidak percaya

“Ung, ibu bilang Selin halus hemat.. Selin tidak boleh memakan uang lakyat, tidak boleh boyos” ujarnya

Hah? Tunggu, apa yang barusan ia katakan? Apa aku tidak salah dengar? Anak kecil boros? Seorang putri kaisar? Kaisar yang kaya raya ini? yang bahkan hartanya tidak akan habis 1000 tahun ke depan?

Belum sempat aku menjawab perkataan putri, suara hempasan pintu mengalihkan konsentrasi kami.

“Serina!”

Suara yang tidak asing dan terlebih “serina?” ia memanggil hanya dengan nama? Apakah boleh pengasuh memanggil seoarang putri seperti itu?

Serina yang mendengar namanya di panggil langsung spontan melihat ke arah pintu.

“ Kemarilah, berbahaya” ujarya

Berapakalipun aku mendapatkan perlakuan seperti ini aku tetap merasa kesal, menyebalkan.!

Serina yang awalnya ragu, mau tak mau berlari mendekat menuju pengasuhya.

“Ada apa anda kesini” tatapan dingin dan jawaban yang tidak sopan yang sama sekali tidak punya niat untuk menghormati permaisuri yang ada di hadapannnya. Tatapannya lurus kedepan menatapku dengan percaya diri, namun menurutku itu lebih ke tidak tau diri.

“Apakah aku tidak boleh kesini?” tanyaku

“ Tentu, ini adalah kediaman mendiang selir kaisar dan sekarang merupakan kediaman putri kaisar, jadi anda yang pernah berbuat dosa tidak layak datang kemari” ujarnya tegas dan dingin

“ Stela.” Panggilku dingin

“Coba sebutkan urutan kedudukan di kekaisaran ini?" tanyaku

“Kaisar, permaisuri. Keturunan kaisar, selir dan Para pendiri kekaisaran” jawabnya dengan tetap mempertahankan perilaku sombongnya.

“Berapa tingkatan kedudukan selir? dan apakah Pe.nga.suh! masuk kedalam kedudukan tertinggi kekaisaran?” tanyaku

Stela terdiam dan sepertinya ia menyadari kedudukannya. Aku mendekatinya dan menarik dagunya agar melihatku.

“Di mana posisiku Stela?” tanyaku dingin

“Dan DI MA NA posisimu?!” sambungku.

Dia hanya terdiam

“Apa kau menegrti sekarang?! Sadari posisimu Stela!” jawabku dingin dan melepas kasar dagunya yangku pegang.

Sia*an!!!

“Mau aku berbuat dosa atau tidak, itu urusan kaisar yang akan menghukumku, bukan urusanmu!” aku benar- benar marah

“Jika aku berkata pada kaisar, kau bisa di pecat!” mari kita lihat reaksinya.

“Hah! Apa anda seyakin itu permaisuri? saya yakin kaisar lebih memihak kepadaku dari pada pendosa sepertimu” ujarnya.

Wanita Si*l*n!

Jika ini dunia nyata aku akan menjambakknya, mana ada pembantu angkuh melawan manjikan. Karena aku seorang permaisuri, aku harus menjaga martabatku dan aku masih tidak tau seberapa kaisar mempercayainya, jika salah-salah aku bisa mati lebih dulu.

“Apa kau sangat percaya diri?” tanyaku tertawa menyindir.

“Tentu! kita tidak akan tau kedepannya, siapa tau suatu saat nanti posisi kita berbalik” ucapnya dengan percaya diri.

“Pengasuh!” teriak Anna mencoba menyadarkan sikap tidak sopannya kepada istri kaisar.

Hoo~

Apa ini?~

Jangan bilang ia menyukai kaisar? Jadi dia pikir ia bisa menggantikan posisi Sabrina di hati kaisar hanya karena ia mengurus putri kesayangannya?

Aha..!

aku suka adegan ini saat membaca novel, tapi saat merasakannya langsung aku sangat ingin memukul kepalanya.

“Jangan melayang terlalu tinggi Stela, jika terlena saat jatuh akan sangat menyakitkan!” ujarku lalu pergi meninggalkan tempat itu.

...****************...

“Yang mulia?!” panggilku sambil membuka pintu ruang kerjanya dengan paksa.

“ho~ kau sudah kembali ke sifat aslimu” ujarnya sambil tertawa mengejek.

Ah, aku sangat membencinya..

tapi apa ini? kenapa hari ini dia tampan sekali? Terutama itu.. dadanyaa astagaa..

Tidak tidak, tunggu! Sadarkan dirimu Alena, mari kita bersihkan air liur kita ini, aduh aku benar- benar cabul, sudah lama aku tidak melihat pria tampan dengan tubuh yang menawan. Tidak,! sekarang bukan itu intinya.

“Mari kita bicarakan nanti tentang sifatku, sekarang saya ingin bertanya pada anda yang mulia, apakah anda pernah mengunjungi istana putri?” tanyaku.

“Apakah kau pikir aku ayah yang kejam tidak pernah mengunjungi anakku? Terlebih itu istana mendiang wanitaku” ujarnya.

“Apakah anda pernah masuk kedalam istana tersebut?” tanyaku

“Tentu saja permaisuri” jawabnya

“Lalu apa tanggapan anda dengan dekorasi disana?” tanyaku sedikit kesal

“Apa masalahnya? Itu adalah selera Selirku, aku menghormatinya” jawabnya

Pria ini..! kenapa dia bodoh sekali sih? Apa dia tidak memikirkan martabatnya saat orang-orang tau dia mendekor kamar putrinya yang berusia 5 tahun dengan dekorasi jadul seperti itu? Kau bodoh atau polos wahai kaisarr??

“Itu sangat sederhana yang mulia..” ujarku berusaha menahan emosi.

“heh,! wanitaku tidak sepertimu yang menghambur-hamburkan uang, dia sangat sederhana” ujarnya meremehkanku.

Ya ampun... aku hanya bisa menepuk jidadku. Ini itu istana kekaisaran,,, bukan gubuk derita! kita harus menunjukkan keperkasaan kita pada semua orang agar tidak gampang di serang. Jika musuh tau kita kaya dan perkasa, mereka mungkin akan memikirkan ulang jika ingin memulai perang ataupun pemberontakan. Apa karena ini kakak Alena sangat mudah melakukan pemberontakan? Karena kaisar sibuk dengan kisah cintanya? Eih jika di pikirkan lagi ini menggelikan.

“Yang mulia, ini bukan masalah seleraku ataupun selera kekasihmu.. ini menyangkut putrimu” jawabku.

“Mengapa kau mengungkit putriku?” jawabnya dengan penuh kebencian

“Pikirkan baik-baik yang mulia, putri yang berusia 5 tahun membutuhkan berbagai macam jenis forniture. Set makan, set minum teh dan lain sebagainya belum lagi dia membutuhkan berbagai macam dress, untuk pesta besar, pesta minum teh, perkumpulan sosial. Belum lagi untuk berkuda, debutante.. ada banyak yang mulia, apakah anda ingin mempermalukannya di depan semua orang? Apa anda ingin membiarkan putri tercinta anda dipermalukan dedepan banyak orang karena memakai pakaian yang sederhana dan ketinggalan zaman? “ jawabku kesal.

Tidak ada jawaban sesaat

“Stela sudah mengurus semuanya” jawabnya dingin

Ha~mesra sekali panggilanmu terhadap pengasuh si*l*an itu, wajar saja pengasuh itu menjadi tidak tau diri. Ini bukan karena cemburu, hanya saja ini membuatku kesal. Aku tidak tau harus berkata apa, terserah kau saja kaisar menyebalkan!

“Baiklah jika demikian, maafkan saya yang sudah lancang menemui anda seperti ini yang mulia dan saya juga minta maaf atas pendapat tidak berguna yang telah saya utarakan sebelumnya, saya mohon undur diri” setelah memberi salam hormat padanya, aku pergi dengan sedikit kesal.

...****************...

Hari ini sedikit lebih tenang, kertas yang menumpuk di atas meja tidak pernah berkurang walaupun aku sudah mengerjakannya berhari-hari.

Hahh~

ini melelahkan, aku merindukan Sabrina.

“ Chif, apa yang dilakukan putriku?”

“ Beliau sedang di istananya yang mulia” ujar chif.

“Anu, yang mulia, saya mendengar kabar bahwa permaisuri mengunjungi istana putri” lapor chif

“Apa yang di kakukan wanita itu di sana?” jawabku

Keributan apa lagi yang akan dia lakukan kali ini. Alena, dari awal aku sudah tidak menyukai perempuan angkuh itu, entah mengapa saat bersamaku ia berubah manja berusaha mencri-cari perhatianku, menjijikan.

Aku menikah karena urusan politik, aku tidak menginginkannya, ia sangat berbeda dengan Sabrina yang berhati lembut, Sabrina mampu menyejukkan hatiku, sedangkan Alena selalu membuat rusuh.

Entah mengapa akhir-akhir ini Alena berperilaku aneh, sudah tidak berusaha mencari perhatianku. Sudah berperilaku baik pada para pelayan, sudah memperhatikan putra mahkota dan bahkan sudah sangat sering bertemu dengan putriku, aku tidak tau rencana apa yang akan dia buat kali ini.

Jika sampai ia macam-macam lagi, aku tidak segan-segan menghukumnya dengan keras. Aku tidak ingin kehilangan orang yang aku cintai lagi, sudah cukup sabrina, wanitaku.

Saat aku tau sabrina meninggal karena kecelakaan kereta kuda, aku bergegas menuju lokasi kecelakaan, aku melihat dia bersama Alena terluka parah. Aku sangat marah, pasti ini ulah Alena lagi, saat tau sabrina meninggal duniaku hancur.

Namun amarahku semakin meluap saat tau Alena masih hidup, kenapa tidak wanita itu saja yang mati? Kenapa harus sabrinaku?

Tapi aku tidak bisa berkata apa-apa, dewa tidak berpihak padaku.

Saat aku ingin mencoba menghukum Alena, semuanya sia-sia. Alena yang merupakan satu-satunya putri duke di kekaisaran ini mendapat perlindungan dari keluarganya, aku tidak memiliki banyak bukti, aku berasumsi ini adalah campur takan duke cellen untuk melindungi putrinya dari hukuman. Hal itu membuatku membencinya lebih dan lebih. Untuk kali ini, tidak ada ampun jika terjadi sesuatu pada orang-orangku yang berharga.

“yang mulia!”

Suara itu menyadarku dari lamunanku akan masalalu. Suara yang sangat aku benci. Kami berdebat tentang istana mendiang selir dan putriku. Apa urusannya? Kenapa dia sangat ingin ikut campur? Aku menghormati selera selirku, dan memepercayai pengasuh yang telah dipilih langsung oleh Sabrina, apa haknya untuk protes? Toh selama ini dia tidak peduli, yang ia pikirkan adalah bagaimana cara menyingkirkan orang-orang terdekatku.

Apa ini? apakah dia berakting peduli agar aku tertarik padanya? Walaupun yang ia katakan tidak semuanya salah, tapi aku masih tidak bisa menerima perubahan ini, untuk saat ini mari abaikan saja. Aku sudah mempercayai Stela sebagaimana Sabrina mempercayainya.

Terpopuler

Comments

Widi Widurai

Widi Widurai

bisa jadi stelaa, tp dia memanfaatkan kebencian kaisar ke alena. jdi alena yg ketuduh

2023-11-26

1

Widi Widurai

Widi Widurai

nah kan. dia mah pengen jadi wanita kaisar

2023-11-26

1

Widi Widurai

Widi Widurai

kayanya pengasuh ini aneh mungkin dia pengen jadi selir kaisar juga kali.

2023-11-26

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!